Professional Documents
Culture Documents
Adalah robekan yang terjadi akibat trauma, kelainan, atau karena komplikasi dari
persalinan. Tetapi penyebab tersering adalah terpisahnya jaringan parut bekas
histerotomi caesar. Ruptur juga dapat terjadi karena stimulasi berlebihan atau tidak
sesuai dari penggunaan oksitosin. Klasifikasi etiologi ruptur uterus pada tabel
Cedera atau Kelainan Uterus yang
Terjadi Sebelum Kehamilan Saat ini
Pembedahan
yang
melibatkan
miometrium :
Pelahiran
Caesar
atau
histerektomi
Insisi miomektomi melalui atau
hingga
mencapai
endometrium
Reseksi kornu profunda pada
tuba uterina interstial
Metroplasti
Trauma uterus koisidental :
Aborsi menggunakan alat kuret,
sonde
Trauma tajam atau tumpul
kecelakaan peluru, pisau
Ruptur
asimtomatik
pada
kehamilan sebelumnya
Kelainan kongenital :
Kehamilan pada kornu uteri
yang
tidak
berkembang
sempurna
Angka morbiditas dan mortalitas pranatal dapat tinggi pada kasus insisi bekas
persalinan. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa angka kematian janin
hampir mencapai 70% pada ruptur uterus, baik traumatik maupun spontan.
Ruptur Traumatik
Meskipun uterus, diluar perkiraan, tahan terhadap trauma tumpul, perempuan hamil
yang mengalami trauma tumpul abdomen harus dipantau secara cermat untuk
mencari tanda-tanda ruptur uterus. Miller dan Paul (1996) menemukan bahwa
trauma menyebabkan ruptur uterus hanya pada 3 perempuan dari 150 kasus.
Ruptur Spontan
Pada penelitian yang dilakukan Miller dan Paul (1996), insiden ruptur uterus spontan
hanya terjadi 1 dari 150.000 kasus. Beberapa agen uterutonik lain juga dikaitkan
dengan ruptur. Karena alasan itu, semua agen uterotonik untuk induksi atau
stimulasi persalinan pada perempuan dengan paritas tinggi harus diberikan secara
hati-hati.
Patologi Anatomi
Rupturnya uterus yang sebelumnya intak pada saat persalinan paling sering terjadi
pada segmen bawah uterus yang menipis. Lubang robekan, apabila terletak
berdekatan dengan serviks, sering meluas secara transversal atau oblik. Meskipun
biasanya sering pada bagian bawah uterus laserasi juga dapat mencapai ke atas
hingga korpus uteri.
2 Koagulopati Konsumtif
Hiperkoagulabilitas pada kehamilan
lebih lanjut terhadap fibrinogen dan faktor koagulasi lain sehingga memperlambat
atau membalikkan siklus konsumsi dan fibrinolisis selama beberapa saat.
Prognosa
Prognosa buruk pada embolisme cairan amnion. Kelainan neurologis ditemukan
pada mereka yang selamat.
2.7 Sindroma Sepsis
Infeksi yang menyebabkan bakteremia dan syok septik pada bidang obstetrik paling
sering disebabkan oleh aborsi septik, pyelonefritis antepartum, atau sepsis masa
nifas.
2.8 Aborsi
Kehilangan dalam jumlah besar dapat terjadi akibat aborsi. Perdarahan pada
kehamilan dini biasanya tidak hebat kecuali aborsi disengaja dan prosedur aborsi
bersifat traumatik. Pada kehamilan yang lebih lanjut mekanisme perdarahan paling
sering sama dengan solusio plasenta dan previa. Yaitu, rusaknya sejumlah besar
pembuluh darah ibu pada tempat implantasi.
Koagulopati
Gangguan koagulasi merupakan konsekuensi dari aborsi yang dapat terjadi pada
beberapa keadaan :
Perubahan yang terjadi pada koagulasi yang diidentifikasi pada aborsi terinduksi
dengan larutan hipertonis menunjukkan setidaknya pelepasan trombroplastin dari
plasenta, fetus, dan desidua. Oleh karena, efek nekrobiotik dari larutan hipertonis
sehingga memulai koagulopati dalam sirkulasi maternal.
