Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
bentuk
dan
volume;
dalam
keadaan
cairan
zat
GAMBAR 1
PERUBAHAN FASE
Dan Berikut ini macam-macam perubahan zat yang kita ketahui:
1. Membeku merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi padat
2. Mencair merupakan proses perubahan wujud dari padat menjadi cair
3. Menguap merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi gas
4. Mengembun merupakan proses perubahan wujud dari gas menjadi cair
5. Menyublim merupakan proses perubahan wujud dari padat menjadi gas
6. Menghablur merupakan proses perubahan wujud dari gas menjadi padat
Wujud zat juga dapat didefinisikan menggunakan konsep transisi fase.
Sebuah transisi fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali dari
perubahan drastis dari sifat-sifatnya. Menggunakan definisi ini, wujud zat
dengan
suatu
transisi
fase,
sehingga
ada
keadaan
Keterangan :
: panjang pada suhu t,
: panjang pada suhu awal,
: koefisien muai panjang, dan
: besarnya perubahan suhu.
Suatu benda akan mengalami muai panjang apabila benda itu hanya
memiliki (dominan dengan) ukuran panjangnya saja. Muai luas terjadi pada
benda apabila benda itu memiliki ukuran panjang dan lebar, sedangkan muai
volum terjadi apabila benda itu memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi.
Keterangan :
: luas (Area) pada suhu t,
: luas pada suhu awal,
: koefisien muai luas, dan
Keterangan :
: V(olum) pada suhu t,
: volum pada suhu awal,
: koefisien muai volum, dan
: besarnya perubahan suhu.
P.V=n.R.T
Adapun faktor yang ada pada teori kinetic antara lain :
1. Tekanan
Tekanan dijelaskan oleh teori kinetik sebagai kemunculan dari gaya
yang dihasilkan oleh molekul-molekul gas yang menabrak dinding wadah.
Misalkan suatu gas denagn N molekul, masing-masing bermassa m,
terisolasi di dalam wadah yang mirip kubus bervolume V. Ketika sebuah
molekul gas menumbuk dinding wadah yang tegak lurus terhadap sumbu
koordinat x dan memantul dengan arah berlawanan pada laju yang sama
(suatu tumbukan lenting), maka momentum yang dilepaskan oleh partikel
dan diraih oleh dinding adalah:
Tekanan, yakni gaya per satuan luas, dari gas dapat dituliskan sebagai:
II-5
PV = NkBT
dimana B adalah konstanta Boltzmann dan T adalah suhu absolut. Dan dari
rumus diatas, dihasilkan Derivat:
(2)
3. Banyaknya tumbukan dengan dinding
Jumlah tumbukan atom dengan dinding wadah tiap satuan luar tiap satuan
waktu dapat diketahui. Asumsikan pada gas ideal, derivasi dari
menghasilkan persamaan untuk jumlah seluruh tumbukan tiap satuan
waktu tiap satuan luas:
GAMBAR 2
TERMODINAMIKA
II.5 Suhu dan Kalor
a. Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi
suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,
suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom
dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya
energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Sebuah peta global jangka panjang suhu udara permukaan rata-rata
bulanan dalam proyeksi Mollweide.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer.
Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur,
Fahrenheit dan Kelvin.
Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273
derajat, bukan dari -273 derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0
derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya dengan derajat Celsius yaitu
5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang lain,
sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih
dahulu, karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk
mengubahnya ke suhu yang lain.
Contoh:
dan
b. Kalor
Panas, bahang, atau kalor adalah energi yang berpindah akibat
perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas adalah joule. Panas bergerak dari
daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki
energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau
molekul penyusunnya.
Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua
benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi
internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang
disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk
menyamakan panas dan energi internal. Perbedaanya adalah panas
dihubungkan dengan pertukaran energi internal dan kerja yang dilakukan
oleh sistem. Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum
pertama termodinamika.
Ketika suatu benda melepas panas ke sekitarnya, Q < 0. Ketika
benda menyerap panas dari sekitarnya, Q > 0.
Jumlah panas, kecepatan penyaluran panas, dan flux panas semua
dinotasikan dengan perbedaan permutasi huruf Q. Mereka biasanya
diganti dalam konteks yang berbeda.
Jumlah panas dinotasikan sebagai Q, dan diukur dalam joule dalam
satuan SI.
Keterangan:
: banyaknya kalor (jumlah panas) dalam joule
: massa benda dalam kg
: kalor jenis dalam joule/kg C, dan
: besarnya perubahan suhu dalam C.
