Professional Documents
Culture Documents
There are many good instructional materials available for the teaching of recorders.
Some are suitable for self-instruction, some for classroom use and others for the
more advanced players. Many types of music are also available. These music may
come from the tunes of folk songs, original scores and some are easier versions of
original recorder music.
So why compose your own? Well, there are many advantages, especially for
recorder teachers. Below are some pointers for you to consider.
match the level of difficulty of the materials to suit your students
match the interest of your students to the material you use
easier on the budget, especially when you are in a school that does not allocate too
much money for the music programme
no more worries about copyright infringements when you make copies for your
students because you are the copyright owner of your own compositions
when you need a specific kind of music to teach a specific concept (eg.notes that
moves in steps) or to reinforce certain fingerings which students have difficulty
mastering
when you need music for the less popular sopranino, tenor or bass recorders
(there's a great repertoire for the soprano and alto recorders already)
although you may use music for descant recorders to teach tenor recorders,
usually, it is difficult to use alto recorder music for sopranino because they are
generally more complex and too difficult for very young children
it is extremely difficult to find any easy music (or instructional guides) for sopranino
recorder
when you need to integrate recorder players into your other music groups and you
need suitable music (or vice versa)
when you are running a very short course on recorder playing and you need
suitable music to reinforce all the fingerings taught
You dont have to write which voice youve chosen, but you will have
to keep the melody within the normal range of one voice, and use the
appropriate clefs (see "Lesson 9: Writing for Voices SATB, for more about this).
Melody Length
The length of the melody is up to you, but a well-balanced melody will normally take up 4 or 8
complete bars: each line of text should fit into 2 or 4 bars. Often the melody will need to start
with an incomplete bar, in which case your last bar should make up the beats in the last bar.
Dont forget to finish with a double barline!
Try saying the words aloud and clapping in time. If you seem to be clapping on every word, try
clapping at half the speed (but carry on speaking at the same speed). Say the lines aloud several
times without stopping, and you should start to instinctively start clapping on four accented
words.
Try the same clapping exercise. Again, halve the speed of your clapping if you seem to be
clapping all the time. You should end up clapping at these points:
Now take your pencil again, and sketch in a rhythm above each line of text. Decide on a time
signature before you start.
Most texts will fit into a variety of time signatures, and there isnt one single correct answer.
However, sometimes the words of the text might lead you to choose a particular time signature;
for example words about a battle could suggest a marching 2/4, or romantic words often sound
smoother in triple time.
The words might also suggest a particular style to you. It could be a lullaby, a march, a love song
or something else completely.
Think about word painting. Word painting is the technique of using notes to imitate the literal
meaning of words in the text.
For example, if you have the word low, you use a low note, if you have the words soaring
you write ascending high notes and so on. Other evocative words could be climb, fall,
sigh, stop and jump. There wont always be words which you can paint with, but if you
can find one, do try to use it!
If you have a word of two or more syllables, you will have to break it up. Use hyphens (-) to link
the syllables together. Break up the word so that each syllable starts with a consonant which you
can sing. For example, lets break up the word Constantinople. Its got five syllables, so the
correct way to break it up is like this:
Here are two other ways to break it up, but they are wrong:
Co - nsta - nti - nop - le
This is wrong because you cant sing nsta or nti, and le isnt pronounced that way in the
word.
If you choose to write more than one note to be sung to one syllable, use a number of long
dashes to indicate how long the syllable needs to be sung for, and connect the notes together with
a slur, like this:
Beaming
In the old days, quavers and semiquavers in vocal music were not supposed to be beamed
and not
These days though, both methods are acceptable, and in fact most singers prefer to read beamed
quavers.
When you write down your melody, write each note with its accompanying text at the same time.
If you write all the melody first, youll find that you havent got enough space to write the words
neatly. If you write all the text first, you will probably get the relative spacing of the notes
wrong!
Breathing
Dont forget that singers need to breathe, especially if your tempo is slow! You dont need to
notate breathing points, but keep in mind that its easier to grab a quick breath at the end of a
minim than in between quavers!
Use phrasing marks
the middle of a phrase).
Voice Ranges
Write your melody for the voice which you are most comfortable with. You dont need to state
which voice youre writing for, but make sure you stick within the range of one voice. Try to
avoid extreme highs and lows of the range.
Read more: 14. Composing a Melody for Voice - My Music Theory
http://www.mymusictheory.com/grade5/lessons/14-composing-a-melody-forvoice.html#ixzz2P8DRTab1
Teori Harmoni
Ilmu Harmoni
Harmoni adalah keselarasan dalam musik disamping adanya unsure melodi dan
ritme. Sedangkan ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajari mengenai tata suara.
