Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
FISIOLOGI NYERI
pengalaman
sensori
dan
emosi
yang
tidak
men
belakang
Kegagalan
antung
kompleks
dalam
pada
menilai
faktor
pemeriksaan
fisik sepenuhnya
kita pada
kesalahpahaman
terutama pada
dan
kultural,
dan jen
serta tes
terapi yang
umur
laboratorium
tidak adekuat
berg
mengarahkan
terhadap
nyeri,
pasien-pasien dengan resiko tinggi seperti orang tua, anak-anak dan pasien denga
n
2,3,26,27,28
.
gangguan komunikasi
Setiap pasien
atau
yang
mengalami
trauma
berat
(tekanan,
suhu,
nyeri yang
semp
kimia)
paska
urna,
pembedahan
karena
dampak dari
ik (MSR)
yang
at
nyeri
harus dilakukan
itu sendiri akan
akan
mempengaruhi
kondisi
semua
penanganan
menimbulkan respon
sistem
tubuh
stres
dan
metabol
memperber
timbulnya
peruba
Plastisitas
difasilitasi
neural
(kornudorsalis),
transmisi
nosiseptif
yang
sedikitnya
.
mengalami
dua
perubahan,
pertama
akibat
pembedahan itu sendiri yang menyebabkan rangsangan nosiseptif dan yang kedua
setelah proses pembedahan terjadi respon inflamasi pada daerah sekitar operasi,
dimana
terjadi
min,
serotonin,
pelepasan
bradikinin,
substansi
sak dan sel-sel
zat-zat
P dan
kimia
inflamasi.
Zat-zat kimia
yang
pada
proses
transduksi dari nyeri26,27,28,32 .
lekotrein)
(prostaglandin,
oleh jaringan
dilepaskan
inilah
hista
yang
ru
yang berperan
Universita
s Sumatera Utara
----------------------- Page 3----------------------2.2
MEKANISME NYERI
Nyeri merupakan suatu bentuk peringatan akan adanya bahaya kerusakan
jaringan. Pengalaman sensoris pada nyeri akut disebabkan oleh stimulus noksius
yang diperantarai
an mulai dari
perifer
melalui
medulla
korteks
serebri.
Apabila telah terjadi
akan bergeser
nosiseptif.
spinalis, batang
kerusakan
jaringan,
Sistem ini
otak,
maka
thalamus
sistem
berjal
dan
nosiseptif
fungsinya dari fungsi protektif menjadi fungsi yang membantu perbaikan jaringan
yang rusak28,33 .
Nyeri
mempercepat
inflamasi
merupakan
salah
satu
bentuk
untu
atau noksius
akan
menyebabkan
t kerusakan
ringan
nyeri. Nyeri
yang
mengenai
inflamasi
akan
bagian
yang
menurunkan
deraja
dan
28,33
Sensitisasi Perifer
Cidera
atau
inflamasi
jaringan akan
menyebabkan
munculnya
perubahan
lingkungan
kimiawi
pada
akhir nosiseptor.
Sel
akan melepaskan
komponen intraselulernya seperti adenosine trifosfat,
menurun, sel
inflamasi
Beberapa
akan
menghasilkan
komponen diatas
activators)
akan
sitokin, chemokine
langsung
merangsang
yang
ion
dan growth
nosiseptor
rusak
K+,
pH
factor .
(nociceptor
akan mere
aktivasi nosiseptor dan meningkatkan kepekaan ujung saraf dengan cara berikatan
pada
reseptor
g
menyebabkan
spesifik
di nosiseptor.
Berbagai
komponen
yan
sensitisasi akan muncul secara bersamaan, penghambatan hanya pada salah satu
substansi kimia tersebut tidak akan menghilangkan sensitisasi perifer. Sensitisa
si
perifer akan
katkan
menurunkan
ambang
rangsang
dan
berperan
dalam
mening
33,34
sensitifitas nyeri di tempat cedera atau inflamasi
.
Universit
as Sumatera Utara
----------------------- Page 4-----------------------
34
Gambar 2.2-1. Mekanisme sensitisasi perifer dan sensitisasi sentral
.
2.2.2
Sensitisasi Sentral
Sama halnya dengan sistem nosiseptor perifer, maka transmisi nosiseptor
di
sentral juga
ral dan
perifer
dapat
bertanggung
jawab
setelah cidera.
mengalami
terhadap
sensitisasi.
munculnya
Sensitisasi
sent
hipersensitivitas
nyeri
sentral
dan
dimana
terjadi perubahan
nput (kerusakan
jaringan).
ang hebat
Dalam
akan
fungsi
beberapa
terjadi
aliran
alis, ini akan
perifer
sensoris
saraf
sebagai
masif
didalam
terjadi perubah
merupakan
contoh
respon
detik setelah
yang
menyebabkan jaringan
hiperresponsif.
kemudian
kerus akan
kedalam
medulla
plastisita
perubahan
jaringan
medulla
y
spin
spinalis menjadi
akibat
stimulu
noksius dan pada daerah yang jauh dari jaringan cedera juga akan menjadi lebih
33
sensitif terhadap rangsangan nyeri
.
