Professional Documents
Culture Documents
Nama Anggota:
1
2
3
4
5
123174041
123174045
123174058
123174242
123174247
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
A. Kurikulum 1994
2) Proses Pembelajaran
Pada kurikulum 1994 muncul istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Kegiatan
belajar cenderung didalam kelas. Proses pembelajaran bersifat klasikal dengan tujuan
menguasai materi pelajaran. Guru dianggap sebagai pusat dari pembelajaran, karena guru
menyampaikan materi hanya menggunakan satu metode saja, yaitu metode ceramah. Oleh
karena itu guru dianggap sebagai pusat pembelajaran. Metode yang digunakan mengajar
cenderung monotone yaitu ceramah, tidak menggunakan metode-metode lain yang
melibatkan siswa aktif. Guru mengajar hanya mengejar target berupa materi yang harus
dikuasai dan berorientasi kognitif.
Posisi Siswa dalam kurikulum 1994 diposisikan sebagai subyek belajar. Dari halhal yang bersifat mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan,
menjadi bagian penting proses belajar mengajar, inilah yang disebut konsep Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA). Kurikulum 1994 adalah seperangkat rencana/peraturan yang
menekankan pada cara belajar siswa aktif secara fisik, mental, intelektual, dan emosional
guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara pegetahuan, sikap dan
keterampilan.
3) Kelemahan
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul berbagai permasalahan sebagai
akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented),
diantaranya sebagai berikut:
Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya
4) Kelebihan
Disamping banyaknya kelemahan dalam pemberlakuan kurikulum 1994 saat itu,
bukan berarti bahwa kurikulum 1994 tidak memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan
dalam pemberlakuan kurikulum tersebut, antara lain :
Siswa lebih banyak mendapatkan informasi karena materi yang diberikan lebih
banyak.
Siswa memiliki keterempilan di bidang non akademis melalui muatan lokal.
Namun sayangnya, protes yang terus bermunculan untuk segera merevisi
kurikulum 1994 membuat pemerintah mengambil tindakan untuk memperbaharui
kurikulum 1994 menjadi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada tahun 2004.
B. Kurikulum 2004
2) Proses Pembelajaran
Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi) lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No 2 1999
tentang pemerintahan daerah, UU No 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dan Tap MPR No IV/MPR/1999 tentang
arah kebijakan pendidikan nasional. KBK tidak lagi mempersoalkan proses belajar,
proses pembelajaran dipandang merupakan wilayah otoritas guru, yang terpenting pada
tingkatan tertentu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi
dimaknai sebagai perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir, dan bertindak. Seseorang telah memiliki
kompetensi dalam bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.
KBK memiliki empat komponen, yaitu kurikulum dan hasil belajar (KHB),
penilaian berbasis kelas (PBK), kegiatan belajar mengajar (KBM), dan pengelolaan
kurikulum berbasis sekolah (PKBS). KHB berisi tentang perencaan pengembangan
kompetensi siswa yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai usia 18
tahun. PBK adalah melakukan penilaian secara seimbang di tiga ranah, dengan
menggunakan instrumen tes dan non tes, yang berupa portofolio, produk, kinerja, dan
pencil test. KBM diarahkan pada kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau
pemahaman, guru tidak bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi sebagai
motivator yang dapat menciptakan suasana yang memungkinkan siswa dapat belajar
secara penuh dan optimal. PKBS memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga
kependidikan dan sumberdaya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar.
3) Kelemahan
Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal
indikator sebaiknya disusun oleh guru karena guru yang paling mengetahui
Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulumkurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented (memandang
4) Kelebihan
Kelebihan/Keunggulan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek
mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata
pelajaran itu sendiri.
2. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan
bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai
kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam hal ini
peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara
alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi
tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge).
3. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi
pengembangan
kemampuan-kemampuan
lain.
mendasari
Penguasaan
ilmu
pelajaran
memudahkan
evaluasi
dan
perbaikan
terhadap
C. Kurikulum 2006
1) Konsep Dasar Kurikulum 2006
Berikut ini adalah beberapa konsep dasar tentang kurikulum 2004:
1 Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1, ayat 15) dikemukan :
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan. Penyusunan KTSP berdasarkan SK dan KD yang
telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undang No.
