You are on page 1of 23

DEMAM

BERDARAH
DENGUE (DBD)
Disusun Oleh :
Kelompok 1

Kelompok 1

Yuwanda
Restu Aditya
Linda Hedianti
Yolla Indrawan
Vicky Kurnia Dewi
Nia Anggraini
Rizka Pratiwi
Shella Anggraini
Siti Hizra Alpatiqa
Winda Permata Zulmy
Novia Jumaidah

Apa itu Demam Berdarah ?


Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti lewat air
liur gigitan saat menghisap darah manusia.
Disebabkan oleh virus dengue (genus Flavivirus), famili
Flaviviridae, terdiri atas asam ribonukleat rantai tunggal.
Penyebab penyakit DBD ada 4 serotipe virus (tipe 1, 2, 3, dan 4).
Keempat serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3
merupakan serotype terbanyak.
Dengue tipe -3 merupakan serotip virus yang dominan yang
menyebabkan kasus yang berat.

Aedes aegypti

Daur Hidup Aedes Aegypty


Tiap 2 hari nyamuk
dewasa membutuhkan
darah untuk bertelur

Dari telur sampai


nyamuk dewasa 7 10
hari

Telur sangat kecil (0,7


mm), warna hitam, tahan
sampai 6 bulan di tempat
kering

Jentik nyamuk
berukuran 0,5-1 cm,
selalu bergerak aktif

Umur nyamuk
dewasa betina
dapat mencapai 2
3 bulan

Tempat Perkembangbiakan
Tempat penampungan air
untuk keperluan seharihari
seperti
:
drum,
tangki,
tempayan,
bak
mandi/wc dan ember.
Tempat penampungan air
bukan
untuk
keperluan
sehari-hari
seperti
:
tempat minum burung, vas
bunga,
barang-barang
bekas (ban, kaleng, botol,
plastik,dll).
Tempat penampungan air
alamiah seperti : lobang
batu/pelepah
daun,
tempurung
kelapa,
potongan bambu.

Tanda dan Gejala


Manifestasi Perdarahan :
nyeri kepala, nyeri otot,
nyeri persendian, bintikbintik pada kulit
Menggigil, sakit kepala,
nyeri pada persendian,
kurang nafsu makan.
Mual muntah, nyeri ulu hati
Masa inkubasi DBD biasanya
47 hari atau bahkan 315
hari sesudah masa
tunas/inkubasi

hari ke-2 dan ke-3 demam muncul


bentuk perdarahan yang beraneka
ragam dimulai dari yang paling
ringan (epistaksis) sampai berat
(muntah darah).

Syok : makin lemah; selalu ingin


tidur; tidak sadar; ujung-ujung jari,
telinga, dan hidung teraba dingin dan
lembab.

DR. Dr. Irene, MKM

PATOFISIOLOGI DHF
Virus Dengue
Viremia
Pengaktifan Komplek Imun Antibodi
permeabilitas
pembuluh darah

Virus mengeluarkan zat


(Bradikinin, Serotin trombin, Histamin)

Trombosit

Kebocoran Plasma

Merangsang PGE2 di hipotalamus

Trombositopenia

Hipovolemi

Termoregulasi instabil

Koagulopati

Syok

Hipertermia

Pendarahan

Risiko Syok Hipovolemi

Risiko Pendarahan

Reabsorpsi
Na & Air

Shock
Hipoxia

Hipovolemi
Asidosis metabolik
Risiko kekurangan
volume cairan

Cara Penularan
Seorang yang di dalam darahnya
mengandung virus dengue
(viremia) penderita DBD
digigit nyamuk penular virus
dalam darah akan ikut terisap
masuk kedalam lambung
nyamuk memperbanyak diri
dan tersebar di jaringan tubuh
nyamuk (termasuk kelenjar liur)
kira-kira 1 minggu nyamuk
ini siap menularkan ke orang
lain.

Tindakan Awal

Minum air putih

Bawa ke rumah sakit

Kompres air hangat

Berikan obat penurun


panas

Pencegahan 3M PLUS
3M

PLUS

Uji Pemeriksaan
merupakan tes yang sederhana
untuk melihat gangguan pada
vaskuler maupun trombosit. Tes
ini akan positif bilaada gangguan
pada
vaskuler
maupun
trombosit. Bila positif &
Uji
trombosit 100.000 l (rawat
Tourniquet inap) jika negatif & trombosit >
100.000 l (rawat jalan)

pemeriksaaan serologi untuk


penderita DBD. Uji ini untuk
menetapkan titer antibodi
anti-dengue yang dapat
menghambat kemampuan
UJI HI
virus dengue mengaglutinasi
(HEMAGLUTI sel darah merah. Uji ini
NASI
membutuhkan sepasang
INHIBISI)
serum.

