You are on page 1of 19

OFTALMIA SIMPATIKA

Oleh:
Teuku Mustafa Kamal
DOKTER
PEMBIMBING
Hj.
Arlina Yunita

dr.
Marsida, Sp.M

Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata


UVEITIS
Rumah
Sakit Umum
Daerah Langsa
FAKULTAS
KEDOKTERAN
Fakultas
Kedokteran Universitas
SALOMO
M. MESSAKH
PEMBIMBING : DR. EUNIKE
CAHYANINGSIH, SP. M
Abulyatama

UNIVERSITAS ABULYATAMA

Definisi

Oftalmia Simpatika merupakan suatu inflamasi


traktus uveal bilateral yang spesifik akibat dari
iritasi kronis dari satu mata,
disebabkan oleh luka perforasi pada mata atau
bedah intraokular, menyebabkan uveitis yang
berpindah pada mata yang disebelahnya.
Oftalmia Simpatika adalah suatu kondisi pada mata
yang jarang terjadi, dimana pada mata yang
semula sehat (sympathising eye), terjadi suatu
peradangan pada jaringan uvea setelah cedera
penetrasi pada salah satu mata (exciting eye) oleh
karena trauma atau pembedahan.

Epidemiologi

Seabad yang lalu, dilaporkan insiden sekitar 2%


setelah cedera pada satu mata.
Pada tahun 1980-an, satu atau dua dari 1000
tauma tembus okular dilaporkan menyebabkan
Oftalmia Simpatika.
Pada tahun 2000, sekumpulan peneliti dari
Inggris dan Republik Irlandia mengestimasi
bahwa kira-kira tiga dari sepuluh juta kasus
cedera penetrasi atau operasi mengakibatkan
Oftalmia Simpatika.
Hal ini jelas menunjukkan insiden Oftalmia
Simpatika adalah teramat rendah.

Etiologi

Belum diketahui secara pasti penyebab dari simpatik


oftalmia, namun sering dihubungkan dengan beberapa
faktor predisposisi yaitu:
Selalu mengikuti suatu trauma tembus (gambar
dibawah)
Cenderung terjadi oleh luka yang mengenai daerah
siliaris bola mata (dangerous zone)
Luka yang inkarserata pada iris, silia, badan silia dan
kapsul lensa lebih rentan
Lebih sering pada anak-anak dibandingkan orang dewasa
Tidak terjadi apabila timbul supurasi pus yang nyata di
mata yang mengalami trauma (exciting eye).

Trauma tembus pada mata

Oftalmia simpatika dilaporakan terjadi


setelah dilakukan beberapa prosedur
intraokular seperti : trans-scleral neodymium:
YAG cyclodestruction, cataract extraction,
evisceration, paracentesis, iridectomy, pars
plana vitrectomy, dan retinal detachment
repair.
Oftalmia simpatika juga dilaporkan setelah
terjadi ulkus kornea perforasi, radiasi pada
melanoma koroid, dan external beam
radiation.

PATOFISIOLOGI
Berbagai macam teori telah dicetuskan,
namun yang paling diterima adalah teori
alergi, yang menyebutkan bahwa
pigmen yang berasal dari uvea mata
yang mengalami trauma bertindak
sebagai alergen yang memicu terjadinya
uveitis pada mata yang sebelahnya

Gejala klinis

gangguan akomodasi
fotofobia,
Kemerahan
penglihatan kabur krn KP, kdg floaters.
Eksudat halus putih-kekuningan di
lapisan dalam retina (nodul Dalen-Fuchs)
kadang-kadang tampak di segmen
posterior.
ablatio retinae serosa

Cont

Konjungtiva injeksi
Iris menebal akibat lymphocytic infiltration,
dapat menjadi sinekia posterior.
TIO mungkin meningkat karena sel-sel
inflamasi memblokade sistem trabekula, atau
TIO menurun karena ciliary body shutdown
Inflamasi yang lama menyebabkan terjadi
serous retinal detachment dan optic nerve
swelling dan inflamasi segmen posterior

DIAGNOSIS

Tidak ada tes yang khusus untuk


mengidentifikasi Oftalmia Simpatika.
Namun riwayat trauma pada mata dan
operasi dikombinasi dengan penemuan
inflamasi pada kedua mata menjadikan
diagnosis simpatik oftalmia adalah
mungkin.

Cont...

Riwayat lengkap berserta pemeriksaan


oftalmologi yang teliti seperti :

pemeriksaan visus,
tekanan mata,
pemeriksaan inflamasi di mata.
Tes khusus seperti fluorescein angiography,
ERG, EOG, indocyanine green angiography,
atau ultrasonografi mungkin dilakukan.

Fluorescin angiography dapat sebagai alat diagnosis

Fluorescin angiography of the acute phase of


sympathetic ophthalmia showing multiple
hyperfluorescent does in the mid-periphery with
some confluence anteriorly

Diagnosis banding

Vogt-Koyanagi Harada Syndrome


Dengan gambaran klinis: uveitis yang mengenai semua jaringan
uvea,kelainan pada kulit, dan terdapat gejala saraf pusat.

Sarcoidosis
Penyakit yang mengenai jaringan lymphoid dimana memiliki
gejala nyeri pada bola mata, fotophobia,mata merah, uveitis

Penyakit Bechet
Gambaran klinis yang paling sering adalah ulkus oral, ulkus
genital, lesi pada kulit, lesi pada mata, tes pathergy positif.
Sedangkan pada mata sendiri, dapat terjadi panuveitis
nongranulomatosa bilateral yang berat.

Terapi

Enukleasi dalam 10 hari pasca trauma.

Mata Simpatis harus diterapi secara agresif dengan


kortikosteroid lokal atau sistemik.

Kortikosteroid sistemik adalah first line therapy


untuk oftalmia simpatika. Dapat pula diberikan
topical dengan sub-tenon atau transseptal injection.

Prednison oral dosis tinggi (1-2 mg/kgBB/hari) dan


diturunkan perlahan dalam 3-4 bulan.

Komplikasi

Oftalmia Simpatika memiliki gambaran


klinis yang kronis dan dapat
mengakibatkan komplikasi uveitis yang
berat seperti :
glaukoma sekunder,
katarak sekunder,
retinal detachment,
penyusutan bola mata, dan
yang paling parah dapat menyebabkan
kebutaan

Cont

Pada kasus yang berat dapat diberikan


kortikosteroid IV (methylprednisolon 1gr/hari
untuk 3 hari).
Siklopegia mencegah sinekia posterior
Cyclosporine sebagai pengganti steroid. Dosis
cyclosporine 5mg/kgBB/hari dan dinaikkan
sampai reaksi inflamasi terkontrol.
Immunosupresif lainnya seperti chlorambucil,
cyclophosphamide, atau azathioprine dapat
digunakan apabila reaksi inflamasi tidak
terkontrol dengan kortikosteroid atau
cyclosporine

Preventif
Menghindari oftalmia simpatika dengan
mengobati luka-luka perforasi dengan
sterilitas yang tinggi. Bila ada luka di
kornea dengan iris prolaps yang baru maka
dilakukan:
Indikasi mutlak untuk enukleasi bulbi untuk
menghindari oftalmia simpatika adalah :
1. Mata yang pecah sama sekali
2. N.II yang putus

You might also like