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 36 ayat 1),
dan 2) sebagai berikut:
1. Pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Kurikulum
pada
semua
jenjang
dan
jenis
pendidikan
intelektual,
humanis,
rekonstruksionis
dan
teknologis,
sebab :
a) KTSP tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga
fokus pada aspek psikomotor dan afektif siswa. Materi
pembelajaran disusun berdasarkan karakteristik mata
pelajaran, perkembangan peserta didik dan sumber daya
yang tersedia. Artinya guru harus aktif dan kreatif untuk
mencapai kompetensi pembelajaran.
b) Dalam KTSP, pengalaman pembelajaran menggunakan
metode yang bervariasi, hal ini disebabkan karena cara
belajar
peserta
didik
berbeda-beda.
Metode
yang
demonstrasi,
eksperimen,
observasi
di
sehingga
dengan
kehidupan
disisipkan
oleh
kebutuhan
social
sekolah
local
budaya
demi
terutama
terkait
masyarakat
dapat
menjembatani
antara
suatu
pembelajaram,
tugas
guru
yang
paling
utama
adalah
3) Kelemahan
Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan
pelaksanaan KTSP.
Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
4) Kelebihan
a) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di
masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat
kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
b) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin
meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
c) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling
dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan
kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup.
d) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli
beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f) Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
g) Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan
siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.
h) Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman,
kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan
masyarakat sekitar.
i) Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan,
kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.
j) Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang
berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-
potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh
lingkungan.
k) Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat
pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar
pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.
l) Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan mengembangkan
silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan
dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
m) Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan
kemudahan belajar siswa.
n) Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan pemahaman
yang akan membentuk kompetensi individual.
o) Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah,
p)
q)
r)
s)
D. Kurikulum 2013
1) Konsep Dasar Kurikulum 2013
Inti dari kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang
tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap didalam
menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi
perkembangan masa depan.
Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa
memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan :
1.
2.
3.
4.
Observaasi
Bertanya (wawancara)
Bernalar, dan
Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau
mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
karena pendekatan ilmiah pada KBK sudah ada, namun istilahnya saja yang berbeda.
Dalam draft Pengembangan Kurikulum 20013 diisyaratkan bahwa proses pembelajaran
yang dikehendaki adalah pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal
melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar), asosiasi, bertanya,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Disebutkan pula, bahwa proses pembelajaran
yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student
centered
active
learning)
dengan
sifat
pembelajaran
yang
kontekstual.
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik
tahu mengapa.
Kriteria
Pembelajaran
Pada
Kurikulum
2013
adalah
sebagai
berikut :
Materi
pembelajaran
berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau
penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng
semata.
Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam
mengidentifikasi,
memahami,
memecahkan
masalah,
dan
Berbasis
pada
konsep,
teori,
dan
fakta
empiris
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Kelemahan
4) Kelebihan
a) Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah.
b) Penilaian didapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan hanya di dapat
dari nilai ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap
dan lain lain.
c) Ada pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi.
d) Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
e) Kompetensi menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
f) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft
skills dan hard skills, kewirausahaan).
g) Kurikulum 2013 tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional, maupun global. . Untuk tingkat SD, penerapan sikap masih dalam
ruang lingkup lingkungan sekitar, sedangkan untuk tingkat SMP penerapan sikap
dituntut untuk diterapkan pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia berada.
Sementara itu, untuk tingkat SMA/SMK, dituntut memiliki sikap kepribadian
yang mencerminkan kepribadian bangsa dalam pergaulan dunia.
h) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional)
i) Menuntut adanya remediasi secara berkala.
j) Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena Pemerintah
menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman
pembahasan sudah tersedia
k) Sifat pembelajaran kontekstual.
l) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi,
pedagogi, sosial, dan personal.
m) Buku, dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu dan
memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi, dan membuat guru
memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan pendekatan scientific
secara benar.