Universita
s Sumatera Utara
----------------------- Page 5----------------------2.3
ada
reseptor
ujung
saraf
bebas
yang
persendian, viseral
bertanggung
jawab
dan
terhadap
kehadiran
imia,
suhu
(panas,
vaskular.
stimulus
Nosiseptor-nosiseptor
noksius
mekanikal.
adanya
stimulus
melampaui
yang
Pada
yang
berasal
jaringan
memiliki
Saraf nosiseptor
dengan lokal
bersinap
di
energi
dorsal
dari
normal,
nosisepto
yang
ini
cukup
perambatan
horn
dari
si
spinal
interneuron dan saraf projeksi yang membawa informasi nosiseptif ke pusat yang
lebih
eptor
tinggi pada
sensorik
batang
otak
lainnya,
reseptor
nyeri
reseptor
nyeri
dan
thalamus.
tidak
bisa
Berbeda
dengan
beradaptasi.
res
Kegagalan
beradaptasi adalah untuk proteksi karena hal tersebut bisa menyebabkan individu
untuk tetap awas pada kerusakan jaringan yang berkelanjutan. Setelah kerusakan
terjadi, nyeri
arena iskemi
akut berhubungan
ri terjadi
biasanya
minimal.
dengan
Mula
kecepatan
datang nyeri
metabolisme.
kerena iskemia
pada jaringan
otot
Sebagai
skeletal
contoh,
k
nye
pada 15 sampai
3,28,36
us
Tipe
nosiseptor
yang
berbeda.
spesifik
bereaksi
.
pada
tipe
stimul
Nosiseptor C tertentu dan nosiseptor A-delta bereaksi hanya pada stimulus panas
atau dingin, dimana
anyak (kimia,
panas, dingin).
ptor-like.
yang
Beberapa
lainnya
reseptor
bereaksi
A-beta
pada
mempunyai
stimulus
yang
aktivitas nocice
Serat serat sensorik mekanoreseptor bisa diikutkan untuk transmisi sinyal yang
akan menginterpretasi
i dan produk-
nyeri
ketika
daerah
sekitar
terjadi
inflamas
produknya. Allodynia
karena sentuhan
mekanikal
(nyeri
atau
sensasi
terbakar
3,28,36
.
karena
potensial
merusak.
sak
(memotong,
Banyak
membakar,
kan
pada
tidak
kepitan)
struktur
stimulus
terpapar
yang
menghasilkan
pada
sifatnya
nyeri
bila
kea
meru
dilaku
spasme
berat.
Stimulus
ini bia
Univer
patologis,
dan
nyeri
yang
dicetuskan
suatu
rangkaian
untuk
nyeri
termasuk
proses
terjadinya
nyeri di
stimuli
yang
2.4.1
kuat
diperifer
sampai
dirasak
1,3,30,37
.
Proses Transduksi
Proses
pada ujung
dimana
ke
impuls
elektrikal
saraf. Suatu stimuli kuat (noxion stimuli) seperti tekanan fisik kimia, suhu dir
ubah
menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung -ujung saraf perifer (n
erve
ending) atau organ-organ tubuh (reseptor meisneri, merkel, corpusculum paccini,
golgi mazoni). Kerusakan jaringan karena trauma baik trauma pembedahan atau
trauma lainnya
in inilah
yang
akan
nosiseptif
menyebabkan
sintesa
menyebabkan
dan
sensitisasi
dikeluarkannya
zat-zat
onin
yang
akan
mediator
menimbulkan
sensasi
agai
sensitisasi
perifer1,3,30,35,37.
nyeri.
2.4.2
Proses Transmisi
njutan
Proses
proses
penyaluran
prostaglandin,
impuls
dimana
dari
nyeri
reseptor-reseptor
seperti
Keadaan
melalui
histamin,
serot
dikenal
seb
ini
saraf
prostagland
sensori
sebagai
la
transduksi melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla spinali
s,
dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh
tractus
ularis.
spinothalamicus
Traktus
dan
spinoretikularis
terutama
an
yang
lebih
dalam
lebih
dan
difus
viseral
dan
sebagian
membawa
serta
ke
traktus
rangsangan
berhubungan
spinoretik
organ-org
nyeri
yang
dengan
dari
melibatkan emosi. Selain itu juga serabut-serabut saraf disini mempunyai sinaps
interneuron
dengan
in.
