You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN STRUKTUR PERKERASAN


MODUL J08 ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

KELOMPOK 6
Alvina Mayora Nilasari

(1206237580)

Randy Dharmawan

(1206247650)

Diana Laurentia

(1206240392)

Prayogo Hartono Surya

(1206252070)

Christian Antoni

(1206249315)

Tanggal Praktikum

: 28 September 2014

Asisten Praktikum

: Purwhita Nuansa Budi

Tanggal Disetujui

: 5 Oktober 2014

Nilai

Paraf Asisten

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014

A. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan distribusi ukuran butiran
(gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.
B. Peralatan Percobaan
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0.2 % dari berat benda uji.
b. Satu set saringan
76.2 mm (3);

63.5 mm(2.5);

25.4 mm (1);

19.2 mm (0.75); 12.7 mm (0.5); 9.5 mm (3/8);

6.4 mm (0.25); No. 4; No. 8;

50.8 mm (2) ; 33.1 mm (1.5);

No.16; No.30;

No.50; No.100;

No.200 ( standar ASTM).


c. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memenasi sampai (110 5 ) o C
d. Alat pemisah contoh (sample splitter)
e. Mesin penggetar saringan
f. Talam talam
g. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat alat lainnya.
C. Bahan Percobaan
a. Agregat halus sebanyak 1300 gram
b. Agregat Medium sebanyak 2500 gram
c. Agregat kasar sebanyak 2500 gram
D. Prosedur Percobaan
i. Persiapan Praktikum
-

Mengambil agregat kasar sebanyak 2500 gram, agregat medium sebanyak


2500 gram dan juga agregat halus sebanyak 1300 gram kedalam wadah.

Memasukkan wadah beserta agregat kedalam oven selama 24 jam.

ii. Jalannya Praktikum


-

Mengeluarkan agregat dari oven dan mendiamkannya sampai suhunya


turun.

kemudian memasukkan agregat medium kedalam set saringan sebanyak


2000 gram dengan susunan , , No. 4, No.8, No. 30, dan juga pan
dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan dibagian paling atas,
kemudian set saringan digetarkan menggunakan mesin penggetar selama
15 menit.

Selanjutnya menghentikan mesin penggetar setelah 15 menit dan


menimbang agregat yang tertahan di setiap saringan.

Kemudian melakukan hal yang sama terhadap agregat halus sebanyak


1000 gram dan juga agregat kasar sebanyak 2000 gram.

E. Data Percobaan
Berat Agregat awal
Agregat Kasar

: 2000 gram

Agregat Medium : 2000 gram


Agregat Halus

: 1000 gram

1. Agregat Kasar (1 cm 2 cm)


Tabel 1. Berat Agregat Kasar Tertahan Tiap Saringan
Saringan
No.
1

3/8
4
Pan
Jumlah

Berat Tertahan
(gram)
0
734
911
478
107
41
2271

2. Agregat Medium (6 mm 15 mm)


Tabel 2. Berat Agregat Medium Tertahan Tiap Saringan
Saringan
No.

4
8
30
Pan
Jumlah

Berat Tertahan
(gram)
0
351
1563
88
8
16
2026

3. Agregat Halus (0 mm 5 mm)


Tabel 3. Berat Agregat Halus Tertahan Tiap Saringan
Saringan
No.
4
8
30
50
100
200
Pan
Jumlah

Berat Tertahan
(gram)
13
283
384
73
92
72
79
996

F. Pengolahan Data Percobaan


1. Agregat Kasar
Tabel 4. Akumulatif Persen Tertahan dan Lolos Agregat Kasar

Saringan
No.

Berat
Tertahan
(gram)

Akumulatif
Berat Tertahan
(gram)

Persen
Tertahan

Akumulatif
Persen
Tertahan (%)

1
3/4
1/2

0
734
911

0
734
1645

0.00
32.32
40.11

0
32.32
72.43

Akumulatif
Persen Lolos
(%)
100
67.68
27.57

3/8
4
pan
Jumlah

478
107
41
2271

21.05
4.71
1.81
100.00

2123
2230
2271

22712000

Presentase Kesalahan Relatif = |

2000

93.48
98.19
100

6.52
1.81
0

| 100 % = 11.93 %

2. Agregat Medium
Tabel 5. Akumulatif Persen Tertahan dan Lolos Agregat Medium

Saringan
No.