2.8 Manajemen Perdarahan
Syok hipovolemik
Syok oleh karena perdarahan berkembang beberapa tahap.Pada perjalanan adanya
perdarahan masif didapatkan adannya penurunan tekanan rata-rata arteri
(MAP),volume sekuncup, cardiac output, dan tekanan vena sentral dan tekanan
kapiler paru. Aliran darah ke kapiler di organ-organ dikonrol oleh arteriole yang
meningkatkan tekanan dan sebagian dikontrol oleh sistem saraf pusat .Sekitar 70%
dari total volume darah terdapat dalam sistem vena yang dikontrol secara pasif oleh
Penggantian darah
Terdapat perdebatan antara kapan diberikan transfusi darah apah dari kadar
hemoglobin atau level hematokrit.Berdasarkan Consensus Development Conference
(1988), cardiac ouput tidak menurun sampai kadar hemoglobin turun kira-kira 7 g/dl
atau hematokrit 20% maka dalam pembuatan keputusan klinis digunakan
rekomendasi Consensus Conference.berdasarkan guideline ini sel darah merah
tidak diinfuskan untuk anemia moderate pada wanita yang stabil.
Untuk wanita dengan perdarahan akut, disarankan infus darah cepat jika hematokrit
kurang dari 25% juga tergantung dari keadaan misal akan dilakukan operasi,
kehilangan darah pada saat operasi, hipoksia akut,kolaps vaskuler atau adanya
faktor lain.
Whole Blood dan Komponen Darah
Whole blood kompatibel ideal untuk treatment hipovolemia dari perdarahn akut
massif.1 unit menaikan 3% sampai 4% persen volume. Whole blood juga
menggantikan faktor-faktor koagulasi terutama fibrinogen dan volume plasma
memperbaiki hipovolemia. Pada wanita yang lebih stabil dan tidak mengalami
perdarahan massif, packed red cell lebih dipilih karena hanya spesifik komponen
yang diperlukan. Berikut merupakan tabel isi dan efek beberapa macam komponen
darah
Koagulopati Dilusional
Ketika kehilangan darah massif, penggantian dengan solusi kristaloid dengan
packed red cell biasanya menyebabkan deplesi dari platelet dan faktor koagulasi
sehingga menyebabkan koagulopati delusional yang secara klinis tidak dapat
dibedakan dengan disseminated intravascular coagulopathy.Dilusi menggangu
hemostatsis dan menyebabkan perdarahan yang lebih.
Packed Red Blood Cells
1 unit mempunyai volume yang sama dengan eritrosit pada whole blood sehingga
menaikan hematokrit sebanyak3 sampai 4 persen volume.Kristaloid dan PRC
merupakan transfuse yang sering dipakai pada kasus obstetric
Platelet
Transfusi platelet diperhitungkan pada pasien perdarahan dengan hitung platelet
dibawah 50.000/uL.Setiap unit mengandung sekitar 5.5x 10 6 platelet dan biasanya
diperlukan 6- 10 unit.Setiap unit menaikan hitung platelet sebanyak 5000/uL
Fresh Frozen Plasma
Komponen ini dipersiapkan dengan memisahkan plasma dari whole blood dan
membekukannya. Sekitar 30 menit diperlukan untuk frozen plasma
mencair.Merupakan sumber faktor pembekuan darah termasuk fibrinogen maka
sering digunakan pada treatment akut wanita dengan konsumtif dan delusional
koagulopati. Dipertimbangkan pemberian pada wanita dengan perdarahan dengan
level fibrinogen kurang dari 100 mg/dL atau dengan abnormal prothrombin dan
partial thromboplastin times.
Cryoprecipitate
Beberapa virus yang dapat tertransmisi oleh darah ialah seperti HIV,hepatitis B,
hepatitis C dan dengan metode skrining yang semakin canggih angka kejadian
transmisi virus semakin berkurang.