Selanjutnya
saraf-saraf
berdiameter
besar
dan
bermiel
Universit
as Sumatera Utara
----------------------- Page 7----------------------impuls disalurkan ke thalamus dan somatosensoris di cortex cerebri dan dirasakan
sebagai persepsi nyeri1,3,30,35,37.
2.4.3
nan
Proses Modulasi
Proses
perubahan
saraf pusat
(medulla spinalis
sistem analgesik
dan
otak).
transmisi
Proses
nyeri yang
terjadinya
terjadi
interaksi
disusu
antara
endogen yang dihasilkan oleh tubuh kita dengan input nyeri yang masuk ke kornu
posterior medulla spinalis merupakan proses ascenden yang dikontrol oleh otak.
nyeri pada
posterior
kornu
posterior
medulla
spinalis. Dimana
sebagai pintu dapat terbuka dan tertutup untuk menyalurkan impuls nyeri untuk
analgesik
psi
nyeri
endogen
sangat
tersebut.
yang
menyebabkan
perse
1,3,30,35,37
.
Inilah
Persepsi
Hasil akhir
tranduksi,
oses
dari
transmisi
dan modulasi
suatu proses
proses
interaksi
yang
pada
yang
akhirnya
kompleks
akan
dari
pr
menghasilkan
subjektif
yang
dikenal
sebagai persepsi
nyeri, yang diperkirak
an
terjadi pada
thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik1,3,30,35,37.
Universi
tas Sumatera Utara
----------------------- Page 8----------------------36
Gambar 2.4-1. Pain Pathway
.
Parasetamo
l
Para
setamol
Parasetamol
Ketorolak
2.5
l.
Golongan
obat
at
pelepasan
mediator
t
dan
sehingga
sintesa
AINS
bekerja
aktifitas
diperifer
enzim
dengan
siklooksigenase
cara
menghamb
terhamba
cara
menempati
reseptor
sehingga
terjadi
penghambatan
araf spinal
di kornu
pelepasan
dorsalis
transmitter
dan
medulla
spinalis
perangsangan
ke
tidak
1,3
terjadi
Prostaglandin
rakhidonat
yang
mengalami
pas ini
merupakan
metabolisme
akan menimbulkan
dema, rasa
melalui
gangguan
nyeri
lokal
dan
ga prostaglandin
hasil
bentukan
siklooksigenase.
dan
berperan
kemerahan
dari asam
Prostaglandin
dalam
(eritema
proses
lokal).
yang
le
inflamasi,
Selain
itu
ju
Universit
as Sumatera Utara
----------------------- Page 9----------------------meningkatkan
kepekaan
rangsangan
nyeri
(nosiseptif) 1,3.
ang
Enzim
siklooksigenase
mengkatalisis
sintesis
emblok
enzim
hal
ujung-ujung
prostaglandin
aksi dari
COX
ini
yang
dari asam
menurunkan
menghasilkan
kedua
a,
antiinflamasi)
maupun yang negatif
perdarahan).
adalah
suatu
enzim
Obat
AINS
arakhidonat.
produksi
efek
(ulkus
terhadap
(COX)
saraf
yakni
lambung,
Aktifitas
COX
dihubungkan
ubiquitously
dan
mediator
baik
prostaglandin,
yang
penurunan
dengan
suatu
positif
perfusi
dua
dimana
(analgesi
renal
isoenzim,
dan
yaitu
terutama
terdapat
platelet. Enzim
egasi platelet,
ini
keutuhan mukosa
X-2 bersifat
gastrointestinal
inducible dan
penting
pada
diekspresikan
dalam
dan
terutama
mukosa
proses
fungsi
pada
lambung,
parenkim
gin
homeostatik
seperti
agr
ginjal.
tempat
Sebaliknya,
trauma
(otak
CO
dan
ginjal)
dan
di medulla
mungkin
spinalis
dalam
inflamasi
pembe
1,3,27
.
merespon
KLASIFIKASI NYERI
Kejadian nyeri memiliki sifat yang unik pada setiap individual bahkan j
ika
cedera
fisik tersebut
a
takut, marah,
kecemasan,
depresi
aimana
nyeri itu
identik
dan
nyeri
mengerti
mekanisme
an
yang
dapat
dan
akan
untuk mengklasifikasi
lainnya.
sulitnya
sendiri.
Salah
neuropatik)
bag
mengkategorik
satu
pendekat
durasi
(akut,
Adany
mempengaruhi
membuat
nyeri itu
patofisiologi
(nosiseptif,
ska
pembedahan,
kanker)1,3.
2.6.1
individual
kelelahan
dirasakan.
