You are on page 1of 4

Makalah IDK Ady : Distosia Bahu

Referensi

Prawirohardjo, Sarwono, Ilmu Kebidanan, PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo, 2013 : 599-605

Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Part 1 : 459-462

Definisi

Kegawatdaruratan persalinan pervaginam ketika bahu fetus tidak dapat


dilahirkan oleh penolong setelah kepala fetus lahir.

Bahu tidak lahir 60detik setelah kepala lahir

Epidemiologi

Insidensi 0,5-1,5% (meningkat seiring peningkatan BB bayi)

Meningkat signifikan pada ibu diabetes gestasional

Etiologi

Bahu anterior fetus tertahan pada simfisis pubis

(sebagian kecil) bahu posterior tertahan pada sakrum

Patofisiologi

Normal : kepala dilahirkan > bahu masuk panggul posisi oblik > bahu
posterior terlebih dahulu masuk panggul sebelum bahu anterior > kepala
putaran paksi luar > bahu posterior dicekungan tulang sakrum > beri
ruang bahu anterior masuk panggul lewat tulang simfisis pubis / rotasi dari
foramen obturator

Patologi : bahu posisi antero-posterior saat masuk pintu atas panggul >
bahu posterior tertahan promontorium, bahu anterior tertahan tulang
pubis > kepala tidak dapat lakukan putaran paksi luar > Turtle sign

Faktor resiko

Manifestasi klinis

Turtle sign = kepala bayi yang telah keluar akan tertarik kembali ke
belakang seperti kura-kura dan terbentuk double chin

Wajah bayi tampak kemerahan dan sembab

Bayi tampak sianosis dan mengalami bendungan (bila terjadi kompresi tali
pusat)

Diagnosis
A. Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan
B. Kepala bayi sudah lahir, tetapi tetap menekn vulva dengan kencang
C. Dagu tertarik dan menekan perineum
D. Traksi kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang tetap tertahan dikranial
simfisis pubis
E. Perlu tindakan segera setelah diagnosis ditegakkan
Pencegahan

Operasi caesar bila

a. Bayi dicurigai >5000 g pada ibu tanpa diabetes gestasional


b. Bayi dicurigai >4500 g pada ibu dengan diabetes gestasional
Tatalaksana

Advanved Life Support in Obstetrics Provider (ALSO) 2004 = HELPER

Dilakukan maksimal 5 ment (bila gagal, rujuk ke fasilitas yang lebih aman /
dilakukan sectio caesar)

Sebelumnya bisa dilakukan pematahan klavikula bagian tengah (jarak


bahu jadi memendek,
Help

Saat distosia bahu terjadi, segera minta pertolongan tim ahli dengan
protokol khusus. Persiapan diri dan beritahukan pada ibu dan keluarga
(minta kerjasamanya saat dilakukan manuver)
Evaluate for episiotomy

Perobekan perinerum (antara vagina ke anus), agar tangan penolong


mudah masuk vagina saat dilakukan tindakan.

kembali normal beberapa minggu kemudian)

Legs (Manuver Mc Roberts)


-

Posisi paha ibu fleksi dan abduksi lalu ditarik ke arah perut sedekat
mungkin (dibantu oleh asisten) membuat simfisis pubis berputar ke arah
sefalik dan promontorium mendatar sehingga bahu anterior akan terbebas
dari simfisis pubis dan bahu posterior akan meluncur melewati sakrum.

Dengan tarikan normal pada kepala, bahu bayi diikuti badannya dapat
lahir.

Dapat digabungkan dengan tekanan suprapubik

Mudah, dan efektif


Pressure on suprapubic (tekanan pada suprapubik atau manuver
Rubin I)

Tangan penolong diletakkan diatas abdomen ibu diarea suprapubik, tepat


diatas bahu anterior fetus. Tekanan diberikan dari arah posterior bau
anterior fetus ke arah bawah dan lateral, dalam siklus kompresi-relaksasi
yang bergantian (kompresi dapat buat bahu abduksi dan dapa lewati
simfisis pubis.

Tarikan kepala bayi tetap dilakukan perlahan


Enter (Manuver rotasi internal : Rubin II dan Woods Corkscrew)

Prinsip : merubah sumbu fetus dari antero-posterior menjadi diagonal agar


diperoleh diameter yang lebih lebar

1. Rubin II : 2 jari tangan penolong dimasukkan kedalam vagina, ditempatkan


disisi posterior bahu anterior fetus untuk mendorong bahu kearah dada
(adduksi)
2. Wood Corkscrew : Rubin II + 2 jari tangan lain masuk vagina ditempatkan
disisi anterior bahu posterior dan mendorong bahu posterior ke arah
anterior. Tarikan kepala perlahan dan dapat dibantu manuver McRoberts
3. Bila gagal, dilakukan manuver Reverse Woods Corkscrew (berlawanan)
Remove posterior arm (manuver Jacquemier)

Prinsip : mengeluarkan lengan posterior terlebih dahulu

Tangan pemeriksan masuk ke vagina > temukan lengan posterior >


difleksikan dengan menyentuk sisi ventral siku > lengan dikdikeluarkan
dari sisi anterior fetus dengan menyapu sisi dada dan wajah fetus
(waspada fraktur herus) > terjadi rotasi spontan internal > bahu anterior
terlepas dari perangkap simfisis pubis > bayi lahir normal
Roll the patients to the-all-four positions

Prinsip : memposisikan ibu bertumpu pada kedua lengan dan kedua lutut
dengan punggung agak melengkung (diambeter sagital pelvis dapat
bertambah 20mm)

Kemudian menarik kepala bayi untuk keluarkan bahu posterior lalu disusul
bahu anterior

Komplikasi

10-15% dapat berulang bila terjadi komplikasi serius

A. Pada ibu
-

Perdarahan post partum, diikuti ruptur perineum derajat 3-4, fistula


rektovaginal, lepasnya simfisis pubis, ruptur uteri

B. Pada fetus
-

Trauma pleksus brakialis (C5-T1) karena peregangan saraf berlebihan saat


persalinan (traksi berlebih kepala dan leher) bisa pulih 6-12 bulan /
permanen

Fraktur klavikula, fraktur humerus, hipoksia (tali pusat terkompresi jalan


lahir), asidosis, kerusakan neurologis permanen, kamatian

You might also like