You are on page 1of 20

EVAPORASI

NAMA

KELOMPOK

1.SHINTA AISYAH
130425002
2.YOSUA
130425006
3.SUSI SIGIRO
130425009
4.RIZKY RUMAHORBO 130425010

1. Pendahuluan.
Definisi: Evaporasi, salah satu metoda yang digunakan untuk pengentalan
larutan, dengan pelepasan air dari larutan tersebut melalui pendidihan di
dalam suatu bejana evaporator serta mengeluarkan hasil uapnya.
2. Manfaat utama evaporasi di dalam industri :
a. Pengentalan awal cairan sebelum proses lanjut
b. Pengurangan volume cairan
c Untuk menurunkan aktivitas air
3. Cara kerja
Evaporasi dilakukaan dengan menambahkan kalor pada larutan untuk
menguapkan bahan pelarut. Secara prinsip kalor dipasok untuk kalor
laten penguapan
Syarat Perancangan:
Desain suatu unit evaporasi memerlukan aplikasi praktis data
perpindahan kalor pada cairan yang sedang mendidih, bersama dengan
realisasi apa yang terjadi terhadap cairan selama pengentalan

Konstruksi Dasar Evaporator


Sistem evaporator industri pada umumnya terdiri atas :
1. Sebuah penukar kalor untuk memasok kalor sensibel
dan kalor laten penguapan pada
umpan. Di dalam
industri bioproses, uap (steam ) jenuh dipergunakan
sebagai medium pemanas.
2. Sebuah separator yang di dalamnya uap dipisahkan
dari phasa cair kentalnya.
3. Sebuah kondensor untuk penghasil kondensasi uap
dan pembuangan dari sistem . Ini dapat dihilangkan jika
sistem bekerja pada kondisi atmosphere.
Di dalam industi bioproses, resiko kerusakan karena
panas pada cairan yang dikentalkan kadangkala
meningkat jika evaporasi dilakukan
pada tekanan
atmospher sehingga biasanya penguapan dilakukan
pada tekanan lebih rendah dari pada tekanan
atmosphere.

PRINSIP KERJA EVAPORATOR

1. Pemekatan larutandidasarkan pada perbedaan titik


didih yang sangat besar antara zat-zatnya.
2. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik
didih normal.
4. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah
menguap (misalnya: gula) akan tergantung tekanan dan
kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni
disebut Kenaikan titik didih
6. Harus dipanaskan ke suhu yang lebih tinggi yang ada
diefek awal.

Prinsip kerja peralatan evaporator adalah berdasarkan


pada penurunan tekanan menyebabkan turunnya titik
didih cairan. Panas yang dibutuhkan unutk penguapan
cairan adalah berasal dari steam. Steam tersebut
mengalami pengembunan (dikondensikan) pada
tabung dan bersamaan dengan itu memberikan
panasnya untuk penguapan. Steam yang telah diambil
panasnya itu disebut juga kondensat, kemudian
dipindahkan dari dasar calandria dan ditarik melalui
kondensor menuju pompa. Calandria adalah tabung
dimana terjadi pergerakan bahan pangan. Umumnya
medium yang membawa panas adalah uap yang
diperoleh dari boiler atau dari suatu tahapan
penguapan dalam alat penguapan. Perputaran bahan
cair di dalam alat penguapan merupakan hal yang
penting. Sebab perputaran dapat mempengaruhi laju
pindah panas dan dengan perputaran bahan yang
baikakanmeningkatkanlajupenguapan.