Subjektifitas
an
nyeri dan
dilakukan
kronik),
pada
dan
etiologi
(pa
akut
yang
terbatas setelah
us istirahat.
dihubungkan
nosiseptor
kembali
dengan
ke
ambang
kerusakan
jaringan
2
Nyeri akut ini dialami segera setelah pembedahan sampai tujuh hari . Sedangkan
nyeri kronik bisa dikategorikan sebagai malignan atau nonmalignan yang dialami
Universi
tas Sumatera Utara
----------------------- Page 10----------------------pasien paling tidak 1 6 bulan. Nyeri kronik malignan biasanya disertai kelainan
patologis dan indikasi sebagai penyakit yang life-limiting disease seperti kanke
r,
end-stage
organ
k kemungkinan
dysfunction,
atau
infeksi
HIV.
Nyeri
kroni
mempunyai baik
malignan
elemen
(nyeri
punggung,
tidak disertai
nosiseptif
migrain,
dan
neuropatik.
Nyeri
kronik
non
sering
kelainan patologis yang terdeteksi dan perubahan neuroplastik yang terjadi pada
lokasi sekitar (dorsal horn pada spinal cord) akan membuat pengobatan menjadi
lebih sulit2,3,26,27 .
Pasien dengan nyeri akut atau kronis bisa memperlihatkan tanda dan geja
la
sistem saraf otonom (takikardi, tekanan darah yang
s
cepat) pada saat nyeri muncul. Guarding biasa dijumpai pada nyeri kronis yang
menunjukkan
anda dan
allodinia.
Meskipun
begitu,
muncul
ataupun
3,26,27
.
hilangnya
i
nosiseptif adalah nyeri inflamasi yang dihasilkan oleh rangsangan kimia, mekanik
dan suhu yang menyebabkan aktifasi maupun sensitisasi pada nosiseptor perifer
(saraf
yang
bertanggung
jawab
terhadap
rangsang
nyeri). N
yeri
nosiseptif
biasanya memberikan respon terhadap analgesik opioid atau non opioid1,2,3,26,27
.
kibat
Nyeri
neuropatik
kerusakan
merupakan
nyeri
yang
ditimbulkan
neural pada saraf perifer maupun pada sistem saraf pusat yang meliputi jalur sar
af
aferen
sentral dan
sa terbakar dan
perifer, biasanya
digambarkan
dengan
ra
menusuk. Pasien yang mengalami nyeri neuropatik sering memberi respon yang
kurang baik terhadap analgesik opioid1,2,3,26,27 .
2.6.3
Nyeri Viseral
Nyeri viseral biasanya menjalar dan mengarah ke daerah permukaan tubuh
jauh dari tempat nyeri namun berasal dari dermatom yang sama dengan asal nyeri.
Sering kali, nyeri viseral terjadi seperti kontraksi ritmis otot polos. Nyeri vi
seral
seperti keram sering bersamaan dengan gastroenteritis, penyakit kantung empedu,
obstruksi ureteral, menstruasi, dan distensi uterus pada tahap pertama persalina
n.
Universita
s Sumatera Utara
----------------------- Page 11----------------------Nyeri viseral,
ontraksi otot-
seperti
nyeri somatik
yang
membuat
dalam,
Nyeri
dinding
viseral
mencetuskan
perut
refleks
ketika
karena
tegang
invasi
malignan
da
dan keras sering digambarkan dengan nyeri difus, menggrogoti, atau keram jika
organ lunak terkena dan nyeri tajam bila organ padat terkena 3,26,27 .
,
Penyebab
spasme
nyeri
viseral
termasuk
iskemia,
peregangan
ligamen
otot polos, distensi struktur lunak seperti kantung empedu, saluran empedu, atau
ureter. Distensi
n jaringan dan
pada
organ
lunak
terjadi
mungkin
iskemia
karena
kompresi
menyebabkan
distensi berlebih dari jaringan3,26,27 .
Rangsang nyeri
toraks
yang
nyeri
pembuluh
berasal
karena
darah
dari sebagian
pereganga
sehingga
besar abdomen
dan
menjalar
sistem
melalui
saraf
serat
aferen
yang
berjalan
bersamaan
dengan
simpatis, dimana rangsang dari esofagus, trakea dan faring melalui aferen vagus
dan glossopharyngeal, impuls dari struktur yang lebih dalam pada pelvis dihantar
melalui nervus parasimpatis
menjalar dari
sistem saraf simpatis
n stellate, dan
ke
di
bagian
sakral.
tengah
Impuls
ganglia
nyeri
dari
jantung
cervical,
ganglio
bagian pertama dari empat dan lima ganglion thorasik dari sistem simpatis. Impul
s
ini masuk ke spinal cord melalui nervus torak ke 2, 3, 4 dan 5. Penyebab impuls
nyeri
emia
yang berasal
miokard.
dari jantung
hampir
semua
berasal
dari isk
Parenkim otak, hati, dan alveoli paru adalah tanpa reseptor. Adapun, bronkus dan
pleura parietal sangat sensitif pada nyeri3,26,27 .
