Professional Documents
Culture Documents
BERDARAH
DENGUE (DBD)
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Kelompok 1
Yuwanda
Restu Aditya
Linda Hedianti
Yolla Indrawan
Vicky Kurnia Dewi
Nia Anggraini
Rizka Pratiwi
Shella Anggraini
Siti Hizra Alpatiqa
Winda Permata Zulmy
Novia Jumaidah
Aedes aegypti
Jentik nyamuk
berukuran 0,5-1 cm,
selalu bergerak aktif
Umur nyamuk
dewasa betina
dapat mencapai 2
3 bulan
Tempat Perkembangbiakan
Tempat penampungan air
untuk keperluan seharihari
seperti
:
drum,
tangki,
tempayan,
bak
mandi/wc dan ember.
Tempat penampungan air
bukan
untuk
keperluan
sehari-hari
seperti
:
tempat minum burung, vas
bunga,
barang-barang
bekas (ban, kaleng, botol,
plastik,dll).
Tempat penampungan air
alamiah seperti : lobang
batu/pelepah
daun,
tempurung
kelapa,
potongan bambu.
PATOFISIOLOGI DHF
Virus Dengue
Viremia
Pengaktifan Komplek Imun Antibodi
permeabilitas
pembuluh darah
Trombosit
Kebocoran Plasma
Trombositopenia
Hipovolemi
Termoregulasi instabil
Koagulopati
Syok
Hipertermia
Pendarahan
Risiko Pendarahan
Reabsorpsi
Na & Air
Shock
Hipoxia
Hipovolemi
Asidosis metabolik
Risiko kekurangan
volume cairan
Cara Penularan
Seorang yang di dalam darahnya
mengandung virus dengue
(viremia) penderita DBD
digigit nyamuk penular virus
dalam darah akan ikut terisap
masuk kedalam lambung
nyamuk memperbanyak diri
dan tersebar di jaringan tubuh
nyamuk (termasuk kelenjar liur)
kira-kira 1 minggu nyamuk
ini siap menularkan ke orang
lain.
Tindakan Awal
Pencegahan 3M PLUS
3M
PLUS
Uji Pemeriksaan
merupakan tes yang sederhana
untuk melihat gangguan pada
vaskuler maupun trombosit. Tes
ini akan positif bilaada gangguan
pada
vaskuler
maupun
trombosit. Bila positif &
Uji
trombosit 100.000 l (rawat
Tourniquet inap) jika negatif & trombosit >
100.000 l (rawat jalan)
UJI ICT
(RAPID
TEST)
UJI ELISA
Pemeriksaan
ini
berdasarkan
atas
adanya antibodi IgM
dan IgG anti dengue
pada serum penderita.
Penatalaksanaan
Tirah baring, selama masih demam.
Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu,
disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
Pengobatan
Parasetamol (antipiretik)
Cairan rumatan
cairan glukosa 5% di dalam larutan NaCl 0,45%.
Bila terdapat asidosis, diberikan natrium
bikarbonat 7,46% 1-2 ml/kgBB intravena bolus
perlahan-lahan.
Jenis cairan (rekomendasi WHO)
a. Kristaloid
b. Koloid
RL
(ringer lactat)
RA
(ringer acetat)
Kristaloid
GF
(garam faali)
D5/RL, D5/RA
Ket :
D5/RL atan D5/RA
(Dekstrosa
5%
dalam
larutan ringer lactat atau
ringer asetat)
D5/1/2LGF
(Dekstrosa
5%
dalam
larutan garam faali)
Rekomendasi
WHO
D5/1/2LGF
Dekstran 40
Koloid
Plasma
Albumin
Subjektiif
Objektif
Assisment
Plan
Nama : Raisa
Umur : 4 tahun
Berat Badan :19 kg
Kondisi : demam 4 hari tidak
turun, lesu, muntah,tidak mau
minum, sakit perut, tangan
dan kaki dingin, terdapat
bintik merah di kaki
Subjektiif
Objektif
Assisment
Plan
Subjektiif
Objektif
Assisment
Plan
Subjektiif
Objektif
Assisment
Plan
Pengobatan non
farmakologi
Menggunakan kelambu
Menggunakan obat
nyamuk (bakar ,oles,atau
aerosol)
Tidak melakukan
kebiasaan (menggantung
baju)
Penyemprotan untuk
membasmi nyamuk
(fogging)
Tidak membuang sampah
di selokan.
Pada pasien yang sudah
terkena DBD,Disarankan
untuk meminum jus
buah, seperti jus jambu
biji
Pengobatan
farmakologi
Parasetamol 125mg
di injeksikan tiga kali
sehari atau disaat
masih demam
Cairan infus ringer
laktat 5%
88ml/kgBB
diberikan secara
intra vena ,Tetesan
diberikan secepat
mungkin maksimal
30 menit.