Penjelasan ini akan dibatasi pada penyusunan harmoni untuk instrument dan vocal
saja dalam batas batas kemampuan siswa.Harmonisasi pada alat musik:
1. Membuat suara ke 2 Pada recorder.
Alur melodi dapat kita bagi menjadi 3, yaitu
a. bergerak sejajar
b. bergerak menyimpang :
C. bergerak berlawanan arah
Searah, melodi kedua selalu mengikuti melodi 1 dengan jarak terts
Gerak menyimpang
Berlawanan Arah
Selain menggunakan permainan interval seperti diatas kita dapat juga meletakkan kord diatas
melodi utama, kemudian baru kita susun suara ke 2 berdasarkan anggota kord diatasnya,
cubalah dengan menempatkan kord pada setiap nada yang ada :
Apabila melodi utama terlalu banyak atau rapat sekali bisa kalian tempatkan akord pada
ketukan berat saja, kemudian yang lainnya menggunakan pendekatan interval.
Catatan :
- penggunaan interval tidak boleh lebih dari satu oktaf
- perhatikan wilayah suara dari recorder.
- Perhatikan juga karakter dari masing-masing interval yang kalian pilih
- Alur suara kedua harus melagu dengan baik
- Suara ke dua tidak selalu berada di bawah suara satu (melodi utama)
2. Mengisi Kekosongan ( dead spot )
Dalam sebuah lagu pasti ada saat saat kosong, nada panjang, tanda diam, atau dead spot.
Pada tempat tempat inilah kita bisa mengisi dengan isian (fill in ) yang serasi dengan melodi
utama. Contoh pada lagu berikut :
Isian (fill in)
3. Harmoni pada perkusi
Seperti telah dijelaskan didepan, alat musik perkusi dapat di imitasi dengan benda-benda
disekitar kita. Untuk memilih benda yang cocok kita harus menentukan dahulu alat apa yang
akan kita tiru. Lebih detailnya nanti bisa di baca pada bab Aransemen. Sekarang yang akan kita
bahas adalah bagaimana menuangkan ide dengan alat perkusi kedalam score (tulisan musik).
Untuk contoh, sekarang kita mempergunakan alat recorder, snare drum, dan bas drum. Snare
drum di imitasi dengan tepuk, dan bas drum dengan bangku, atau kedua kaki dihentakkan ke
lantai.
Untuk membuatnya kita harus mempunyai bayangan bagaimanakah bunyi drum yang
sesungguhnya dan melodi yang kita pakai . Dari contoh diatas dapat kita coba untuk memberi
bunyi-bunyian lagi selain bunyi diatas.
4. Harmoni Pada Vokal
Menyusun harmoni pada vocal prinsipnya hampir sama dengan alat musik, dan kita juga harus
memperhitungkan wilayah (ambitus) nada vocal itu sendiri, bagaimana nanti suara yang kita
buat bisa selaras , enak dan mudah dinyanyikan. Pada pengerjaan semacam ini seakan-akan
tidak ada istilah salah dan benar, yang ada adalah indah dan tidak indah.
II. Aransemen Musik Sederhana
Pengertian aransemen adalah memperkaya melodi utama dengan bunyi-bunyian lain.
Pengerjaannya menggunakan teknik/ilmu harmoni seperti yang telah diterangkan diatas.
Sekarang yang akan kita bahas adalah lebih banyak porsinya ke bentuk penuangan ide dengan
penulisan yang tertata rapi.Bentuk Musik yang sudah lengkap biasanya mempunyai bagianbagian :
1. Intro ( awal lagu)
2. Tema lagu
3. Interlude ( musik pertengahan lagu )
4. ending, koda ( akhir Lagu )
Intro :
Sebelum kita mendengar melodi utama, biasanya terdengar alunan musik pengantar lagu yang
disebut dengan intro. Untuk membuat intro bisa dengan beberapa macam cara yaitu
- mengambil melodi akhir dari lagu terpilih
- mengambil melodi awal
- membuat melodi baru yang sesuai dengan karakter lagu
- membuat ritme-ritme dengan menggunakan akord pengiring
Semua cara baik adanya, yang terpenting fungsi intro adalah memberikan patokan awal untuk
masuk ke melodi utama, membawa penonton masuk suasana, mempermudah penyanyi untuk
masuk kelagu dan juga dapat memberikan keindahan tersendiri.
Untuk contoh intro akan diberikan tersendiri di kelas.
Interlude ( Tengah-tengah lagu )
Interlude dipakai apabila memang dibutuhkan sebagai jembatan untuk mengulang tema lagu.