2.6.4
k,
Nyeri Somatik
Nyeri
mudah
somatik
digambarkan
dengan
nyeri
yang
tajam,
menusu
dilokalisasi dan rasa terbakar yang biasanya berasal dari kulit, jaringan subkut
an,
membran
Nyeri
bedah,
nyeri
mukosa,
insisi
otot
tahap kedua
somatik.
Penyakit yang
asa nyeri
menusuk
inding
menyebar
disampaikan
parietal
menyerupai kulit
alis. Adapun,
dimana
skeletal, tendon,
persalinan,
pada
atau
tulang dan
peritoneum.
iritasi peritoneal
adalah
dinding
parietal,
yang
menyebabkan
nervus
spinalis.
Pada
bagian
oleh
dipersarafi
parietal
secara
sangatlah
luas
oleh
nyeri,
ini d
nervus
dimana
spin
insisi
Universitas
Sumatera Utara
----------------------- Page 12----------------------viseralis tidak nyeri sama sekali. Berbeda dengan nyeri
nyeri parietal
biasanya terlokalisasi langsung pada daerah yang rusak1,3,26,27 .
Munculnya
dari
jalur
nyeri
viseral
dan
parietal
viseral,
menghasilkan
okalisasi
nyeri dari viseral pada daerah permukaan tubuh pada waktu yang sama. Sebagai
contoh, rangsang nyeri berasal dari apendiks yang inflamasi melalui serat serat
nyeri pada sistem saraf simpatis ke rantai simpatis lalu ke spinal cord pada T10
ke
T11. Nyeri ini menjalar ke daerah umbilikus dan nyeri menusuk dan kram sebagai
karakternya. Sebagai tambahan, rangsangan nyeri berasal dari peritoneum parietal
dimana inflamasi apendiks menyentuh dinding abdomen, rangsangan ini melewati
nervus
Nyeri
spinalis
menusuk
masuk
berlokasi langsung
kuadran kanan
ke
pada
spinal
permukaan
cord
pada
peritoneal
L1
yang
sampai
L2.
teriritasi
di
3,26,27
.
bawah
2.7
PENILAIAN NYERI
Penilaian nyeri merupakan elemen yang penting untuk menentukan terapi
nyeri paska pembedahan yang efektif. Skala penilaian nyeri dan keterangan pasien
digunakan
us dinilai
untuk
sedini
mungkin selama
nyeri
pasien
yang dirasakan
1,2,38
.
menilai
dapat
derajat
nyeri.
berkomunikasi
Intensitas
dan
nyeri
menunjukkan
har
ekspresi
Universi
tas Sumatera Utara
----------------------- Page 13----------------------Ada beberapa skala penilaian nyeri pada pasien sekarang ini1,2,38,39,40,
41,42 :
1. Wong-Baker Faces Pain Rating Scale
Skala dengan enam gambar wajah dengan ekspresi yang berbeda, dimulai dari
senyuman sampai menangis karena kesakitan. Skala ini berguna pada pasien
dengan
n yang
gangguan
kebingungan
lokal
komunikasi,
seperti anak-anak,
dengan
bahasa
setempat.
Gambar 2.7-1. Wong Baker Faces Pain Rating Scale
2.
a
poin ; tidak nyeri, ringan, sedang, berat dan sangat berat.
Gambar 2.7-2. Verbal Rating Scale
Universitas Sumater
a Utara
dikemukakan
oleh Downie
dkk
pada
tahun 1
978,
pertama
merupakan skala
(0) penanda
sekali
dengan
dikemukakan
garis
lurus
oleh
10
Keele
cm,
pada
dimana
tahun
awal
gari
tidak ada nyeri dan akhir garis (10) menandakan nyeri hebat. Pasien diminta
untuk
membuat
nyeri yang
dirasakan.
mudah
tanda
Penggunaan
digaris tersebut
skala
VAS
untuk
lebih
gampang,
dengan
mengekspresikan
efisien
dan
ebih
dipahami
Penggunaan
oleh penderita
dibandingkan
VAS telah
digunakan
direkomendasikan
oleh
Coll
dkk
skala
karena
lainnya.
selain
telah
secara luas, VAS juga secara metodologis kualitasnya lebih baik, dimana juga
penggunaannya
beberapa
kata
sehingga
kosa
dkk
juga
realtif mudah,
kata
tidak
hanya
menjadi
dengan
menggunakan
permasalahan.