EVAPORATOR TERBAGI 2 YAITU:

1. Evaporator Efek Tunggal (single effect)


Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk
hanya melalui satu buah ruang penguapan dan panas diberikan
oleh satu luas permukaan pindah panas. Bila kita menggunakan
satu evaporator saja, uap dari zat cair yang mendidih
dikondensasikan dan dibuang. Metode ini disebut sebagai
evaporasi efek tunggal (single effect evaporation). Walaupun
proses ini sederhana , namun pada proses ini kurang efektif dalam
penggunaan uap

Uap Bekas
Nira Cair
Steam
Nira Kental

2. Evaporator efek multi (multi effect)


Evaporator Efek multi adalah peralatan dimana
uap dari sumber luar dikondensasikan dalam elemen
pemanas efek pertama. Suhu mendidih di mana efek
pertama beroperasi cukup tinggi sehingga air
menguap dapat berfungsi sebagai media pemanas
untuk efek kedua. Uap terbentuk kemudian dikirim
ke kondensor jika itu adalah evaporator efek ganda.
Umpan untuk evaporator jenis multi-efek ini
umumnya ditransfer dari satu efek yang lain. Hal ini
menyebabkan konsentrasi produk utama untuk
mencapai hanya dalam efek salah satu evaporator.

Uap Nira

Uap Nira

Uap Nira
Kondensat

Uap bekas

II

SO2
pH 5,2

IV

III

NK

NE
% brix 12

Peti Sulfitasi

% brix 62
Kondensat

Kondensat

Kondensat

Kondensat

Talodura

Stasiun
Masakan

CARA KERJA EVAPORATOR


1. Larutan dimasukkan
ke dalam evaporator
dan melawati sumber
panas.
2. Panas akan merubah
air pada larutan
menjadi uap air.
3. Uap air dibuang dari
larutan dan
dikondensasikan saat
larutan konsentrasi
tersebut masuk ke
evaporasi tahap dua
atau dikeluarkan dari
sistem.

Gambar dan Bagian


Evaporator
Uap

Aliran sirkulasi
cairan

Umpan

Steam
Steam mengembun di
luar tabung
Pendidihan di
dalam tabung
drips

Cairan
kental

Diagram penampang melintang evaporator standar tabung vertikal


dengan sirkulasi natural

Alat ini merupakan evaporator yang paling klasik dan sederhana. Evaporator ini banyak digunakan
untuk keperluan-keperluan kecil dengan teknologi sederhana.

Features

Tidak memberikan kondisi untuk


terjadinya sirkulasi/aliran cairan,
sehingga koefisien transfer panas rendah
yang menjadikan perpindahan panas tidak
efisien.

Pengendapan kerak terjadi diluar pipa,


sehingga sulit untuk dibersihkan. Konstruksi
alat harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bundel pipa bisa dikeluarkan
untuk dibersihkan

Basket Evaporator
Sirkulasi/aliran cairan bisa berjalan
dengan baik sehingga koefisien
transfer panas akibat konveksi
alami (natural convection) besar,
menjadikan transfer panas cukup
efisien. Sirkulasi aliran terjadi
secara alami (natural circulation)
karena adanya beda rapat massa
yang diakibatkan oleh adanya beda
fasa antara cairan yang berada diluar
pipa dengan
cairan
yang ada
didalam pipa ( dalam-pipa < irtdiluar-pipa).
Pengendapan kerak terjadi didalam
pipa, sehingga Iebih mudah untuk
dibersihkan.

Standard Vertical-Tube Evaporator

Pada alat ini, cairan mengalir


dalam pipa sedangkan steam
pemanas mengalir dalam shell.
Cairan dalam tabung mendidih,
uap yang timbul bergerak keatas
dengan membawa cairan.
Sirkulasi aliran dalam pipa
terjadi karena beda rapat massa
yang terjadi karena perbedaan
fasa antara fluida dalam pipa
(yaitu: campuran uap-cair) dengan
yang diluar pipa (cair). Diatas pipa
terdapat ruang uap yang berfungsi
untuk memisahkan cairan dengan
uap. Uap akan menuju lubang
pengeluaran diatas, sedangkan
cairan jatuh kebawah melewati
saluran besar yang ada ditengah
bejana, dan kembali bersirkulasi
masuk pipa-pipa

Bolling Tube Evaporator dan Sub Merged Tube


Evaporator
Gambar (a dan b) dibawah, yaitu
bolling tube evaporator dan sub
merged
tube evaporator adalah
contoh lain dan forced circulation
vertical tube evaporator
Pada
submerged
tube
type,
seluruh
pipa
pemanas
tercelup
dalam
cairan.
Umpan
masuk
melalui
saluran
dalam
bejana
pemisah uap-cair kemudian
mengalir kedalam pemanas
dan bawah. Pada boifing
tube type, tidak seluruh pipa
pemanas
tercelup
oleh
larutan.
Larutan
umpan
angsung masuk kebagian
bawah seksi pemanas.