Kecepatan penyaluran panas, atau penyaluran panas per unit, ditandai
t=
m. c 1 .t
m1 . c 1
Dimana:
: massa benda dalam kg
t
: temperatur
: kalor jenis dalam joule/kg C,
diagram
Ellingham
adalah
grafik
yang
menunjukkan
GAMBAR 3
DIAGRAM ELLINGHAM
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan Tugas Teknik Lingkungan ini yang
berjudul Dasar Dasar Fisika dan Kimia dengan baik.
Adapun tujuan dari penyusunan tugas ini adalah sebagai syarat untuk
mengikuti mata kuliah Ekstraksi Metalurgi pada Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Pada kesempatan ini, Penulis tak lupa mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1
Rr. Harminuke Eko H., ST., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya
Penulis
Disusun Oleh :
Cindy Dwilarasati
03111002008
Ela Rahayu
03111002034
Zella Navtalia
03111002088
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................
iii
iv
BAB
I. PENDAHULUAN ............................................................................ I-1
I.1 Latar belakang ............................................................................ I-1
I.2 Tujuan penulisan ......................................................................... I-1
II. PEMBAHASAN................................................................................ II-1
II.1 Perubahan Fase........................................................................... II-1
II.2 Muai ( Expansi ) ......................................................................... II-2
II.3 Teori Kinetik............................................................................... II-3
II.4 Teori Termodinamika ................................................................. II-6
II.5 Suhu dan Kalor ........................................................................... II-8
II.6 Suhu Campuran .......................................................................... II-10
III. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................III-1
III.1 Kesimpulan................................................................................III-1
III.2 Saran..........................................................................................III-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TUGAS
EKSTRAKSI METALURGI
BAB I
LATAR BELAKANG
I.1
Latar Belakang
Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan
berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi,
farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul
melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari
berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan
prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan
dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan
hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi
antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat
menjadi satu atau lebih zat lain.
Ada dasar dasar fisika kdan kimia yaitu perubahan fase, pemuaian,
teorik kinetic, teori termodinamika, suhu dan kalor, dan suhu campuran.
Dasar dasar ini sangat memiliki peran penting dari setiap unsur yang
terdapat pada mineral mineral untuk dikelolah dan dipisahkan.
Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh
sampai pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih
mineral,pemerolehan (ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk
menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.
Berdasarkan tahapan rangkaian kegiatannya, metalurgi dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu metalurgi ekstraksi dan metalurgi fisika. Metalurgi
ekstraksi yang banyak melibatkan proses-proses kimia, baik yang
temperatur rendah dengan cara pelindian maupun pada temperatur tinggi
dengan cara proses peleburan utuk menghasilkan logam dengan kemurnian
Tujuan Penulisan
Tujuan dari tugas ini adalah untuk mengetahui dasar dasar fisika dan
kimia dimana agar kita dapat menerapkan pada kegiatan pertambangan.
I.3
Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan tugas ini adalah agar dengan mengetahui dasar
dasar
fisika
dan
kimia
dalam
ekstraksi
metalurgi
kita
dapat
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1. Kesimpulan
Adapun hal-hal yang dapat disimpulkan dari tugas ini meliputi :
1. Ada dasar dasar fisika kdan kimia yaitu perubahan fase, pemuaian, teorik
kinetic, teori termodinamika, suhu dan kalor, dan suhu campuran.
2. Bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan
yaitu wujud zat.
3. Perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar,
luas, atau berubah volumenya karena terkena panas (kalor).
4. Teori Kinetik berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti
tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi
molekular mereka dan gerakannya.
5. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi
(kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
III.2. Saran
Adapun saran yang disampaikan oleh penulis yaitu semoga apa yang
telah kita pelajari pada pelajaran Ekstraksi Metalurgi ini dapat kita terapkan
dengan kemampuan kita masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Bates, R.L., 1960. Geology of The Industrial Rocks And Minerals, Harper And
Raw Publisher, New York.
Kuzvart, M., 1984. Industrial Minerals And Rocks, Development in Economic
Geology 18, Elsevier, Amsterdam.
Smart and Moore Solid State Chemistry: An Introduction (Chapman and Hall)
ISBN 0-412-40040-5
Einstein, A. (1905), "ber die von der molekularkinetischen Theorie der Wrme
geforderte Bewegung von in ruhenden Flssigkeiten suspendierten
Teilchen", Annalen der Physik 17: 549560.