Professional Documents
Culture Documents
bahwa
kehamilannya
terasa
lain
dari
kehamilan
membentuk garis lurus. Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki
dapat diraba di samping bokong, sedangkan pada presentasi bokong kaki
tidak sempuma hanya teraba satu kaki disamping bokong. Informasi
yang paling akurat berdasarkan lokasi sakrum dan prosesus untuk diagnosis
posisi6.
2.2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan jika masih ada keraguan dari pemeriksaan luar dan
dalam, sehingga harus di pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan
ultrasonografik atau M R I
(Magnetic
Resonance
Imaging).
2) Auskultasi
Denyut jantung janin biasanya terdengar paling keras pada daerah
sedikit diatas umbilikus, sedangkan bila ada engagement kepala
janin, denyut jantung janin terdengar di bawah umbilikus.
3. Pemeriksaan Dalam
Untuk mengetahui bokong dengan pasti, kita harus meraba os sacrum,
tuber ossis ischii, anus5.
4. Pemeriksaan Penunjang
Apabila masih ada keraguan harus dipertimbangkan untuk melakukan
pemeriksaan ultrasonografik atau MRI5.
2.4. DIAGNOSIS BANDING
Kehamilan dengan letak sungsang dapat didiagnosis dengan
kehamilan dengan letak muka. Pada pemeriksaan fisik dengan palpasi
Leopold masih ditemukan kemiripan. Ini dibedakan dari pemeriksaan
dalam yakni pada letak sungsang akan didapatkan jari yang dimasukkan ke
dalam anus mengalami rintangan otot dan anus dengan tuberosis iskii
sesuai garis lurus. Pada letak muka, jari masuk mulut akan meraba
tulang rahang dan alveola tanpa hambatan serta mulut dan tulang
pipi membentuk segitiga. Sedangkan dengan USG atau rontgen
sangatlah dapat dibedakan6,7.
2.10. PENATALAKSANAAN
1. Dalam Kehamilan
Pada umur kehamilan 28-30 minggu, mencari kausa dari pada
letak sungsang yakni dengan USG; seperti plasenta previa,
kelainan kongenital, kehamilan ganda, kelainan uterus. Jika tidak
ada kelainan pada hasil USG, maka dilakukan knee chest position
atau dengan versi luar (jika tidak ada kontraindikasi) 6 .
antara
lain:
narkosis
harus
dalam,
lepasnya
1) Persalinan bokong
a. Bokong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi
melintang atau miring.
b. Setelah trokanter belakang mencapai dasar panggul, terjadi
putaran paksi dalam sehingga trokanter depan berada di bawah
simfisis.
c. Penurunan bokong dengan trokanter belakangnya berlanjut,
sehingga distansia bitrokanterika janin berada di pintu bawah
panggul.
d. Terjadi pers alinan bokong, dengan trokanter depan
s ebagai hipomoklion.
e. Setelah trokanter belakang lahir, terjadi fleksi lateral janin
untuk persalinan
trokanter
depan,
sehingga
seluruh
0
Primigravida
39 minggu
3130 gr
-3
1
Multigravida
38 minggu
3629-3175 gr
1x
-2
Pembukaan
< 2 cm
3 cm
Keterangan:
< 4 : Sectio caesaria
4
: Reevaluasi
> 4 : Pervaginam
Persalinan Pervaginam
2
37 minggu
3175 gr
2x
-1 atau lebih
rendah
>4 cm
Berdasarkan
tenaga
yang
dipakai
dalam
melahirkan
janin
10
11
Teknik :
Tahap pertama persalinan secara bracht sampai pusat lahir.
Tahap kedua melahirkan bahu dan lengan oleh penolong:
1. Cara klasik
12
13
4. Cara Bickhenbach
14
2. Cara Naujoks
15
16
17
Perdarahan oleh karena trauma jalan lahir atonia uteri, sisa placenta.
