Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Semua
makhluk
hidup
membutuhkan air, karena air merupakan hal yang
sangat penting untuk kehidupan sehari-hari.
Kualitas air mempengaruhi bagi kesehatan setiap
makhluk hidup. Ada beberapa kriteria untuk
menentukkan kualitas air yang baik salah satunya
adalah jernih.
Karena pentingnya air bagi kehidupan
makhluk hidup, khususnya ternak bebek, maka
dirancang suatu alat yang dapat mendeteksi
kejernihan air yang merupakan salah satu indikator
dari kualitas air yang baik. Dalam sistem ini
digunakan laser diode dan LDR sebagai sensor
kejernihan dan akan dikendalikan oleh Modul
mikrokontroller
Arduino
UNO
R3.
Dan
menggunakan Sensor Ultrasonik HC-SR04 untuk
mendeteksi ketinggian air dalam wadah.
Sistem akan menguras air dalam wadah
ketika ADC > 825 yang menandakan air dalam
wadah sudah keruh, dan akan mengisi air ketika
persediaan air dalam wadah <= 1cm sampai
ketinggian air + 8 cm.
Kata kunci- Ternak, Sensor Kejernihan, Sensor
Ultrasonik HC-SR04, Arduino UNO R3.
I. PENDAHULUAN
Perbaikan tingkat pendapatan telah mengubah pola
konsumsi masyarakat dari karbohidrat ke protein
hewani, khususnya hasil ternak seperti daging, susu, dan
telur sebagai sumber protein berkualitas tinggi.
Peningkatan konsumsi protein asal ternak secara tidak
langsung
dapat
memperbaiki
pertumbuhan,
perkembangan otak, kesehatan tubuh, dan kecerdasan,
yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Pertumbuhan dan kesehatan ternak
memegang peran penting dalam mewujudkan
swasembada daging[1]. Pada usaha peternakan yang
intensif, masalah kualitas air minum ternak menjadi hal
penting yang harus diperhatikan[2].
Akroma Ardi adalah mahasiswa program sarjana Teknik Elektro
Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (penulis dapat dihubungi
melalui email: khomgzpix.ardi34@gmail.com).
Ir. Ponco Siwindarto, M.Eng.Sc. dan Mochammad Rifan, ST., MT.
adalah staf pengajar program sarjana Teknik Elektro Universitas
Brawijaya,
Malang,
Indonesia
(email:
ponco@ub.ac.id;
rifan@ub.ac.id)
3)
4)
5)
6)
7)
F. Flowchart Sistem
Sensor kerjenihan, laser diode sebagai transmitter
dan LDR sebagai receiver, akan terus mendeteksi
tingkat kekeruhan air dan mengirim sinyal ke
mikrokontroller Arduino UNO R3 dalam bentuk ADC.
Ketika sensor kejernihan sudah mendeteksi pada tingkat
kekeruhan tertentu dan sudah diatur pada pemrograman
Arduino maka akan memicu relay 2 untuk aktif.
Aktifnya relay 2 juga memicu aktifnya valve 2, karena
relay 2 berfungsi sebagai saklar antara valve 2 dengan
sumber tegangan. Valve 2 akan aktif ketika diberi
tegangan 220 VAC. Ketika valve 2 aktif maka air dalam
wadah (tempat minum) akan terkuras atau terbuang
sampai habis. Dan sensor ultrasonik HC-SR04 akan
terus mendeteksi ketinggian air dengan memancarkan
gelombang ultrasonik dari tranmtiter-nya dan diterima
oleh receiver-nya.
Ketika wadah sudah terkuras maka sensor ultrasonik
HC-SR04 akan mengaktifkan relay 1 dan mematikan
relay 2 sehingga valve 2 akan tertutup kembali (tidak
aktif). Aktifnya relay 1 juga memicu aktifnya valve 1,
karena relay 1 berfungsi sebagai saklar antara valve 1
dengan sumber tegangan. Valve 1 akan aktif ketika
diberi tegangan 220 VAC. Ketika valve 1 aktif maka air
akan mengalir ke dalam wadah dari tandon (kran air)
dan mengisi wadah. Sampai sensor ultrasonik HC-SR04
mendeteksi ketinggian tertentu maka akan mengirim
sinyal ke mikrokontroller dan akan mematikan relay 1,
sehingga akan mematikan valve 1 juga dan valve 1 akan
menutup. Proses pengurasan dan pengisian selesai.
Tegangan (V)
Tanpa Beban
15.2
Dengan Beban
14.2
5
modul mikrokontroller dengan data yang diterima
komputer.
