You are on page 1of 7

FAKULTAS

KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI

Nama: Widya Ilmiaty Kamrul


NIM : 030.10.083

STATUS KULIT DAN KELAMIN


RSUD KARAWANG
I.

II.

IDENTITAS
- Nama
- Umur
- Alamat
- Pekerjaan
- Pendidikan
- Agama
- Status

: Ny. R
: 33 Tahun
: Sentul 1, Karawang
: Ibu Rumah Tangga
: SD
: Islam
: Menikah

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bercak-bercak putih banyak ditubuh sejak
2 tahun
Keluhan Tambahan

: Bercak-bercak putih baal, tangan

kesemutan, wajah terasa kebas.


RPS

:
Seorang

pasien

Ny.R

33

tahun

datang

dengan keluhan bercak-bercak putih banyak


ditubuh sejak 2 tahun. Keluhan tersebut
disertai rasa baal, tidak terasa gatal maupun
sakit. Awalnya bercak putih terlihat diwajah
(tepatnya dijidat), kemudian beberapa bulan
kemudian muncul dibokong, dikedua lutut,
dilipatan paha, dan dikedua kuping. Pasien
mengaku sering merasa tangan tiba-tiba
kesemutan sehingga pasien tidak dapat
mengendarai motor. Pasien juga mersakan
kebas pada wajah.
Pasien mengaku sudah berobat ke mantri
1

tahun

setelah

timbul

bercak

putih,

dikatakan alergi dan diberikan obat dan


tidak sembuh dengan pengobatan tersebut.

RPD :
Pasien menyangkal adanya riwayat alergi
obat dan riwayat alergi makanan. Riwayat
asma, batuk lama dan kencing manis juga
disangkal.
RPK :
Tidak ada kelurga yang mengalami keluhan
yang sama.
III.

PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran

: Compos mentis

Koperatif

: Kooperatif

Keadaan Gizi

: Cukup

Tekanan Darah

: 120/90 mmHg

Nadi

: 80 x/menit

Suhu

: 36,6oC

Pernafasan

: 18 x/menit

Keadaan Lokal
Trauma Stigmata : Columna vertebralis

: letak ditengah, skoliosis (-), lordosis

(-)
Kepala

: rambut hitam, distribusi merata,

tidak mudah dicabut,


Mata
Telinga

:Dalam batas normal


:

normotia

+/+,

tidak

ada

tanda

peradangan
Mulut

: bibir sianosis(-), lidah kotor (-),

Tenggorok

: faring hiperemis (-), tonsil T1-T1

Leher

: tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid

Pemeriksaan Jantung : S I dan S II normal reguler, Murmur (-),


Gallop (-)

Pemeriksaan Paru

: suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-,

wheezing -/Pemeriksaan Abdomen : bising usus (+) normal


Pemeriksaan Ekstremitas :
Atas

: akral hangat + / +, edema - / -

Bawah

: akral hangat + / +, edema - / -

b. Status Dermatologi
- Lokasi
Regional :
Regio Facialis (supraorbita, auricularis sinistra dan

dextra)
Regio Gluteal, patella, femur
Eflorensensi
Makula hipopigmentasi, multiple, numular, diskret,
sirkumsripta
Batas lesi
Sirkumskripta
Ukuran lesi
numular

Gambar lesi kusta pasien


IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan sensibilitas: raba, nyeri : anestesia pada daerah
-

yang lesi
Pemeriksaan saraf: palpasi saraf perifer : tidak didapatkan
penebalan, nyeri tekan, gangguan motoris pada n.auricularis
magnus, n. Ulnaris, n.Radialis, n. Medianus, n. Peroneus,

V.

n.tibialis posterior.
Laboratorium: cek BTA

RESUME
Pasien Ny.R, 33 tahun, datang dengan keluhan bercakbercak putih banyak ditubuh sejak 2 tahun. Keluhan tersebut
disertai rasa baal, tidak terasa gatal maupun sakit. Awalnya
bercak putih terlihat diwajah (tepatnya dijidat), kemudian
beberapa bulan kemudian muncul dibokong, dikedua lutut,
dilipatan paha, dan dikedua kuping. Pasien mengaku sering
merasa tangan tiba-tiba kesemutan sehingga pasien tidak

dapat mengendarai motor. Pasien juga mersakan kebas pada


wajah.
Pasien mengaku sudah berobat ke mantri 1 tahun setelah
timbul bercak putih, dikatakan alergi dan diberikan obat dan
tidak sembuh dengan pengobatan tersebut.
Pemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam
batas normal, dan pada status dermatologis didapat kan lesi
pada regio facialis (supraorbita, auricularis sinistra dan dextra),
regio gluteal, patella dan femur berupa makula hipopigmentasi,
multiple,

numular,

diskret,

sirkumskripta.

Didapatkan

lesi

tersebut anestesi pada pemeriksaan sensibilitas.


VI.

DIAGNOSIS KERJA
Morbus Hansen Multi Basiler

VII.

DIAGNOSIS BANDING
Tinea Versikolor, pitiriasis rosea, vitiligo
PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa:
- Menjelaskan ke pasien bahwa penyakit ini bisa disembuhkan,

VIII.

tetapi pengobatan berlangsung lama, antara 12-18bulan,


-

untuk itu pasien harus rutin kontrol dan minum obat.


Pmenjelaskan bahwa penyakit ini mengganggu saraf,
sehingga pasien akan merasakan mati rasa, oleh karena itu
disarankan pasien menghindari trauma agar tidak
memungkinkan terjadi infeksi lain, contoh dengan

menggunakan alas kaki.


Jika dalam masa pengobatan pasien mengalami demam,
timbul kemerahan dibadan dan terasa nyeri, segara berobat

ke dokter.
Medikamentosa:
-Rifampicin 600mg 1x1/bulan
-DDS/Dapson 100mg 1x1/hari
-Klofazimin 300mg 1x1/bulan
IX.

PROGNOSIS
Ad vitam

: ad bonam

Ad fungsionam

: dubia ad bonam

Ad sanationam

: dubia ad bonam

Ad Cosmeticum

: dubia ad Bonam

You might also like