Long tube evaporator

Keuntungan:
Efektif untuk memekatkan
cairan yang memepunyai
kecenderungan untuk berbusa
Efektif untuk menangani
material yang sensitif terhadap
panas karena evaporator ini
dapat dioperasikan tanpa
resirkulasi.
Kapasitasnya besar
Permukaan panas yang lebih
besar daripada evaporator yang
lainnya
Kerugian:
Biaya tinggi
garam dan liquid yang dapat
menggumpal
Heat transfer tidak efektif pada
beda temperatur untuk climbing
film evaporator.

Short tube evaporator

Relatif lebih murah serta pengoperasian


dan pembersihannya lebih mudah.(Ulrich,
1984)
Dapat beroperasi dengan jangkauan
konsenterasi yang cukup luas antara
umpan dan cairan pekat dalam satu unit
saja.
Cocok untuk evaporasi efek tunggal.
Umumnya dioperasikan dengan sirkulasi
alamiah (natural evaporator)
Dapat digunakan untuk larutan yang
memebentuk deposit padatan,karena
padatan yang terbentuk dapat dibersihkan
secara mekanis.
Tidak cocok menguapkan larutan dalam
masa yang singkat.
Tidak cocok untuk memekatkan zat cair
yang peka terhadap panas
Tidak cocok untuk memekatkan larutan
yang sangat viskous dan mudah
membentuk busa

Pabrik Yang Menggunakan Evaporator

Pabrik PG GulaPabrik
Krebet
Baru
Malang
ini memiliki
1Pre-evaporatordan

Pre
Evaporator

8Evaporator. Namun dalam prosesnya hanya 1Preevaporatordan 5Evaporatoryang digunakan.


Sedangkan 3 sisanya digunakan sebagai cadangan
bilaEvaporatoryang bekerja
mengalamitroubleatau bilaEvaporatoryang bekerja
perlumaintenance. Ke 5Eveporatorbekerja secara
kontinyu. Ini dilakukian kerena jumlah air yang
terkandung dalam nira cukup besar yaitu sekitar 8090%, maka proses penguapan ini perlu dilakukan
sebanyak-banyaknya dan seefektif mungkin.
Prinsip kerjaPre-evaporatordanevaporatoradalah
menguapkan sebagian besar kandungan air yang
ada dalam nira dengan menggunakan uap sebagai
pemanasnya, dengan menggunakan
systemquintiple effect(5 seri) dengan pararel
badan akhir. Dimana nira dan uap mengalir secara
bersama dariEvaporatoryang satu
keEvaporatorberikutnya. Nira dan uap (steam) tidak
berkontak langsung melainkan keduanya dipisahkan
oleh rangkaian pipa nira yang tersusun seri,
sehingga hanya terjadi proses perpindahan
(transfer) panas dari uap ke nira dalam rangkaian
pipa.Pre-evaporatordipakai dengan susunan tunggal
(single effect) sedangkanevaporatordengan
susunan berangkai (multiple effect).

Pabrik PG. Madukismo, Yoyakarta

Multiple Effect
Evaporator

Multi effect evaporator


Menggunaan uap pada tahap
untuk dipakai pada tahap
berikutnya. Semakin banyak
tahp, semakin rendah konsumsi
energinya Biasanya maksimal
teridri dari tujuh tahap, bila lebih
seringkali ditemui biaya
pembuatan melebihi biaya
penghematan energy Ada 2 tipe
aliran, aliran maju dimana
larutan masuk dari tahap paling
panas ke yang lebih rendah, dan
aliran mundur kebalikan dari
aliran maju. Cocok untuk
mengani produk yang sensitive
terhadap panas seperti enzim
dan protein

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH..!!

You might also like