You are on page 1of 17

Referat

PPOK (Penyakit
Paru Obstruktif
Kronik)

Oleh : Rani Intan Permata


090610010
Pembimbing : dr. Indra Buana Sp.P

Pendahuluan
Penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) adalah penyakit paru yang
ditandai dengan hambatan aliran udara
di saluran napas yang tidak sepenuhnya
reversible.
Hambatan aliran udara ini bersifat
progresif dan berhubungan dengan
respon inflamasi paru terhadap partikel
atau gas yang beracun/ berbahaya.

Anatomi Paru-paru

Definisi
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) PPOK adalah penyakit

paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di


saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau
reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan
emfisema atau gabungan keduanya.
Bronkitis kronik

Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik


berdahak minimal 3 bulan dalam setahun,sekurang-kurangnya
dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya.
Emfisema

Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran


rongga udara distal bronkiolus terminal,disertai kerusakan
dinding alveoli.

Epidemiologi
Penderita pria : wanita = 3-10 : 1. Pekerjaan

penderita sering berhubungan erat dengan


faktor alergi dan hiperreaktifitas bronkus.
Di daerah perkotaan, insiden PPOM 1 kali lebih
banyak daripada pedesaan
Faktor risiko tersebut meliputi:
Kebiasaan merokok
Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan

tempat kerja
Hipereaktiviti bronkus
Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang

Berdasarkan Global Initiative for Chronic Obstruction Lung Disease (GOLD) 2006, PPOK dibagi atas
4 derajat yaitu :

Klasifikasi PPOK berdasarkan Global Initiative for Chronic Lung Disease


Derajat

Karakteristik
Spirometri normal

0 : Beresiko

Gejala kronik (batuk, produksi sputum)


FEV1/FVC <70%

1 : Ringan

FEV1 80%
Dengan atau tanpa gejala kronik (batuk, produksi sputum)
FEV1/ FVC < 70%
FEV1 30%-80%
(IIa) FEV1 50%-80%

2 : Sedang

(Iib) FEV1 30%-50%


Dengan atau tanpa gejala kronik (batuk, produksi sputum, sesak)

3 : Berat

FEV1/FVC <70%
FEV1 <30% atau FEV1 <50% ditambah gejala gagal napas atau gejala gagal jantung kanan10

Gambaran Klinis

a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisis
PPOK dini umumnya tidak ada kelainan

Inspeksi
Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup

mencucu)
Barrel chest (diameter antero - posterior dan
transversal sebanding)
Penggunaan otot bantu napas
Hipertropi otot bantu napas
Pelebaran sela iga
Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut
vena jugularis di leher dan edema tungkai
Penampilan pink puffer atau blue bloater

Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga

melebar

Perkusi : Pada emfisema hipersonor dan batas


jantung mengecil, letak diafragma rendah,
hepar terdorong ke bawah
Auskultasi
suara napas vesikuler normal, atau melemah
terdapat ronki dan atau mengi pada waktu

bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa


ekspirasi memanjang
bunyi jantung terdengar jauh

Pemeriksaan Penunjang
1. Faal Paru
Spirometri
Uji bronkodilator

2. Darah rutin : Hb, Ht, leukosit


3. Radiologi : Foto toraks PA dan lateral

Pada emfisema terlihat gambaran :


Hiperinflasi, Hiperlusen, Ruang retrosternal melebar
Diafragma mendatar Jantung menggantung (jantung

pendulum / tear drop / eye drop appearance)

Pada bronkitis kronik :


Normal
Corakan bronkovaskuler bertambah pada 21 % kasus

Penatalaksanaan
Edukasi
Obat - obatan
Terapi oksigen
Nutrisi
Rehabilitasi

PENYULIT
Gagal napas
Kor pulmonale
Infeksi berulang

PROGNOSIS
Faktor-faktor yg memperjelek: usia lanjut, rokok,
hipoksemia yg tdk ditangani, kor pulmonale.
Bila sudah terdapat hipoksemia, prognosis
biasanya kurang memuaskan dan mortalitas pada
2 tahun kurang lebih 50%. Namun di samping
survival perlu diketahui pula morbiditas pasien
PPOK.

Komplikasi
1. Gagal napas
- Gagal napas kronik
- Gagal napas akut pada gagal napas
kronik
2. Infeksi berulang
3. Kor pulmonal

Terima Kasih
^_^

You might also like