Perbedaan
Kurikulum 1994
Kurikulum 2004
Kurikulum 2006
(KBK)
(KTSP)
Ciri-ciri
a) sifat kurikulum
objective
based
curriculum,
b) nama SMP dan
SLTP kejuruan
diganti
menjadi SLTP
(Sekolah
Lanjutan
Tingkat
Pertama),
c) mata pelajaran
PSBP
dan
keterampilan
ditiadakan,
program
pengajaran SD
dan
SLTP
disusun dalam
13
mata
pelajaran,
nama
SMA
diganti SMU
(Sekolah
Menengah
Umum),
d) program
pengajaran di
SMU disusun
dalam 10 mata
pelajaran,
e) penjurusan di
SMU
dilakukan di
kelas II,
f) penjurusan
dibagi atas tiga
jurusan, yaitu
a) sifat
kurikulum
Competency
Based
Curriculum,
b) penyebutan
SLTP menjadi
SMP,
c) penyebutan
SMU menjadi
SMA,
d) program
pengajaran di
SD
disusun
dalam 7 mata
pelajaran,
e) program
pengajaran di
SMP disusun
dalam 11 mata
pelajaran,
f) program
pengajaran di
SMA disusun
dalam
17
mata
pelajaran,
g) penjurusan di
SMA
dilakukan di
kelas II,
h) penjurusan
dibagi atas 3
jurusan,
yaitu : Ilmu
Alam,
Ilmu
Sosial,
dan
Bahasa, dan
i) Menteri
Kurikulum 2013
a) Mewujudkan
a) Menekankan
pendidikan
pada
berkarakter
b) Menciptakan
ketercapaian
Pendidikan
kompetensi
Berwawasan
siswa,
baik
Lokal
secara
c)
Menciptakan
individual,
Pendidikan
maupun
yang
ceria
klasikal.
dan
Bersahabat.
b) Berorientasi
Pendidikan
pada
hasil
tidak hanya
belajar
sebagai
(learning out
media
comes) dan
pembelajaran
keberagaman
. Tetapi pada
c) Penyampaian
dasarnya
dalam
pendidikan
pembelajaran
merupakan
menggunakan
tempat untuk
pendekatan
menggali
dan metode
seluruh
yang
potensi
bervariasi.
dalam diri.
d) Sumber
belajar bukan
hanya guru,
tetapi
juga
sumber
belajar
lainnya yang
memenuhi
unsure
edukatif.
e)Penilaian
menekankan
jurusan IPA,
IPS,
dan
Bahasa,
g) SMK
memperkenalk
an
program
pendidikan
sistem ganda
(PSG)
dan
Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan
adalah
Prof.
Dr.
Ing.
Wadiman
Djoyonegoro
(1993-1998).
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Prof.
H.
Abdul Malik
Fajar (20012004).
Struktur keilmuan
yang
menghasilkan isi
mata
pelajaran.daya
serap kurikulum
Struktur keilmuan
dan
perkembangan
psikologis siswa.
Sehingga
berdasar
pada
kompetensi
lulusannya
pada proses
dan
hasil
belajar dalam
upaya
penguasaan
atau
pencapaian
suatu
kompetensi.
Filosofi
Tujuan
Agar
siswa
menguasai materi
yang tercantum
dalam GBPP
Struktur keilmuan
dan
perkembangan
psikologis siswa
dan
Standar
Kompetensi
Lulusan
Semua
siswa
Semua
siswa berpusat
pada
memiliki
potensi,
kompetensi yang perkembangan,
ditetapkan
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik dan
lingkungannya
berdasarkan
kompetensi yang
ditetapkan.
Untuk
mendorong
peserta
didik
atau
siswa,
mampu
lebih
baik
dalam
melakukan
observasi,
bertanya,
bernalar,
dan
mengkomunikasi
kan
(mempresentasik
an), apa yang
mereka peroleh
atau
mereka
ketahui setelah
menerima materi
pembelajaran.
Materi
Pemerintah
menetapkan
kompetensi yang
berlaku
secara
nasional
dan
semua
sekolah
/satuan
pendidikan wajib
membuat KTSP.
Dimana silabus
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan dari
KTSP dan guru
harus membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Siswa aktif
Siswa aktif
Standar proses
Ceramah
Mengembangaka
dalam
n
berbagai Mengembangkan pembelajaran
Guru
dianggap metode
berbagai metode terdiri
dari
sebagai pusat dari pembelajaran
dan
model Eksplorasi,
pembelajaran
Siswa aktif
pembelajaran
Elaborasi,
dan
Menggunakan Konfirmasi
Guru
sebagai pendekatan
fasilitator
multistrategi dan
multimedia,
sumber
belajar
dan
teknologi
yang memadai,
dan
memanfaatkan
lingkungan
sekitar
sebagai
sumber belajar.
