You are on page 1of 3

Kisah Pemuda yang Taubat di Zaman Rasulullah SAW

Posted by Abudzar Al Ghifary at 1:15:00 pm


Suatu hari Umar ra datang menemui Rasulullah dengan menangis.
Rasulullah pun bertanya kepadanya, Apa gerangan yang menyebabkan
engkau menangis, wahai Umar?" Kata Umar, Sungguh hati saya mrasa
tersentuh oleh ratapan sorang pmuda yg ada dipintu rumah tuan!
Rasulullah pun mmerintahkan Umar untuk mmbawa pemuda itu. Ketika
pemuda itu telah sampai dihadapan Rasulullah, beliaupun bertanya
kepadanya, "Wahai Pemuda, apa gerangan yang menyebabkan engkau
menangis dan meratap?" Pemuda itu menjawab , "Wahai Rasulullah, yang
membuat saya menangis ialah banyaknya dosa yang terlanjur saya
lakukan ! Saya takut bila Allah murka kepada saya!" Beliau kembali
bertanya, "Apakah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu ?"
"Tidak!" jawab pemuda itu. "Apakah engkau telah membunuh orang
dengan tanpa hak?" tanya Rasulullah . "tidak !" jawab pemuda itu. "Allah
akan mengampuni semua dosamu, meskipun dosamu itu sepenuh tujuh
langit dan bumi!" jelas Rasulullah sembari menenangkan pemuda itu.
Mendengar penjelasan Rasulullah , pemuda itupun berkata, "Wahai
Rasulullah, dosa saya lebih besar dari tujuh langit dan gunung yang
tegak berdiri!" Beliau pun menimpali , Apakah dosamu lebih besar dari
kursi ( kekuasaan ) Allah?. Dosa saya lebih besar lagi !: ratap pemuda
itu. Apakah dosamu lebih besar dari Arsy? beliau kembali bertanya.
Dosa saya lebih besar dari itu ! jawab pemuda itu. Apakah dosamu
lebih besar , ataukah Allah? Tanya Rasulullah. Allah tentu yang lebih
besar dan lebih Agung , tapi saya malu kepadamu, Wahai Rasulullah,
jawab pemuda itu. Beliaupun bersabda, :Janganlah engkau malu,
beritahukan dosamu kepada saya! pinta Rasulullah. Oleh karena beliau
yang meminta , maka pemuda itupun tak kuasa untuk menolaknya.
Akhirnya iapun menceritakan dosa yang telah dikerjakannya, seraya
berkata : Wahai Rasulullah , sungguh saya adalah seorang pemuda
pembongkar mayat dalam kubur sejak 7 tahun yang lalu. Suatu ketika
ada seorang gadis putri seorang sahabat golongan Anshar yang

meninggal

dunia,

maka

saya

pun

membongkar

kuburnya

dan

mengeluarkannya dari kafannya, karena tergoda bisikan syetan , saya


pun menggaulinya. Tiba-tiba gadis itu berbicara, Tidakkah engkau malu
kepada Kitab Allah dan pada hari dia meletakkan kursinya untuk
memberikan hukum serta mengambil hak orang yang dianiaya dari orang
yang telah menganiayanya? Mengapa engkau jadikan aku telanjang
dihari penghimpunan kelak, dari orang- orang yang telah meninggal
dunia? Mengapa engkau jadikan aku berdiri dalam keadaan junub
diharibaan Allah? Mendengar cerita itu Rasulullah pun meloncat
karena gusarnya . Dengan suara keras , beliau berkata, Wahai pemuda
Fasiq, keluar dan jauh-jauhlah kamu dari saya, tidak ada balasan yang
pantas

untukmu

kecuali

neraka!

Pemuda

itupun

keluar

dengan

menangis sejadi-jadinya . Ia menjauh dari khalayak ramai dan menuju


kepadang pasir yang luas, dengan tidak mau makan dan minum
sesuatupun,

serta

tidak

bisa

tidur

sampai

tujuh

hari

lamanya.