Berat
Tertahan
(gram)

Akumulatif
Berat Tertahan
(gram)

1/2
3/8
4
8
30
pan
Jumlah

0
351
1563
88
8
16
2026

0
351
1914
2002
2010
2026

20262000

Persentase Kesalahan Relatif = |

2000

Persen
Tertahan

Akumulatif
Persen
Tertahan (%)

0.00
17.32
77.15
4.34
0.39
0.79
100.00

0
17.32
94.47
98.81
99.21
100.00

Akumulatif
Persen Lolos
(%)
100.00
82.68
5.53
1.18
0.79
0.00

| 100 % = 1.28 %

3. Agregat Halus
Tabel 6. Akumulatif Persen Tertahan dan Lolos Agregat Halus

Saringan
No.

Berat
Tertahan
(gram)

Akumulatif
Berat Tertahan
(gram)

4
8
30
50
100
200
Pan
Jumlah

13
283
384
73
92
72
79
996

13
296
680
753
845
917
996

Persen
Tertahan
1.31
28.41
38.55
7.33
9.24
7.23
7.93
100.00

Akumulatif
Persen
Tertahan (%)
1.31
29.72
68.28
75.61
84.84
92.07
100.00

Akumulatif
Persen Lolos
(%)
98.69
70.28
31.73
24.40
15.16
7.93
0.00

9961000

Persentase Kesalahan Relatif = |

1000

| 100 % = 0.4 %

Persen Lolos (%)

Grafik Akumulatif
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
1

3/4

1/2

3/8

30

50

100

200

Pan

Saringan
Agregat Kasar

Agregat Medium

Agregat Halus

Disribusi Butiran Tanah


100

Persen (%)

80
60
Agregat Medium
40
20
0
0.01

0.1

Diameter (mm)

10

100

Agregat kasar
Agregat Halus

G. Analisis
i. Analisa Percobaan
Praktikum analisa saringan agregat halus dan kasar ini dilakukan
untuk menentukan distribusi ukuran butiran (gradasi) agregat halus dan
agregat kasar dengan menggunakan saringan. Saringan yang digunakan
bervariasi pada setiap jenis agregat (kasar, medium, dan halus).
Terdapat hal-hal yang harus disiapkan terlebih dahulu sebelum
dilakukannya praktikum ini, yaitu mengambil agregat dan dimasukkan
kedalam wadah. Setiap jenis agregat diambil berlebih sebanyak 500 gram,
agregat kasar diambil sebanyak 2500 gram, agregat medium sebanyak 2500
gram dan agregat halus sebanyak 1300 gram, hal ini dilakukan agar pada saat
praktikum jumlah berat agregat yang akan dimasukkan kedalam set saringan
sebanyak 2000 gram untuk agregat kasar dan medium dan juga 1000 gram
untuk agregat halus. Setelah itu wadah yang berisi agregat dimasukkan
kedalam ke dalam oven yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan air
dalam agregat dengan cara menggunakan suhu tinggi dari oven yang
menyebabkan terjadinya penguapan air. Agregat di masukkan ke dalam oven
selama 24 jam sampai didapatkan berat asli atau berat agregatnya tetap yang
berarti kandungan air didalamnya sedikit bahkan tidak ada.
Setelah di oven, agregat dikeluarkan dan di diamkan terlebih dahulu
sampai suhunya turun. Kemudian agregat dimasukkan ke dalam set saringan
yang terdiri dari saringan 1, , , 3/8 , No. 4 dan pan untuk agregat
kasar, saringan , , No. 4, No.8, No. 30 dan pan untuk agregat medium
(sama sama kasar?) dan juga saringan No. 4, No. 8, No. 30, No. 50, No.100,
No.200 dan pan untuk agregat halus. Kemudian set saringan digetarkan
menggunakan mesin penggetar saringan selama 15 menit agar tersaring
sempurna. Selanjutnya agregat yang tertahan di setiap saringan ditimbang
beratnya.

