You are on page 1of 4

B.

Struktur Anatomis yang Bekerja Saat Membuka Mulut

Dalam proses membuka dan menutup mulut, terdapat beberapa struktur anatomi yang
berperan yaitu otot membuka dan menutup mulut, sendi temporomandibula (temporomandibula
joint/TMJ). Otot membuka mulut terdiri dari otot pterygoideus lateralis, dan otot suprahioid.
Sedangkan otot yang berfungsi menutup mulut adalah otot master, otot temporalis,
ototpterigoideus medialis. Seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur anatomi saat membuka mulut


Temporomandibular joint ( TMJ ) adalah persendiaan dari kondilus mandibula dengan
fossa gleinodalis dari tulang temporal. Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung
jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah dan berbicara yang
letaknya dibawah depan telinga (Gambar 2).

Gambar 2. Temporomandibular Joint


Membuka dan menutup mulut merupakan gerakan disadari. Sebagaimana diketahui
bersama bahwa terjadinya gerakan merupakan kerja motorik dari otot. Dalam hal ini, yang
berfungsi untuk mengatur pergerakan TMJ dan musculus sekitar TMJ ialah sistem saraf. Inervasi
pada daerah temporomandibula ialah N.Trigeminus (N.V)

C. Gangguan TMJ
Sendi temporomandibula merupakan satu-satunya sendi di kepala, sehingga bila terjadi
sesuatu pada salah satu sendi ini, maka seseorang mengalami masalah yang serius. Masalah
tersebut berupa nyeri saat membuka, menutup mulut, makan, mengunyah, berbicara, bahkan
dapat menyebabkan mulut terkunci. Kelainan sendi temporomandibula disebut dengan disfungsi
temporomandibular. Salah satu gejala kelainan ini munculnya bunyi saat rahang membuka dan
menutup. Bunyi ini disebut dengan clicking yang seringkali, tidak disertai nyeri sehingga pasien
tidak menyadari adanya kelainan sendi temporomandibular.
Gangguan temporomandibular (temporomandibular disorder; TMD) adalah istilah yang
luas, dengan dibagi menjadi penyakit sendi yang sesungguhnya (true joint disease; TMJ) dan
sindroma nyeri / disfungsi miofasial (myofascial pain/ dysfunction syndrome; MPD).
Istilah gangguan sendi temporomandibular (temporomandibular joint; TMJ) secara salah
untuk menggambarkan keadaan sendi sendiri bukan merupakan sumber utama disfungsi.
Gangguan musculoskeletal, dibandingkan dengan penyakit sendi, lebih sering merupakan

sumber gejala dan keluhan di rahang atau daerah pembiasan di kepala dan leher. Keluhan ini
dapat berupa nyeri di wajah, leher, bahu, dan punggung; nyeri kepala; ketidakmampuan
menemukan posisi istirahat bagi rahang; kesulitan membuka mulut; dan nyeri pada
pengunyahan.
Etiologi disfungsi temporomandibula sampai saat ini masih banyak diperdebatkan dan
multifaktorial, beberapa penulis menyatakan sebagai berikut.
Stress emosional merupakan penyebab utama disfungsi temporomandibula. Factor factor
etiologi disfungsi sendi dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu :
1. Faktor predisposisi
Merupakan factor yang meningkatkan resiko terjadinya dsifungsi sendi. Terdiri dari :
a.

Keadaan sistemik. Penyakit sistemik yang sering menimbulkan gangguan sendi

temporomandibula adalah rematik


b. Keadaan structural. Keadaan structural yang mempengaruhi sendi temporomandibular adalah
oklusi dan anatomi sendi, meliputi :
1) Hilangnya gigi posterior openbite anterior
2) Impaksi molar 3
3) Overbite yang lebih dari 6-7 mm, dll
2. Faktor inisiasi (presipitasi)
Merupakan

factor

yang

memicu

terjadinya

gejala-gejala

disfungsi

sendi

temporomandibula misalnya kebiasaan parafungsi oral dan trauma yang diterima sendi
temporomandibula.

Trauma

pada

dagu

dapat

menimbulkan

traumatic

atritis

sendi

temporomandibula.
Beberapa tipe parafungsi oral seperti kebiasaan menggigit pipi, bibir, dan kuku dapat
menimbulkan kelelahan otot, nyeri wajah, dan keausan pada gigi-gigi.
Kebiasaan menerima telepon dengan gagang telepon disimpan antara telinga dan bahu,
posisi duduk atau berdiri/berjalan dengan kepala lebih ke depan dapat mengakibatkan kelainan
fungsi fascia otot, karena seluruh fascia dalam tubuh saling memiliki keterkaitan maka adanya
kelainan pada salah satu organ tubuh mengakibatkan kelainan pada organ lainnya
3. Factor Perpetuasi

Merupakan factor etiologi dalam gangguan sendi temporomandibula yang menyebabkan


terhambatnya proses penyembuhan sehingga gangguan ini bersifat menetap, meliputi tingkah
laku sosial, kondisi emosional, dan pengaruh lingkungan sekitar.
Adapun tanda dan gejala dari gangguan TMJ adalah sebagai berikut :
1.

Sakit atau gangguan yang terasa di rahang

2. Rasa sakit di sekitar telinga


3. Kesulitan menelan atau perasaan tidak nyaman ketika menelan
4. Rasa sakit di sekitar wajah
5. Suara clicking atau perasaan tidak mulus ketika mengunyah atau membuka mulut
6. Rahang terkunci, sehingga mulut sulit dibuka atau ditutup.
7. Sakit kepala
8. Gigitan yang tidak pas
9. Gigi-gigi tidak mengalami perlekatan yang sama karena ada sebagian gigi yang mengalami
kontak prematur (lebih awal dari yang lain)

You might also like