Professional Documents
Culture Documents
EPIDEMIOLOGI
PDA 42,9%
VSD 28,6%
ASD 19,7%
Sianotik 10,7%
Jenis Kelainan
Frekuensi
Relatif (%)
20
10
10
Stenosis Pulmonal
10
Tetralogi Fallot
Stenosis Aorta
Koarktasio Aorta
Trunkus Arteriosus
Atresia Pulmonal
Atresia Trikuspid
Anomali Ebstein
Kombinasi
Kelainan
Dan
Sisanya
Etiologi
Faktor endogen
Faktor eksogen
- Penyakit genetik
(kelainan kromosom)
- Anak sebelumnya
mempunyai penyakit
jantung bawaan
- Riwayat penyakit
keluarga ( DM, HT,
PJB)
-Riwayat kehamilan
Ibu :
Riwayat pemakaian
obat-obatan seperti (t
halidomide,
amethopterin, jamu )
infeksi Torch
Paparan terhadap
sinar-X
Nutrisi buruk saat
hamil
Alkohol
Usia ibu>40 thn
Patofisiologi
Abnormalitas pada
TOF
VSD
Stenosis
pulmonal
Hipertrofi RV
Over-riding Aorta
KELAINAN
Terdapatnya obstruksi jalan keluar ventrikel
HEMODINAMIK
Manifestasi klinis
Untuk anak yang belum bisa
berjalan sianosis ini terjadi pada
pagi hari dengan pencetus
menangis, setelah makan, atau
defekasi
Anamnesis
15
Pemeriksaan fisik
16
Darah
17
Foto thorax
berbentuk sepatu
(boot-shaped heart)
Apeks terangkat
Vaskularisasi paru
menurun
18
4 derajat ToF
Derajat I
Derajat II
Derajat III : sianosis waktu istirahat. kuku gelas arloji, waktu aktivitas
sianosis bertambah, ada dispneu.
Derjat IV
19
Knee-chest Position
Nurse puts infant in kneechest
position.
Whaley & Wong
Penyulit
Abses serebri
Sub-bakterial endokarditis (SBE)
Stroke/kejadian cerebrovascular
Diatesis hemorhagic
Polisistemia dan sindroma
hiperviscositas
21
Tatalaksana
Tatalak
sana
medis
Tatala
ksana
beda
h
TATA LAKSANA
Atresia pulmonal
Etiologi
ATRESIA PULMONAL
EMBRIOLOGI
Atresia pulmonal secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok, yakni :
(a) Atresia pulmonal dengan defek septum ventrikel;
(b) Atresia pulmonal tanpa defek septum ventrikel (biasa pula disebut
sebagai atresia pulmonal dengan septum yang utuh).
karena katup pulmonal atretik, maka a. Pulmonalis mendapat pasokan
darah dari aorta melalui duktus arteriosus, sehingga ia merupakan lesi
yang tergantung pada duktus).
ANATOMI
KELAINAN HEMODINAMIK
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
TATA LAKSANA
Atresia trikuspid
KELAINAN
HEMODINAMIK
Pasien dengan atresia trikuspid tidak dapat mengalirkan darah dari atrium
kanan ke ventrikel kanan.
Karenanya harus ada jalan lain, yakni komunikasi atrium kanan dan atrium
kiri melalui defek septum atrium.
Meskipun terdapat pelbagai klasifikasi, namun aliran darah dalam jantung
sama, yakni darah mengalir dari atrium kanan ke atrium kiri melalui defek
septum atrium.
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
TATA LAKSANA
Operasi Fontan.
Prinsip operasi ini adalah mengalirkan darah dari atrium kanan
langsung ke a. Pulmonalis; dengan demikian maka fungsi ventrikel
kanan diambil alih oleh atrium kanan.
Dalam perkembangannya, operasi ini telah mengalami banyak
modifikasi.
Idealnya operasi harus dilakukan sedini mungkin pada masa bayi,
namun pertimbangan anatomik dan fisiologis tidak memungkinkan
hal tersebut.
Pascabedah, pasien tidak lagi sianotik, meskipun secara anatomis
struktur dalam jantungnya sendiri tidak dikoreksi.
TRANSPOSISI ARTERI
BESAR
INSIDENS
5% dari seluruh panyakit jantung
bawaan. lebih sering pada anak lelaki.
Anatomi
DIAGNOSIS
TATA LAKSANA
TRUNKUS
ARTERIOSUS
malformasi kardiovaskular kongenital dimana
hanya terdapat satu pembuluh arteri utama
yang keluar dari basis jantung dan
mengalirkan darah ke arteri koroner, pulmonal
dan sitemik, serta hanya terdapat satu katup
(trunkus) semilunar
KELAINAN
HEMODINAMIK
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
Bayi sianotik
Bunyi jantung II tunggal,
Terdengar bising yang dapat bervariasi dari bising sistolik hingga
bising kontinu
Foto dada Kardiomegali dengan pembuluh darah paru
meningkat,
EKG hipertrofi biventrikular.
Diagnosis pasti ekokaridografi ada / atau kateterisasi jantung.
Pada kateterisasi tampak penurunan saturasi oksigen di ruang
jantung kanan dan aorta.
TATA LAKSANA
ANOMALI EBSTEIN
INSIDENS
Relatif jarang ditemukan, kira-kira 1% dari seluruh jenis penyakit
jantung bawaan.
ANATOMI
Apabila terjadi gangguan mekanisme pembentukan katup trikuspid
tersebut, maka mungkin anulus katup trikuspid terletak dibawah,
sehingga sebagian ventrikel kanan menjadi bagian atrium kanan.
Korda tendine kanan menjadi pendek sehingga akhirnya akan
terbentuk atrium kanan yang sangat besar, ventrikel kanan sangat kecil,
dan katup trikuspid menjadi insufisien.
Sistem konduksi juga dapat terkena pada kelainan ini. Disrupsi bundel
kanan dapat terjadi sehinga terjadi RBBB. Juga dapat terjadi jalan
abnormal melalui katup trikuspid, sehingga terjadi sindrom WolffParkinson-White.
KELAINAN
HEMODINAMIK
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
TATA LAKSANA
TERIMA KASIH