You are on page 1of 26

Obat antikanker

Dr. Evi Deviyana, MARS

Kanker : suatu penyakit sel dgn ciri gangguan atau


kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan
fungsi homeostasis lainnya pada organisme
multiseluler.
Perubahan mekanisme dlm mengatur proliferasi
(pembelahan) dan diferensiasi sel shg sel
mengalami kelainan kromosom (mutasi) yg sbbkan
siklus sel berlangsung terus menerus
Siklus sel adalah suatu proses pertumbuhan sel
yang teratur untuk berduplikasi (menggandakan
diri) dan menurunkan informasi genetik dari satu
generasi sel ke generasi sel yang berikutnya.


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sifat umum kanker :


Pertumbuhan berlebihan
Gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan
Invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya
Metastasis
Herediter (bawaan)
Pergeseran metbolisme kearah pembentukan
makromolekul dan dari nukleosida dan asam
amino serta peningkatan katabolisme
karbohidrat utk energi sel

1.
2.

3.

Sel2 kanker mengganggu tuan rumah krn


menyebabkan :
Desakan krn pertumbuhan tumor
Penghancuran jaringan tempat tumor
berkembang atau metastasis
Gangguan sistemik lain sbg akibat
sekunder dari pertumbuhan sel kanker

Antikanker diharapkan memiliki toksisitas


selektif; yi menghancurkan sel kanker tanpa
merusak sel jaringan normal.
Ps dgn keadaan umum msh baik plg byk
mendapat manfaat dari pengobatan,
sdgkan ps dgn keadaan umumnya sdh
buruk plg
sedikit mendapatkan manfaat.
Status imunologik ps terutama imunitas
seluler berkorelasi baik dgn hsl pengobatan.

Mekanisme Kerja
Siklus Tumor :
1. Siklus Proliferatif (sedang membelah)
2. Istirahat (tidak membelah, G0)
3. Permanen tidak membelah

1.
2.
3.
4.

Sel tumor yang sedang membelah


(proliferatif) memiliki brp fase :
Fase mitosis (M)
Fase pasca mitosis (G1)
Fase sintesis DNA (fase S)
Fase pramitosis (G2)

Akhir fase G1 tjd peningkatan RNA disusul


dgn fase S, yaitu saat terjadinya replikasi
DNA
Setelah fase S berakhir sel masuk dlm fase
pramitosis (G2) dgn Ciri : btk sel tetraploid,
mengandung DNA 2xlebih byk, masih
berlangsungnya sintesis RNA dan protein.
Saat Fase Mitosis (M) berlangsung : sintesis
protein dan RNA berkurang dan tjd
pembelahan mjd 2 sel.

Sel dpt memasuki interfase utk kembali


memasuki fase G1, saat sel berproliferasi
atau saat memasuki fase istirahat (Go)
Sel dlm fase Go yg msh potensial utk
berproliferasi disebut sel klonogenik atau
sel induk (stem cell)


1.

Obat antikanker dibagi mjd 2 golongan


Golongan Zat cell cycle specific (CSS) yaitu
zat yg Toksisitasnya selektif thd fase-fase
tertentu dari siklus sel. ( vinkristin,
vinblastin, merkaptopurin, hidroksiurea,
metotrekstat dan asparaginase)
Zat ini terbukti efektif thd kanker yg
berproliferasi tinggi spt kanker sel darah

2. Golongan Zat cell cycle-nonspecific (CCNS)


, misal zat alkilator, antibiotik antikanker
(daktinomisin, daunorubisin, doksorubisin,
plikamisin, mitomisin), sisplatin, prokarbazin
dan nitrosourea
Perbedaan kerja kedua golongan obat ini
lebih bersifat relatif daripada absolut.

Kerja Antikanker Pada Proses


Dalam Sel

Umumnya kerja antikanker berdasarkan


atas gangguan pd salah satu proses sel yg
essensial. Krn tdk ada perbedaan kualitatif
antara sel kanker dgn sel normal maka
semua antikanker bersifat mengganggu sel
normal, sitotoksik dan bukan kankerosid
atau kankerotoksik yg selektif.

1.