TABEL 3
DATA ADC SAAT AIR DALAM KONDISI JERNIH
Nilai ADC (Desimal)
NO
SK 1
SK 2
SK 3
SK 4
494
520
481
515
495
523
485
517
492
524
485
517
493
523
484
517
493
523
485
517
492
523
485
517
493
521
484
518
490
524
487
518
493
524
485
517
10
493
523
486
518
Ratarata
492,8
522,8
484,7
517,1
TABEL 4
DATA ADC SAAT AIR DALAM KONDISI KERUH
Nilai ADC (Desimal)
NO
SK 1
SK 2
SK 3
SK 4
822
835
830
838
829
826
826
832
823
830
822
831
818
819
828
833
811
826
814
831
817
829
818
829
831
830
817
829
829
825
825
829
820
827
816
824
10
824
825
820
825
Ratarata
822,4
827,2
821,6
830,1
Kondisi
Sensor
Kejernihan
Air Jernih
Air Keruh
Tegangan
(Volt)
Tegangan
(Volt)
SK 1
2,377
4,45
SK 2
2,446
4,75
SK 3
2,425
4,60
SK 4
2,417
4,50
1 Buah SK
Terhalang
2 Buah SK
Terhalang
3 Buah SK
Terhalang
636
763
884
626
775
885
626
772
886
623
771
889
623
774
881
610
788
886
612
773
884
6
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat ADC yang
melebihi 825 atau yang dianggap keruh adalah minimal
3 buah sensor yang sudah mendeteksi kondisi yang
keruh. Ketika hanya baru 2 saja atau kurang maka
sensor kejernihan secara keseluruhan belum menyatakan
bahwa kondisi air sudah keruh karena nilai ADC yang
terbaca masih di bawah 825.
TABEL 6
DATA HASIL PENGUJIAN SENSOR KEJERNIHAN
Kondisi
Sensor
Kejernihan
Air Jernih
Air Keruh
TABEL 7
HASIL PENGUJIAN SENSOR ULTRASONIK HC-SR04
NO
Tinggi Air
Yang
Sebenarnya
(cm)
Pembacaan
Sensor (cm)
(A)
21,06
0,94
20,03
1,97
19,28
2,72
18,14
3,86
Tegangan
(Volt)
ADC
(Desimal)
Tegangan
(Volt)
ADC
(Desimal)
17,25
4,75
16,46
5,54
SK 1
2,377
493
4,45
822
15,53
6,47
SK 2
2,446
523
4,75
827
14,43
7,57
SK 3
2,425
485
4,60
822
SK 4
2,417
517
4,50
830
Rata-rata
2,42
504,5
4,575
825,25
TABEL 8
HASIL PENGUJIAN SENSOR ULTRASONIK HC-SR04 TERHADAP
PERUBAHAN ADC
NO
Nilai ADC
(Desimal)
Pembacaan
Sensor (cm)
418
14
427
14
481
14
533
14
691
14
701
14
Relay
Tegangan Keluaran
(VAC)
AKTIF
TIDAK
AKTIF
219
218
7
F. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan
Pengujian keseluruhan bertujuan untuk menganalisis
kemampuan sistem dalam menguras dan mengisi wadah
(tempat minum) ketika menerima masukan dari sensor
kejernihan dan sensor ultrasonik HC-SR04.
Pengujian pengambilan data ketinggian dan ADC
untuk pengisian serta pengurasan dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
1) Kosongkan air dalam wadah.
2) Sambungkan valve 1 dengan sumber air (kran)
dengan menggunakan selang.
3) Nyalakan alat penguras dan pengisi tempat
minum ternak.
4) Mengamati data ketinggian dan ADC ketika
sistem mengisi air dalam wadah.
5) Ketika valve 1 sudah menutup, campurkan
kontaminan pada air dalam wadah untuk
mengamati nilai ADC-nya sampai mengaktifkan
valve 2.
6) Mengamati data ADC dan ketinggian ketika air
dicampurkan dengan kontaminan.
7) Ketika nilai ADC sudah mengaktifkan valve 2,
maka sistem akan menguras sampai habis dan
akan mengisi kembali.
8) Mencatat data ADC dan ketinggian air.
TABEL 10
DATA PENGAMATAN NILAI ADC DAN KETINGGIAN AIR
SAAT PROSES PENGISIAN DAN PENGURASAN
No
Data Pengamatan
ADC
Kondisi
Tinggi
(cm)
Relay 1
Relay 2
(Desimal)
(Mengisi)
(Menguras)
512
22
AKTIF
TIDAK AKTIF
512
20
AKTIF
TIDAK AKTIF
518
15
AKTIF
TIDAK AKTIF
518
14
AKTIF
TIDAK AKTIF
527
14
TIDAK AKTIF
TIDAK AKTIF
581
14
TIDAK AKTIF
TIDAK AKTIF
633
14
TIDAK AKTIF
TIDAK AKTIF
791
14
TIDAK AKTIF
TIDAK AKTIF
10
826
14
TIDAK AKTIF
AKTIF
11
826
20
TIDAK AKTIF
AKTIF
12
517
22
TIDAK AKTIF
AKTIF
13
518
22
AKTIF
TIDAK AKTIF
14
517
16
AKTIF
TIDAK AKTIF
15
519
14
TIDAK AKTIF
TIDAK AKTIF
[2]
[3]
8
Akroma Ardi adalah mahasiswa program sarjana Teknik Elektro
Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (penulis dapat dihubungi
melalui email: khomgzpix.ardi34@gmail.com).