You are on page 1of 34

BAB II

ABSORPSI DAN STRIPPING


II.1 ABSORPSI dan STRIPPING
Absorpsi

adalah

proses

pemisahan

bahan

dari

suatu

campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada


permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan.
Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya
oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya
tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia).
Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih
tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.
Stripping adalah proses pemisahan yang cara kerjanya sama
dengan proses absorbsi hanya solute yang akan dipisahkan
berupa fase liquid sedangkan pelarutnya fase gas.
II.2

Fungsi dari Proses Absorpsi dan Stripping dari Dilute


Mixtures
Absorpsi dan stripping merupakan metode umum untuk :
a)
b)

Menghilangkan

impuritis

Menghilangkan

impuritis

dari

gas

dari

(absorpsi)
liquid

atau

(stripping).

Hal ini dilakukan dengan mengalirkan absorben liquid (pelarut)


secara countercurrent terhadap campuran uap/gas (absorpsi)
atau suatu vapor

countercurrent terhadap campuran liquid

(stripping).
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

II.3 Fungsi Absorbsi dalam industri


Tujuan proses Absorpsi dalam dunia Industri adalah :
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh : Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid
yang berfase gas (Formalin adalah larutan formaldehida
dalam air, dengan kadar antara 10%-40%) dapat dihasilkan
melalui proses absorbsi. Formaldehid sebagai gas input
dimasukkan ke dalam reaktor, dimana di dalam air formaldehid
akan mengalami proses polimerisasi.. Output dari reaktor yang
berupa gas yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada
kondensor hingga suhu 550C, dimasukkan ke dalam absorber.
Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan
formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 40%. Bagian
terbesar laiinnya terdiri dari metanol, air, dan formaldehid
dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari menara, dan
hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid dari
gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter current
contact dengan air proses.

Gambar 1. Contoh Penyerapan CO2


Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

II.4 Kolom Absorpsi


Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorbsi

(penyerapan/penggumpalan)

dari

zat

yang

dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan


dengan melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen lain
dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase
cair dari komponen tersebut.
II.4.1 Struktur dalam absorber (Kolom Absorpsi)

Gambar 2, Bagan kolom Absorpsi


Bagian a : Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
Bagian b : out put gas keluar
Bagian c : in put pelarut masuk
Bagian d : out put pelarut dan gas terserap keluar
Bagian e : tempat pencampuran pelarut dan umpan
Bagian f : Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh
sehingga mudah untuk diabsorbsi

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

II. 4.2 Prinsip Kerja Kolom Absorbsi


1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang
berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat
menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase
cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor
kimia.

Proses

ini

dapat

berupa

absorpsi

gas,

destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.


2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor
diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber
terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan
gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang
diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini
terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing atau plate
dengan tingkat sesuai kebutuhan.
II.5

Peralatan Absorpsi dan Stripping

Gambar 3. Type-tipe Kolom Absorpsi


Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

II.5.1 Tray Tower

Gambar 4. Tray Tower


II.5.2 Packed Tower
Dalam tower (menara) ini berisi packing, liquida didistribusi
diatas packing dan mengalir kebawah membentuk lapisan tipis di
permukaan packing. Gas umunya mengalir keatas berlawanan
arah terhadap jatuhnya liquid. Kedua fasa (liquid & gas) akan
teraduk sempurna.
Tower/kolom berpacking ini digunakan bila perpindahan massa
dikendalikan oleh kedua tahanan baik gas maupun liquid

Gambar 5. Packed Tower


Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

Ada beberapa bentuk packing yaitu : a). Rasching Ring, b).Berl


saddle, c).Pull ring, d).Intalox metal, e).Jaeger metal Tri-pack (lihat
Geankoplis).
Berikut adalah bentuk packing yang dibuat dari keramik :

Gambar 6. a. ceramic support grid, b. ceramic ball, c.ceramic


cascade ring, d.ceramic berls-saddles

Gambar 7. e.ceramic dome, f.ceramic conjugate ring, g.ceramic


saddle, h.ceramic rashing ring
II.5.3 Spray Tower
Liquida masuk dispraykan dan jatuh karena gravitasi, aliran
gas naik berlawanan arah. Nozzle (lubang) spray berfungsi
untuk memperkecil ukuran liquida. Jarak jatuhnya liquid
ditentukan berdasarkan waktu kontak dan pengaruh jumlah
massa yang dipindahkan

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

Spray Tower digunakan untuk perpindahan massa gas-gas


yang sangat mudah larut dimana tahanan fasa gas yang
menjadi kendali dalam fenomena ini

Gambar 8. Spray Tower


II.5.4 Bubble Tower
Bubble Tower pada prinsipnya merupakan kebalikan dari spray
tower. Dalam tower ini gas terdispersi kedalam fasa liquid
membentuk gelembung

kecil.

