Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Salah satu alternatif untuk memenuhi pasar adalah budidaya ikan air tawar dimana
hasilnya juga bisa di pastikan hanya saja peternak masih sedikit yang membudiyakan ikan air
tawar. Hal ini dikarenakan modal yang cukup besar untuk memulai budidaya tersebut.
Kebanyakan orang yang punya modal besar yang bisa membudidayakannya. Budidaya ikan
tawar diantaranya: budidaya ikan nila hitam atau merah, ikan patin, ikan mas,dan lain-lain.
Faktor lain yang memegang peranan penting atas prospek ikan nila dan patin adalah rasa
dagingnya yang khas dengan kandungan omega pada patin dan gizi yang cukup tinggi,
sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat, serta
memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat. Prospek pengembangan budidaya ikan
nila, juga diperkirakan memiliki peluang yang sama baiknya dengan pengembangan jenis
ikan konsumsi
lainnya.
Oleh karena kepopulerannya itu membuat ikan nila memiliki prospek usaha yang
cukup menjanjikan. Apabila ditinjau dari segi pertumbuhan, ikan nila dan patin merupakan
jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang
jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Ikan nila merupakan salah
satu jenis ikan air tawar yang populer di kalangan masyarakat.
II.
BADAN USAHA
A. Nama Usaha
Usaha ini bertemakan Budidaya ikan air tawar khususnya ikan nila.
B. Bentuk Usaha
Usaha ini merupakan usaha perorangan dengan mengupah orang menjadi tenaga kerja
pembudidayaan seperti perawatan (maintanence), pemberian makan, ahli nutrisi untuk ikan,
dan pembuat pakan ternak apabila usaha yang saya buat ini berkembang dengan niat akan
membuat pembuatan pakan sendiri.
Mudah dipelihara,dilepas begitu saja tanpa membagi jenjang dan tingkatan ikan.
Tidak membutuhkan makanan tambahan untuk induk betina dan anak ikan atau bibit
ikan.
Pembibitan ikan terjadi dengan alami tanpa penanganan khusus induk jantan dan
betina
sehingga terjadi perkawinan massal dan bibit ikan yang bervariasi dalam jumlah yang
banyak.
Pemberian pakan ikan tidak perlu membagi ukuran dan tingkatan ikan, semua
III.
DESKRIPSI USAHA
Ikan nila adalah ikan yang hanya dapat hidup pada air hangat. Ikan nila ini berasal
dari Afrika dan diperkenalkan di Indonesia sekitar 30 tahun oleh Balai Besar Pengembangan
Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Budidaya ikan nila dapat dipelihara pada kolam, danau,
sungai yang berada di desa atau luar kota yang airnya bersih.
Jenis nila yang masuk ke Indonesia pertama kali adalah jenis oreochromis niloticus
dan nila jenis mozambigue atau lebih dikenal dengan mujair. Jenis nila ini banyak di sebarkan
oleh BBPBAT ke seluruh tanah air.
Keuntungan dari budidaya nila adalah kemampuan untuk bereproduksi cukup tinggi.
Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan
satu kali. Sifat ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan, menyebabkan kelebihan
populasi ikan nila dalam kolam, yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat. Hal
ini dapat dilihat bada saat panen ikan nila, ukuran ikan nila terdapat berbagai ukuran dari ikan
kecil-kecil, sedang, dan besar.
Ikan nila jantan akan terlihat lebih besar dari ikan nila betina. Menurut BBPBAT
perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan dan nila betina selisih 40%. Lambatnya pertumbuhan
betina di karenakan sifat alaminya untuk menghasilkan anan-anak ikan. Pada saat nila
bertelur, saat itu juga ikan nila betina tidak makan selama kira-kira kurang dari 10 hari. Yang
dilakukan oleh induk nila betina adalah menjaga larva dalam mulutnya sampai ukuran cukup
besar untuk dibiarkan oleh induknya. Reproduksi ini terjadi pada kolam air tanah atau kolam
semen yang airnya tenang.
Budidaya ikan nila di jaring apung dan air deras dapat mengurangi reproduksi ikan
kecil, karena proses pemijahan sulit untuk dilakukan, sehingga telur-telur ikan nila betina
akan hanyut dan tidak adanya tempat yang tenang untuk jantan membuat sarang dan
membuahi telur-telur nila.
Untuk memproduksi nila yang cepat besar yaitu nila jantan dapat dilakukan beberapa
hal. yaitu:
Pertama, memisahkan anak nila jantan untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini
tidak mudah karena tidak efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya
ikan kurang mengenal mana jenis betina dan jantan.