Fungsinya adalah menghindari kemonotonan, memberikan fariasi tambahan, keindahan dan
unjuk kebolehan dari pemain musik. Pembuatannya bisa mengulang lagu dengan
instrumantalia, memainkan progresi akord, permainan perkusi dsb.
Ending ( koda )
Menutup lagu dengan ending mutlak dibutuhkan, fungsinya menunjukkan bahwa lagu sudah
berakhir, memberikan kesan yang baik untuk pendengar, dan sebagai antiklimaks.
Langkah langkah dalam menyusun arasnsemen musik :
1. Tentukan lagu yang akan di garap
2. Tentukan alat musik yang akan dipakai ( sesuai kelompok yang telah dibentuk)
3. Tentukan irama apa yang cocok untuk lagu tersebut
4. tentukan tempo yang paling ideal
5. tentukan tangga nada yang dipakai (menyesuaikan alat dan vocal )
6. Tentukan akord pengiring Untuk gitar atau keyboard
7. Mulai mencoba membuat fill in
8. Membuat suara ke dua, tiga dst.
9. membuat bunyi-bunyian perkusi
10. mulai membuat intro (awal lagu)
11. mulai membuat interlude ( musik tengah-tengah lagu)
12. mulai membuat ending ( akhir lagu)
13. mempersiapkan scoring (penulisan )
14. mulai berlatih
15. apabila merasa ada yang kurang enak, jangan segan segan untuk merubah
Contoh Bentuk Aransemen
Latihan & tugas
1. Susunlah suara ke dua untuk alat recorder dengan melodi utama dibawah ini :
2. Berilah akord diatasnya, kemudian susun suara 2 untuk vocal :
3. Buatlah isian untuk dead spot diawah ini :
4. Buatlah permainan perkusi untuk alat tepuk, bangku, dan pinsil yang diketuk dimeja !
5. Buatlah intro pendek 4 birama untuk lagu dibawah ini :
6. Cobalah juga membuat ending pada lagu yang sama ! (birama bebas).
7. Pilih salah satu lagu anak-anak terlampir, buat aransemen lengkap dengan alat
:recorder, gitar, keyboard, perkusi, dan vocal.
2.
3. Teori Harmoni
I. Ilmu Harmoni
Harmoni adalah harmoni dalam muzik disamping adanya unsure melodi dan irama.
Sedangkan ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajari mengenai tata suara.
Penjelasan ini akan dihadkan pada penyusunan harmoni untuk instrument dan vocal
saja dalam batas batas kemampuan pelajar.
Harmonisasi pada alat muzik:
1. Membuat suara ke 2 Pada recorder.
Alur melodi dapat kita bagi menjadi 3, iaitu
a. bergerak sejajar
b. bergerak menyimpang:
c.bergerak berlawanan arah:
Teori Harmoni
Ilmu Harmoni
Harmoni adalah gabungan unsur melodi dan ritma. Sedangkan ilmu harmoni adalah ilmu
mengenai tata suara.
1. Membuat suara ke 2 Pada rekorder. melodi dapat dibahagikan kepada 3, iaitu
a. bergerak sejajar
b. bergerak menyimpang:
C. bergerak ke arah
Mengikut, melodi kedua selalu mengikuti melodi 1 dengan jarak Gerak menyimpang
Berlawanan Arah
Selain menggunakan permainan selang seperti diatas kita dapat juga meletakkan kord
diatas melodi utama, kemudian baru kita susun suara ke 2 berdasarkan kord diatasnya,kita
boleh cuba dengan menempatkan kord pada setiap nada yang ada:
Apabila melodi utama terlalu banyak atau rapat sekali boleh kita tempatkan kord pada
ketukan berat saja, kemudian yang lain dengan menggunakan pendekatan selang.
Nota:
- Penggunaan selang tidak boleh lebih dari satu oktaf
- Perhatikan range suara dari recorder.
.
Langkah - langkah dalam menyusun arangemen muzik:
1. Tentukan lagu
2. Tentukan alat muzik yang akan digunakan (mengikut kumpulan yang telah dibentuk)
3. Tentukan irama apa yang sesuai untuk lagu tersebut
4. tentukan tempoh yang paling ideal
5. tentukan tangga nada yang dipakai (menyesuaikan alat dan vocal)
6. Tentukan kord pengiring Untuk gitar atau keyboard
7. Mulai cuba membuat fill in
8. Membuat suara ke dua, tiga dan sebagainya.
9. membuat bunyi-bunyian perkusi
10. mula membuat intro (awal lagu)
11. mula membuat chourus (muzik tengah-tengah lagu)
12. mula membuat ending (akhir lagu)
13 siapkan skor (penulisan)
14. mula berlatih
15. apabila merasa ada yang ke kurangan enak, jangan segan-segan untuk mengubah.