You are on page 1of 2

ANAMNESIS FISTULA ANI

Diagnosis pada fistula ani dapt dilakukan dengan menanyakan sesuai gejala klinis
yang terdapat pada fistula ani. Sebuah fistula ani merupakan tahap kronis berlangsung saat
sepsis perirectal. Adanya riwayat drainse abses perirectal juga harus ditanyakan, baik secara
spontan atau pembedahan, biasanya dapat menimbulkan fistula ani. Pasien sering melaporkan
pola siklus rasa sakit, pembengkakan, dan drainase, eksoriasi, iritasi kulit, dan pruritus
(Whiteford MH, 2007). Pada pasien juga ditanyakan riwayat pembedahan atau radioterapi,
trauma (obstetric), tuberculosis, atau penyakit chrons (Simpson JA et al, 2012).
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik biasanya mengidentifikasi satu atau banyak bukaan eksternal
dengan atau tanpa granulasi jaringan pada bagian anus. Palpasi dapat menimbulkan nyeri,
ekspresi nanah atau pus, dan fibrosis memperluas ke arah anus (Whiteford MH, 2007).
Abses berulang atau kegagalan penyembuhan pada insisi dan drainase sering
menunjukkan adanya fistula ani. Pemeriksaan abdomen akan sering didapatkan normal tetapi
diperlukan untuk mengecualikan patologi intra-abdomen. Palpasi daerah perianal dengan jari
dilumasi mungkin untuk meraba dan merasakan struktur seperti kabel pada kulit, yang
menunjukkan bahwa fistula lebih cenderung "rendah." Pemeriksaan colok dubur dengan
ujung jari di anus dapat mendeteksi lekukan atau indurasi (Simpson JA et al, 2012).

Gambar. Contoh seton yang longgar melewati fistula (Simpson JA et al, 2012).

Sumber:
Whiteford, MH. 2007. Perianal Abscess/Fistula Disease. Clinics In Colon And Rectal
Surgery,

2:

104.

Available

at

form:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2780182/pdf/ccrs20102.pdf. Accessed
(2014, November 17).
Simpson, JA., Scholefield, JH. 2012. Management of Anal Fistula. British Medical Journal,
1-2.

Available

at

http://www.epocrates.com/dacc/1212/MgmtAnalFistulaBMJ1212.pdf.
(2014, November 17).

form:
Accesssed

You might also like