Gelembung

yang

kecil

ini

menjadikan kontak antar fasa yang besar


Perpindahan massa yang terjadi selama gelembung naik melalui
fasa liquid, gerakan gelembung tersebut mengurangi tahanan
fasa liquidnya
Bubble

Tower

digunakan

bila

laju

perpindahan

massa

dikendalikan oleh tahanan fasa gas.

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

Gambar 9. Bubble Tower


II.6 Phase Kontak pada Contacting Tray

Gambar 10. Phase Kontak pada Contacting Tray


Aliran Vapor (warna merah) bubble naik melalui froth. Aliran Liquid
melalui froth dan diatas weir. Kondisi froth bervariasi tergantung
pada regim aliran vapor-liquid melibatkan : spray, froth, emulsion
bubble, dan cellular foam.
II.7 Spesifikasi
1. Laju alir gas dan liquid, komposisi, temperatur dan tekanan
2. Derajad pemisahan yang diharapkan (% recovery)
3. Pemilihan jenis pelarut

4. Tekanan dan temperatur operasi serta pressure drop yang


diijinkan
5. Laju pelarut minimum
6. Jumlah stage ideal
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

7. Efek panas dan kebutuhan pendingin


8. Type alat Absorber / Stripper
9. Tinggi kolom Absorber / Stripper
10. Diameter kolom Absorber / Stripper
II.8 Absorben
Absorben atau pelarut ; adalah cairan yang dapat melarutkan bahan
yang akan diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun
secara reaksi kimia.Absorben sering juga disebut sebagai cairan
pencuci.
II.9 Syarat2 Absorben/pelarut
1.) Pelarut minimum)
2.) Volatility yang rendah (meningkatkan recovery 9eacto dan
menurunkan loses pelarut)
3.) Stabil (mengurangi kebutuhan penggantian pelarut)
4.) Tidak korosif (mengurangi perawatan dan penggunaan alat
anti korosi)
5.) Viscositas rendah (menurunkan

pressure drop

dan

kebutuhan pompa, menaikkan aliran massa)


6.) Tidak berbusa bila berkontak dengan gas (mengurangi
ukuran alat)
7.) Tidak beracun dan nonflammable (safety)
8.) Kelayakan proses (mengurangi cost, menurunkan kebutuhan
untuk external source)
II.10

Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses

Kolom Absorber
1. Konfigurasi absorber akan berbeda dan disesuaikan dengan
sifat alami dari pelarut yang digunakan
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

2. Aspek

Thermodynamic

pelarut),Volalitas
korosivitas,

pelarut,dan

(suhu
aspek

viskositas,toxisitas,

juga

dekomposisi

dari

kimia/fisika

seperti

termasuk

biaya,

semuanya akan diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk


spesifik sesuai dengan proses yang akan dilakukan.
3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut
tidak muncul pada aliran gas, proses untuk meregenerasinya
cukup sederhana yakni dengan memanaskannya.
II.10.1 Contoh pertama
Cairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom
pengolahan dari bagian atasnya dan akan dicampur /dikontakan
dengan stripping vapor.Gas ini bisa uap atau gas mulia, dengan
kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut
yang terpolusi. Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di
absorpsi kolom.

Gambar 11. Contoh pertama


II.10.2 Contoh kedua
Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan
stripping column. Uap pada stripping dibuat dari cairan pelarut

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

10

itu sendiri.Bagian yang telah didaur ulang lalu digunakan lagi


untuk menjadi absorber.

Gambar 12. Contoh kedua


II.10.3 Contoh ketiga
Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang.
Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom.
Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.

Gambar 13 Contoh ketiga


II.11 Hubungan Kesetimbangan diantara fase
a. Hukum Fase (Tingkatan) dan Kesetimbangan

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

11

Untuk memprediksi konsentrasi dari sebuah solute dalam setiap


dari

dua

fase

dalam

keadaan

kesetimbangan,

data

kesetimbangan percobaan harus tersedia. Bila dua fase tidak


berada

pada

kesetimbangan,

laju

perpindahan

massa

proposional terhadap driving force (gaya dorong), adalah bagian


dari kesetimbangan. Dalam hal kesetimbangan, dua fase adalah,
seperti

gas-liquid

atau

liquid-liquid

Variabel

yang

mempengaruhi kesetimbangan dari suatu solute adalah :


temperatut, tekanan dan konsentrasi.
Kesetimbangan diantara dua fase dalam suatu kondisi dibatasi
oleh Hukum Fase :
F=C-P+2

(1)

Dengan : P = jumlah fase pada kesetimbangan


C = jumlah total komponen dalam dua fase bila tidak
ada reaksi kimia,
F = derajad kebebasan system (jumlah dari variant)
Contoh : untuk sistem gas-liquid, dari C0 2-udara-air, berarti ada 2
fase dan tiga komponen, dengan persamaan (1) :
F = 3 2 +2 = 3
II.12. Kesetimbangan Gas Liquid
1.

