Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Balkis Sayyidah Jelianita
1701342555
No. Absen: 42
LA21
BAB I
Pendahuluan
Kepemimpinan merupakan suatu tema yang sangat penting dalam kehidupan manusia
karena gejala kepemimpinan selalu hadir dalam setiap ruang sosial, baik dalam ruang privat
seperti di dalam keluarga maupun dalam ruang publik seperti di dalam negara atau
organisasi-organisasi lainnya. Secara sosiologis dengan mengikuti tipologi yang dirumuskan
oleh Max Weber tentang otoritas, kita dapat mengatakan bahwa kepemimpinan seseorang
berasal dari sumber-sumber tradisional, karismatik, dan legal-rasional (Macionis, 1989:460462).
Kepemimpinan karismatik terutama berkaitan dengan kualitas individu tertentu. Oleh
karena itu, kepemimpinan karismatik bias berasal dari status social apa saja dan bahkan
seringkali tidak ditentukan oleh budaya-budaya konvensional.
Sedangkan, kepemimpinan legal rasional bersumber dari ketentuan-ketentuan dan
regulasi-regulasi yang telah ditentukan secara rasional.
Kepemimpinan yang efektif akan membantu kehidupan manusia dalam mencapai
tujuannya atau mewujudkan impiannya dengan mengelola sumberdaya yang dimiliki untuk
digunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa melakukan pemborosan. Namun, menjalankan
kepemimpinan yang efektif tidaklah mudah. Seorang pemimpin harus mengetahui
karakteristik kepemimpinan yang efektif terlebih dahulu.Kemudian, mengembangkan
kepemimpinan serta menyusun strategi kepemimpinan yang efektif dalam mencapai tujuan
organisasi. Peran dari pihak lain dan lingkungan sekitar juga penting dalam menjalankan
kepemimpinan yang efektif. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus mempersiapkan diri
mereka untuk menjadi pemimpin yang sejati dan efektif.
BAB II
Tinjauan Teori
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai
dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Namun kepemimpinan
mempunyai banyak definisi. Menurut Yulk ( 2010: 20) kepemimpinan sangat bergantung
pada perspektif dan kepentingan seorang peneliti. Berikut adalah definisi kepemimpinan
menurut para ahli:
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin,
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. ( George R. Terry)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas
kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi. (Katz & Kahn)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang
kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya. (Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj)
peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu
harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal
pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi. (Dr. Thomas Gordon
Group Centered Leadership.)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta
diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan
tertentu. (Tannenbaum,Weschler& Massarik)
Challenge the process, yaitu berani mengambil resiko, menentang kebiasaan dan bahkan
mengabaikan aturan. Mereka harus berani keluar dari tradisi yang sudah mengakar dalam
kehidupan bahkan mengambil jalan yang belum pernah dilakukan oleh siapapun.
Inspire a shared vision, berusaha mengelola nilai-nilai, keyakinan dan emosional anggota
dan menyesuaikannya dengan visi misi kelompok.
Model the way, kepemimpinan seseorang tidak ditetukan oleh peran melainkan oleh
pengakuan yang diberikan oleh mereka yang mengikutinya dan memastikan konsisten
antara perkataan dan perbuatan.
Encourage the heart, seorang pemimpin harus menemukan cara meberikan apresiasi
terhadap usaha dan pencapaian anggota yang mencapai sukses dan kemajuan terhadap
tujuan-tujuan bersama.
Self-confidence, percaya diri dan bersikap tenang dalam menghadapi situasi yang
fluktuatif.
Emotional stability, seorang pemimpin harus memiliki kestabilan emosi dan konsistensi
perilaku.
membantu untuk
Cognitive skills and clarity, seorang pemimpin memiliki kemampuan mental untuk
menginspirasi dan membara perubahan yang kognisi.
Passion and enthusiasm, pemimpin memiliki semangat dan antusiasme terhadap pekerjaan.
Mengembangkan kepemimpinan
Cara pengembangan kepimimpinan yang dianjurkan Gary Yukl adalah sebagai berikut:
Gary Yukl menjelaskan bahwa terdapat beberapa gaya kepemimpinan, seperti partisipatif,
delegatif dan pemberdayaan. Berikut prosedur pengambilan keputusan dalam gaya
kepemimpinan partisipatif, yaitu:
Autocratic decision. Dalam tahap ini seorang manajer membuat keputusan sendiri tanpa
menanyakan pendapat dan saran dari orang lain atau tanpa melibatkan peran dari orang
lain.
