Professional Documents
Culture Documents
(CIS)
dan
Cairan
metabolisme.
Cairan
intrasel
membentuk
40%
berat
tubuh.
Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang sama dengan cairan
yang berada diruang ekstrasel. Namun proporsi subtansi subtansi tersebut
berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar didalam cairan intrasel
daripada dalam cairan ekstasel. Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan
Tubuh dapat digambarkan sebagai berikut :
B. Komposisi Cairan Tubuh
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari tubuh motivasi rata- rata pria. Dewasa
hampir 60 % dari berat badannya adalah air dan rata- rata wanita
mengandung 55% air dari berat badan.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat
terlarut): elektrolit dan non-elektrolit
a. ELEKTROLIT
Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan
menghantarkan arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation
ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation
intraselular utama adalah kalium (K+).
ANION:
Ion- ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstraseluler utama adalah klorida ( CI-),sedangkan anion intaseluler
utama adalah ion fosfat ( po4).
b. NON- ELEKTROLIT SUBSTANSI
seperti glukosa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan. Non
elektrolit lainya yang secara klinis penting mencangkup kreatinin dan
bilirubin.
besar).
konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah).
temperatur larutan (temperatur tinggi meningkatkan kecepatan difusi).
2) OSMOSIS
Pelarut bergerak melewati membran menuju larutan yang berkonsentrasi lebih
tinggi. Tekanan osmotik terbentuk ketika dua larutan berbeda yang dibatasi
suatu membran permeabel yang selektif. Proses osmosis (perpindahan pelarut
dari dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dipengaruhi oleh :
pergerakan air
semipermeabilitas membran.
3) Transport Aktif
Difusi sederhana tidak akan terjadi jika tak ada listrik atau gradien konsentrasi
yang dibutuhkan. Energi diperlukan agar substansi dapat pindah dari area
sederhana tidak akan terjadi jika tak ada listrik atau gradien konsentrasi yang
dibutuhkan. Energi diperlukan agar substansi dapat pindah dari area
berkonsentrasi lebih rendah atau sama ke area dengan konsentrasi sama atau
lebih besar.
4) Filtrasi
Gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostatik tinggi ke area
dengan tekanan hidrostatik rendah. Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan
kapiler, tempat perbedaan tekanan hidrostastik atau gradien yang menentukan
perpindahan air, elektrolit dan substansi terlarut lain yang berada diantara
cairan kapiler dan cairan interstitial.
D. PENGATURAN CAIRAN TUBUH
1. ASUPAN ( INTAKE)
Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah
2500cc per hari Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah
dari makanan lain.
2. PENGELUARAN ( OUTPUT)
Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan
cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah 2300 cc. Jumlah
air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine),
sebanyak 1500 cc per hari pada orang dewasa. Hasil-hasil pengeluaran
cairan adalah:
Urine
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika
urinaria (kandung kemih). Proses ini merupakanproses pengeluaran
cairan tubuh yang utama. Cairan dalam ginjal disaring pada
glomerulus dan dalam tubulus ginjal untuk kemudian diserap
kembali ke dalam aliran darah. Hasil ekskresi terakhir proses ini
adalah urine. Jika terjadi penurunan volume dalam sirkulasi darah,
pengeluaran urine.
Keringat
Keringat terbentuk bila tubuh menjadi panas akibat pengaruh suhu
yang panas. Keringat banyak mengandung garam, urea, asam laktat,
dan ion kalium. Banyaknya jumlah keringat yang keluar akan
E. PENGATURAN ELEKROLIT
a. Pengaturan Natrium (Na)
Ion natrium terlibat dalam
mempertahankan
keseimbangan
air,
jantung
yang
adekuat,
koagulasi
(pembekuan)
darah,
mekanisme
ginjal.
Perubahan
kadar
magnesium
sering
adanya
perubahan
fungsi
neuromuskuler
dan
kardiovaskuler.
e. Pengaturan Klorida
Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Keseimbangan
klorida dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi serta
reabsorbsi renal. nilai laboratorium normal klorida serum adalah 100
sampai 106 mEq/L.Jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan
asupan makanan. Klorida diasorbsi di usus halus dan disekresikan di
dalam keringat, cairan lambung dan empedu. Klorida di angkut di dalam
darah dan limfe akibat kerja jantung dan otot rangka.
f. Pengaturan Bikarbonat
Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion
bikarbonat terdapat dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Nilai laboratorium
: 8 cc/kgBB/hari
: 8 8,5 cc/kgBB/hari
: 6 7 cc/kgBB/hari
: 5 6 cc/kgBB/hari
Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 usia anak dalam tahun) x
cc/kgBB/hari
G. KESEIMBANGAN ASAM BASA
Keseimbangan asam- basa tercapai jika kecepatan total tubuh yang memproduksi
asam atau basa sama dengan kecepatan tubuh mengkresikan asam atau basa
hemoglobin
Bufer fisiologi didalam tubuh adalah paru- paru dan ginjal .paru- paru
dapat berdaptasi dengan cepet terhadap adanya ketidakseimbangan
asam- basa. Pada kenyataanya paru- paru dapat melakukan upaya
untuk mengembalikan ph ke nilai normal sebelum bufer biologis dapat
melakukanya.
Ginjal
Ginjal dapat membutuhkan beberapa jam sampai beberapa hari untuk
mengatur gangguan asam- basa. Ginjal menggunakan tiga mekanisme
beberapa penyakit.
Magnesium
Hipomagnesia terjadi ketika kadar kosentrasi serum turun sampai
Alkalosis respiratorik
Ditandai dengan penurunan pco2 dan penurunan kosentrasi ion
hidrogen ( peningkatan Ph)
Asidosisi metabolik
Asidosisi metabolik diakibatkan oleh peningkatan kosentrasi ion
hidrogen di dalam cairan ekstrasel yang disebabkan oleh peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
Patricia A. Potter & Anne G. Perry. (2006). Fundamental of Nursing: Concepts,Process &
Practice .EGC.Jakarta.
Kozier & Erbs ( 2011). Fudamental keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. EGC.Jakarta
Tamsuri, Anas. 2009. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Keseimbangan Cairan &
Elektrolit . Jakarta: ECG