You are on page 1of 4

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SENSORI PENGECAPAN

C.
1.

Anatomi Fisiologi Sistem Sensori Pengecapan


Pengertian
Pengecapan merupakan fungsi puting kecap pada mulut, manfaatnya terletak pada pemilihan
makanan menurut kesukaan dan menurut kebutuhan gizi tertentu pada jaringan
(Syaifuddin:2009, 385)
Lidah

terletak

pd

dasar

mulut.

Bagian

tepinya

bersentuhan

dg

gigi.

Terdiri dr otot serat lintang. Otot intrinsik melakukan gerak halus & otot ekstrensik

a.
b.
c.

melakukan gerak kasar saat mengunyah & menelan.


Lidah terbagi menjadi :
Radiks lingua (pangkal lidah)
Dorsum lingua (punggung lidah)
Apeks lingua (ujung lidah)

a.
b.
c.

Bila lidah digulung ke belakang tampak permukaan bawah yg dsbt frenulum lidah.
Permukaan lidah ditutupi papil-papil, yaitu :
Papil sirkumvalata
Papil fungiformis
Papil filiformis

2.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.

Fisiologi Lidah
Indera pengecap rasa
Pengecap rasa pahit terdapat pada pangkal lidah
Pengecap rasa manis terdapat pada ujung lidah
Pengecap rasa asin terdapat pada ujung & tepi lidah
Pengecap rasa asam terdapat pada tepi lidah
Susunan saliva
Air 70-90%
Glikoprotein yg dihasilkan sublingual
Ptialin yg bekerja dlm suasana asam
Garam alkali
Lain2 : sel2 epitel yg trlepas, dll
Fungsi saliva
Fungsi mekanis ; mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak & mudah
ditelan
Fungsi kimia ; enzim ptialin mengubah karbohidrat mjd maltosa lalu mjd glukosa
Membasahi mukosa lidah, pipi, langit2 (palatum) yg penting saat berbicara
Melarutkan makanan kering shg dpt dirasakan
Mencegah gigi rusak dg mengubah suasana asam yg dsebabkan bakteri pembusuk

Terletak pada dasar mulut. Ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi
bawah.Permukaan melengkung pada bagian atas lidah dorsum Sedangkan bagian bawahnya
- fremulum linguae
Fungsi Mulut:
a.
b.
c.
d.

Mendorong makanan
Mengaduk dan membolak - balik makanan
Merasakan keras dan lembutnya makanan
Melumatkan makanan

3.
a.

Organ reseptor
Tunas Pengecap
Tunas pengecap merupakan badan ovoid yang berukuran 50-70 m. Tiap tunas pengecap di
bentuk oleh empat jenis sel yang mempunyai mikrifili yang meninjol ke dalam pori
pengecapan (lubang dalam pori lidah). Leher dari semua sel ini berhubungan satu sama lain
ke sel epitel sekelilingnya sehingga reseptor yang terpapar ke cairan dalam rongga mulut
merupakan mahkota apeks mikrofilinya. Tiap tunas pengecap dipersarafi oleh 50 serabut
saraf dan tiap serabut saraf menerima rata-rata 5 tunas pengecap. Jika saraf sensori dipotong
maka tunas pengecap yang disarafunya akan berdegenerasi kemudian hilang.
Pada manusia tunas pengecap terletak dalam mulosa epiglotis, palatum dan faring, serta
didalam dinding papilla fungiformis dan papilla vallate lidah. Setiap papilla fungiformis
memiliki sampai 5 tunas pengecapan dan biasanya terletak pada puncak papilla. Papilla
valate berukuran lebih besar dan mengandung sampai 100 tunas pengecapan yang terletak
sepanjang sisi papillia.
Papapillia filliformis berbentuk kerucut kecil yang menutupi dorsum lingua dan biasanya
tidak mengandung tunas pengecapan. Pada orang dewasa mempunyai 10.000 puting
pengecap dan pada anak-anak memiliki sedikit lebih banyak daripada orang dewasa. Pada
usia 45 tahun, banyak puting pengecap mengalami degenerasiI yang menyebabkan sensasi
rasa secara progresif makin berkurang.

b.

Jaras Pengecap
Serabut saraf sensori dari tunas pengecapan terdapat pada 2/3 anterior lidah, berjalan didalam
cabang korda timpani dari nervus fasialis, sedangkan 1/3 posterior lidah mencapai batang
otak memalui nervus glassofaringeus. Serabut dari area selain lidah akan mencapai batang
otak melalui nervus vagus.

Pada tiap sisi serabut pengecapan bermielin, tetapi menghantarkan rangsangan relatif lambat
di dalam tiga nervus ini, bersatu dalam medula oblongata untuk memasuki nukleus dari
traktus solitarius. Pengecapan tidak mempunyai area proyeksi korteks terpisah, tetapi diwakili
didalam bagian gyrus (lekuk) post sentralis yang melayani sensasi kulit dari wajah.
4.

Membedakan Rasa
Rasa primer yang kita kenal adalah manis, asin, asam, pahit. Rasa manis dirasakan oleh
ujung lidah, bagian anterolaterl sensitif terhadap rasa asin, bagian posterolateral untuk rasa
asin, dan pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit.
Ada tumpang tindih area penerima rasa terutama bagian posterior dan lateral yaitu rasa asin
dan asam. Rasa manis mempunyai ambang rasa tinggi dan sensitifitas yang rendah, rasa pahit
menunjukan ambang yang rendah dan sensitifitas tinggi, sedangkan asin dan asam di antara
keduanya.
Saliva membantu pelarutan makanan sebab hanya makanan yang larut yang dapat di kecap.
Sinyal refleks viseral berintergrasi dengan pusat desgitif di medula, perintah motor
parasempatis dikirim kekelenjar ludah melaui saraf fasialis dan ke lambung melalui nervus
vagus ke sistem limbik dan hipotalamus untuk reseptor afektif.

5.
1.

Proses Pengecapan
Terjadi setelah makanan atau minuman larut dalam air liur mulut zat terurai dalam ion
mis. Asin oleh Na+
Asam oleh HSO4, dll

2.

Yang tidak larut dalam ion tetap dalam bentuk molekul pahit: Kinine, Tetracycline,
Kemicetine.

Jalur syaraf penghantar ke otak


1. Nervus Lingualis chorda tympani (n.VII) dr. 2/3 lidah depan
2. Melalui n. IX dr 1/3 lidah belakang
3. Melalui n. X dr Pharynx dan Epiglottis
Setiap eithel neuron ujung serabut saraf pengecap.jadi setiap pucuk pengecapan dapat
bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda.
Tempat neuron pengecap
a. untuk n.VII di dalam : ganglion genikulatum dalam,canalis facialis.
b. untuk n. IX dan n X ganglion nodosum dekat For. Jugularis.
a.
b.
c.
d.

Tingkat neuron pengecap melalui N,IX


Neuron I : pucuk lidahn.IX ganglion nodosum
Neuron II : dr. Synaps gang. Nodosuminti solitarius (bagian cranial/cephal)
Neuron III : dr. Synaps inti solitarius inti ventro post medial
Neuron IV : dr. Inti thalamus ventro post medial Gyrus Post.Centralis

Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk
jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur
hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau
kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting bagi
kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat
dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki
kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan
kelenjar palit.

You might also like