Dari data kesetimbangan gas-liquid dapat dilihat pada


Appendix A (Geankoplis), dari A.3-19 s/d A.3-25.

2.

Dari data kelarutan

Contoh : Data Kelarutan NH3 terhadap H 2O yang diukur pada


temperatur 200C, P = 760 mmHg
lbm NH3 / 100 lbm H2O

7,5

10

15

20

25

Tekanan Parsial NH3, mmHg

50,0

69,6

114

166

227

a. Pembuatan Kurva didasarkan mol fraksi


Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

12

x=

y=

MNH 3 / BMNH 3
7,5 / 17

MH 2 0 / BMH 2 0 92,5 / 18
p
=
P

50,0
760

(2)

(3)

Tabelkan x Vs y, dan buat grafiknya

b. Pembuatan Kurva didasarkan mol Ratio


x=

MNH 3 / BMNH 3
7,5 / 17

MH 2 0 / BMH 2 0 92,5 / 18
p
50

P p 760 50

(4)
(5)

Tabelkan x Vs y, dan buat grafiknya


3. Pembuatan Kurva berdasarkan hubungan kesetimbangan
,dengan menggunakan Hukum Henry
Hukum Henry
Hubungan kesetimbangan antara pA pada fase gas dan xA
dapat dinyatakan dengan garis lurus persamaan Hukum Henry
pada konsentrasi rendah ;
pA = H xA

(6)

Dengan : H = Konstanta Henry


= atm/mole fraksi
Bila persamaan diatas keduanya dibagi dengan tekanan total
maka menjadi : yA = H xA.

(7)

H = H/P = atm/mole fraksi/atm = 1/mole fraksi


Contoh soal 1 ;
Konsentrasi oksigen terlarut dalam air;
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

13

Berapa konsentrasi oksigen terlarut dalam air pada 298 0K bila


larutan berada dalam kesetimbangan dengan air pada tekanan
total 1 atm? Konstanta Henry = 4,38 x 104 atm/mole fraksi.
Penyelesaian :
Tekanan Parsiil pA dari Oksigen (A) dalam udara = 0,21 atm
. Dengan menggunakan pers.11 ;
0,21 = HxA = 4,38 x 104 xA
xA = 4,80 x 10-6 mol fraksi
Artinya 4,80 x 10-6 mol O2 terlarut dalam 1,0 mol air + oksigen
atau 0,000853 bagian O2/100 bagian air.
II.13 Kesetimbangan kontak satu
1. Kontak kesetimbangan satu stage
Dalam beberapa operasi kimia dan proses2 industri lainnya,
perpindahan massa dari satu fase ke fase lainnya akan terjadi,
biasanya diikuti dengan pemisahan dari komponen2 suatu
campuran, satu komponen akan di transfer ke suatu tingkatan
yang lebih besar dari component satunya.
V1

V2

L0

L1
Gambar 14. Proses kesetimbangan Satu stage

Kesetimbangan masa total : L0 + V2 = L1

V1 = M

(8)

L = kg(lbm), V = kg dan M = total kg


Misal komponent A,B, dan C berada pada aliran dan membuat
kesetimbangan A dan C,
L0 XA0 + V2 YA2 = L1 XA1 + V1 YA1 = M XAM
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

(9)

14

L0 XC0 + V2 YC2 = L1 XC1 + V1 YC1 = M XCM

(10)

Persamaan untuk komponen B tdk diperlukan, karena :


xA+xB+C = 1
2.

Kontak kesetimbangan satu stage untuk sistem gas-

liquid

Pada sistem gas-liquid:

Gas masuk terdiri : A solute dan B inert

Liquid masuk terdiri : A solute dan C inert

Untuk komponent A diperoleh pers sbb:

x A0
1 x A0

L '

y A2
1 y A2

V '

x A1
y A1
L '
V '

1 x A1
1 y A1

(11)

Untuk menyelesaikan persamaan diatas, y A1 dan x

A1

berada

pada kesetimbangan, yang diberikan oleh pers.;yA1 = HxA1.


Contoh Soal 2 :

Suatu campuran gas pada 1 atm abs mengandung udara


dan CO2 di kontakkan dalam suatu single stage pencampur
secara kontinyu dengan air sebagai solven pada 293 0K. Gas
dan liquid keluar berada pada kesetimbangan. Laju alir gas
masuk 100 kg.mol/jam, dengan fraksi mol CO2 ;yA2=0,20.
Liquid masuk 300 kg/jam. Hitung jumlah dan komposisi dari
kedua fase aliran yang keluar. Asumsi air tidak menguap ke
fase gas.