Kedua, melakukan kawin silang untuk mendapatkan jenis induk yang bisa
menghasilkan anak ikan jantan. Tehnik ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan
ujicoba yang tidak mudah. Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium
untuk mempelajari hormon XX yaitu betina dan XY jantan.
Ketiga, cara yang paling mudah dan sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah
jenis betina menjadi jantan dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan nila.
Cara ini banyak digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan oleh siapa
saja.
dalam kolam menjadi 250 ekor permeter persegi. Pada minggu ketiga 1000 ekor anak
ikan sudah mencapai rata-rata 0.1 gram perekor. Pemberian pakan sebanyak 20% dari
total biomassa. Kira-kira 20 gram perhari selama 7 hari. Setelah 21 hari, pemberian
pakan berhormon dihentikan. Pemberian pakan berhormon ini akan menghasilkan 97100% anak nila jantan. Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70- 80 persen jika kualitas
air baik dan tempat pemeliharan baik. Perlu diketahui, selama 21 hari anak ikan tidak
boleh diberi pakan selain pakan berhormon! Setelah 21 hari Mulailah memberi pakan
yang tidak mengandung hormone.
berat rata-rata 0.5 gram sudah boleh ditebar pada kolam pembesaran. Sebaiknya pada
pembesaran jangan ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau ikan lainnya dalam satu kolam.
Anak ikan yang diberi pakan berhormon akan bertumbuh lebih cepat dari anak- anak ikan
yang tercampur jenis kelaminnya atau yang tidak diberi hormon.
Dengan itu dapat disimpulkan bahwa Ikan ini sangat mudah untuk dibudidayakan,
berikut ini langkah-langkah untuk budidaya ikan nila :
Teknik Budidaya
1. Persiapan kolam
Jenis kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan nila berupa kolam dengan jenis tanah
liat atau liat berpasir. Sebaiknya kedalam kolam yang akan dibuat berkisar antara 0.5 1m.
kedalama kolam mempengaruhi tingkat kesuburan kolam, dimana kedalaman berpengaruh
terhadap banyaknya sinar matahari yang masuk yang berperan dalam proses fotosintesis
sehingga menyebabkan tersedianya makanan alami bagi ikan. Kolam harus memiliki saluran
pemasukan dan pengeluaran air. Hai ini penting untuk mengatur sirkulasi air di kolam.
Sebelum kolam diisi air sebaiknya :- Kolam dikeringkan dan dijemur selama 4-7 hari/sampai
dasar kolam retak-retak. Hal ini berguna untuk membasmi hama dan bibit penyakit.Pemberian kapur pada kolam dengan dosis 10-25 gram/m2, hal ini berguna untuk membasmi
bibit penyakit yang masih terdapat di dasar kolam dan selain itu juga dapat meningkatkan PH
air.
Pemupukan kolam. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang maupun pupuk
buatan. Hal ini perlu karena ikan nila menyukai pakan plankton. Pupuk kandang paling baik
diberikan pada awal persiapan kolam dengan dosis 250 g/m3, setelah kolam diisi air
selanjutnya diberikan pupuk anorganik berupa urea dan TSP dengan dosis masing-masing 2.5
g/m2 dan 1.25 g/m2.- Pengisian air kolam. Sumber air dapat berasal dari sungai, danau, mata
air atau air sumur. Untuk pengisian pertama, kolam diisi air hingga ketinggian 5-10 cm dan
dibiarkan selama 3-4 hari. Hal ini berguna untuk tumbuhnya makanan alami di kolam.
Selanjutnya kolam diisi penuh dan dilanjutkan dengan pemupukan dengan pupuk organic.
2. Penebaran benih
Ciri-ciri benih yang baik adalah berwarna cerah dan pergerakannya lincah.
Penebarannya berkisar sekitar 15-20 ekor/m2 tergantung dengan ukuran benih. Sebelum
ditebar ikan disucihamakan dahulu dengan direndam pada larutan Kalium Permanat (PK)
atau garam dapur selama 1-2 hari. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat
penebaran, dilakukan aklimatisasi (memasukkan kantong benih ke dalam kolam sehingga air
kolam masuk ke wadah benih sedikit demi sedikit, kemudian secara perlahan benih
dikeluarkan.
