Professional Documents
Culture Documents
PEPTIKUM
Bagian Farmakologi
FK UNSRI
2012
05/19/15
OBAT-OBAT SALURAN
CERNA
05/19/15
Hiperasiditas
adalah
keadaan
dimana terdapat asam
lambung yang berlebihan dan
umumnya memberikan
gejala rasa penuh di epigastrium,
kembung, sendawa.
05/19/15
Insidens
Di negara Barat / Industri:
Patogenesis
U. P.
FAKTOR AGRESIF
FAKTOR DEFENSIF
------------------------------------------------------------------------Asam lambung
Aliran darah mukosa
Pepsin (Mikrosirkulasi)
Refluk cairan empedu
Sel epitel permukaan
Nikotin Prostaglandin
Alkohol Fosfolipid/Surfactans
Obat AINS
Musin
Kortikosteroid
Bikarbonat
Helicobacter pylori
Motilitas
-------------------------------------------------------------------------
05/19/15
Pendekatan Terapi
(1) Menetralkan HCl lbg --> Antasid
(2) Menghambat sekresi HCl lbg --> Antisekresi
(3) Melindungi mukosa lbg dari kerusakan
oleh HCl lbg / iritan lain-->Sitoprotektif
(4) Memberantas infeksi H.pylori --> Antibiotika
05/19/15
Obat-obat UP
1. ANTASIDA: Na-bikarbonat, Al-hidroksid, Kkarbonat
2. ANTISEKRESI :
a. Anti-histamin H2: Simetidin, Ranitidin,
Famotidin, Nizatidin
b. Anti-muskarinik: Hiosciamin, Pirenzepin,
Mepenzolat
c. Penghambat pompa proton: - Omeprpazol,
- Lansoprazol
3. SITOPROTEKTIF: Bi-koloidal , Sukralfat,
Setraksat, Analog PG (E2
& I2)
4. ANTIBIOTIKA: Amoksisilin, Klaritromisin,
Metronidazol, Tetrasiklin
05/19/15
1. ANTASID
Definisi:
Antasid ialah senyawa2 yang
menetralkan / menurunkan asam
lambung.
Antasid umumnya bersifat basa, tetapi
bukanlah suatu basa karena tidak berisi
radikal OH.
Penggunaan utama ialah untuk UP dan
refluk esofagitis.
Antasid dibagi 2: - A. sistemik
- A. Non-sistemik
05/19/15
Penggolongan Antasid
Berdasarkan pengaruhnya terhadap
keseimbangan
asam basa dan elektrolit dalam tubuh:
1. Antasid sistemik
Termasuk: Na-bikarbonat.
2. Antasid non-sistemik
Termasuk: Semua antasid selain Nabikarbonat,a.l.: Al-hidroksid, Cakarbonat,
Mg-hidroksid, dll.
05/19/15
05/19/15
Antasid Sistemik
NATRIUM BIKARBONAT
Keuntungan
: sangat efektif , mula kerja cepat
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + gas CO2
Kekurangan
:
- masa kerja singkat.
- CO2 >> distensi lambung perforasi ulkus acid rebound (rebound hiperacidity)
- efek sistemik alkalosis sistemik (HCO3>>)
- Bila terdapat gangguan fisiologi ginjal ekskresi
bikarbonat terhalang alkalosis metabolik.
- Distensi lambung
- Acid Rebound (rebound hyperacidity)
05/19/15
Penggunaan:
05/19/15
1. Antasid (Jarang)
2. Alkalinisasi Urin
3. Terapi Asidosis Metabolik
05/19/15
3. Ca-Karbonat:
CaCO3 +2HCl
CaCl2+H2O + CO2
05/19/15
Aluminium hidroksid
Cara kerja: - menetralkan asam HCl, dan mengikat ion H
- mengabsorpsi pepsin dan menginaktifkannya.
Keuntungan:
- Efeknya lama walau potensinya kurang (daya netralisasi lambat);
- Bersifat - adstringen, karena ion Al juga dapat mengikat protein.
- demulsen yg dapat melindungi ulkus dari HCl dan pepsin.
- adsorben (=zat yg secara lokal dapat menyerap toksin dan
gas).
