You are on page 1of 5

1

PERADANGAN PADA SALURAN PENCERNAAN.


APENDISITIS AKUTA
Peradangan apendiks paling sering dijumpai diklinik. Peradangan
apendiks timbul bila ada obstruksi didalam lumen apendiks ( biji-bijian, fekolit ),
atau bila terjadi penyumbatan lumen karena adanya perlengketan antara
apendiks dengan peritoneum atau dengan usus ( adhesion ).Pada bayi muara
apendiks diameternya lebar dan pada orangtua apendiks mulai menjadi atrofi
sehingga pada kedua orang ini jarang dijumpai apendisitis akuta. Isi lumen
apendiks juga mempengaruhi terjadinya peradangan. Bila isi lumen ada
bakteri akan terjadi peradangan , bila tidak ada tdak terjadi peradangan tetapi
cairan yang diproduksi mukosa apendiks akan menimbulkan terkumpulnya
cairan tersebut dalam lumen dan terjadi mukokel atau apendikokel.
Perjalanan apendusitis akuta
Mula-mula akan terjadi peradangan mukosa ( radang kataral ) pada saat ini
timbul rasa sakit didaerah epigastrium atau didaerag pusat ( sakit somatic )
kemudian peradangan berlanjut sampai keperitoneum danbila peritoneum
tembus rasa sakit berpindah kedaerah apendiks ( sakit viseral ). Dinding
perut sebelah kanan akan memapan ( defense msculair ). Bila ditekan
daerah apendiks dan tiba-tiba dilepaskan terasa sakit derah apendiks ( tanda
Blumberg) bila ditekan perut kiri bawah terasa sakit daerah apendiks ( tanda
Rovsing ). Bila apendiks terletak didaerah pelvis, dilakukan colok dubur akan
terasa sakit didaerah pelvis, kalau apendiks terletak dibelakang kolon
( retrokolik ) sakit akan terasa didaerah pinggang.
Sesudah 2 kali 24 jam terjadi peradangan, akan terjadi perforasi . Badan
akan berusaha melokaliser perforasi ini supaya jangan melebar dengan
mengarahkan omentum dan usus kedaerah apendiks dan organ ini akan
teraba pada fisis diagnostic sebagai satu massa atau tumor yang terasa
sakit yang disebut appadiceal mass atau appendikuler infiltrate. Pada saat
ini abses apendiks yang terlokaliser akan terjadi yang disebut para app
abses. Bila terjadi abses temperature akan meninggi
Bila badan tidak sanggup melokaliser perforasi akan timbul peritonitis difusa
dan seluruh pelvis akan mengalami peradangan dan bila ini berlanjut akan
akan timbul peritonitis genelarisata. Pada kedua peritonitis ini akan timbul
gejala-gejala ileus paralitis (perut gembung, tidak ada bab dan flatus,
muka keringat dingin dan pucat disebut facies Hyppokratis ) Bila penderita
diobati dengan intensif bisa baik tetapi bisa juga meninggal Bila terjadi
perbaikan peritonitis generalisata akan meninggalkan peritoneal abses yang
bisa dijumpai sebagai abses para kolik, abses Douglas,abses subfrenik
dan abses subhepatis.

2
Bentuk klinik.
Mula-mula penderita mengeluh sakit didaerah epigastrium atau daerah pusar,
diirinhi dengan mual dan kadang-kadang diikuti dengan muntah, kemudian
terasa sakit didaerah apendiks. Demam yang tinggi dan kemudian kaki ka
akan ditarik kearah abdomen untuk mengurangi rasa sakit. Leukosit diatas
10.000 dan bila terjadi perforasi leuko > 10.000. Bila terjadi peritonitis diffusa
perut aan membesar
Pemeriksaan tambahan.
X foto plain abdominal dan USG akan sangan menolong untuk melihat ada
atau tidak abses.
DD: Kolesistitis akuta, kehamilan diluar kandungan, batu ureter ka, pankrestitis
akut, torsi ovarium, ovulasi debgan perdarahan, ovulasi tanpa perdarahan
( mittelsmerz)

Skema perjalanan apenisistis akuta

App akuta
1. Baik sendiri
2. Perforasi ( komplikassi mengakibatkan terjadi massa appendiks infiltrat )
1. Peritonitis local.
a. Baik sendiri
b. Terjadi abses
1. Baik sendiri
2. Bila pecah------ Peritonitis
difusa/generalisata
Bisa multiple abses

2.Peritonitis difusa

KOMPLIKASI.
Komplikasi yang paling sering perforasi yang mengakibatkan appendisitis
purulenta dengan diikuti demam tinggi. Perut tegang dan gembung.