Penilaiannya
Normatif
Kompetensi siswa Memfokus pada lebih
dominan
tiga aspek, yaitu pada
aspek
kognitif, afektif pengetahuan, dan
Materi
pembelajaran
ditentukan oleh
pemerintah.
Proses
Pembelajar
an
Proses
Penilaian
Pemerintan
menetapkan
kompetensi yang
berlaku
secara
nasional
dan
daerah/sekolah
berhak
menetapkan
standar yang lebih
tinggi
sesuai
kemampuan
daerah/sekolah
dan psikomotor.
Sifat
Bersifat populis,
yaitu
yang
memberlakukan
sistem kurikulum
untuk
semua
siswa diseluruh
Indonesia.
Prinsip
Pengemban
gan
Kurikulum
Cenderung
Sentralisme
Pendidikan
:
Kurikulum
disusun oleh Tim
Pusat secara rinci;
Daerah/Sekolah
hanya
melaksanakan
1. Keimanan,
Budi Pekerti
Luhur,
dan
Nilai-nilai
Budaya
2. Penguatan
Integritas
Nasional
3. Keseimbanga
n
Etika,
Logika,
Estetika, dan
Kinestetika
4. Kesamaan
Memperoleh
Kesempatan
5. Perkembanga
n
Pengetahuan
dan
Teknologi
Informasi
6. Pengembanga
n Kecakapan
Hidup
lebih
bersifat
informative dan
deskriptif
Cenderung
Desentralisme
Pendidikan
:
Kerangka Dasar
Kurikulum
disusun oleh Tim
Pusat; Daerah dan
Sekolah
dapat
mengembangkan
lebih lanjut.
1. Berpusat pada
potensi,
perkembanga
n, kebutuhan,
dan
kepentingan
peserta didik
dan
lingkunganny
a
2. Beragam dan
terpadu
3. Tanggap
terhadap
perkembanga
n
ilmu
pengetahuan,
teknologi,
dan seni
4. Relevan
dengan
kebutuhan
kehidupan
5. Menyeluruh
dan
berkesinam-
1. Kurikulum
bukan hanya
merupakan
sekumpulan
daftar mata
pelajaran
karena mata
pelajaran
hanya
merupakan
sumber
materi
pembelajaran
untuk
mencapai
kompetensi.
2. Kurikulum
didasarkan
pada standar
kompetensi
lulusan yang
ditetapkan
untuk
satu
satuan
pendidikan,
jenjang
pendidikan,
dan program
pendidikan
3. Kurikulum
didasarkan
7. Belajar
Sepanjang
Hayat
8. Berpusat pada
Anak
9. Pendekatan
Menyeluruh
dan
Kemitraan
bungan
6. Belajar
sepanjang
hayat
pada model
kurikulum
berbasis
kompetensi
7. Seimbang
antara
kepentingan
nasional dan
kepentingan
daerah
Daftar Pustaka
http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/10/15/pembelajaran-kurikulum-2013-menggunakanpendekatan-saintific/
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/03/proses-pembelajaran-dalam-kurikulum.html
http://dedhydjara.wordpress.com/2012/01/09/perbandingan-kurikulum-197519841994/
http://rudalekledi.blogspot.com/2013/05/kurikulum-2004.html
http://globotech88.wordpress.com/2010/03/18/perbedaan-kurikulum-1994-dan-ktsp/
http://dedhydjara.wordpress.com/2012/01/09/perbandingan-kurikulum-197519841994/
http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/prinsip-pengembangan-kurikulum-2013.html
http://layananptk.net/?p=1344
http://agusdwihartono.wordpress.com/2013/04/30/karakter-kurikulum-2013-danpengaruhnya/
http://gsuardiana.wordpress.com/2013/02/06/persamaan-dan-perbedaan-kurikulum-berbasiskompetensi-kbk-dan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp/
http://trimariya.wordpress.com/2008/12/23/perbandingan-kurikulum-1994-dan-kurikulumkbkserta-implikasi-dalam-pembelajaran-di-kelas/
http://globotech88.wordpress.com/2010/03/18/perbedaan-kurikulum-1994-dan-ktsp/
http://www.rodajaman.net/2012/07/membandingkan-antara-kurikulum-1994-kbk.html
http://fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/