Consultation. Dalam tahap ini seorang manajer akan menanyakan pendapat dan saran dari
orang
lain,
kemudian
manajer
tersebut
membuat
keputusan
sendiri
dengan
Joint decisions. Dalam tahap ini manajer mengadakan pertemuan dengan orang lain untuk
mendiskusikan masalah dan membuat keputusan secara bersama (keputusan akhir
ditentukan oleh setiap peserta, bukan oleh manajer).
Delegation. Dalam tahap ini seorang manajer memberikan otoritas dan tanggungjawab
kepada individu atau kelompok untuk membuat keputusan.
Selain itu, Ki Hajar Dewantoro memperkenalkan tiga konsep gaya kepemimpinan, yaitu:
pemimpin harus dapat membuat setiap anggota organisasi tergerak untuk bertindak.Hal
tersebut merupakan peran sepran pemimpin.
Kepemimpinan Pancasila
Kepemimpinan Pancasila bersumber dari sila-sila Pancasila yang merupakan nilai-nilai dasar
bagi setiap perilaku warga negara Indonesia, termasuk dalam hal perilaku kepemimpinan.
Oleh karena itu, perilaku kepemiminan harus dihayati dalam konteks:
Kemanusiaan
Pengabdian seorang pemimpin harus selalu ditujukan dalam melayani, melindungi dan
memperjuangkan kemanusiaan.
Menciptakan persatuan.
Seorang pemimpin harus selalu menjadi sumber inspirasi bagi persatuan, bukan menjadi
sumber dari konflik sosial.
Mencintai kebijaksanaan
Kebijaksanaan seorang pemimpin harus menjadi cerminan dan refleksi dari nilai-nilai
kehidupan yang diharapkan masyarakat.
Menegakkan keadilan.
Seorang pemimpin harus selalu menciptakan situasi, peluang dan akses yang sama bagi
semua warga negara atau anggota kelompok.
Kejujuran dan selalu mengatakan kebenaran, bukan untuk memperdaya orang lain atau
organisasi.
Mengambil tanggungjawab terhadap keputusan dan tindakan orang lain.
BAB III
Kasus
Reformasi birokrasi adalah salah satu hal penting yang dijalankan oleh Sri Mulyani
selama masa jabatannya di kementerian keuangan. Saat pelantikan menteri keuangan
pengganti SMI, Presiden SBY menyatakan salah satu tugas menteri keuangan yang baru
adalah meneruskan reformasi perpajakan dan bea cukai yang telah dimulai oleh SMI (Antara
News.com, 20 Mei 2010). Agus Martowarjono, Menteri Keuangan penggantinya menyatakan
bahwa SMI telah membangun landasan sistem yang kuat di Kementerian Keuangan dan
lingkungannya, dan akan meneruskan apa yang telah dilakukan oleh SMI.
SMI berhasil mencatat beberapa prestasi penting di bidang pembangunan ekonomi
dan good governance. Salah satunya ialah keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di
Departemen Keuangan melalui terbentuknya transparansi dan akuntabilitas di internal
departemen, upaya itu sekaligus dapat menjadi landasan untuk membuat kebijakan fiskal
yang lebih baik di masa depan. SMI juga berhasil meningkatkan penerimaan negara dari
pajak selama kepemimpinannya. Keberhasilan Direktorat Jenderal Pajak menambah jumlah
pemegang nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan kebijakan sunset policy diyakini juga tidak
terlepas dari perannya. Mulai diberikannya insentif fiskal bagi beberapa sektor dan komoditas
yang berpotensi ekspor ataupun menyerap tenaga kerja, adalah hasil penting lain yang
dihasilkan dalam rangka menjadikan pajak sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi
nasional. SMI juga berkomitmen dalam upaya pembangunan keuangan daerah melalui
desentralisasi fiskal dan juga bisa bersikap tegas ketika ada daerah yang terlambat
membelanjakan anggaran. Pada 2007, Depkeu mulai menerapkan sanksi pada daerah-daerah
yang kurang disiplin dalam mengelola APBD, seperti keterlambatan penetapan APBD
ataupun kegagalan dalam mengelola DAK. (Blog Detik.com, 17 Agustus 2009)
Kepemimpinan Sri Mulyani tak hanya diakui di tingkat kementerian keuangan yang
dipimpinnya dan di tingkat nasional. Sosoknya juga cemerlang di kancah internasional.
Pengaruhnya sangat besar dalam sejumlah forum ekonomi baik dengan negara-negara maju
maupun sesama negara berkembang, misalnya, dalam forum G-20. Ada beberapa forum
dalam lingkup G-20 yang merupakan hasil inisiatif Indonesia dan didorong oleh prakarsa Sri
Mulyani, seperti forum Bali Dialogue of Climate Change.