Kerugian/ESO:
(1). Konstipasi (yang utama)
(2). Defisiensi fosfat. Dosis besar jangka lama dapat terjadi
osteomalacia.
(3). Gangguan bsorpsi vitamin, Tetrasiklin, dll.
Sediaan: 1. Suspensi Al-hidroksid
2. Tablet Al-hidroksid
05/19/15
Kalsium karbonat
Merupakan Antasid yang
pilori yang
Indikasi Antasid
1. Ulkus peptikum
: mengurangi nyeri,
menambah proses
penyembuhan
2. Hiperasiditas misalnya pada Gastritis
3. Gangguan Lambung : :- Heart burn ,spasme pylorus
- Reflux Esophagitis
- Acute Stress Ulcer
4. Mengurangi batu /kristal di ginjal :
- Batu fosfat ------>Al-Hdroksid
- Kristal Sulfa, As. jengkol ---> Na.bik.
05/19/15
Interaksi
Menghambat Absorpsi :
(Membentuk kompleks dengan)
- Tetrasiklin,
- Digoksin,
- Isoniazid
- Fenitoin
Me Eksresi Obat-obat Asam :
- Salisilat
- Sulfa
- Asam Jengkol
05/19/15
2. ANTISEKRESI
A. ANTIHISTAMIN-H2 :
- Simetidin, Ranitidin, Famotidin,
Nizatidin
B. ANTIMUSKARINIK :
- Pirenzepin, Hiosciamin, Mepenzolat
C. PENGHAMBAT POMPA PROTON:
- Omeprazol, Lansoprazol
05/19/15
05/19/15
Indikasi klinik
1. Ulkus ventrikuli dan ulkus
duodeni,
2. Sindroma Zollinger-Ellison,
3. Keadaan2 dgn hipersekresi
asam
lambung.
misalnya : mastositosis sistemik.
05/19/15
1. Simetidin
Absorpsi per oral baik dan dapat diberikan juga
secara i.v.
Distribusi ke seluruh tubuh, termasuk ASI dan
dapat menembus plasenta
Ekskresi terutama melalui urin.
Waktu paruh pendek, dan memanjang pada
kelemahan fungsi ginjal
pada payah ginjal dosis harus dikurangi.
Di inaktivasi secara lambat di hepar oleh sistem
oksigenase fungsi campuran mikrosom hepar
( 30%), dan selebihnya dieksresi ke dalam urin
dalam bentuk tidak berubah.
05/19/15
Efek Samping
usia.
(2). Disfungsi seksual dan ginekomastia pada pria,
karena efek anti-androgenik simetidin yang
mengikat
reseptor androgen.
(3). Leukopenia.
(4).Gangguan metabolisme beberapa obat seperti:
warfarin, teofilin,diazepam dan fenitoin, karena
Simetidin mengikat sitokrom P-450 dan me
aktivitas
enzim mikrosom hati.
05/19/15
2. Ranitidin
Beda dengan Simetidin :
a. Ranitidin (dalam mg yang sama) 5-10 x lebih kuat
dari simetidin,
b. masa kerjanya lebih lama.
c. tidak punya efek anti androgenik,
d. efek perangsangan prolaktin tidak ada,
e. tidak mengganggu sitokrom 450 dan enzim
mikrosom hati, sehingga tidak menggangu
metabolisme obat-obat lain
Interaksi:
Antasid dosis tinggi dapat ketersediaan hayati simetidin
dan ranitidin. Pemberian bersama antasid dapat pH
intragaster.
Sediaan: Tablet 150 mg. Dosis dewasa 2 x sehari 150 mg.
05/19/15
3.Famotidin
05/19/15
4. Nizatidin
Efek farmakologi dan potensi sama
dengan famotidin
Beda dgn Anti H2 di atas (eliminasinya
melalui metabolisme di hepar),
Nizatidin tidak dimetabolisme dan
eliminasinya melalui ginjal
Ketersediaan hayati hampir 100%
(sedikit sekali mengalami first-pass
metabolism)
05/19/15
B. ANTI MUSKARINIK
Stimulasi reseptor Muskarinik menaikkan
motilitas dan sekresi sal cerna.
Hiosciamin dan antikolinergik lain
digunakan sebagai terapi tambahan untuk
UP dan Sindroma Zollinger Ellison,
terutama untuk yg tidak bereaksi dgn
terapi standar.