Willianson
melakukan kajian pustaka atas tiga skala ukur nyeri dan menarik kesimpulan
bahwa VAS secara statistik paling kuat rasionya karena dapat menyajikan data
dalam bentuk rasio. Nilai VAS antara 0 4 cm dianggap sebagai tingkat nyeri
yang rendah dan digunakan sebagai target untuk tatalaksana analgesia. Nilai
VAS > 4 dianggap nyeri sedang menuju berat sehingga pasien merasa tidak
Universitas S
umatera Utara
at
perlu
diberikan
obat
analgesic
penyelam
analgetic).
Gambar 2.7-4. Visual Analogue Scale
2.8
PENANGANAN NYERI
Penanganan
mengetahui
patofisiologi
at dilakukan
nyeri paska
dan pain
dengan
cara
serta juga
pathway
farmakoterapi
pembedahan
yang
sehingga
(multimodal
efektif harus
penanganan
nyeri dap
analgesia),
pembedahan,
Farmakologis
Modalitas
analgetik paska
pembedahan
termasuk
didalamnya
ana
lgesik
oral parenteral, blok
stesi lokal dan
opioid intraspinal1.
saraf
perifer,
blok
neuroaksial
dengan
ane
Pemilihan teknik analgesia secara umum berdasarkan tiga hal yaitu pasie
n,
prosedur dan pelaksanaannya. Ada empat grup utama dari obat-obatan analgetik
yang digunakan untuk penanganan nyeri paska pembedahan1,2.
Universitas
Sumatera Utara
----------------------- Page 16----------------------2
Tabel 2.8-1. Obat farmakologis untuk penanganan nyeri .
Universita
s Sumatera Utara
----------------------- Page 17----------------------Tabel 2.8-2. Pilihan terapi untuk penanganan nyeri berdasarkan jenis
2
operasi .
Pedoman terapi pemberian analgesia untuk penanganan nyeri paska
pembedahan
berdasarkan
intensitas
nyeri
yang
dirasakan
penderita
yang
terapi
Dimana
direkomendasikan
analgesia
rendah,
lebih
yang
oleh WHO
diberikan
pada
dan
intensitas
WFSA.
nyeri
yang
etik
multimodal menggunakan
memiliki mekanisme
tik yang
kerja
maksimal
dingkan
dijumpainya
peningkatan
melakukan
tanpa
dengan
dosis
pada
intervensi
nyeri
perjalanan
nyeri,
yakni1,2,29,30,43 :
yang
berbeda
atau
untuk
obat
saja.
lebih
obat
mencapai
peningkatan
satu
secara
dua
efek
efek
analg
analge
samping
diban
berkelanjutan
pada
ketiga
proses
multimodal
merupakan
suatu
pilihan
yang
dengan penggunaan parasetamol dan AINS sebagai kombinasi dengan opioid atau
anestesi lokal untuk menurunkan tingkat intensitas nyeri pada pasien-pasien yang
mengalami nyeri
Analgesia
multimodal
a),
juga
disertai
disertai
paska
selain
harus
dengan
dengan
pembedahan
harus
inforced
ditingkat
diberikan
sedang
secepatnya
mobilization
(early
sampai
(early
berat2 .
analgesi
ambulation)
43
erjadi,
artinya
ditujukan
pada
i
(pre-operasi).
pasien
sebelum
Pemberian
mencegah
sebelum
onset
analgesia
sensistisasi
sentral
tnya.
Analgesia
dan
preemptif
mencegah
keuntungan
jangka panjang
an oleh
tindakan
rangsangan
membatasi
awal
untuk
nyeri
selanju
dapat
membawa
yang
hipersensitifitas
operas
melukai
pengalaman
neural
menghilangkan
nyeri sebelum
dilakukan
dari
kaskade
dengan
mengobati
yang
ditimbulk
rangsangan luka. Dengan cara demikian keluhan nyeri paska bedah akan sangat
menurun dibandingkan dengan keluhan nyeri paska pembedahan tanpa memakai
cara analgesia preemptif. Bisa diberikan obat tunggal, misalnya opioid, ketorola
k,
maupun dikombinasikan
20 30
dengan
opioid
atau
AINS lainnya,
dilakukan
1,30,37,44,45,46,47
.
Universit
as Sumatera Utara
----------------------- Page 19----------------------2.8.1.3 PCA (Patient Control Analgesia)
itu
Pasien dikontrol
sendiri
nyerinya
dengan
memberikan
obat
analgesik
dengan memakai alat (pump), dosis diberikan sesuai dengan tingkatan nyeri yang
dirasakan. PCA bisa diberikan dengan cara Intravenous Patient Control Analgesia
(IVPCA) atau Patient Control Epidural Analgesia (PCEA), namun dengan
cara
ini memerlukan biaya yang mahal baik peralatan maupun tindakannya1,30,44.
