Professional Documents
Culture Documents
8.4.1.
h
a
A=
h=
tw =
2b =
tf =
Ix =
a=
Perkuatan badan
13200
1000
6
200
15
2045337500
2000
Pelat sayap :
Pelat badan :
mm2
mm
mm
mm
mm
mm4
mm4
E=
G=
fy =
fr =
20000
0
80000
240
70
2b
200
= 6,667 < 170 /
2t
2 x15
h
1000
t
6
= 166.667 > r =
f yf
Mpa
Mpa
Mpa
Mpa
= 10.973 kompak
2.550 /
fy
= 164.601
Balok pelat berdinding penuh dalam hal ini adalah balok yang
mempunyai ukuran h/tw>r.
M n K g Sf cr
953166990
Mn = 857850291
fcr
S
Kg
adalah tegangan kritis yang ditentukan oleh Butir 8.4.3, 8.4.4 atau 8.4.5, MPa
adalah modulus penampang yang ditentukan sesuai Butir 8.2.1, mm3
adalah koefisien balok pelat berdinding penuh
34 dari 184
ar
1
.
200
300a r
Kg 1
h 2.550
f cr
t w
(8.4-2)
Keterangan:
ar adalah perbandingan luas pelat badan terhadap pelat sayap
tekan
h adalah tinggi bersih balok pelat berdinding penuh (dua kali
jarak dari garis netral ke tempat mulai adanya alat
penyambung di sisi tekan), mm
b) Faktor pengali momen Cb ditentukan oleh persamaan (8.3-1).
12,5M max
Cb
2,3
2,5M max 3M A 4 M B 3M C
Cb = 1
8.4.2. Kuat lentur berdasarkan faktor kelangsingan
Untuk kuat lentur balok pelat berdinding penuh diambil nilai terkecil
dari keruntuhan akibat tekuk torsi lateral yang tergantung panjang
bentang dan akibat tekuk lokal yang ditentukan oleh tebal pelat sayap.
8.4.2.1.
5000
Iyt =
10006000
rt =
44.73477395
(8.4-3.a)
G L / rt
G =
p 1,76
44.7079492
E
fy
(8.4-4.a)
p = 50.806824
r 4,40
r =
E
fy
(8.4-4.b)
127.017059
35 dari 184
8.4.2.2.
bf
2t f
(8.4-3.b)
b/2t =
p =
6.666666667 < p
kompa
10.9696551 k
E
fy
(8.4-4.c)
r 1,35
ke E
fy
(8.4-4.d)
dengan
ke
4
h
tw
ke = 0.309838668 ke = 0,35
8.4.3. Kasus G
8.4.4. Kasus p
(8.4-5.a)
G r
(G p )
fy
f cr Cb f y 1
2
(
)
r
p
36 dari 184
G r, maka
(8.4-5.b)
8.4.5. Kasus r
fc r
g
(8.4-5.c)
dengan,
fc
Cb f y
2
(8.4-6.a)
fy
fy
(8.4-6.b)
8.7.1.
diperkaku
Ketebalan pelat badan yang tidak diperkaku dan dibatasi di kedua sisi
memanjangnya oleh pelat sayap harus memenuhi
( h / t w ) 6,36
166.7
E
fy
(8.7-1.a)
204.1
(8.7-1.b)
37 dari 184
8.7.2.
8.7.4.
h
a
( h / t w ) 7,07
166.7 <
Perkuatan
badan
E
fy
204.1
38 dari 184
(8.7-2.a)
Kuat geser
Pelat badan yang memikul gaya geser perlu (Vu) harus memenuhi
Vu Vn
(8.8-1)
Keterangan:
kn E
fy
(8.8-2.a)
166.6666667
>
79.38566201
dengan,
kn 5
kn =
Vu =
a h
h/tw
6.25
160000 N
kn =
h/tw =
6.25
166.6666667
Vn =
243000
Cv =
0.28125
Vn =
484495.3416
39 dari 184
Vn =
218700
>
79.38566201
1,10
98.8712336
kn E
k E
( h / t w ) 1,37 n
fy
fy
(8.8-2.b)
98.8712336
1,37
kn E
(h / t w )
fy
(8.8-2.c)
Kuat geser
Kuat geser nominal pelat badan harus dihitung sebagai berikut:
Vn 0,6 f y Aw
(8.8-3.a)
(8.8-3.b)
dengan luas efektif penampang (Ae) harus diambil sebagai luas kotor
penampang bulat berongga jika tidak ada lubang yang besarnya lebih
dari yang dibutuhkan untuk alat sambung atau luas bersih lebih besar
dari 0,9 luas kotor. Jika tidak, luas efektif diambil sama dengan luas
bersih.
8.8.4.
40 dari 184
k E
1
Vn 0,6 f y Aw 1,10 n
f y ( h / t w )
(8.8-4.a)
atau
(1 C v )
Vn 0,6 f y Aw C v
1,15 1 ( a / h) 2
(8.8-4.b)
dengan
C v 1,10
8.8.5.
kn E / f y
(h / t w )
0,9 Aw k n E
(8.8-5.a)
(h / t w ) 2
243000
atau
(1 C v )
Vn 0,6 f y Aw C v
1,15 1 ( a / h) 2
(8.8-5.b)
484495.3416
dengan
C v 1,5
kn E
1
f y (h / t w ) 2
0.28125
8.9.
8.9.1.
41 dari 184
8.9.2.
Metode distribusi
Jika momen lentur dianggap dipikul hanya oleh pelat sayap dan
momen lentur perlu (Mu) memenuhi
M u M
(8.9-1.a)
Mf =
(8.9-1.b)
730800000
Keterangan:
A f adalah luas efektif pelat sayap, mm2
A f adalah jarak antara titik berat pelat-pelat sayap, mm
Balok harus memenuhi
Vu Vn
Vn =
(8.9-1.c)
218700 >
160000
dengan Vn adalah kuat geser nominal pelat badan yang ditentukan pada
Butir 8.8.2.
8.9.3.
0.56 + 0.457247=
Mu
V
0,625 u 1,375
M n
Vn
Keterangan:
42 dari 184
(8.9-2)
Vn
Mn
adalah kuat geser nominal pelat badan akibat geser saja (lihat
Butir 8.8.2), N
adalah kuat lentur nominal balok (lihat Butir 8.2, 8.3, atau 8.4),
N-mm
43 dari 184