You are on page 1of 6

Nama : Ahmad Helmi

Nim : 05530012
Tugas: Mata Kuliah Kimia Farmasi

Sejak beberapa tahun yang lalu, pola pengontrolan kualitas dan pemakaian klinik obat
dipengaruhi oleh suatu disiplin ilmu yang mempelajari nasib obat dalam tubuh. Disiplin ilmu
tersebut kita kenal dengan nama "Fammakokinetika".
Kata " farmakokinetika" berasal dari kata-kata "pharmacon" , kata Yunani untuk obat dan
racun, dan "kinetic". Jadi "farmakokinetika" adalah ilmu yang mempelajari kinetika obat, yang
dalam hal ini berarti kinetika obat dalam tubuh. Proses-proses yang akan menentukan kinetika
obat dalam tubuh meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
Untuk memahami kinetika obat dalam tubuh tidak cukup hanya dengan menentukan dan
mengetahui perkembangan kadar atau jumlah senyawa asalnya saja (unchanged compound),
tetapi juga meliputi metabolitnya.
Bagian tubuh dimana konsentrasi/jumlah obat dan atau metabolitnya ditentukan biasanya
darah (plasma/serum), ekskreta (urin, faeses, ludah, dan lain-lain), atau jaringan tubuh lain.

Pemodelan Dalam Farmakokinetika


Dalam suatu penelitian/studi farmakokinetika, perkembangan kadar/jumlah obat senyawa
asal dan atau metabolitnya) dalam tubuh dilakukan pada titik-titik waktu yang diskontinyu
(misalnya pada waktu-waktu 30 menit, 1 jam, 2 jam, 3jam, 6 jam dan 8 jam setelah pemberian
obat), karena sampai dengan saat ini memang tidak mungkin untuk dapat menentukan kinetika
obat dalam tubuh secara eksperimental dalam waktu yang kontinyu. Dengan demikian, data
eksperimental yang akan kita peroleh hanyalah untuk waktu-waktu tersebut tadi. Sebagai contoh
dapat dilihat gambar 1. Jika data tersebut dibiarkan apa adanya, tidak banyak manfaat yang bisa
ditarik. Oleh karena itu, dalam dunia farinakokinetika akan dijumpai apa yang disebut dengan
"model " yang paling sering dipakai adalah model kompartemental, di mana keadaan tubuh
direjpresentasikan ke dalam bentuk kompartemen: satu kompartemen atau pluri-kompartemen.
Tiap kompartemen mempunyai besaran volume (isi) yang disebut "volume distribusi ". Model-
model tadi hanyalah suatu representasi matematika yang tidak bisa dihubungkan dengankeadaan
fungsi-fungsi tubuh secara tegas. Oleh karena itu "volume distribusi" tadi disebut "volume
distribusi yang timbul" (apparent volume of distribution).

Berdasarkan ketepatan regresi kurva yang diperoleh, konstanta- konstanta transfer antar
kompartemen dan konstanta kecepatan eliminasi (dan juga konstanta kecepatan absorpsi) dari
model tadi mendekati kinetika proses tingkat satu, sehingga persamaan kinetika obat dapat
diselesaikan ke dalam persamaan umum :

Untuk model satu kompartemen misalnya, jika obat diberikan secara injeksi intravena
(dalam dosis tunggal), perkembangan kadar obat dalam darah dapat direpresentasikan dengan
persamaan:

Sedangkan untuk model 2 kompartemen, dan obat diberikan secara ekstravaskular,


persamaan kinetika yang cocok adalah :
Hubungn Kuantitatif Struktur Dan Aktivitas
Untuk menganalisi hubungn kuantitatif struktur dan aktivitas (Quantitative Structure-
Activity Relation-ship, QSAR) dalam bidang kimia farmasi adalah dengan bantuan kimia
komputasi. Kajian QSAR menerapkan metode khemometri terhadap satu seri senyawa dengan
struktur induk tertentu menggunakan data hasil perhitungan komputasi yang dikaitkan dengan
suatu data aktivitas biologis (Kubinyi, 1993).
Dengan metoda analisis QSAR, senyawa yang akan disintetis dapat didesain terlebih
dahulu berdasarkan model hubungan antara struktur dan aktivitas seri senyawa tersebut. Dengan
menggunakan hubungan tersebut, aktivitas teoritik senyawa baru dapat diprediksi sehingga fokus
riset dapat dipersempit, biaya dan waktu dapat lebih efisien. Salah satu pemanfaatan metode
analisis ini adalah untuk desain dan pengembangan senyawa antioksidan.
Struktur kimia, sifat kimia-fisik, reaktivitas kimia dan kemampuan obat untuk
berinteraksi dengan reseptor bergantung pada struktur elektronik, susunan dan interaksi semua
elektron dengan molekul (Nogrady, 1992).
Perkembangan kimia komputasi memungkinkan untuk perhitungan mekanika kuantum
terhadap suatu senyawa sehingga dapat diperole h struktur elektronik senyawa tersebut yang
dapat dinyatakan dengan parameter muatan atom, momen dipol, kerapatan elektron, dan lain
lain. Untuk analisis QSAR, diperlukan perangkat komputasi guna proses pengumpulan
deskriptor (representasi struktur molekul) serta untuk analisis kemometri.
Pada pengumpulan descriptor berupa struktur molekul maka digunakan perhitungan
mekanika kuantum dan dipilih metode semiempirik AM1, metode ini sudah banyak digunakan
pada analisis QSAR senyawa-senyawa DMABN(4-N,N-dimetilaminobenzonitril),PRODAN(6-
propionil-2-dimetilaminonaftalena) dan DMA-DPPQ(4-(4-N,N-dimetilamino-fenil)-1-3-
difenilpirazolo[3,4-b quinoli-na) tersubstitusi (Alif, 2005).
Untuk analisis statistik digunakan perhitungan komputasi multivariate berbasis regresi
non linier atau beberapa metode turunannya seperti analisis PCR (Principa Component
Regresion), PLS (Partial Least Square) dan NN (Neural Network). Perbedaan PCA dengan
metode yang lain adalah dalam hal penyederhanaan struktur data dan dimensi yang cukup besar,
khususnya apabila variable yang dihadapi cukup banyak.
Untuk menentukan parameter statistik yang dapat digunakan untuk memprediksi
aktivitas antioksidan secara teoritis digunakan perhitungan dengan teknik PCR. Melihat begitu
besarnya peran aktivitas antioksidan maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan analisis
struktur-aktivitas antioksidan untuk senyawa flavon dan flavonol menggunakan Principal
Component Regresion. Kedua jenis senyawa merupakan jenis senyawa flavonoid, suatu senyawa
turunan benzo-g- pyrene yang banyak terkandung dalam tumbuh-tumbuhan (Burda dan Oleszek,
2001).
Daftar Pustaka
Nita Susanti Puspitasari, dkk., Aplikasi Principal Component Regesion, Jurusan Kimia Fakultas
MIPA UGM Jogjakarta.
Dr Yeyet Cahyati S Apt, Pengantar Farmakokinetika, Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung.
Konsultan pada Sub Bidang Farmakokinetika, Bidang Farinakologi, Pusat Penelitian dan
Pengembangan PT Kalbe Farina, Jakarta

You might also like