2.8.1.4 Parasetamol
dan
Parasetamol
antipiretik,
banyak
digunakan
sebagai
obat
analgetik
pembedahan
analgesia
dan
dari
terapi
paliatif
parasetamol
pada
menit
pasien-pas
setelah
pemberi
efek puncak tercapai dalam 30 45 menit dan durasi analgesia 4 6 jam serta
waktu
pemberian
dalam
kelas
intravena
2 15
menit.
Parasetamol
termasuk
aniline analgesics dan termasuk dalam golongan obat antiinflamasi non steroid
(masih ada perbedaan pendapat). Parasetamol memiliki efek anti inflamasi yang
sedikit dibandingkan dengan obat AINS lainnya. Akan tetapi parasetamol bekerja
dengan mekanisme
sintesa
yang
sama
dengan
obat
AINS
lainnya
(menghambat
pada
pasien-pasien
dengan
sekresi
asam
48
,49,50,51,52
berlebihan atau pasien dengan masa perdarahan yang memanjang
.
53
Gambar 2.8-1. Rumus Bangun Parasetamol
N-(4-hydroxyphenyl)acetamide
Universita
s Sumatera Utara
----------------------- Page 20----------------------Dosis pada orang dewasa sebesar 500 1000 mg, dengan dosis maksimum
direkomendasi
4000 mg
perhari.
aman
digunakan
untuk anak-anak dan orang dewasa54,55.
Mekanisme
menghambat
siklooksigenase
antipiretik
dari parasetamol
akan tetapi
aktifitas
faktor,
kerja
(COX)
dan
sebanding
anti inflamasi
dimana
Pada
utama
selektif
dengan
dosis
dari
parasetamol
terhadap
aspirin
perifernya
ini parasetamol
COX-2.
dan
obat
dibatasi
adalah
Analgetik
AINS
oleh
dan
lainnya,
beberapa
diantaranya terdapat kadar peroksida yang tinggi di lesi inflamasi. Oleh karena
itu
selektifitas akan COX-2 tidak secara signifikan menghambat produksi pro-clotting
tromboxane.
yang
Parasetamol
melindungi
uga akan
dari
menurunkan
pembentukan
bentuk
kimiawi
oksidasi
bentuk
menghambat
enzim
COX,
pro-inflammatory.
dari
di
kerja
akibatnya
SSP,
Ini
COX
dengan
dua
jal
ur, yang
bekerja dengan cara menghambat COX-3 (variant dari COX-1). Enzim COX-3 ini
hampir sama
pro-
dengan
enzim
inflammatory
dan
ur kedua
bekerja
COX
penghambat
seperti
aspirin dengan
alam
lingkungan
inflamasi dengan
aksi kerja
memiliki
bereaksi
dengan
selektif
memblok
konsentrasi
parasetamol dalam
asetamol tidak
lainnya
oksidasi
efek langsung
di SSP
oleh
pada
yang
Ini
tempat
Jal
dimana
tinggi
tinggi.
kimiawi
parasetamol.
siklooksigenase,
peroksida
keadaan
menghasilkan
dan
melindungi
berarti
inflamasi,
did
bahwa
akan
par
tetapi
dimana keadaan lingkungan tidak teroksidasi. Namun mekanisme kerja pasti dari
59,60
parasetamol di COX-3 masih diperdebatkan
tidak
yang
lambung, tidak
Parasetamol
mempengaruhi
dipercaya
digunakan
aman
konjugasi
15%,
dengan
direkomendasikan,
koagulasi
pada
wanita
darah
hamil
obat
dan
parasetamol
atau
(tidak
fungsi
ginjal.
mempengaruhi
enutupan
ductus
arteriosus),
penggunaan
obat
tidak
AINS.
Tidak
seperti
dengan
resiko
seperti efek
aspirin,
yang
ditimbulkan
parasetamol
tidak
oleh
berhubungan
Universi
Reye
pada
efek samping
terjadi
anak-anak
dari
dengan
penggunaan
penyakit
gastrointestinal
parasetamol
pada
adalah
penggunaan
dosis
2.8.1.5 Ketorolak
Ketorolak
golongan
anti
atau
ketorolak
trometamin
merupakan
obat
inflamasi non steroid, yang masuk kedalam golongan derivate heterocyclic acetic
acid dimana
Ketorolak
menunjukkan
i
aktifitas
secara
efek
anti
inflamasi
yang
atau intravena.
Ketorolak
sebagai
struktur
dapat
obat
kimia
analgesia
sedang
yang
bila
dipakai
berhubungan
poten
dengan
diberikan
sebagai
tetapi
indometasin.
secara
analgesia
hanya
memilik
intramuskular
paska
pembedahan
3,6,11,66,67
.