Penyelesaian :

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

15

Diagram seperti gambar 1. aliran inert air adalah : L=Lo = 300


kg mol/j. Aliran udara V : V = V(1 yA) (12)
Diperoleh : V = V2(1 yA2) = 100(1 0,20) = 80 kg mol/j
Substitus ke pers.11, untuk membuat kesetimbangan C0 2 (A),

x A1
y A1
0,20
0
80

300
300
80
1 0
1 0,20
1 x A1
1 y A1

(13)

Pada 2930K, konstanta Hukum Henrys A.3 , H = 0,142 x 10 4


atm/mol frak. H =H/P
H = 0,142 x 104 mol frak gas/mol frak liquid. Substitusi ke pers.7,
yA1 = 0,142 x 104 xA1, substitus ke pers.. 13, diperoleh : xA1 =
1,41 x 10-4 dan yA1 = 0,20.
Untuk kecepatan aliran yang meninggalkan absorber ;
L1 =

L'
300
300kgmol / j
=
1 x A1
1 1,41x10 4

V1 =

V'
800
=
= 100 kg mol/j
1 0,20
1 y A1

Dalam soal diatas bila, larutan liquid terlalu encer, L0 L1


II.14 Multiple Countercurrent-contact stages
1. Derivasi dari persamaan Umum :
V1

V2
1

L0

V3

Vn

2
L1

Vn+1

VN

n
L2

Ln-1

VN+1
N

Ln

LN-1

LN

Gambar 15.. Proses countercurrent stages


Kesetimbangan total untuk seluruh stage :
L0 + VN+1 = LN + V1 = M
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

(14)

16

Dengan : VN+1, LN, = mol/j bahan masuk dan keluar. Untuk


kesetimbangan komponent A,B,C,
L0x0 + VN+1 YN+1 = LNxN + V1Y1 = MxM

(15)

x dan y dalam mole fraksi


Kesetimbangan Total setelah stage pertama n;
L0 + Vn+1 = Ln + V1

(16)

Untuk suatu kesetimbangan komponent ;


L0X0 + Vn+1 Yn+1 = LnXn + V1Y1

(17)

Penyelesaian untuk Yn+1 dari persamaan diatas:

yn 1

Ln xn V1 y1 L0 x0

Vn 1
Vn 1

(18)

Ini merupakan suatu persamaan garis operasi dengan slope =


Ln/Vn+1
2. Kontak countercurrent dengan aliran tidak saling larut
Solute A berpindah terjadi bila aliran V mengandung
komponent A dan B tanpa C, dan aliran L mengandung A
dan C tanpa B. Kedua aliran L dan V tidak saling larut satu
sama lain hanya komponent A yang berpindah
Bila L dan V adalah aliran yang encer dengan komponent A,
maka aliran cenderung mengalir konstan dan slope Ln/Vn+1
mendekati

konstan,

sehingga

diperoleh

garis

operasi

merupakan garis lurus (gambar 16).

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

17

3. Skema Kontak countercurrent dengan aliran tidak saling


larut
y1

x0

yN+1
garis operasi

stage 1
y2

x1
2

y3

y4
x2

3
y4

Mole Fraksi
y3

x3

yN+1

3 garis

y2

xN

y1

kesetimbangan
1

Gambar 16. Jumlah stages pada suatu proses kontak


Multipel Stage
Suatu persoalan penting dimana solute A akan terjadi perpindahan
bila aliran V mengandung komponen A dan B tanpa ada C, dan
aliran solven L mengandung A dan C tanpa ada B. Dua aliran L dan
V adalah tidak saling larut , hanya A yang akan berpindah.
Bila pers.18 di plot pada x,y, maka terlihat seperti pada gambar .16.
Pada gambar 16, y1 dan x0 berada pada garis operasi dan y 1 dan x1
berada pada garis kesetimbangan. Setiap stage diwakili oleh sebuah
garis pada gambar 16, langkah dilanjutkan ing titik yN+1, dicapai.
Jika aliran L dan V encer dalam componen A, aliran mendekati
keadaan constan dan slope Ln/Vn+1 mendekati constan.
Contoh Soal 3.
Diinginkan

mengabsorb

90%

acetone

dalam

udara

yang

mengandung 1% aceton dlm suatu menara countercurrent. Aliran


gas masuk 30 kg.mol/j, dan total air murni masuk sebagai absorbent
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

18

adalah 90 kg.mol H20 /j. Proses di operasikan pada keadaan


isothermal

3000K

dan

tekanan

total

101,3

kPa.