UJI ICT
(RAPID
TEST)

UJI ELISA

Pemeriksaan
ini
berdasarkan
atas
adanya antibodi IgM
dan IgG anti dengue
pada serum penderita.

Uji ELISA tidak membutuhkan


sepasang serum, cukup
dengan serum tunggal dapat
untuk mendeteksi IgG maupun
IgM anti-dengue. Uji ini bersifat
kuantitatif, biasanya hasil yang
dibaca berupa absorbans yang
kemudian dikonversikan
menjadi satuan unit atau rasio.

Penatalaksanaan
Tirah baring, selama masih demam.

Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.

Untuk menurunkan suhu menjadi < 39C, dianjurkan pemberian parasetamol.


Asetosal/salisilat tidak dianjurkan karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau
asidosis.

Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu,
disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.

Monitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit

Pengobatan

Parasetamol (antipiretik)
Cairan rumatan
cairan glukosa 5% di dalam larutan NaCl 0,45%.
Bila terdapat asidosis, diberikan natrium
bikarbonat 7,46% 1-2 ml/kgBB intravena bolus
perlahan-lahan.
Jenis cairan (rekomendasi WHO)
a. Kristaloid
b. Koloid

Catt : Untuk resusitasi syok


dipergunakan larutan RL atau RA
tidak boleh larutan yang
mengandung dekstran

RL
(ringer lactat)
RA
(ringer acetat)
Kristaloid

GF
(garam faali)
D5/RL, D5/RA

Ket :
D5/RL atan D5/RA
(Dekstrosa
5%
dalam
larutan ringer lactat atau
ringer asetat)
D5/1/2LGF
(Dekstrosa
5%
dalam
larutan garam faali)

Rekomendasi
WHO

D5/1/2LGF

Dekstran 40

Koloid

Plasma

Albumin

Seorang anak perempuan berumur 4


th, BB 19 kg. Dibawa ke rumah sakit
dengan kondisi demam 4 hari tidak
turun, lesu, muntah,tidak mau minum,
sakit perut, tangan dan kaki dingin,
terdapat bintik merah di kaki. Dari
data laboratorium : peningkatan
hematokrit dan jumlah trombosit <
50.000. Dan didiagnosa terkena
penyakit dbd. Sudah pernah minum
obat parasetamol syrup.

Subjektiif

Objektif

Assisment

Plan

Nama : Raisa
Umur : 4 tahun
Berat Badan :19 kg
Kondisi : demam 4 hari tidak
turun, lesu, muntah,tidak mau
minum, sakit perut, tangan
dan kaki dingin, terdapat
bintik merah di kaki

Subjektiif

Objektif

Assisment

Plan

Dari hasil data laboratorium :


Peningkatan hematokrit dan jumlah
trombosit < 50.000. Dan didiagnosa
terkena penyakit DBD dan Sudah
pernah minum obat parasetamol
syrup

Subjektiif

Objektif

Anak terus menerus muntah,nyeri perut


yang berlebihan, tidak mau minum, demam
tinggi sehingga tidak rnungkin diberikan
minum per oral, ditakutkan terjadinya
dehidrasi sehingga mempercepat terjadinya
syok.,maka akan diberi infus dengan cara
inra vena

Assisment

Plan

Dan harus dilaksanakan Pemeriksaan


kadar hematokrit berkala merupakan
pemeriksaan laboratorium yang terbaik
untuk pengawasan hasil pemberian
cairan yaitu menggambarkan derajat
kebocoran plasma dan pedoman
kebutuhan cairan intravena

Subjektiif

Objektif

Assisment

Plan

Pengobatan non
farmakologi
Menggunakan kelambu
Menggunakan obat
nyamuk (bakar ,oles,atau
aerosol)
Tidak melakukan
kebiasaan (menggantung
baju)
Penyemprotan untuk
membasmi nyamuk
(fogging)
Tidak membuang sampah
di selokan.
Pada pasien yang sudah
terkena DBD,Disarankan
untuk meminum jus
buah, seperti jus jambu
biji

Pengobatan
farmakologi
Parasetamol 125mg
di injeksikan tiga kali
sehari atau disaat
masih demam
Cairan infus ringer
laktat 5%
88ml/kgBB
diberikan secara
intra vena ,Tetesan
diberikan secepat
mungkin maksimal
30 menit.

You might also like