ii. Analisa Hasil


Setelah melakukan praktikum didapatkan data berupa berat agregat
tertahan tiap saringan. Selanjutnya praktikan mencari persentase agregat
tertahan dan lolos tiap saringan dan juga dibuat grafiknya, dengan
menggunakan grafik tersebut dapat diketahui gradasi ukuran butiran agregat
kasar, medium dan juga halus. Untuk agregat kasar didapatkan hasil sebagaih
berikut :
Tabel 4. Akumulatif Persen Tertahan dan Lolos Agregat Kasar
Saringan
No.

Berat
Tertahan
(gram)

Akumulatif
Berat Tertahan
(gram)

1
3/4
1/2
3/8
4
pan
Jumlah

0
734
911
478
107
41
2271

0
734
1645
2123
2230
2271

Persen
Tertahan
0.00
32.32
40.11
21.05
4.71
1.81
100.00

Akumulatif
Persen
Tertahan (%)
0
32.32
72.43
93.48
98.19
100

Akumulatif
Persen Lolos
(%)
100
67.68
27.57
6.52
1.81
0

Pada agregat kasar berat agregat sebelum dan sesudah dimasukkan ke dalam
saringan mengalami perubahan dari 2000 gram bertambah menjadi 2271
gram. Kemudian untuk gradasi butiran agregat kasar dapat digolongkan
bergradasi seragam yaitu termasuk gradasi buruk karena berat tertahan di
saringan dan jauh lebih besar dari berat tertahan disaringan lain.
Kesalahan relatif pada saat menyaring agregat kasar sebesar 11.93 %.
Untuk agregat medium didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Akumulatif Persen Tertahan dan Lolos Agregat Medium
Saringan
No.

Berat
Tertahan
(gram)

Akumulatif
Berat Tertahan
(gram)

Persen
Tertahan

Akumulatif
Persen
Tertahan (%)

1/2
3/8
4

0
351
1563

0
351
1914

0.00
17.32
77.15

0
17.32
94.47

Akumulatif
Persen Lolos
(%)
100.00
82.68
5.53

8
30
pan
Jumlah

88
8
16
2026

2002
2010
2026

4.34
0.39
0.79
100.00

98.81
99.21
100.00

1.18
0.79
0.00

Pada agregat medium berat agregat sebelum dan sesudah dimasukkan ke


dalam saringan juga mengalami perubahan walaupun tidak terlalu signifikan
yaitu dari 2000 gram bertambah menjadi 2026 gram. Kemudian untuk gradasi
butiran agregat medium dapat digolongkan senjang yang termasuk bergradasi
buruk karena persentase berat tertahan di setiap saringan tidak merata, seperti
pada saringan No. 4 yang terdapat persen tertahannya sebesar 77.15 %.
Kesalahan relatif pada saat menyaring agregat medium sebesar 1.28 %.
Untuk agregat halus didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Akumulatif Persen Tertahan dan Lolos Agregat Halus
Saringan
No.

Berat
Tertahan
(gram)

Akumulatif
Berat Tertahan
(gram)

4
8
30
50
100
200
Pan
Jumlah

13
283
384
73
92
72
79
996

13
296
680
753
845
917
996

Persen
Tertahan
1.31
28.41
38.55
7.33
9.24
7.23
7.93
100.00

Akumulatif
Persen
Tertahan (%)
1.31
29.72
68.28
75.61
84.84
92.07
100.00

Akumulatif
Persen Lolos
(%)
98.69
70.28
31.73
24.40
15.16
7.93
0.00

Pada agregat halus berat agregat sebelum dan sesudah dimasukkan ke dalam
saringan mengalami perubahan yaitu dari 1000 gram bertambah menjadi 996
gram. Kemudian untuk gradasi butiran agregat medium dapat digolongkan
baik karena persentase berat tertahan di setiap saringan cukup merata.
Kesalahan relatif pada saat menyaring agregat medium sebesar 0.4 %.