Hubungan

kesetimbangan aceton dalam gas dan liquid : yA = 2,53 xA. Tentukan


jumlah stage yang dibutuhkan secara teori untuk proses operasi ini,
Penyelesaian :
Diagram proses seperti gambar 16. y AN+1 = 0,01, xA0 = 0, VN+1 = 30,0
kg mol/j dan L0= 90,0 kg mol/j. Kesetimbangan material Aceton,
Jumlah aceton masuk = yAN+1 VN+1 = 0,01(30,0)= 0,30 kg mol/j
Udara masuk = (1 yAN+1)VN+1 = (1 0,01)(30,0) = 29,7 kg mol udara/j
Aceton sisa di V1

= 0,10(0,30) = 0,030 kg mol/j

Aceton sisa di LN

= 0,90(0,30) = 0,27 kg mol/j

V1

= 29,7 + 0,03 = 29,73 kg mol udara + aceton/j

0,030
29,73

yA1

= 0,00101

LN

= 90,0 + 0,27 = 90,27 kg mol air + aceton/j

xAN

0,27
= 0,00300
90,27

Aliran liquid pada aliran masuk L 0 = 90,0 pada aliran keluar L N =


90,27 dan V dari 30,0 s/d 29,73, maka slope Ln/Vn+1 pada garis
operasi adalah konstan. Garis operasi

bersama dengan garis

kesetimbangan yA = 2,53 xA digambar sperti gambar 17. dimulai


pada titik yA1, xA0, maka diperoleh sekitar 5,2 stage.

0,012
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

19

YAN+!
0,008

garis operasi

Mole fraksi,
yA

0,004

3
Garis kesetimbangan

yA1

2
1
0
0
xA0

0,00 1

0,002

0,003
0,004
x AN
Mole fraksi acetone dalam air, xA

Gambar 17. Stage teoritikal untuk proses Absorpsi


countercurrent
II.15 Metode Analitik untuk Trayed Towers
Metode grafik untuk menentukan jumlah stage memang lebih mudah
dan umum digunakan, namun kendalanya adalah :
1.)

Jumlah stage N menjadi besar

2.)

N is specified rather than the desired purity,

3.)

Lebih dari satu solut yang diabsorpsi

4.)

Kondisi operasi bisa dioptimasi

5.)

Untuk konsentrasi yang tinggi atau yang rendah memerlukan


multiple diagrams

Persamaan Analitik untuk Countercurrent stage contact


Pers.kesetimbangan komponen;
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

20

L0x0 + VN+1yN+1 = LNxN + V1y1 atau,

(19)

LNxN - VN+1yN+1 = L0x0 - V1y1

(20)

Pers.kesetimbangan untuk stage n pertama:


L0x0 + Vn+1yn+1 = Lnxn + V1y1 atau,

(21)

Lnxn - V1y1 = Lnxn - Vn+1yn+1

(22)

Pers (22) ke pers (24) diperoleh :


Lnxn - Vn+1yn+1 = LNxN - VN+1yN+1

(23)

Selama aliran molar konstan, Ln=LN=konstan=L dan


Vn+1=VN+1=konstan=V, sehingga diperoleh:
L(xn xN) = V(yn+1 yN+1)

(24)

Selama yn+1 dan xn+1 berada pada kesetimbangan dan dalam bentuk
garis lurus, yn+1 = mxn+1 dan yN+1 = mxN+1. Substitusi mxn+1 untuk yn+1
dan A=L/mV, pers. (24) diatas menjadi ;

x n 1 Ax n

y N 1
Ax N
m

(25)

Dengan : A = faktor absorbsi


Dengan menggunakan kalkulus maka pers (25) diperoleh;
Untuk proses Absorbsi ;
Transfer solute A dari fase V ke L :

y N 1 y1
A N 1 A
N 1
y N 1 mx0
A
1

y mx0
1
1
log N 1
1
A
A
y1 mx0
N
log A
Bila A =1,

y 1 y1
N liquidN oleh
Buku Ajar Proses Absorpsi gas
: Sri Redjeki
y1 mx
0

(26)

(27)

(28)

21

Untuk proses Striping :

x0 x N
(1 / A) N 1 (1 / A)

x0 ( y N 1 / m)
(1 / A) N 1 1)

x0 ( y N 1 / m)

(1 A) A
x N ( y N 1 / m)

(29)

(30)

log

log(1 / A)
x0 x N
BilaA 1, N
x N ( y N 1 / m)

(31)

A = L/mV
Komponen

A = L/mV

m-value

Air

1,7

0,031

Aseton

1,38

2,0

Oksigen

0,00006

45.000

Nitrogen

0,00003

90.000

Argon

0,00008

35.000

Contoh soal 4. (sama seperti soal.3)


Penyelesaian :
Pada stage 1, V1 = 29,73 kg mol/j, yA1 = 0,00101, l0 = 90,0 dan
xA0 = 0.
Hubungan kesetimbangan yA = 2,53 xA, dimana m = 2,53
Kemudian : A2 =

L0
90,0
L
=
=
= 1,20
mV1 2,53 x 29,73
mV

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

22

Pada Stage N, VN+1 = 30,0, yAN+1 = 0,01, LN = 90,27 dan xAN =


0,00300
AN =

LN
90,27
=
= 1,19
mV N 1 2,53 x30,0
A1 AN =

Rata2 geometrik A =

1, 20 x1,19 = 1,195

Solut Aceton transfer dari V ke L (absorpsi)


Substitusi ke pers. 30, :

0,01 2,53(0)
1
1
1

1,195 1,195
0,00101 2,53(0)
ln(1,195)

ln

= 5,04 stage

II.16 Disain dari Menara Absorpsi Plate


1. Operasi Garis Derivasi
Sebuah Menara Absorpsi Plate mempunyai diagram alir proses
yang sama seperti proses multipel stage countercurrent yaitu
seperti Menara Tray vertikal ((gambar 15) dan seperti gambar 18
dibawah ini.