Pirenzepin, antagonis muskarinik
menekan sekresi basal asam lambung dan
sekresi karena rangsangan.
Efek Samping Obat : minimal (pd jantung,
kel ludah, mata).
05/19/15
Pirenzepin
* Pirenzepin (PZN) adalah obat UP yg bekerja secara
selektif/khusus pada reseptor muskarinik (M1)
menghambat sekresi HCl lambung saja, dan tidak
mempeng fungsi fisiologis normal sal cerna.
* Indikasi: Ulkus Peptikum (UV/UD) gastritis dan
duodenitis akut/kronis.
* Kontraindikasi :
- Tidak diketahui adanya kontraindikasi.
- Hati-hati pada penderita glaukoma dan hipertrofi
prostat.
* Efek Samping : Mulut kering, gangguan akomodasi,
feses keras (jarang).
05/19/15
Interaksi
- Obat-obat (seperti alkohol, kofein, dll.) dan makanan
tertentu dapat mengurangi stimulasi sekresi asam
lambung.
- Pemberian bersama AH2 sekresi asam lambung, akan
bermanfaat pada penderita Zollinger-Ellison syndrome.
- PZN tidak mengganggu kerja OAINS bila diberikan
bersamaan.
Posologi:
- Dosis dewasa biasa 50-150 mg/hari dalam dosis terbagi.
- Umumnya dianjurkan 50 mg 2 x sehari pagi dan malam.
- Kadang2 u/ 2-3 hari I perlu tambahan dosis pd tengah
hari.
- Tablet harus ditelan 1/2 jam sebelum makan.
- Pengobatan harus dilanjutkan sampai 4-6 minggu.
05/19/15
3. SITOPROTEKTIF
DEFINISI
SITOPROTEKTIF adalah obat-obat
yang
dapat
mencegah
atau
mengurangi kerusakan mukosa
lambung/duodenum
oleh
berbagai zat ulserogenik atau zat
penyebab
nekrosis,
tanpa
menetralkan atau menghambat
sekresi asam lambung.
05/19/15
Misoprostol
adalah analog metilester PGE1 , PG sintetik pertama yg efektif per
oral
sebagai sitoprotektif.
Efeknya: 1. Mencegah Ulkus saluran cerna akibat OAINS.
2. Efektif u/ UV dan UD sebanding dengan simetidin.
3. Efektif u/ Ulkus duodeni yg refrakter thd Antihistamin
H2.
Indikasi:
- Pencegahan UV pada pasien resiko tinggi UV (usia lanjut) dan
pasien
yang pernah menderita UV atau perdarahan saluran cerna
yang
membutuhkan OAINS.
- Untuk terapi UV ddan UD jangka pendek, Misoprostol sama
efektifnya dengan simetidin.
- Untuk terapi UV dan UD bukan karena OAINS lebih sering
dipilih
05/19/15
AH2 atau Sukralfat, karena ESO nya lebih ringan.
05/19/15
4. ANTIBIOTIKA
Hasil penelitian terakhir menunjukkan bahwa
H. pylori merupakan peyebab utama pd UP.
Terapi optimal UP memerlukan Antibiotika.
UP disebabkan oleh infeksi H.pylori,
dibuktikan dgn biopsi endoskopik mukosa
lambung atau
tes serologis dan tes pernafasan untuk urea.
05/19/15
Triple therapy
+ Amoksisilin 3 x 500 mg --> 1 minggu
atau sefalosporin 4 x 500 mg --> 1 minggu
+ Metronidazol 4 x 500 mg --> 1 minggu
+ Koloid Bi-subsitrat [KBS] 4 x1 tab --> 2-4
minggu
Eradikasi tercapai bila:H.pylori tidak
ditemukan lagi 1 bulan setelah pengobatan
selesai.
05/19/15
Indikasi Eradikasi
1. Pasien yg sering kambuh
2. Komplikkasi perdarahan atau perforasi
3. Pasien yg tidak tolerans dgn
pengobatan
jangka lama dgn Anti-H2
4. Pasien yang belum siap untuk dioperasi
05/19/15
Terima kasih
atas perhatian anda semua
semoga sukses dalam
menempuh pendidikan ini.
05/19/15