You are on page 1of 24

PRE EKLAMPSIA BERAT

Oleh :
Ivan
M. Ramdhan H.
Rahmah Nurhijjah
Icha Marissa
Supervisor:
dr. Elizabet C. Jusuf, Sp.OG,
1

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. UK
Umur
: 40 tahun
RM
: 642236
MRS
: 16 Desember 2013
Agama
: Islam
Suku
: Makassar
Tgl Pemeriksaan: 16 Desember 2013
2

Anamnesis
Pasien dirujuk dari RSUD Gowa dengan
diagnosis G2P0A1 gravid 34 minggu 5 hari
+ PEB + HbsAg (+)
Riwayat pematangan paru dan drips MgSO 4
40% dalam 500 cc RL (24 jam) di RSUD
Gowa. Nyeri perut tembus belakang (-),
pelepasan lendir (-), darah(-), air (-). Sakit
kepala (-), nyeri ulu hati (-), pandangan
kabur (+) kadang-kadang. Riwayat ANC >
3 kali di RS Thalia, injeksi TT 2 kali.
Riwayat HT (-), DM(-), asma (-), alergi
(-).
3

Riwayat obstetri :
1. 2012, abortus, di kuret
2. 2013, kehamilan sekarang
Pemfis :
KU : baik, sadar
TV : TD : 200/120 mmHg, N : 88 x/menit
P : 20 x/menit,
S :36,50C
4

Pemeriksaan luar :

PDV :

TFU : 26 cm
Situs : memanjang
Punggung : kiri
Perlimaan :5/5
HIS : DJJ : 130
Anak kesan tunggal
Gerakan anak + dirasakan ibu
TBJ = 26 x 8 = 2210 gram

Tidak dilakukan

Pemeriksaan penunjang
Lab : DR, CT, BT, GDS = dbn.
SGOT/SGPT = 66/73, trombosit = 78.000
USG : gravid tunggal hidup, presentasi
kepala, pu-ki, plasenta di corpus lateral
kiri, cairan ketuban kesan cukup AFI :
(6,60), biometri janin tuk : 29 mgg 6 hr
EFW = 1526 gram
PI/RI = 0,87/0,58
Prouteinuria +3 (dipstik)
6

DIAGNOSIS
G2P0A1 gravid 34 minggu 5 hari + PEB +
sindrom HELLP

penatalaksanaan
Drips MgSO4 40% 6 gr (lanjut)
pematangan serviks dgn balon kateter
Augmentasi HIS dengan drips oksitosin 5
IU dlm 500 cc RL mulai 8 tpm
Observasi HIS, DJJ, kemajuan persalinan

Definisi
sindrome spesifik-kehamilan perfusi organ
akibat vasospasme dan aktivasi endotel

Hipertensi +
proteinuria
UK >20 minggu sampai 4-6 minggu
postpartum
1. Williams JW. Williams Obstetrics. New York: McGraw-Hill Medical Publishing
9 Division; 2007
2. Miller DA. Hypertension in Pregnancy. Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology. 10
ed. McGraw-Hill Companies; 2007.

Epidemiologi
Global: 5-14%
Negara barat: 0.6-1.2%
Negara berkembang: 4-18%
Indonesia: penyebab utama ke-2
kematian 25%
1. Lim K-H. Preeclampsia 2011 [updated 10 Nopember 2011]; Available from: www.emedicine.com/
2. Sibai BM. Evaluation and Management of Severe Preeclampsia Before 34 Weeks Gestation. American
Journal of Obstetrics & Gynecology. 2011:191-8.
10 Nasional Pelayanan
3. Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J, Rukmono, Kristanto H, et al. Pedoman
Kedokteran "Preeklampsia

Invasi
trofoblast
abnormal
Intoleransi
imunologi

genetik

Etiologi
Defisiensi
diet

Maladaptasi
respon
inflammasi
11

Faktor Resiko
Resiko tinggi/major PE
Resiko tinggi/major PE
Preeklampsia pada kehamilan
Preeklampsia
sebelumnya pada kehamilan
sebelumnya
Kehamilan multipel
Kehamilan multipel
Penyakit yang menyertai
Penyakit
yang menyertai
kehamilan
kehamilan
Hipertensi kronik
Hipertensi kronik
Diabetes melitus
Diabetes melitus
Penyakit ginjal kronis
Penyakit ginjal kronis
Sindrom antifosfolipid
Sindrom antifosfolipid

Resiko tambahan/minor PE
Resiko tambahan/minor PE
2
IMT 35 kg/m
IMT 35 kg/m2
Penyakit pembuluh darah
Penyakit pembuluh darah
Usia ibu 40 tahun
Usia ibu 40 tahun
Nullipara/kehamilan pertama
Nullipara/kehamilan
pertama
pada pasangan
pada
pasangan sebelumnya
baru/kehamilan
baru/kehamilan
telah berjarak sebelumnya
10 tahun
telah
berjarak

10
Riwayat PE pada tahun
ibu dan
Riwayat
PE
pada
ibu
saudara perempuandan
saudara
perempuan
Kehamilan
dengan inseminasi
Kehamilan
dengan
inseminasi
donor sperma, oosit,
atau
donor
sperma,
oosit,
atau
embrio
embrio
TD diastolik 80 mmHg
TD diastolik 80 mmHg
Proteinuria(dipstick 1+ pada
Proteinuria(dipstick
1+ pada6
2 kali pemeriksaanberjarak
2 kali
berjarak 6
jam pemeriksaan
atau secara kuantitatif
jam
atau
secara
300
mg/24
jam)kuantitatif
300 mg/24
Gumilar
E, Mosejam)
J, Rukmono, Kristanto H, et

1. Wibowo N, Irwinda R,
12
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran "Preeklampsia

al.

Diagnosis
Hipertensi 160/110pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6
jam

Proteinuria 500 mg/24 jam atau urin dipstik +2 pada dua


kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam

Rasio protein kreatinin


<0.2 menyingkirkan proteinuria signifikan
Disfungsi organ: edema paru, oligouria, trombositopenia,
peningkatan enzim hati, nyeri epigastrium, mual/muntah,
gejala serebral
1. Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J, Rukmono, Kristanto H, et al. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran "Preeklampsia
13
2. Eruo FU, Sibai BM. Hypertensive diseases in pregnancy. Clinical Obstetrics : The Fetus and Mother. 3
ed. Blackwell Publishing; 2007

Pemeriksaan penunjang
Enzim hati

trombosit

Kreatinin

>2x normal

<100.000/mm3

>1.2 mg/dl

Protein urin

LDH

500 mg/24 jam


urin dipstik +2

>600 U/L
<1.2 mg/dl

1, Wagner LK. Diagnosis and Management of Preeclampsia. American Family Physician. 2004;70:2317-24.
2. Sibai BM. Evaluation and Management of Severe Preeclampsia Before 34 Weeks Gestation. American
Journal of Obstetrics & Gynecology. 2011:191-8.
14
3. Eruo FU, Sibai BM. Hypertensive diseases in pregnancy. Clinical Obstetrics : The Fetus and Mother. 3 ed.
Blackwell Publishing; 2007. p. 683-96.

Penatalaksanaan
Manajemen ekspektatif
Memperpanjang usia kehamilan
Mengurangi morbiditas perinatal:
HMD
Necrotizing enterocolitis
Kebutuhan perawatan intensif dan ventilator

Dapat dipertimbangkan pada PE uk 26-34 minggu


Kortikosteroid: mengurangi morbiditas serta
mortalitas perinatal
Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J, Rukmono, Kristanto H, et al. Pedoman
15
Nasional Pelayanan Kedokteran "Preeklampsia

Bagan manajemen ekspektatif


Observasi dan manajemen
inisial di kamar bersalin
Evaluasi ibu: gejala,
temuan klinis, lab
Monitor denyut jantung
janin dan kontraksi
USG: pertumbuhan janin
dan jumlah cairan ketuban
Pertimbangkan pemberian
MgSO4 dan antihipertensi

Kontraindikasi manajemen
ekspektatif?
Gejala preeklampsia berat persisten
Eklampsia
Edema paru
Hipertensi berat persisten
Sindrom HELLP
Disfungsi renal nyata
Solusio plasenta
Koagulasi intravaskular diseminata
Pemeriksaan janin: non reassuring