Infeksi
karena
terjadi
secara
ascendens
melalui
trauma
(endometritits)
18
19
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1. IDENTIFIKASI
Nama Pasien
Umur
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Agama
Nama Suami
Umur
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Agama
Alamat
Palembang
No.MedRec
20
Tgl Pemeriksaan
: 4 Juni 2012
Tempat
Bersalin
Tahun
Abortus
Hamil ini
2011
Hasil
Jenis
Kehamilan
Persalinan
Mati
Penyulit
Kuretase
Nifas
baik
Tidak
pernah
Anak
JK
-
BB
-
Keadaan
-
4. Riwayat Kontrasepsi
kontrasepsi
5. Riwayat Penyakit Dahulu
6. Riwayat Penyakit dalam Keluarga
7. Riwayat Kehamilan Lalu
PE/E/HEG
Perdarahan Post Partum
Penyakit-penyakit lain
Operasi yang lalu
Riwayat Imunisasi Tetanus
: Tidak ada
: Tidak ada
:
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: 2 kali, pada bulan Oktober dan
Desember
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
Haid
Siklus
Lama
HPHT
Tafsiran tanggal persalinan
Lama hamil
Gerakan anak dirasakan
Periksa hamil
:
: Teratur, Tidak sakit
: 28 hari
: 5 hari
: lupa
::: sejak 4 bulan yang lalu
: 3 kali, pada bulan
:
: Datang sendiri
: 4 Juni 2012 Jam 15.00 WIB
: 4 Juni 2012 Jam 17.00 WIB
: Belum ada
: Belum pecah
menggunakan
Oktober,
21
22
Tanda Osborn
: Tidak dilakukan
Pemeriksaan Dalam
Portio
:
Konsistensi : Lunak
Posisi
: Medial
Pendataran
: 80%
Pembukaan : 2 cm
Ketuban
:+
Terbawah
: sakrum kanan depan
Penurunan
: H II
Penunjuk
: Belum dapat dinilai
Pemeriksaan Panggul
Promontorium : Tidak teraba
KD
: 13 cm
KV
: 11,5 cm
Linea Inominata: Teraba 2/3 bagian
Sakrum
: Lengkung cukup
Spina Ischiadika
: Tidak menonjol
Arcus Pubis
: Sudut > 90o
Dinding Samping: Lurus
Kesan Panggul : Luas
Bentuk PAP
: Ginekoid
DKP
: Tidak ada
Zatuchni-Andros : 4
Skor
Paritas
Masa Gestasi
TBJ
Riwayat Presbo
Station
0
Primigravida
39 minggu
3130 gr
-3
1
Multigravida
38 minggu
3629-3175 gr
1x
-2
Pembukaan
< 2 cm
3 cm
2
37 minggu
3175 gr
2x
-1 atau lebih
rendah
>4 cm
23
: Dubia
: Dubia
Janin:
Quo ad Vitam
Quo ad Fungtionam
: Dubia
: Dubia
BAB IV
KESIMPULAN
24
1.
2.
uteri.
Ada beberapa faktor predisposisi yang memungkinkan untuk terjadinya letak
sungsang, yaitu kelahiran prematur, plasenta terletak di daerah fundus,
bentuk irreguler dari uterus ibu, atau terdapat jaringan fibroid di bagian
bawah dari uterus, fetus yang berjumlah lebih dari satu (seperti kembar),
multiparitas, terlalu sedikit atau terlalu banyak cairan amnion, kelainan
bentuk kepala, hidrocepal atau anencepal karena kepala kurang sesuai
3.
4.
5.
6.
kontraindikasi).
Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu.
Kontraindikasi
7.
untuk melakukan
25
9.
infeksi
karena
manipulasi,
trauma
persalinan
seperti
DAFTAR PUSTAKA
1. Yuliawati, S., Analisis faktor-faktor risiko yang mempengaruhi
terjadinya kematian perinatal di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali
tahun 1998-2000, Tesis FK UGM, Yogyakarta, 2001.
26
dan
Malposisi.
Dalam: