Professional Documents
Culture Documents
Sejak terungkapnya rencana pelarangan bentor di kabupaten OKU yang akan dimulai pada tahun 2016 di rapat
koordinasi di Mapolres OKU pada awal januari 2015, para pemilik becak motor (bentor) bingung terhadap nasib
penghidupan ekonomi keluarga mereka. Keberadaan bentor telah diakui masyarakat OKU sebagai salah satu
transportasi angkutan umum yang lumrah digunakan dan merupakan respons masyarakat atas gagalnya
pemerintah menyediakan angkutan umum yang memadai untuk masyarakat OKU. Kenyataan ini harus
diakomodir oleh pemerintah karena pemrintah merupakan representasi dari Negara yang punya kewajiban
melindungi dan menyejahterakan warganya sebagaimana sudah diamanatkan konstitusi
1.
2.
Beberapa contoh di atas dapat dijadikan bahan kajian dalam mengakomodir keberadaan bentor secara legalformal sehingga adanya kepastian hukum bagi para pemilik bentor. Dilihat dari aspek yuridis memang bentor
tidak termasuk ke dalam klasifikasi kendaraan bermotor sebagaimana tertuang dalam Pasal 47 ayat (2)UndangUndang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Akan tetapi dari aspek sosial ekonomi,
keterbatasan pendidikan menyebabkan para pemilik bentor untuk sulit memperoleh mata pencaharian yang
layak. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial di antara masyarakat. Oleh sebab itu,
menyikapi keberadaan bentor juga harus memperhatikan semua aspek yang melingkupinya, karena pemaksaan
salah satu aspek saja hanya akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar dikemudian hari