You are on page 1of 4

Hiperplasia Endometrium

Hiperplasia endometrium meupakan kelainan pada lapisan endometrium yang dapat terjadi
pada wanita premenopause atau postmenopause. kelainan ini menggambarkan adanya
pertumbuhan yang berlebihan dari endometrium yang biasanya disebabkan oleh tingginya
kadar estrogen yang tidak diimbangi oleh progesteron.1,2
World Health Organization (WHO) membagi penyakit ini menjadi beberapa klasifikasi yaitu:
Simple hyperplasia
Complex hyperplasia
Atypical simple hyperplasia
Atypical complex hyperplasia
Klasifikasi ini dikelompokkan menjadi simple atau complex berdasarkan ada atau tidaknya
kelainan struktural seperti glandular complexity dan crowding. Peyakit ini dapat berkembang
menjadi kanker dengan jenis adenokarsinoma terutama pada pada jenis atypical sedangkan
untuk jenis yang lain belum ada bukti yang kuat antara hiperplasia endometrium dengan
kanker.1,2,3

Gambar 1. Gambaran histopatologi pada pasien Simple hyperplasia.1

Gambar 2. Gambaran histopatologi pada pasien complex hyperpasia.1

Gambar 3. Gambaran histopatologi pada pasien complex atypical hyperpasia.1


Tanda dan gejala penyakit ini diantaranya adalah menorargia, perdarahan intramenstrual yaitu
perdarahan pervaginam yang terjadi antara dua siklus menstruasi serta bisa juga perdarahan
pervaginam postmenopause.1,2,3
Diagnosis hiperplasia endometrium dapat ditegakkan berdasarkan:

Klinis
Perdarahan uterus seperti menorrhagia, metrorrhagia, or postmenopausal bleeding.
Faktor risiko
Hiperestrogenisme (polycystic ovarian syndrome, chronic anovulation, obesity, late
menopause, and exogenous estrogens), sindrom metabolik seperti diabetes

hipertensi, multipara, usia lanjut, riwayat kanker payudara, dan genetik.


Pemeriksaan Penunjang

dan

Endometrial sampling dan USG (positif hiperplasia endometrium jika ketebalan


lapisan endometrium lebih dari 4 mm.)
Penanganan pada pasien hiperplasia endometrium dapat bervariasi tergantung pada klasifikasi
penyakit tersebut. Pada pasien simple hyperplasia without atipical dapat diobati dengan
pemberian medroxyprogesterone acetat (MPA) 5-10 mg per hari selama 10 hari untuk 3 bulan
lalu kemudian dilakukan biopsi untuk melihat apakah jaringan endometrium tersebut sudah
normal kembali atau tidak. Penanganan hiperplasia kompleks harus dievaluasi dengan
fractional D&C (dilatation and curetase) lalu diberikan progestin setiap hari selama 3-6
bulan sedangkan penanganan terbaik utnu Complex hyperplasia with atypia adalah dengan
histerektomi meskipun tidak terdapat bukti adanya adenokarsinoma akan tetapi jika pasien
masih ingin mempertahankan fertilitasnya maka dapat dipertimbangkan pemberian obat.3

Daftar pustaka
1. Schorge John O. Et al. Williams Obstetric.23 rd ed. Phildelphia: McGraw-Hill
Companies, Inc.2008
2. DeCherney Alan H. Et al. Current Diagnosis & Treatment Obstetrics &
Gynecology. Phildelphia: McGraw-Hill Companies, Inc.2006
3. Neville Hacker, J. George Moore, Joseph Gambone. Hacker & Moore's Essentials of
Obstetrics and Gynecology. 4th ed. USA:Elsevier. 2009

You might also like