3. Pemberian pakan
Jenis pakan yang baik berupa pelet yang mengandung 25% protein. Ikan nila juga bisa
diberi pakan tambahan berupa dedak halus, ampas tahu atau bahan makanan lain yang mudah
diperoleh. Pemberian pakan perhari sebanyak 3- 5% dari berat ikan 4. Hama & Penyakit
Tanda-tanda adanya seranga hama dan penyakit:
Faktor kimia dan fisika : misalkan PH air yang terlalu rendah/tinggi, kekurangan
kandungan oksigen dalam air, perubahan temperatur yang mendadak.Faktor pakan : misalnya
pakan yang digunakan kurang akan vitamin dan gizi, bahan dasar pakan yang sudah busuk
sehingga menjadi racun bagi ikan Jenis hama yang sering ditemui :
Hama juga dikenal sebagai predator atau pemangsa. Penanggulangannya dapat berupa
pemusnahan langsung untuk hama yang berukuran relatif besar seperti ular, kodok, burung,
dll. Untuk hama yang berukuran kecil pencegahan dapat dilakukan dengan pemasangan
saringan pada saluran pemasukan air kolam. Hama yang menyerang ikan dapat dicegah
dengan cara perawatan kolam yang teratur, menjaga kualitas makanan dan kualitas air.
Jenis penyakit :
Penyakit Jamur (Saprolegnia)Menyerang ikan atau telur sebagai tanda permukaan
ikan ditumbuhi semacam kumpulan benang kapas berwarna putih kecoklatan. Pengobatan:
ikan direndam dalam larutan Malachite Green dengan dosis 60 gram obat/m3 selama 10-20
detik.Penyakit Bintik PutihDikenal dengan white spot disease. Penyakit sering menyerang
ikan dengan tanda-tanda tubuh ikan diselimuti bintik-bintik putih.
Pencegahannya dengan melakukan pengeringan pada kolam setiap habis panen.
Pengobatan dengan methylen blue sebanyak 1 gram yang dilarutkan dalam 100 ml air bersih.
Kemudian larutan ini ditetaskan pada bak atau wadah perendaman ikan yang sakit sebanyak
3-4 ml setiap 4 liter air. Cacing insang (Dactylogyrus) dan cacing kulit (Gyrodactylus) Jenis
cacing ini menyerang bagian insang dengan gejala: gerakan ikan melemah, tubuh ikan
berwarna pucat dan nafsu makan berkurang.Pengobatannya yaitu dengan perendalam ikan
dalam larutan formalin 100-200 selama 30-60 menit. Selain itu juga dilakukan penyemprotan
kolam dengan pestisida (Dipterek, Agrothion, Emulthion) dosis 0.5-1.0 gram obat/m3 air
selama 24 jam. Lerneae Parasit ini berbentuk seperti jarum dan menenpel pada tubuh ikan.
Parasit ini bisa dicegah dengan memasang filter dari bahan ijuk dan kerikil di saluran
pemasukan kolam. Kutu Ikan (Argulus)Berbentuk bulat, warna abu-abu kehijauan dengan
ukuran 0.4-0.6 cm. Menyerang dengan menusuk tubuh ikan dan menimbulkan infeksi serta
pengaruh racun yang dikeluarkan kutu ikan menyebabkan kematian ikan nila.
5. Panen
Pemanenan dilakukan pada 3-6 bulan pemeliharaan. Hal ini tergantung pada:
Kesuburan kolam Ukuran ikan yang diharapkan Teknik pemeliharaan Biasanya untuk
ukuran 500-600 gr/ekor pemanenan dapat dilakukan selama 6 bulan pemeliharaan.
Pemanenan di kolam dapat dilakukan dengan pengeringan air hingga tersisa di kemalir yang
untuk selanjutnya dapat ditangkap dengan diseser.
IV.TUJUAN USAHA
IV.1 Tujuan
Usaha ini bertujuan agar dapat meningkatkan perekonomian dan menjadi contoh
masyarakat lainnya, karena di daerah didaerah kota Palembang yang saya ketahui usaha ini
hanya akan didapat dari luar daerah kota Palembang ditambah lagi daerah ini Khususnya
masih Banyak Lahan dan Sumber Daya Alam lainnya belum di kelola oleh masyarakat
sekitar.
IV.2 Manfaat
Menumbuhkan jiwa wirausaha
Melatih kemandirian dan menumbuhkan jiwa kebersamaan
Meningkatkan ketrampilan di bidang kewirausahaan
Mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam dunia usaha
Melatih rasa tanggung jawab
V.
