You are on page 1of 2

SERIKAT PEKERJA PERKEBUNAN SAWIT

PT. HARDAYA INTI PLANTATIONS


KABUPATEN BUOL SULAWESI TENGAH
Alamat : Div.II PT.HIP Desa Yugut Kecamatan Bukal, Nomor 568/ 01/ SP/ DISNAKERTRANS

Nomor
2015
Lampiran
Perihal

: 06/SPPS-MK/IV/2015

Modo, 07 April

:: Himbauan MOGOK KERJA


Kepada Yang Terhormat
SELURUH KARYAWAN PT.HIP
Di
Tempat

Dengan Hormat,
Menindaklanjuti surat edaran PT.HIP internal office memo No.41/GMHIP/IOM/IV/2015, maka dengan ini Serikat Pekerja Perkebunan Sawit (SPPS) PT.HIP
menghimbau dan menyatakan sebagaimana berikut :
UU No.02 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (10) tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) :
Perundingan bipartit adalah perundingan antara pekerja/ buruh atau
serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha untuk menyelesaikan
perselisihan hubungan industrial.
UU No.02 Tahun 2004 Pasal 3 Ayat (1) tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) :
Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaiannya
terlebih dahulu melalui perundingan bipartit secara musyawarah
untuk mencapai mufakat.
Sehingga Mengacu pada UU No.02 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (10) dan Pasal 3 ayat
(1), dijadikan dasar dari SPPS untuk melakukan Mogok Kerja dengan
pertimbangan sebagaimana berikut :
1. PELANGGARAN PERUNDANG-UNDANGAN PT.HIP
a. Bahwa mengacu pada bipartit ke-1 tertanggal 13 Maret 2015 yang
dimana tidak terjadi kesepakatan antara PT.HIP dan SPPS terkait 12
Tuntutan Buruh/Pekerja PT.HIP, sehingga melalui surat SPPS tertanggal 28
Maret 2015 yang mengajukan Bipartit Ke-2 terkait penyelesaian tuntutan
tersebut.
b. Sesuai pada point (a), PT.HIP tidak mengindahkan pengajuan Bipartit Ke-2
yang dilakukan oleh SPPS guna penyelesaian perselisihan terkait 12
Tuntutan Buruh/Pekerja PT.HIP.
c. Menyikapi surat internal office memo PT.HIP No.41/GM-HIP/IOM/IV/2015
yang menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Serikat Pekerja
Perkebunan Sawit (SPPS) bertentangan dengan UU No.02 Tahun 2004
Pasal 4 ayat (1) sangatlah tidak mendasar dikarenakan bertentangan
dengan fakta-fakta hukum yang berlaku.
d. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 136 dan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No.31/MEN/VII/2008 yang dijadikan dasar/upaya PT.HIP
untuk menggugurkan 12 Tuntutan SPPS kami anggap gugur demi hukum
dikarenakan PT.HIP tidak mentaati UU No.02 Tahun 2004 pasal 1 ayat (10)
dan Pasal 3 ayat (1) yang dimana tidak mengindahkan pelaksanaan
Bipartit Ke-2 dalam hal penyelesaian perselisihan kedua belah Pihak.
e. Perjanjian Bersama (PB) antara SPPS dengan PT.HIP tertanggal 27 mei
2012 kami anggap gugur demi hukum karena pihak PT.HIP telah
melakukan pelanggaran UU No.02 Tahun 2004 dan UU No.13 Tahun 2003.

SERIKAT PEKERJA PERKEBUNAN SAWIT


PT. HARDAYA INTI PLANTATIONS
KABUPATEN BUOL SULAWESI TENGAH
Alamat : Div.II PT.HIP Desa Yugut Kecamatan Bukal, Nomor 568/ 01/ SP/ DISNAKERTRANS

f. Sesuai pada point (a) hingga point (e) telah jelas menjadi landasan
hukum yang jelas dari Buruh/Pekerja PT.HIP untuk melakukan Mogok
Kerja.
2. Menanggapi Tuduhan PT.HIP kepada SPPS yang menyatakan bahwa tindakan
yang dilakukan oleh SPPS TIDAK NORMATIF dan TIDAK REALISTIS
dengan tegas kami menyatakan bahwa :
a. Penetapan kenaikan upah tahun 2015 oleh PT.HIP tidak mengacu pada
mekanisme perundang-undangan yang berlaku.
b. Mogok Kerja adalah Hak Dasar Pekerja/Buruh sebagaimana yang telah
termaktub dalam UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Terhitung pada hari Sabtu, 11 April 2015 hingga seterusnya sampai
Penyelesaian
Perselisihan
belum
mencapai
kesepakatan,
maka
Buruh/Pekerja tetap melakukan Mogok Kerja sesuai dengan surat SPPS
tertanggal 04 April 2015.
a. Sesuai UU No.13 Tahun 2003 pasal 143, PT.HIP dilarang keras
menghalangi aksi Mogok Kerja Buruh/Pekerja karena merupakan Hak
Dasar Pekerja/Buruh.
b. Sesuai UU No.13 Tahun 2003 Pasal 145, Buruh/Pekerja yang melakukan
Mogok Kerja tetap berhak MENDAPATKAN UPAH.
c. PHK yang menjadi ancaman PT.HIP merupakan tindakan Inprosedural dan
melanggar mekanisme Perundang-Undangan yang Berlaku sehingga
PT.HIP tidak memiliki landasan hukum melakukan PHK terhadap
Buruh/Pekerja yang melakukan Mogok Kerja karena Mogok Kerja telah
diatur dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 137 tentang Ketenagakerjaan.
4. Apabila Pihak PT.HIP melakukan tindakan yang menghalangi Mogok Kerja
Buruh/Pekerja dengan mengancam dan akan memberikan sanksi kepada
Buruh/Pekerja, maka SPPS akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
HORMAT KAMI
PENGURUS
SERIKAT PEKERJA PERKEBUNAN SAWIT (SPPS)

SUPARDI

E D O. S

Ketua

Sekretaris

Tembusan :
1. Bupati Buol di Buol,
2. Ketua DPRD Buol di Buol,
3. DISNAKERTRANS Kab.Buol di Buol,
4. Kapolres Buol di Buol,
5. Koordinator SPPS masing-masing Divisi di tempat,
6. Seluruh Pekerja / Buruh PT.HIP di masing-masing Divisi.
7. LBH Palu di Palu,
8. arsip.

You might also like