V1,y1
1

L0, x0
1

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

23

2
n
Vn+1, yn+1

L n , xn

n+1
N-1
N
VN+1, yN+1

L N, x N

Gambar 18. Neraca Massa dalam Menara Absorpsi Tray


Dalam persoalan ini, solut A berdiffusi melalui sebuah gas yang
stagnant (B) dan kemudian masuk ke fluida yang stagnant.
Jika V = kg mol inert udara/dt dan L=kg mol inert solvent air/dt
m2.units (lb mol inert/j.ft2), maka Neraca Massa Over all adalah
sbb:

x0
1 x0

L'

xN
y N 1
L'
1 y N 1
1 xN

V '

y1

V '

(32)

Sebuah Neraca Massa sekitar kotak yang diberi garis putusputus sbb :

x0
1 x0

L'

xn
y n 1
L'
1 y n 1
1 xn

V '

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

y1

1 y

V '

(33)

24

Dengan : x=fraksi mole A dalam liquid, y=fraksi mole A dalam


gas, L0=total mole liquid/dt dan VN+1 total mole gas/dt.
Persamaan 33, adalah kesetimbangan material atau garis
operasi untuk proses absorpsi dengan menara Plate (Tray).
2. Penentuan secara grafik jumlah plate dari Menara Tray
(Menara Plate)
Pem-plot

an

persamaan

33

dalam

koordinat

x,y

akan

memberikan suatu garis kurva. Jika x dan sangat encer, 1-y dan
1-x mendekati nilai 1, dan garis operasi mendekati garis lurus,
slopenya adalah :

L/V. Jumlah plate teoritis sama dengan

gambar 16.
Contoh Soal 5 ;
Sebuah menara Tray akan didisain untuk mengabsorb SO 2 dari
aliran udara dengan menggunakan air murni sebagai pelarutnya
pada 2930K (680F). Gas masuk mengandung 20 mol% SO 2 dan
keluar Tower 2 mol % pada tekanan total 101,3 kPa. Laju aliran
udara inert adalah 150 kg udara/j.m 2 dan aliran air masuk 6000 kg
air/j.m2. Misalkan effisiensi Menara Tray 25%, berapa banyak tray
teoritikal dan dan sesungguhnya dibutuhkan pada proses tersebut
diatas. Asums bahwa proses berjalan pada 2930K (200C).
Penyelesaian :
Dihitung dahulu aliran dalam molar :
V =

150
= 5,18 kg mol inert udara/j.m2
29

L =

6000
= 333 kg mol inert air/j.m2
180

Menggunakan gambar .18, yN+1 = 0,20, y1 = 0,02 dan x0 = 0.


Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

25

yN+1 0,20
0,18 garis operasi
0,16

Mole fraksi, y
0,08
2
0,06
y1 0,02
0

1
0,002

0,004
0,006
Mole Fraksi, x

0,008

Gambar 19. Jumlah Plate teoritis proses absorpsi Contoh soal .


Substitusi ke pers.32, diperoleh :

0
300
1 0

5,18 0,20 333 x N


1 x

1 0,20
N

0,02
5,18

1 0,02

xN = 0,00355
Substitusi ke pers. 33,

0
333
1 0

5,18 y n 1 333 x n

1 x

n
1 y n 1

0,02
5,18

1 0,02

Untuk menggambarkan garis operasi dibutuhkan beberapa titik lagi.


Diambil yn+1 = 0,07 dan substitusi ke pers 33, diperoleh x n =0,000855,
yn=1 = 0,13, xn = 0,000201 dst. Data kesetimbangan dapat diperoleh
dari App.A.3 ((Geankopls).
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

26

Sehingga

diperoleh

Plate

teoritis

2,4

dan

jumlah

tray

sesungguhnya = 2,4/0,25 = 9,6 tray.