Selain itu berdasarkan grafik distribusi butiran tanah yang didapat dari
pengolahan data praktikum dan dibandingkan dengan kurva distribusi acuan,
agregat kasar yang digunakan pada percobaan dapat digolongkan memiliki
distribusi ukuran butiran uniform atau seragam, sedangkan agregat medium
memiliki distribusi ukuran butiran gap graded atau senjang, dan agregat halus
memiliki distribusi ukuran butiran well graded atau merata. Agregat
merupakan salah satu bahan utama perkerasan jalan, dalam penggunaannya
hanya agregat bergradasi baik yang akan digunakan sebagai bahan perkerasan
jalan. Agregat dikatakan bagus atau berdistribusi baik jika ukurannya
terdistribusi merata dalam satu rentang ukuran butiran dengan kata lain
agregat tersebut memiliki distribusi ukuran butiran yang merata atau well
graded. Hal ini dikarenakan agregat yang distribusi ukurannya merata
memiliki butiran dengan ukuran yang bervariasi yang dapat saling mengisi
celah atau rongga yang ada, sehingga struruktur perkerasan jalan akan
menjadi semakin kuat.

Disribusi Butiran Tanah


100

Persen (%)

80
60
Agregat Medium

40
20
0

0.01

0.1

Diameter (mm)

10

100

Agregat kasar
Agregat Halus

Gambar 1. Acuan Kurva Distribusi Butiran Agregat


iii. Analisa Kesalahan
Terdapat beberapa hal yang memungkinkan terjadi pada saat
praktikum analisa saringan agregat halus dan kasar yang dapat menyebabkan
data praktikum kurang akurat, yaitu :
1. Kesalahan Alat
- Kurang tepatnya kalibrasi timbangan yang digunakan sehingga data
yang didapatkan menjadi kurang akurat.
2. Kesalahan Paralaks
- Kesalahan dalam membaca angka atau hasil pengukuran pada
timbangan.
3. Kesalahan Praktikan
- Kemungkinan Berkurangnya

agregat

akibat

terjatuh pada saat

pemindahan dari oven ke timbangan yang mengakibatkan sedikit


perubahan berat.
- Kurang hati-hati pada saat membuka saringan dan menimbang agregat
sehingga terdapat butiran yang terbuang.
- Ketidaktekitian praktikan dalam membersihkan saringan sehingga masih
terdapat

agregat

yang

menempel

yang

penambahan ataupun pengurangan berat agregat.

dapat

mengakibatkan

H. Kesimpulan
1. Dengan melakukan praktikum analisa saringan agregat halus dan kasar dapat
diketahui distribusi ukuran butiran agregat.
2. Agregat kasar yang digunakan termasuk bergradasi Uniform atau seragam.
3. Agregat medium yang digunakan termasuk gradasi gap graded atau senjang.
4. Agregat halus yang digunakan termasuk gradasi well graded atau merata.
5. Kesalahan relatif pada praktikum ini sebesar:
Agregat kasar

:11.93 %

Agregat Medium

:1.28 %

Agregat Halus

: 0.4 %

I. Referensi
Tim editor .2009.Buku Pedoman Praktikum Pemeriksaan Bahan Perkerasan
Jalan. Depok: Laboratorium Struktur dan Material Departemen Sipil Universitas
Indonesia.
American Society for Testing and Materials. Standards Test Method for Sieve
Analysis of Fine and Coarse Aggregate. No. ASTM C 136-04. Annual Book of
ASTM Standards, Vol 04.02.
Badan Standarisasi Nasional. Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat
Halus dan Kasar. SNI 03-1968-1990.

LAMPIRAN

Gambar 1. Acuan Kurva Distribusi Butiran Agregat

Gambar 2. Susunan Set Saringan

Gambar 3. Mesin Penggetar Saringan

Gambar 4. Agregat Kasar

Gambar 6. Agregat Halus

Gambar 5.Agregat Medium

You might also like