Para pegawai yang bekerja bersama SMI menyatakan bahwa dia adalah orang yang
tegas dan disiplin, rasional tapi juga tulus. SMI dengan tegas, berani mereformasi seluruh
struktur keoorganisasian yang menjadi inti unit kerja di kementerian keuangan dan membuat
banyak terobosan dalam kebijakan serta berani mengambil risiko yang tinggi, misalnya
keputusan menyelamatkan Bank Century (Vivanews, 5 Mei 2010). Sri Mulyani dinilai
mampu menggawangi perekonomian Indonesia yang merupakan salah satu yang terbesar di
dunia hingga mampu melampaui krisis. Di dalam pengelolaan ekonomi, Indonesia diakui
mengalami banyak kemajuan, baik itu ekonomi makro maupun dari sektor riil. Baik dari
indikator-indikator yang mudah dilihat maupun yang relative susah dilihat, seperti
masalah confident dan persepsi, kata Sri Mulyani. Dan diakui, penyumbang terbesar dari
kemajuan itu adalah dari Kementerian Keuangan, tambahnya lagi.
Menurut Bisnis.com, 5 Mei 2010, kalangan ekonom menilai pengunduran diri SMI
sebagai Menteri Keuangan menyusul posisi barunya sebagai pejabat tinggi di Bank Dunia
merupakan solusi terbaik di tengah tekanan poltik mengenai kasus Bank Century, kerja keras
SMI didukung oleh para pegawainya seperti yang mereka nyatakan dalam website Dirjen
Perbendaharaan (21 Mei 2010), ingin tetap melanjutkan reformasi keuanganyang telah
dimulai SMI. Dalam kebijakan fiskal di masa kepemimpinannya, di Direktorat Jenderal Pajak
telah melakukan reformasi jilid II dengan memperbaiki system data base, dengan melakukan
intesifikasi dan ekstensifikasi dengan menggunakan based marking profiling, dan
sisi governence tata kelola untuk mengurangi penyelewengan maupun tindakan-tindakan
yang tidak baik dari fiskus maupun wajib pajak. Di bidang perbendaharaan, sudah banyak
reformasi yang dilakukan di Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sehingga akan ada
percepatan treasury function, pelayanan yang baik mulai dari penggunaan anggaran,
pengelolaannya dan juga reportingnya.
Intisari Kasus
Sri Mulyani adalah seorang pemimpin transformasional dan sekaligus pemimpin
transaksional yang berkarakter, dia memegang teguh etika kerjanya dan memiliki integritas
yang kuat sehingga terkenal sebagai pemimpin yang bersih dari faktor KKN (kolusi, korupsi
dan nepotisme). Tidaklah mengherankan bila kemudian dia mendapatkan beberapa
penghargaan internasional atas prestasinya memimpin departemen keuangan dan sebagai
mentri koordinator perekonomian sebagai mentri keuangan terbaik Asia tahun 2006, dan
beberapa penghargaan internasional lainnya yang sangat membanggakan bangsa Indonesia.
Walaupun demikian ada kasus besar yang menghadang SMI mendekati akhir masa 5 tahun
jabatannya yaitu kasus Bank Century. SMI bersama dengan Direktur BI pada saat itu dituduh
mengambil keputusan yang kurang tepat dan mengakibatkan kerugian negara, walaupun
sampai saat makalah ini ditulis, hal tersebut tidak dapat dibuktikan.
Permasalahan
Mengapa Sri Mulyani sebagai pemimpin yang bersih terseret kasus Bank Century?
1.
BAB IV
Pembahasan
ghhjj
Teori
Ini adalah kualifikasi pemimpin yang efektif :
Data
- tinjauan
teori
KASUS
- kasus
- intisari
kasus
PEMBAHASAN
Sri Mulyani juga tidak memperlihatkan karakteristiknya sebagai pemimpin yang efektif, terutama selfawareness and self-objectivity karena tidak menyadari kelemahannya atau kurang pengalaman dalam
memimpin organisasi di perusahaan dan trustworthiness karena kehilangan kredibilitas serta integritas
BAB V
Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan suatu gejala yang ada dimana-mana dan setiap orang pada
dasarnya memiliki potensi yang sama untuk menjadi seorang pemimpin dalam konteks
apapun. Sebagai seorang pemimpin seseorang harus memiliki kualifikasi seperti ; Challenge
the process, Inspire a shared vision, Enable others to act, Model the way, Encourage the
heart, Self-confidence, Emotional stability, Self-awareness and self-objectivity, Cognitive
skills and clarity, Emotional intelligence, Passion and enthusiasm, Assertiveness, dan
Trustworthiness.
Cara pengembangan kepimimpinan yang dianjurkan Gary Yukl, yaitu:
Autocratic decision.
Consultation.
Joint decisions.
Delegation.