Professional Documents
Culture Documents
Defenisi
OSTEOPENIA : Hilangnya sejumlah masa tulang
akibat berbagai keadaan
OSTEOPOROSIS :bila osteopenia telah melewati
ambang batas untuk terjadinya fraktur
ditandai oleh : menurunnya massa tulang dan
struktur tulang masih dalam batas normal
Remodelling tulang
Sel-sel tulang yg berfungsi dalam proses membentuk tulang,
resorpsi tulang, keseimbangan mineral tulang (remodelling
tulang)
1. Osteoblas : fungsi memproduksi osteoid atau matrik tulang
guna memproduksi pospat, osteocalsin, kolagen, mineralisasi
tulang.
2. Osteosit : menjadikan tulang sensitif terhadap tekanan,
mengontrol mineralisasi tulang
3. Osteoklas : berfungsi dalam menyerap tulang, merusak massa
tulang.
Klasifikasi Osteoporosis
1. Osteoporosis Primer :kekurangan hormon
(wanita), usia lanjut, ketuaan.
OP tipe I : dihubungkan dgn penurunan
hormon (post menopouse osteoporosis)
OP tipe II : senile osteoporosis.
2. Osteoporosis Sekunder : disebabkan oleh
keadaan klinis tertentu.
Insiden :
1.7 2.4 % usia lebih 25 tahun
laki-laki : wanita = 1 : 8
Faktor yg mempengaruhi epidemiologi OP
1. Diet rendah calsium
2. Kandungan calsium air minum rendah pada daerahdaerah tertentu
3. Menyusui lebih dri usia 2 tahun
4. Paritas tinggi
Pendekatan klinis
osteoporosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan biokimia tulang
Pengukuran densitas massa tulang
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan fungsi organ terkait seperti : ginjal,
hati, sal. cerna, tiroid dsb.
Anamnesis
Fraktur yg berhubungan dgn OP :
- kompresi vertebral
- fraktur colles
- fraktur collum femoris
Usia : usia sp 30 th densitas massa tulang ,
6 thn post menopouse densitas tulang
Defisiensi estrogen :
- daur haid tak teratur
densitas massa tulang
- Menoupose dini
Defisiensi testosteron : pada laki-laki
Obat-obatan : kortikosteroid, hormon tiroid, heparin, fuosemid,
antasida yg mengandung AL erat hubungan dgn OP
HCT : mempertahankan densitas massa tulang
Diet : asupan calsium rendah densitas massa tulang
Anamnesis :
Pemeriksaan Fisik
-
Ukur TB, BB
Gaya berjalan, deformitas tulang
Tanda-tanda hipocalsemia
Tanda-tanda hipoperatiroidisme idiopatik
Kyfosis atau gibbus (dowagers hump)
Protuberentia abdomen, spasme otot
paravertebrine, kulit tipis (tanda Mc. Conkey)
Pemeriksaan biokimia
tulang
-
Pemeriksaan radiologi
sangat tidak sensitif (densitas 50 % gambar
radiologi belum spesifik)
Melihat vertebal (membedakan dengan penyakit
degeneratif)
Gambar radiologi yang khas pada OP
- penipisan korteks dan daerah trabekular
lebih nyata
- pada vertebra : picture frame vertebra.
Kriteria WHO
Normal : bila densitas tulang 1 SD pada (T score)
Osteopeni : bila densitas massa tulang 1 SD s/d
2.5 SD (T score)
Osteoporosis : bila densitas tulang -2.5 SD atau
kurang
Osteoporosis berat : yaitu osteoporosis disertai
fraktur
Pengobatan
- Estrogen : ..terbaik untuk OP post menopause
dosis estrogen tes conyugasi 0.625 1.25 mg/hari
saran : monografi tiap tahun deteksi ca mamae
- Bifosfonat : absorpsi sangat buruk harus minum saat
puasa
- Calcitonin : menghambat resorpsi osteoklas
- Suplemen calsium : dosis 1000 1500 mg/hari
- Vit D : dosis 400 u/hari
Osteopososis Sekunder
I.
OS akibat glucocorticoid
dosis tinggi
1. Lama, menyebabkan densitas massa tulang
2. Akan menghambat proses diferensiasi osteoblast
3. Akan menghambat absorpsi Ca dan resorpsi
tulang
Dosis 15-20 mg/hari malabsorpsi Ca
menghambat sekresi ganado tropin oleh hipofise
sehingga produksi estrogen, testoteron, androsteron
Mencegah OP dalam
pemakaian steroid
- Gunakan dosis seminimal mungkin dalam waktu singkat
- Tingkatkan aktifitas fisik
- Hindari obat-obatan anti hipertensi
- Perkecil risiko jatuh
- Suplement Ca yang cukup
- Koreksi defisiensi vit D
Therapy : sama dengan OP lainnya