II.16 Disain dari Menara Packed untuk proses Absorpsi
1. Derivasi garis operasi :
Untuk solute A berdifusi melalui sebuah gas yang stagnan dan
kemudian

menuju

ke

fluida

yang

stagnan,

sebuah

kesetimbangan material over all komponen A pada gambar 20


untuk sebuah Menara Packing adalah :

x2
1 x2

L'

x1
y2
y1
L'
V '
1 y1
1 x1
1 y2

V '

(34)

Dimana : y1 dan x2 = bahan masuk


L = kg mol inert liquid/dt atau kg mol inert liquid/dt.m 2
V = kg mol inert gas/dt atau kg mol inert gas/dt.m 2
y1 dan x1 = molle fraksi A dalam gas dan liquid
Aliran L dan V constan melalui Menara, tetapi aliran total L dan
V tidak constan.
Kesetimbangan sekitar daerah yang diberi garis titik-titik pada
gambar 20. memberikan garis operasi sbb ;

x
1 x

L'

x1
y1
y
L'
V '

1 y
1 y1
1 x1

V '

V,y

(35)

L,x

2
2 diatas bila digambarkan
2
2
Persamaan
akan memberikan garis

lurus seperti pada gambar 20.

dz
V, y

L,x

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

V1, y1

L1, x1

z
27

Gambar 20. Kesetimbangan Material untuk proses


Absorpsi pada menara Packing
Bottom menara
y1

Top
y2

Mole
Fraksi,y

garis kesetimbangan
Garis operasi

Y2

Top

bottom
y1

0 x2
x1
Mole Fraksi, x
(a)

x1
x2
Mole Fraksi, x
(b)

Gambar 21. Garis Operasi untuk (a).proses absorpsi dari A dari


aliran V ke L, (b).proses stripping dari A, dari aliran L ke V
Persamaan (35), bila di plot pada koordinat x y, akan memberikan
garis kurva seperti gambar 21.a. Persamaan (35) dapat dituliskan
juga dalam bentuk tekanan partial p1 dari A, dimana y1 /(1-y1) = p1 /(P

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

28

p1) dan seterusnya. Jika x dan y sangat encer, (1-x) dan (1-y) = 1,
dan persamaan (35) menjadi :
Lx + Vy1 = Lx1 + Vy

(36)

Dan ini mempunyai slope L/V dan garis operasi biasanya garis
lurus.
2. Ratio Limiting dan L/V/ optimum
Pada proses absorpsi, aliran gas masuk V 1 (gambar 21) dan
komposisi y1 biasanya satu kesatuan. Konsentrasi y 2 keluar biasanya
yang diatur, dan konsentrasi x2 dari aliran liquid masuk yang
ditetapkan. Oleh karenanya , jumlah aliran liquid masuk L 2 atau L
terbuka untuk ditentukan.
Pada gambar 22., aliran V1 dan konsentrasi y2, x2, dan y1 adalah
suatu kesatuan. Bila garis operasi mempunyai slope minimum dan
menyinggung garis ekulibrium pada titik P, aliran liquid L adalah
minimum pada Lmin. Nilai dari x1 maksimum pada x1max bila L
minimum. Pada titik P driving force y-y *, y-yi, x*-x, dan xi-x semuanya
= 0. Penyelesaian untuk Lmin, nilai y1 dan ximax disubstitusi ke
persamaan garis operasi. Pada beberapa persoalan, jira garis
kesetimbangan adalah kurva bersifat cekung menurun kebawah,
nilai minimum dari L diperoleh melalui garis operasi menjadi tangent
ke garis kesetimbangan menjadi memotongnya.
Pemilihan ratio L/V minimum untuk digunakan pada disain
tergantung pada kesetimbangan ekonomi. Pada proses absorpsi,
semakin tinggi nilai semakin besar aliran liquid dan karenanya
diameter menara menjadi besar. Biaya untuk me-recover solute dari
liquid dengan distilasi akan menjadi tinggi. Suatu hasil aliran liquid
yang sederhana pada suatu menara yang tinggi, dimana juga sangat
Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

29

mahal. Suatu pendekatan, untuk proses absorpsi kecepatan aliran


liquid yang optimum dapat diambil biasanya sekitar 1,2-1,5 kali Lmin.
Untuk proses Stripping, seperti gambar 22.b, dimana garis operasi
mempunyai slope maksimum dan menyinggung garis operasi pada
titik P, selanjutnya aliran gas pada keadaan minimum V min. Nilai y2
pada y2mak adalah

keadaan maksimum. Sama seperti proses

absorpsi, V= 1,5 x Vmin.


Garis operasi untuk aliran
Liquid Sesungguhnya
P
y1 mak

y1

y2
gariskesetimbangan
garis operasi untuk
aliran liquid minimum

y2

y1

x2

x1

x1mak

(a)

x1

x2
(b)

Gambar 22. Garis Operasi untuk kondisi terbatas


(a).absorpsi, (b).Stripping

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

30

3. Persamaan Analitik untuk menghitung jumlah plate teoritis


dari menara packing.
Persamaan Analitik untuk menghitung jumlah plate teoritis N dalam
suatu proses absorpsi dengan menggunakan menara packing sama
dengan persamaan yang digunakan pada menara plate.
Untuk perpindahan solote dari fase gas V ke fase liquid L (absorpsi),

y mx 2

1 1 / A 1 / A
ln 1
y 2 mx 2

N
ln A

(37)

Untuk perpindahan solute dari fase liquid L ke fase gas V (stripping) ,

x y1 / m

1 A A
ln 2
x1 y1 / m

N
ln(1 / A)