Tubuhnyapun menjadi lemah dan lunglai, hingga iapun jatuh tersungkur


dipermukaan tanah berpasir yang maha luas itu. Seraya meletakkan
wajahnya dipasir sambil bersujud, ia berdoa dan meratap. Wahai Tuhan,
aku adalah hamba-Mu yang berdosa dan Bersalah. Aku telah datang ke
pintu Rasul-Mu agar dia bisa menolongku di sisi-Mu. Namun ketika ia
mendengar dosaku yang sangat besar, ia mengusir dan mengeluarkan
aku dari pintunya. Kini aku datang kepintu-Mu, agar engkau berkenan
menjadi penolongku di sisi Kekasih-Mu. Sesungguhnya engkau maha
pengasih kepada hamba-hamba-MU . Tak ada lagi harapanku kecuali
kepada-Mu . Kalau tidak mungkin, maka lebih baik kirimkan saja api
neraka dari sisi-Mu, dan bakarlah aku dengan api itu didunia-Mu ini,
sebelum aku engkau bakar diakhirat-Mu nanti! Sepeninggal pemuda
itu , Rasulullah didatangi oleh malaikat jibril , seraya berkata, Wahai
Rasulullah, Allah telah berkirim salam kepada-Mu! Beliaupun menjawab
salam Allah. Setelah itu malaikat Jibril kembali berkata, Allah bertanya
kepadamu , apakah kamu yang telah menciptakan para makhluk?
Beliau menjawab , Tentu saja tidak, Allah yang telah menciptakan
semuanya! Allah juga bertanya kepadamu, Apakah kamu yang telah

memberi rezeki kepada makhluk-makhluk Allah? malaikat jibril kembali


bertanya. Tentu saja Allahlah yang telah memberi rezeki kepada mereka
, bahkan juga kepadaku! jawab beliau. Apakah kamu yang berhak
menerima taubat seseorang? kembali malaikat jibril bertanya. Allahlah
yang berhak menerima dan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya! jawab
beliau. Mendengar jawaban-jawaban Rasulullah , malaikat jibrilpun
berkata , Allah telah berfirman kepadamu , Telah aku kirimkan seorang
hamba-Ku yang menerangkan satu dosanya kepadamu, tapi mengapa
engkau berpaling daripadanya dan sangat marah kepadanya? Lalu
bagaimana keadaan orang-orang mukmin besok, jika mereka itu datang
padamu dengan dosa yang lebih besar seperti gunung? Kamu adalah
Utusan-Ku yang aku utus sebagai rahmat untuk seluruh alam, maka
jadilah engkau orang yang berkasih sayang kepada orang-orang beriman
dan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa . Maafkanlah
kesalahan

hamba-Ku,

karena

aku

telah

menerima

taubatnya

dan

mengampuni dosanya. Mendengar teguran Allah , Rasulullahpun


mengutus beberapa orang sahabatnya untuk menemui pemuda yang
pernah diusir Rasulullah itu. Akhirnya mereka menemukannya dan
merekapun

memberikan

kabar

gembira

tentang

ampunan

Allah

kepadanya. Lalu mereka membawa pemuda itu kepada Rasulullah , dan


kebetulan saat mereka sampai beliau sedang mengerjakan Shalat. Maka
merekapun segera bermakmum dibelakangnya. Setelah selesai membaca
surat Alfatihah beliaupun membaca surat At- takasur baru saja beliau
sampai ayat Hatta zurtumul maqabir (sampai kamu masuk kedalam
kubur), maka pemuda itupun menjerit keras dan jatuh. Ketika orangorang telah selesai Shalat, merekapun mendapati ternyata pemuda itu
telah

meninggal

dunia.

Allah

berkenan

menerima

taubatnya

dan

memasukkannya kedalam kelompok hamba Allah Yang Shaleh Wallahu


a'lam bisshawab (Kisah ini disadur dari buku karya Usman bin Hasan bin
Ahmad

Asy

Syakir

Al-kahaubawiyyi

yang

berjudul

Durratun

NasihinBab taubah, Dalam buku karya Syaiful Hadi el sutha Kado


terindah untuk orang berdosa,)

You might also like