Alkilator
Cara kerja melalui pembentukan ion
karbonium atau kompleks lain yg sgt
reaktif. Ikatan kovalen (alkilasi) akan tjd
dgn berbagai nukleofilik penting dlm tubuh
misalnya fosfat, amino, sulfilhidril,
hidroksil, karboksil atau gugus imidazol

2. Antimetabolit
Antipurin dan antipirimidin mengambil
tempat purin dan pirimidin dalam
pembentukan nukleosida, shg mengganggu
berbagai reaksi penting dlm tubuh.
Sebagai obat antikanker didasari atas
kenyataan bhw metabolisme purin dan
pirimidin lebih tinggi pd sel kanker dari sel
normal. Dgn demikian penghambatan sintesis
DNA sel kanker lebih dari thd sel normal

Antagonis pirimidin misal 5-fluorourasil, dlm


tubuh diubah mjd 5-fluoro-2-deoksiuridin 5monofosfat (FdUMP) yg menghambat timidilat
sintetase dgn akibat hambatan sintesis DNA.
Antagonis purin merkaptopurin, mrpkan
antagonis kompetitif dari enzim yg
menggunakan senyawa purin sbg substrat.
Suatu alternatif lain dari mekanisme kerjanya
ialah pembentukan 6-metil merkaptopurin yg
menghambat biosintesis purin, akibatnya
sintesis RNA, CoA, ATP dan DNA dihambat.

Antagonis folat metotrekstat


menghambat dihidrofolat reduktase dgn
kuat dan berlangsung lama. Antagonis folat
ini membasmi sel dlm fase S, terutama pd
fase pertumbuhan yg pesat.
Alkaloid Vinka zat ini berikatan scr
spesifik dgn tubulin, komponen protein
mikrotubulus, spindle mitotik, dan memblok
polimerisasinya. AKibatnya tjd disolusi
mikrotubulus, shg sel terhenti dlm
metastase

Antibiotik antrasiklin berinterkalasi dgn DNA,


shg fungsi DNA sbg template dan pertukaran
sister chromatid terganggu dan pita DNA putus.
Antrasiklin jg bereaksi dgn sitokromP450
reduktase dan membentuk zat perantara, yg
bereaksi dgn oksigen menghasilkan radikal
bebas yg menghancurkan sel.
Aktinomisin memblok polimerase RNA yg
dependen thd DNA, krn terbentuknya kompleks
antara obat dgn DNA. Tjd putusnya rantai
tunggal DNA krn terbentuknya radikal bebas

Bleomisin bersifat sitotoksik berdasarkan


daya memecahkan DNA. Invitro
menyebabkan akumulasi sel pd fase G2,
byk sel aberasi kromosom termsk pecahnya
kromosom, fragmentasi dan translokasi
kromatid.
Asparaginase enzim katalisator yg
berperan dlm hidrolisis asparagin mjd asam
aspartat dan amonia. Dgn demikian sel
kanker kekurangan asparagin yg berakibat
kematian sel ini.

Efek Nonterapi
Antikanker umumnya bekerja pd sel yg sdg
aktif, maka efek sampingnya jg terutama
mengenai jaringan dgn proliferasi tinggi yi
sistem hemopoetik dan gastrointestinal.
Supremasi hemopoesis terlihat sbg
lekopenia, trombositopenia atau anemia.
Lekopenia hebat (<2000) dan trombopenia
(<100.000) petunjuk utk penghentian
terapi pd ps.

Gangguan saluran cerna berupa anoreksia


ringan, mual, muntah, diare dan stomatitis
smp yg berat yi ulserasi oral dan intestinal,
perforasi dan diare hemoragik.
Lesi selaput lendir mulut umumnya tjd setelah
pemberian metotrekstat, fluorourasil,
daktinomisin, vinblastin dan
antrasiklin(daunorubisin, doksorubisin)
Reaksi kulit berupa eritem, urtikaria dan
erupsi makulopapular smp steven jhonson
syndrome

Alopesia dpt tjd setelah pemberian


siklofosfamid, vinkristin, vinblastin,
metotrekstat, daktinomisin, fluorourasil dan
kelompok antrasiklin. Rambut akan tumbuh
kembali setelah pengobatan dihentikan.

SEKIAN & TERIMA KASIH

You might also like