3
DIAGNOSE. Selain anamneses ,fisis diagnostic dapat dilakukan USG untuk
mengetahui apakah ada nanah atau hanya app yang edema dan membesar.
Leukositosis yang tinggi harus dicurigai terjadi perforasi
TERAPI.
Appendisitis akuta ohne mehr dilakukan appendektomi achaud dengan insisi Mac
Burney
Appendisitis perforasi dengan massa appendik ( jaringan kolon usus halus dan
appendiks mengalami edema dan mengalami perlengketan ) Pada keadaan ini
sebaiknya diberikan infuse dengan antibiotika yang buat bakteri anerob dan erob
ditinggu sampai 6-8 minggu sampai keadaan umum baik baru dilakukan
appendektomi dengan insisi para rectal atau para median ( appendektomi afroid)
Appendisitis dengan peritonitis diffusa ( perut gembung dengan muka yang
mengalami tanda2 syok ( duafacies Hippokratica ) ditanggulangi dengan
pemberian infuse NGT dengan antibiotika untuk bakteri aerob dan anaerob sampai
keadaan umum yang baik baru dilakukan operasi untuk debridement kavum
abdomen sampai bersih Bila perlu dilakuka appendektomi . Badomen ditutup
dengan meletakkan drain
DD.
1. Kolesistitis akuta
Biasanya penderita merasa sakit daerah subkostal. Untuk ini perlu dilakukan
USG
2. Hamil diluar kandungan. Untuk membedakan Tanya menstruasi trakhir
dan lakukan reaksi kehamilan. Biasanya terjadi perdarahan dgn Hb yang
turun .Konsult ke SPOG
3. Batu ureter ka. Biasanya serangan sakit periodic.Periksa urine apakah
banyak mengnadung eritrosit dan leukosit
4. Pankreatisis akuta . Periksa serum amylase dan serum lipase.
5. Torsi ovarium Ka . Susah dibedakan Konsult ke SPOG
6. Ovulasi dengan perdarahan . Biasanya rasa sakit dipertengehan antara dua
menstruasi
7. Ovulasi tanpa perdarahan atau disebut mittelsmerzt
8. Limfadenitis mesenterika Umumny didahului akut gastroenteritis
APPENDISITIS KRONIK
Timbul bila ada perlengketan pada app yang mengakibatkan terasa sakit yang
sering2 didaerah app. Diagnose sebenarnya adalah Appendikpati. Dan diagnose
kronis disebut sesudah dilakukan appendektomi
APPENDISITIS KRONIK DENGAN AKUT EKSASERBASI kadang disebut appendiditis
rekurrenris

4
App kronis yang tiba2 menjadi akut
MUKOKEL APPENDIKS
Appendiks berobah menjadi kantongan yang berisi cairan musin Timbul bila
terjadi penutupan appendiks sehingga cairan appendiks tidak bisa keluar
mengakibatkan app menjadi kantongan musi tanpa ada infeksi

KHOLESISTITIS AKUTA
Satu peradangan akut kantong empedu. Umumnya timbul bersamaan
dengan adanya batu empedu atau batu diduktus sistikus. Akibatnya tekanan
batu terhada mukosa kantong empedu mengakibatkan iskemi dan nekrose
dan ulserasi yang mengganggu alira vena. Bakteri dan eischerichia coli
mengakibatkan infeksi dalam kandung empedu yang berobah jadi nanah (
empiema vesica fellae ) yang kebanyakan bila dikultur banyak member
hasil yang steril. Bila terjadi penyembuhan cairan dalam kandung empedu
menjadi sereus yang disebut Hydrops vesica fellae .
Kholesistitis akuta bisa mengalami perforasi yang kemudian ditutup
oleh omentum agar tidak melebar menjadi peritinotis difusa. Masaa ini juga
teraba sebagai tumor daerah subkostal dan terjadi peritonitis local
Bentuk klinis.
Keluhan penderita mula-mula sakit daera perut kanan bagian atas. Kadang
lokalisasi ini susah dibedakan dengan daerah apendiks, karena itu bila ada
massa daerah subkostal jangan lupa dengan massa massa apendiks.
Defense musculair akan teraba didaerah submostal
DD. Apendisitis akuta, pancreatitis akuta,pneumoni lobus bawah paru kanan
dan thrombosis jantung
Terapi
Karena rumitnya anatomos daerah kandung empedu 80% ahlibedah memilih
terapi konservatif dulu dan bila telah terjadi penyembuhan baru dilakukan
kholesistektomi

ABSES HEPAR

Peradangan hepar selamanya terjadi melalui pembuluh darah portal dan fokal
infeksi berasal dari infeksi yang ada dalam kavum abdomen ( app akuta atau
diverticulitis akuta.) Abses yang multiple dapat dijumpai diseluruh hepar
tetapi abses yang terlokaliser kemungkinan terjadi bisa dijumpai
Bentuk klinik
Kelainan abses hepar harus dicurigai pada penderita dengan temperature
yang tinggi diikuti ikterus dengan keluhan sakit daerah hepar. Sebaiknya tetap
harus dilakukan pembiakan apda darah untuk mengetahui jenis
mikroorganisma penyebab abses. Diagnose USG dan Scanning sangat
membantu.
Terapi
Antibiotika yang sesuai dan bila ada abses yang terlokaliser dapat dilakikan
drainase dengan bantuan USG

ABSES AMOEBA
Abses amoeba selamanya dijumpai pada penderita amoeba disentri pada
watu yang lewat dan penyebabnya adalah amoeba histolitika. Pada infeksi
yang berat enzim sitolitis yang dikeluarkan oleh amoeba akan merusak hepar
dan amoeba ini dapat dijumpai pada dinding abses
Terapi. Khemoterapi dengan memakai metrodinazol dan bila abses tidak hilang
abses dapat didrainase dengan bantuan USG dan Scanning

You might also like