66
amino 2 (hydroxymethyl) -
Mekanisme
sistesa
prostaglandin
dengan
if
dari
enzim
kerja
utama
berperan
1,3 propanediol
dari
sebagai
ketorolak
penghambat
adalah
meng
kompetit
siklooksigenase
(COX)
erti AINS
pada
dan
umumnya,
selektif.
merupakan
ketorolak
Efek
menghasilkan
efek analgesia.
penghambat
COX
Sep
non
analgesianya 200 800 kali lebih poten dibandingkan dengan pemberian aspirin,
indometasin,
di hewan.
naproksen
dan
fenil
butazon
pada
beberapa
percobaan
Universit
as Sumatera Utara
----------------------- Page 22----------------------Sedangkan efek anti inflamasinya kurang dibandingkan efek analgesianya, dimana
efek anti inflamasinya hampir sama dengan indometasin11,66.
Setelah injeksi intramuskular dan intravena, onset analgesia tercapai d
alam
waktu
10
jam dengan waktu pemberian intravena > 15 detik. Bioavailibilitas dari ketorolak
100%
dengan
intramuskular.
semua
jalur pemberian
baik intravena
maupun
metabolitnya
akan
diekskresikan
melalui
ginjal
90
66,68
sekitar 10%
.
Efek samping dari ketorolak bisa bermacam-macam, yaitu3,11,66,67 :
1. Secara umum
Bronkospasme
penyakit
nasal
yang
mengancam
jiwa
pada
pasien
dengan
poliposis, asma dan sensitif terhadap aspirin. Dapat juga terjadi edema lar
ing,
anafilaksis, edema lidah, demam dan flushing.
2.
yang
pasien
mendapat
mendapatkan
yang
anestesi
waktu
anestesi
umum.
perdarahan
spinal,
Perbedaan
ini
akan
dapat
tetapi
dimungkinkan
meningkat
tidak
pad
karena
ref
lek
status
hiperkoagulasi
karena
stress
pembedahan
juga
berbeda
yang
pada
dihasilkan
anestesi
respon
umum
dan
neuroendokrin
anestesi
spinal.
Dapat
Gastrointestinal
Dapat menimbulkan
muntah,
erosi
mukosa
gastrointestinal,
perforasi, mual
Kardiovaskuler
Hipertensi, palpitasi, pallor dan syncope
5.
Dermatologi
Ruam, pruritus, urtikaria, sindroma Stevens-Jhonson, sindroma Lyell
Universita
s Sumatera Utara
----------------------- Page 23----------------------6. Neurologi
Nyeri
kepala,
ertigo,
tremor,
pusing,
somnolen,
berkeringat,
kejang,
yang
Pernafasan
Dispnu, asma, edema paru, rhinitis dan batuk
8. Urogenital
Gagal ginjal akut dan poliuri.
2.8.2
Non-Farmakologis
Ada
igunakan
beberapa
untuk
metode
metode
non-farmakologi
(gangguan
(musik,
dapat
mengurangi
muskuloskletal,
spasme
nyeri
kepala),
otot, akupunktur
terapi
psik
hipnosis, terapi kognitif, terapi tingkah laku) dan rangsangan elektrik pada sis
tem
1,
2
saraf (TENS, Spinal Cord Stimulation, Intracerebral Stimulation)
.
Universita
s Sumatera Utara
----------------------- Page 24----------------------2.9
KERANGKA TEORI
Gambar 2.9-1. Skema Kerangka Teori
PEMBEDAHAN SEKSIO SESARIA
PERIFER
Inhibisi transduksi neural
Menurunkan mediator
inflamasi
Inhibisi prostaglandin
Inhibisi aktifitas enzim
CEDERA JARINGAN
STIMULUS NOKSIUS
siklooksigenase
SENTRAL
Blokade aktifitas neural
di dorsal horn
KETOROLAK INTRAVENA
Modulasi neurotransmitter
excitatory
Aktifasi jalur descending
PAIN PATHWAY
serotoninergic inhibitory
PROSES TRANSDUKSI
Sensitisasi Perifer
PARACETAMOL INTRAVENA
(Hyperalgesia)
PROSES TRANSMISI
Sensitisasi Sentral
PROSES MODULASI
(Allodynia)
Berat Badan, BMI,
Umur, Suku dan
Pendidikan
ALLODYNIA
KERANGKA KONSEP
Gambar 2.10-1. Skema Kerangka Konsep
PEMBEDAHAN
STIMULUS NOKSIUS
ANALGESIA
NYERI PASKA BEDAH
VAS
EFEK SAMPING
ANALGETIK TAMBAHAN
Universitas Sumatera Utara