Professional Documents
Culture Documents
,
,
Allahumma anta Rabbiy, laa ilaha illa anta, khalaqtaniy wa ana abduka, wa
ana ala ahdika wa wadika mastathatu, audzubika min syarri maa shanatu,
abuu laka binimatika alayya, wa abuu bidzambiy, faghfirliy fa innahu laa
yaghfirudz dzunuuba illa anta
[ Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku
adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu
dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau
anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena
sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau ]
***
Dari Syaddad bin Aus Radhiallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,
sabdanya:
Sayyidul Istighfar adalah kau mengatakan: Allahumma anta Rabbiy,-hingga- dzunuuba
illa anta. Beliau bersabda: Barangsiapa membacanya ketika sore hari dan meyakini
kandungannya, kemudian meninggal pada malam itu, maka ia akan masuk surga. Dan,
barangsiapa membacanya pada pagi hari serta meyakini kandungannya, kemudian
meninggal pada hari itu, maka ia akan masuk surga.1
Ya Rabbi Lakal Hamdu Kamaa Yanbaghi Li Jalali Wajhika wa Li Azhimi
Sulthanika
1
Hadits shahih ini diriwayatkan oleh : Imam Al Bukhari dalam Shahihnya No. 5947, 5964, dari Syadad bin
Aus, Imam Abu Daud dalam Sunannya No. 5070, dari Buraidah, Imam At Tirmidzi dalam Sunannya No. 3393,
dari Syadad bin Aus, Imam Ibnu Majah dalam Sunannya No. 3872, dari Buraidah, Imam An Nasai
dalam Sunannya No. 5522, dari Syadad bin Aus, Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 23013, dari
Buraidah, Imam Al Baihaqi dalam Ad Daawat Al Kabir No. 31, Imam Ath Thabarani dalam Ad Dua No. 309,
Imam Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah No. 1309, Imam Al Mizzi dalam Tahdzibul Kamal No. 6178, dari
Buraidah. Hadits ini terdapat dalam biograf Al Mundzir bin Tsalabah bin Harb Al Abdi Ath Thai. Dan lain-lain.
Wallahu Alam
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam Sunannya, Kitabul Adab Bab Fadhlu Al Hamidin, No.
3801, Imam Ath Thabarani, Al Mujam Al Kabir, No. 13118. Juga dalam Al Mujam Al Awsath, No. 11305.
Syamilah, Imam Al Baihaqi, Syuabul Iman, No. 4215. Syamilah, Imam Alauddin Al Muttaqi Al Hindi, Kanzul
Ummal, No. 5127, 6441, Abul Fadhl As Sayyid Abul Maathi An Nuri, Al Musnad Al Jami, No. 8100.
Dalam sanad hadits ini terdapat Qudamah bin Ibrahim, dalam Az Zawaid disebutkan bahwa Ibnu
Hibban memasukkannya dalam At Tsiqat (orang-orang terpercaya). Dan, Shadaqah bin Basyir belum ada orang
yang menjarh (kritik)-nya, dan mentsiqahkannya. Sedangkan semua perawi lainnya adalah tsiqat. (Imam Abul
Hasan Muhammad bin Abdul Hadi As Sindi, Hasyiah Ala Ibni Majah, No. 3791. Mawqi Ruh Al
Islam) Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkan hadits ini. (Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No.
3801). Imam Ibnu Hibban memasukkan Qudamah bin Ibrahim Al Jumahi dalam Ats Tsiqat. (Imam Ibnu
Hibban, Ats Tsiqat, 5/319, dan 7/340. Da-iratul Maarif) Imam Ibnu Abi Hatim, menyebutkan bahwa
Sufyan Ats Tsauri dan Jarir bin Abdul Humaid telah meriwayatkan hadits darinya. Hal itu aku dengar dari ayahku
(Imam Abu Hatim Ar Razi). (Imam Abu Abdirrahman bin Abi Hatim, Al Jarh wa Tadil, 7/129. Darul Fikr)