UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

PEMOTONGAN PPH
PASAL 21
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2008
TENTANG
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Diatur lebih lanjut

ga
e
P
w
ga
iT
ee
w
p
ta
Pe
K
s a
g
ri rta
te
Ke
g ia
n ta
n
ma
o
tK
m
a
n
e
P
tm
n
a
rik
on
K
w
g
e
p
a
D
ri, e
s
i,g
a
n
w
s a
i,
oe
e
lP
rio
a
n
h
l P
w
a
g
e
na
k
iD
e
p
wn
i

i u
s
n
e
P
an
n
Pe
s iu
n
an
n

k w
u
B
a
g
e
P
in
a
ga
e
P
wa
i

g /te
P
p
a
te
ip itd
a
w
k a
g
a
n
k
rja le
e
k
rja a
p
ps
le
s

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : PER - 31/PJ/2012
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN
DAN PELAPORAN
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DAN/ATAU
PAJAK PENGHASILAN PASAL 26
SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA, DAN
KEGIATAN ORANG PRIBADI

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Penerima Penghasilan PPH Pasal 21

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Pegawai

Pegawai Tetap

Pegawai Tidak Tetap

Penerima uang pesangon, pensiun/uang manfaat, THT, JHT

Bukan Pegawai

Tenaga Ahli

Olahragawan

Agen Iklan

Pemberi Jasa

Anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas yang tidak merangkap

pegawai tetap di perusahaan yang sama

Mantan Pegawai

Lomba

Peserta Kegiatan

Pendidikan & Pelatihan

Kegiatan lainnya

Objek Pajak
PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Gaji

Upah

Teratur
Tidak
Teratur

Harian
Mingguan
Satuan
Borongan
Bulanan

Hadiah/Pen Honorarium,
ghargaan Komisi, Fee

Uang
Pesangon,
pensiun, THT,
JHT

Tantiem
Gratifikasi,
Bonus

Natura/keni
kmatan:
WP PPh Final
WP Norma
Penghitunga
n Khusus

Tunjangan
lainnya

Tunjangan
Pajak, dll

Pembayaran lain dalam nama dan bentuk apapun sehubungan

dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan orang
pribadi
Tarif PPh Pasal 21
PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

5%
15%
25%
30%

Sampai dengan Rp
50.000.000
Di atas Rp
50.000.000 s.d. Rp
250.000.000
Di atas Rp
250.000.000 s.d. Rp
500.000.000
Di atas Rp
500.000.000

Pasal 17 ayat (1) huruf a

UU No. 36 Tahun 2008

Tarif Lebih Tinggi, Sesuai Pasal 20 PER - 31/PJ/2012

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Besarnya tarif pajak PPh pasal 21 yang

diterapkan terhadap WP yang tidak memiliki
NPWP menjadi lebih tinggi 20% dari tarif yang
ditetapkan terhadap WP yang mempunyai NPWP
120% dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya
dipotong
Untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang tidak
bersifat final
(4) Dalam hal Pegawai Tetap atau penerima pensiun berkala sebagai
penerima penghasilan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang
lebih tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendaftarkan diri untuk
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dalam tahun kalender yang
bersangkutan paling lama sebelum pemotongan PPh Pasal 21 untuk masa
pajak Desember, PPh Pasal 21 yang telah dipotong atas selisih pengenaan
tarif sebesar 20% (dua puluh persen) lebih tinggi tersebut diperhitungkan
dengan PPh Pasal 21 yang terutang untuk bulan-bulan selanjutnya setelah
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.
Penghitungan PPH Pasal 21 untuk karyawan tetap:

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

1.1. Pegawai Tetap Teratur

1.2. Pegawai Tetap Tidak

Teratur
1.3. Yang menerima kenaikan
gaji berlaku surut (rapel)
Penghitungan PPH Pasal 21 untuk karyawan tetap:
Pegawai tetap teratur.
PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Jumlah penghasilan neto sebulan

Penghitungan PPH Pasal 21 untuk karyawan tetap:

Pegawai tetap teratur.
PEMOTONGAN PPH PASAL 21

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

PPh

Pasal 21 atas penghasilan:

seminggu: PPh 21 sebulan dibagi 4
Sehari: PPh 21 sebulan dibagi 26

Selisih penghitungan (a) (b)

Penghitungan PPH Pasal 21 untuk karyawan tetap:

Pegawai tetap tidak teratur.

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

10

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Jumlah uang rapel dibagi banyaknya bulan

perolehan rapel

(+) gaji
setiap
sebelum
ada
Penghitungan
PPH
Pasal 21bulan
untuk karyawan
tetap:

kenaikan

Yang menerima kenaikan gaji berlaku surut (rapel)

= Jumlah Penghasilan Bruto setiap bulan

PEMOTONGANseperti
PPH PASAL 21 Penghitungan Gaji Pegawai Tetap
Dilanjutkan
Teratur

11

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Penghitungan PPH Pasal 21 untuk Penerima Pensiun Berkala:

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

12

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

PPh Pasal 21atas uang

pensiun bulanan pada tahun
pertama
pensiun
(a)
PPh Pasal 21 atas uang
pensiun bulanan untuk tahun
kedua dan selanjutnya
PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan pada tahun pertama pensiun :

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

13

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

PPh 21 terutang sebulan

:12

Dibagi banyaknya bulan faktor pengali

PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan pada tahun selanjutnya :

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

14

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

PPh Pasal 21 atas Bukan Pegawai:

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

15

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

PPh Pasal 21 untuk pegawai tdk tetap atau tenaga kerja lepas

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

16

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Tarif PPh 21 = 5%

Jumlah upah/uang saku harian

PPh Pasal 21 untuk pegawai tdk tetap dengan upah harian:

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

17

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Dibagi 12

PPh Pasal 21 untuk pegawai tdk tetap dengan upah bulanan:

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

18

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

PPh Pasal 21 untuk Dewan Pengawas, Mantan Pegawai &

Peserta Program Pensiun

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

19

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

PPh Pasal 21 untuk untuk Peserta Kegiatan

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

20

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008

Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf

a UU PPh

Penghasilan Bruto untuk

setiap kali pembayaran yang
bersifat utuh dan tidak
pecah

PEMOTONGAN PPH PASAL 21

21