Terminasi kehamilan
Pertimbangkan beri kortikosteroid

Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J, Rukmono, Kristanto H,


et al. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran "Preeklampsia

Ada

Tidak
ada

16

Beri kortikosteroid
periksa urin 24 jam
Nilai gejala maternal, tekanan
darah, produksi urin 24 jam
Evaluasi lab/hari untuk fungsi
ginjal dan HELLP
Observasi dapat dilakukan di
ruang rawat setelah evaluasi
awal

Terminasi kehamilan:
Hipertensi berat persisten
Kontraindikasi
manajemen ekspektatif

Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J,


Rukmono, Kristanto H, et al. Pedoman
Nasional
Pelayanan
Kedokteran

Setelah pemberian kortikosteroid


lengkap, pertimbangkan manajemen
ekspektatif:
Monitor tanda vital
Nilai gejala PEB tiap hari
Nilai kesejahteraan janin tiap hari
Evaluasi serial sindrom HELLP dan
fungsi ginjal
Evaluasi pertumbuhan janin serial
dan cairan ketuban

Terminasi kehamilan pada usia 34 minggu atau


lebih cepat bila:
Ada kontraindikasi manajemen ekspektatif
Gejala berulang preeklampsia berat
Sindrom HELLP
Disfungsi ginjal nyata
Solusio plasenta
Pertumbuhan janin terhambat,
oligohidramnion, pemeriksaan janin abnormal
17

Manajemen konservatif

18
Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J, Rukmono, Kristanto H, et al. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran "Preeklampsia

Pemberian magnesium sulfat


Anti konvulsan tanpa depresi SSP pada ibu
maupun janin
Loading dose: 4 g selama 5-10 menit
Dilanjutkan 6 g dalam RL/RA 500 cc selama 6
jam
Maintenance dose: 1-2 g/jam selama 24 jam
postpartum atau setelah kejang terakhir
Kejang berulang: berikan magnesium sulfat
40% 2 g/iv selama 5 menit
1. Williams JW. Williams Obstetrics. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division; 2007.
2. Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J, Rukmono, Kristanto H, et al. Pedoman
19 Nasional Pelayanan
Kedokteran "Preeklampsia

Mekanisme kerja
Relaksasi otot polos dengan kompetisi
dengan kalsium untuk masuk ke dalam sel
Antikonvulsan: vasodilator pembuluh
darah otakiskemia
iskemia otak aktivasi NMDA
masuknya kalsium dalam
neuronkerusakan sel & kejang
1. Williams JW. Williams Obstetrics. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division; 2007.
2. Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J, Rukmono, Kristanto H, et al. Pedoman
20 Nasional
Pelayanan Kedokteran "Preeklampsia

Syarat pemberian magnesium sulfat


Pernapasan >16x/menit
Reflex tendon patella (+)
Urin adekuat: > 30cc/jam
>>efek samping minor:
Rasa hangat
Flushing
Nausea/vomit
Kelemahan otot
Ngantuk
1. Williams
JW. Williams
Obstetrics. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division; 2007.
Iritasi
lokal

2. Wibowo N, Irwinda R, Gumilar E, Mose J, Rukmono, Kristanto H, et al. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran "Preeklampsia
21
3. Eruo FU, Sibai BM. Hypertensive diseases in pregnancy. Clinical Obstetrics : The Fetus and Mother. 3 ed.
Blackwell Publishing; 2007.

Intoksikasi magnesium sulfat


Level magnesium
serum (mg/dL)
1.5-2.5
4-8
9-12
15-17
30-35

Temuan klinis
Level normal
Dosis terapeutuik untuk cegah kejang
Reflex patella (-)
Paralisis otot, gagal napas
Gagal jantung

Follow up:
Urin per jam
Evaluasi reflex tendon per jam
Laju pernapasan
Level serum magnesium per
jam

Intoksikasi:
Hentikan magnesium
Berikan oksigen
kalsium
glukonas
sebanyak 10 ml(1 g)/iv

Eruo FU, Sibai BM. Hypertensive diseases in pregnancy. In: Reece EA, Hobbins
JC, editors. Clinical Obstetrics : The Fetus and Mother. 3 ed. Massachusetts:
Blackwell Publishing; 2007

22

10%

Anti hipertensi
indikasi utama: mencegah penyakit
serebrovascular
2011 European Society of
Cardiology(ESC): 140 mmHg atau 90
mmHg
Penurunan TD bertahap <25 % dalam
waktu 1 jam

23

Terima kasih
24

You might also like