You are on page 1of 5

1.

Apa perbedaan analisis gigi pada gigi bercampur dan gigi permanen
2. Hal2 yang harus diperhatikan dalam analisis kebutuhan ruang
3. Apa saja macam2 profil wajah (gambar!!) lxx
4. Apakah Fungsi model kerja?
Model duplikat dari rahang penderita yang akan digunakan untuk
pembuatan sebuah restorasi atau gigi tiruan.
Syaratnya :
-

Lengkap, detail harus jelas

Tidak boleh ada porus

Bahan cetak tetap melekat pada sendok centak

5. Indikasi dan kontraindikasi perawatan orthodonsi


-

Indikasi
a. Jika dirasakan untuk mendapatkan posisi postural
adaptif mandibula
b. Ada gerakan menutup translokasi mandbula dari posisi
istirahat

6. Apakah etiologi yang diskenario??

7. Apa saja pemeriksaan untuk penegakan diagnosis orthodonsi


EO tipe profil, kepala(brachicepalic, dolicocepalic, mesocepalic)
dan skeletal(ektomorfic: tinggi dan kurus, mesomorfic: ukuran fisik
rata2 , endomorfic: pendek dan obesitas) gambarnya !!!!!

8. Apa saja macam2 metode analisis ruang pada gigi permanen


a. Metode lundstrom

Prosedur : membagi gigi menjadi 6 segmen ( dua gigi persegmen


termasuk M1 permanen) mengukur lengkung gigi menjumlah
lebar gigi persegmen mengukur ruangan mesiodistal yang tersedia
pada study model setiap segmen dibandingkan selisih keduanya
menunjukkan keadaan ruangan yang tersisa.

9. bagaimana cara mengukur delicofacial ?


menurut Sulandjari, JCP.H, 2008
Pemeriksan tipe kepala dolicocepalic, mesocepalic, dan bracychepalic,
tipe kepala ini berhubungan dengan tipe muka dan bentuk lengkung gigi.
Cara pemeriksaannya adalah penderita didudukkan pada posisi rendah,
kemudian dilihat dari atas dan diukur perbandingan antara panjang dan
lebar kepala. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan Indeks
Cephalic (IC).
Indeks kepala = lebar kepala maksimum/panjang kepala maksimum x
1000
Dolicocepalic / Sindrom wajah panjang tinggi wajah bagian bawah
berlebih, sudut oklusal dan mandibular plane meningkat, ukurannya 70,074,9

ETIOLOGI MALOKLUSI SECARA UMUM

1. Faktor Ekstrinsik

a. Keturunan (hereditair)
b. Kelainan bawaan (kongenital) misal : sumbing, tortikollis, kleidokranial
diostosis, cerebral plasi, sifilis dan sebagainya.

c. Pengaruh lingkungan
Prenatal, misalnya : trauma, diet maternal, metabolisme maternal dan
sebagainya.
Postnatal, misalnya : luka kelahiran, cerebal palsi, luka TMJ dan
sebagainya.

d. Predisposisi ganguan metabolisme dan penyakit


Gangguan keseimbangan endokrin
Gangguan metabolisme
Penyakit infeksi

e. Kekurangan nutrisi atau gisi


f. Kebiasaan jelek (bad habit) dan kelainan atau penyimpangan fungsi.
Cara menetek yang salah
Mengigit jari atau ibu jari
Menekan atau mengigit lidah
Mengigit bibir atau kuku
Cara penelanan yang salah
Kelainan bicara
Gangguan pernapasan (bernafas melalui mulut dan sebagainya)
Pembesaran tonsil dan adenoid
Psikkogeniktik dan bruksisem

g. Posture tubuh
h. Trauma dan kecelakaan

2. Faktor Intrinsik

a. Kelainan jumlah gigi


b. Kelainan ukuran gigi
c. Kelainan bentuk
d. Kelainan frenulum labii

e. Prematur los
f. Prolong retensi
g. Kelambatan tumbuh gigi tetap
h. Kelainan jalannya erupsi gigi
i. Ankilosis
j. Karies gigi
k. Restorasi gigi yang tidak baik

FAKTOR EKSTRINSIK
a.

Faktor keturunan atau genetik


Faktorketurunanataugenetikadalahsifatgenetik yang diturunkandari orang

tuanyaataugenerasisebelumnya. Sebagaicontohadalahciricirikhusussuaturasataubangsamisalnyabentukkepalaatauprofilmukasangatdipeng
aruhiolehrasatausukuindukdariindividutersebut yang diturunkandarikedua orang
tuanya.Bangsa yang merupakanprcampurandaribermacammacamrasatausukuakandijumpaibanyakmaloklusi
b.

Kelainan bawaan
Kelainan bawaan kebanyakan sangat erat hubungannya dengan faktor
keturunan misalnya sumbing atau cleft : bibir sumbing atau hare lip, celah
langit-langit (cleft palate).
Tortikolis : adanya kelainan dari otot-otot daerah leher sehingga tidak
dapat tegak mengkibatkan asimetri muka.
Kleidokranial disostosis

adalah tidak adanya tulang klavikula baik

sebagian atau seluruhnya, unlateral atau bilateral, keadaan ini diikuti


dengan terlambatnya penutupan sutura kepala, rahang atas retrusi dan
rahang bawah protrusi.
Serebral palsi adalah adanya kelumpuhan atau gangguan koordinasi otot
yang disebabkan karena luka didalam kepala yang pada umumnya
sebagai akibat kecelakaan pada waktu kelahiran. Adanya gangguan
fungsi pada otot-otot pengunyahan, penelanan, pernafasan dan bicara
akan mengakibatkan oklusi gigi tidak normal.

Sifilis : akibatpenyakitsifilis yang diderita orang


tuaakanmenyebabkanterjadinyakelainanbentukdanmalposisigigidaribayi
yang dilahirkan
c.

Gangguan keseimbangan endokrine


Misal :gangguan parathyroid,
adanyahipothiroidakanmenyebabkankritinismedanresorpsi yang tidak normal
sehinggamenyebabkanerupsilambatdarigigitetap.

d.

Kekurangan nutrisi dan penyakit


Misal : Rickets (kekurangan vitamin D), Scorbut (kekurangan vitamin C),
beri-beri (kekurang vitamin B1) mengakibatkan maloklusi yang hebat.

You might also like