You are on page 1of 2

BAB II

PETROLOGI BATUAN BEKU


Batuan penyusun bumi yang dijumpai di muka bumi salah satunya merupakan
batuan beku yang terbentuk oleh aktivitas magma. Pada batuan beku memiliki
klasifikasi khusus di setiap jenis batu. Sebelum menentukan pemerian nama batuan
beku, terlebih dahulu untuk memudahkan, diperlukannya cara untuk pemerian batuan
dari tekstur,struktur dan komposisi batuan itu sendiri.
2.1 Pengertian dan Klasifikasi
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa
proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonic)
maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanic). Magma ini dapat
berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel atau
pun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari prosesproses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar
terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara
alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.5002.50000C dan bersifat dapat bergerak
(mobile)serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut
terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine,
iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan nonvolatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam
batuan beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan
bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan
peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma),
oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowens Reaction Series.

You might also like