RENCANA PEMASARAN
Setiap usaha (bisnis) membutuhkan rencana bisnis (Business Plans) terutama bisnis
baru dan bisnis yang mengharapkan perubahan atau pertumbuhan yang signifikan dalam
waktu dekat. Dalam teori, rencana bisnis akan memberikan arahan strategis bagi keberlangsungan aktivitas usaha (bisnis) yakni dengan menuliskan atau mendeskripsikan tujuan dan
cara mencapainya, yang kemudian mengikuti renca-na yang telah ditulis untuk mencapai
target. Didalam melakukan suatu usaha penting memngunakan rencana pemasaran yaitu
dengan mencari informasi mengenai usaha yang akan kita jalani. Berikut yang informasi
yang telah diketahui :
Menganalisis Peluang Usaha
Pada akhir abad ini, dunia usaha telah menjadi makin komersial. Para pengusaha
berlomba untuk menguasai pasar dengan menjual produk usahanya ke pasar. Tentu saja hal
ini menimbulkan berbagai masalah, tetapi juga sekaligus membuka kesempatan baru dalam
menjalankan usahanya. Untuk tetap dapat bersaing, pengusaha perlu memanfaatkan informasi
yang tersedia Sedikitnya, ada tiga informasi dasar yang perlu dihimpun oleh pengusaha, yaitu
tipe pasar, variasi harga, dan kecenderungan harga dari produk yang dihasilkan. Makin
banyak informasi yang diperoleh pengusaha, makin baik karena mempermudah penentuan
peluang usaha. Pengusaha perlu menanalisis secara cermat informasi tersebut sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan dalam menentukan dan mengarahkan kegiatan usahanya.
Informasi pertama yang biasanya dianalisis oleh pengusaha adalah mengenai tipe
pasar yang akan dimasukinya. Banyak pengelompokan tipe pasar sudah dilakukan, salah satu
diantaranya didasarkan pada produk yang dipasarkan. Setelah pengusaha menentukan tipe
pasar yang akan dimasuki, maka diperlukan informasi tentang pasar tersebut meliputi sistem
pasar, karakteristik pembeli, satuan ukuran yang digunakan, dan penggolongan kualitas yang
diinginkan. Informasi mengenai prasarana yang tersedia, biaya penyimpanan, dan sebagainya
menjadikan pengusaha dapat memanfaatkan pasar secara lebih bijaksana. Kecenderungan dan
variasi harga produk merupakan informasi lain yang perlu dihimpun oleh pengusaha. Setiap
produk mempunyai kecenderungan harga yang berbeda, tergantung dari permintaan dan
perubahan biaya produksi.
VI.
ANALISIS USAHA
Budidaya dilakukan pada kolam sederhana ukuran 500 m2 dengan padat tebar 35
ekor/m2. Feeding rate sebesar 3% dengan masa pemeliharaan 3,5 bulan, mortalitas 25% dan
hasil panen ukuran 300 gram per ekor.
1. Investasi
Pembuatan Kolam Rp. 700.000
Pembelian peralatan Rp. 300.000
Total Rp. 1.000.000
2. Biaya tetap pertahun
Perawatan (10% x Investasi) Rp. 100.000
Penyusutan (10% x Investasi) Rp. 200.000
Bunga Modal (18% x Investasi) Rp. 180.000
Total Rp. 480.000
Biaya tetap per panen dalam 1 tahun adalah Rp. 480.000 : 4 = Rp. 120.000
3. Biaya variabel
Benih 1750 ekor @ Rp. 150 Rp. 262.500
Pakan selama 3,5 bulan
433 kg @ Rp.3900 Rp. 1.688.700
Obat-Obatan Rp. 100.000
Total Rp. 2.051.200
Total (B + C) = Rp. 2.051.200 + Rp. 120.000 = Rp. 2.171.200
4. Hasil produksi per periode
Panen 394 kg @ Rp. 9.000 Rp. 3.546.000
5. Keuntungan
Total D Total (B + C)
Rp. 3.546.000 Rp. 2.171.200 = Rp. 1.374.800
Keuntungan Rp. 1.374.800
VII.
RENCANA PRODUKSI
Proses Produksi
Adapun perencanaan dalam produksi produk atau usaha yang kita lakukan yaitu perlu
diadakan rencana sebagai berikut :
A. Lokasi Pembudidayaan
Usaha ini akan saya lakukan di Tempat tinggal saya yang memiliki lahan yang cukup
besar untuk dibuat kolam pembudidayaan ikan nila. Yaitu di Jalan Sirna raga Lr. Melati No.
2111 Kecamatan Kemuning Keluraha Pipa reja.
B. Target Pelanggan
Pasar pasar Tradisional yang ada di Kota Palembang, Rumah makan dan warung warung
lesehan.
PROPOSAL USAHA
KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA
Judul:
Pembudidayaan ikan nila menggunakan kolam terbuka.
Oleh:
Sony Andre Pratikto
05081006013