(38)

Dimana A = L/mV
Bila garis kesetimbangan dan garis operasi merupakan garis lurus,
m dan A = L/mV akan bermacam macam.
-Untuk proses Absorpsi pada konsentrat bottom di tray terakhir,
slope m1 pada titik x1 yang digunakan.
-Untuk larutan encer pada top tray, m 2 pada titik y2 pada garis
keaetimbangan yang digunakan.
Jadi, A1 = L1/m1V1, A2 = L2/m2V2, dan A =

A1 A2

(39)

Juga, untuk larutan encer m2 digunakan dari persamaan


-Untuk proses Stripping , pada bagian atas (top) atau konsentret
stage, slope m2 pada titik y2 pada garis kesetimbangan yang
digunakan.

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

31

- Pada daerah bottom atau larutan encer, slope m 1 pada titik x1 pada
garis kesetimbangan yang digunakan.
Jadi A1 = L1/m1V1, A2 = L2/m2V2, dan A =

A1 A2 .

Contoh Soal 6 ; Laju Alir minimum dan penentuan Jumlah Tray


dengan cara Analitik.
Sebuah Menara Tray mengabsorbsi ethyl alkohol dari aliran gas
inert menggunakan air murni pada 303 0 K dan 101,3 kPa.. Laju
aliran gas masuk 100 kg mol/j dan mengandung 2,2 mol %
alkohol. Diinginkan untuk mengambil 90% alkohol. Hubungan garis
kesetimbangan adalah ;y = mx = 0,68x untuk aliran cukup encer.
Menggunakan 1,5 x laju alir minimum, tentukan jumlah Tray yang
dibutuhkan. Gunakan penyelesaian secara grafik dan pers analitik.
Penyelesaian :
Data yang diberikan : y1= 0,022, x2 = 0, V1 = 100 kg mol/j, m =
0,68. V = V1(1-y1) =100(1-0,022) = 97,8 kg mol inert/j. Mole
alkohol/j V1 = 100 97,8 = 2,20. Menghilangkan 90%, mole/j pada
gas keluar V2 = 0,10(2,20) = 0,220. V 2 = V + 0,22 = 97,8 + 0,22 =
98,02. y2 = 0,22/98,02 = 0,002244. Garis kesetimbangan di plot
dalam grafik x,y, dengan y2, x2, dan y1. Garis operasi untuk aliran
liquid minimum Lmin adalah di gambar dari y2 ,x2, ke titik P,
menyinggung garis kesetimbangan dimana x1mak = y1/m =
0,022/068 = 0,03235, substitus ke persamaan garis operasi (34)
dan menyelesaikan nilai Lmin.

x2
1 x2

L'

x1
y2
y1
L'
V '
1 y1
1 x1
1 y2

V '

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

32

0
0,022
L' min
97,8
1

1 0,022

L ' min

0,03235
0,002244
97,8

0
,
03235

1 0,002244

Lmin = 59,24 kg mol/j. Gunakan 1,5 x Lmin = 1,5(59,24) = 88,86.


Dengan

menggunakan

pers.

34,

untuk

Lmin=88,68

dan

menyelesaikan konsentrasi keluar, x1 = 0,002180. Garis operasi di


plot sebagai garis lurus yang menyinggung titik y 2, x2, dan y1, x1 pada
gambar 23. Suatu titik intermedit dihitung dengan mengatur y =
0,012 pada pers. 34 dan diperoleh x = 0,01078. Plot titik ini terlihat
bahwa garis operasi cenderung berbentuk garis lurus. Ini terjadi
karena larutan sangat encer.
Jumlah Tray diperoleh = 4,0. Total laju alir ;V 1 = 100, V2 = V/(1-y2) =
97,8(1-0,0022440 = 98,02, L2 = L = 88,68 dan L1 = L;/(1-x1) = 88,68/
(1-0,02180) = 90,84.
Untuk menghitung jumlah tray secara Analitik, A1 = L1/mV1 = 90,84/
(0,68)(100) = 1,336, A2 = L2/mV2 = 88,68/((0,68)(98,02) = 1,33.
Dengan menggunakan rata2 geometrik, A = 1,335. Dengan
menggunakan pers.38,

N
N

1
ln
ln A

y1 mx 2

1 1 / A 1 / A
y 2 mx 2

0,022 0

1
ln
( 1 / 1,335 1 / 1,335
ln 1,335 0,00224 0

N = 4,04, hampir sama dengan yang diperoleh secara grafik

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

33

y1
0,02

P
Garis operasi utk
1,5 Lmin

y
0,01
garis operasi utk Lmin
Garis operasi kesetimbangan
y2
0

0,01

x2

0,02
0,03
x1
x1maks
Gambar 23. Garis Operasi untuk minimum dan
aliran liquid aktual

Buku Ajar Proses Absorpsi gas liquid oleh : Sri Redjeki

34

You might also like