Professional Documents
Culture Documents
E
K
A S .H
TI
I
T
A
D
PA
A
I
S
U
T
U
J
N
A
L
Upaya promotif
Upaya preventif
Pemeliharaan kesehatan
LANJUTAN ..
Merawat lansia sakit
Mengenal dan menegakkan
diagnosa tepat dan dini
Mengupayakan lansia masih dapat
mempertahankan kebebasan
yang masksimal
FOKUS ASKEP
Peningkatan kesehatan
Pencegahan penyakit
Mengoptimalkan fungsi mental
Mengatasi gangguan kesehatan
PEMENUHAN NUTRISI
Kebutuhan nutrisi pada
Jumlah kalori laki-laki 2100 kal,
perempuan 1700 kal
Karbohidrat = 60% x jumlah kalori
Lemak
= 15 20 % x jml kalori
Protein
= 20 25 % x jml kalori
Air
= 6 8 gelas / hari
LANJUTAN
LANJUTAN ..
Perempuan
Energi (Kal)
2200
1850
Protein (gr)
62
54
13
14
Kalsium (mg)
500
500
Vit C (mg)
30
60
LANJUTAN
Kemunculan obesitas
Munculnya gangguan kesehatan ,
mis osteoporosis, defisiensi folat
maupun B12
NUTRISI ENTERAL
Di pakai pada pasien yang mengalami
malnutrisi
Pasien yang akan mengalami home care --dijelaskan pwtn dan komplikasinya
Program nutrisi harus sesuai dengan
pemenuhan kebutuhan
PEmantauan berkala oleh tenaga
profefsional
NUTRISI PARENTERAL
LAnsia mengalami malnutrisi, dan tidak
bisa mencerna scr oral
Peripheral Parenteal Nutririon (PPN) utk
dukungan paratial/total sampai 2
minggu
Total Parenteral Nutrition (TPN) jika nutrisi
parenteral diindikasikan > 2 minggu
LANJUTAN ..
Gizi berkurang
Faktor sosial ekonomi
Penyakit
Kekurangan protein
Kelebihan vitamin
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Pemenuhan Nutrisi kurang dari
kebutuhan
Penurunan kemampuan mengabsorbsi
makanan
Anoreksia
Keterbatasan fisik / keuangan
Ketidakmampuan mengunyah
Penurunan panca indra
LANJUTAN .
Kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan
Penurunan pola aktivitas
Penurunan kebutuhan metabolisme
Pengetahuan nutrisi kurang
Gangguan menelan b. d kakeksia
( kesulitan menelan )
PRINSIP INTERVENSI
Mengatasi anoreksia
Tingkatkan makanan yang dapt
merangsang makan
Tingkatkan konsumsi protein
Mengatasi ketidakmampuan
mendapatkan makanan
Ajarkan teknik untuk merencanakan dan
menyiapkan makanan
LANJUTAN .
Atasi kesulitan mengunyah/menelan
Cegah terjadinya konstipasi
Manfaat mandi
Menghilangkan bau
Menghlangkan kotoran
Merangsang peredaran darah
Kesegaran
LANJUTAN
Manfaat mandi
Pengawasan yang harus diberikan
Prinsip perawatan kulit
JENIS KECELAKAAN
Jatuh
Tebakar
Keracunan
Mati lemas
JATUH
Stabilitas badan dipengaruhi oleh:
Sistem sensorik --- panca indra
SSP --- kemampuan memberikan respon
Kognitif --- dementia
PENYEBAB JATUH
Faktor Intrinsik
Kekakuan jaringan
Berkurangnya massa otot
Perlambatan kondisi saraf
Penurunan sistem sensorik
Faktor ekstrinsik:
Obat-obatan
Alat bantu jalan
Lingkungan
KOMPLIKASI JATUH
Perlukaan
Perawatan di RS
Disabilitas
Resiko dimasukkan dlm rumah
perawatan
mati
PENCEGAHAN
DATA FOKUS
Muskuloskeletal
Atrofi, kontraktur
Kekuatan sendi
Gerakan sendi
Paralisis
Ambulasi
Dengan / tanpa bantuan
Keterbatasan gerak
Kekuatan otot dan kemampuan berjalan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko injuri b.d penurunan sensori /
panca indra, gangguan
muskuloskeletal, kelemahan
Resiko keracunan b.d penurunan sensori
Resiko mati lemas b.d penurunan
sensori olfaktorius
Kurang pengetahuan tentang keamanan
LANJUTAN .
Defisit self care b.d kelemahan
Kerusakan mobilitas fisik b.d kontraktur /
atrofi otot
Intoleransi aktivitas b.d kurangnya
suplay oksigen ke jaringan
PRINSIP INTERVENSI
Anjurkan lansia menggunakan alat bantu
Latih lansia untuk berpindah tempat
Bantu klien ke kamar mandi
Tempatkan lansia yang mudah diamati
Letakkan bel di bawah bantal
Kunci semua peralatan yang
menggunakan roda
LANJUTAN.
PENYEBAB INKONTINENSIA
Kelainan urologik: radang, batu, tumor
Kelainan neurologik: stroke, trauma, dementia
Hambatan mobilitas, situasi tempat berkemih yang tidak
memadai
PENATALAKSANAAN
Program rehabilitasi:
Kateterisasi
LANJUTAN .
Obat-obatan --- utk relaksasi kandung
kemih
Pembedahan
Penuesuaian lingkungan
INKONTINENSIA ALVI
susunan saraf
Kontraksi otot-otot polos yang baik
Kesadaran dan kemampuan untuk mencapai
tempat buang air besar
Tanda-tanda klinis
Feses cair / belum terbentuk, bahkan
selalu keluar merembes
Keluarnya feses sudah terbentuk 1=2 x
sehari di tempat tidur/tempat lain
Klasifikasi Inkontinensia
Inkontinensia alvi akibat konstipasi
Inkontinensia alvi simptomatik
Inkontinensia alvi akibat gangguan kontrol
persarafan dari proses defekasi
Inkontinensia alvi karena hilangnya reflek
anal
Prinsip perawatan
Identifikasi penyebab
Pemberian diit tinggi serat
Minum cukup, aktivitas cukup
Latihan BAB teratur