You are on page 1of 41

PEMBEKALAN

FARMAKOTERAPI
ROTASI KLINIK
ILMU PENYAKIT SARAF
TIM FARMAKOLOGI
FK UNISSULA

NO

DAFTAR PENYAKIT MENURUT SKDI

LoC

Ilmu Penyakit Saraf


1

Bells palsy

4A

Migraine

4A

Tension headache

4A

Neuropathy

3A

Infark serebral

3B

Meningitis

3B

Hernia nucleus pulposus (HNP)

3A

Carpal tunnel syndrome

3A

Perdarahan subarakhnoid

3B

10

Hematom intraserebral

3B

11

Spondilitis TB

3A

Bells Palsy
Bells
dengan

palsy
tipe

merupakan
lower

kelemahan

motor

neuron

wajah
yang

disebabkan oleh keterlibatan saraf fasialis yang

idiopatik di luar sistem saraf pusat, tanpa


adanya penyakit neurologik lainnya.
Terapi bells palsy diberikan terapi sistemik

Peresepan agen sistemik


Pada penderita bells palsy diberikan terapi
sistemik yaitu :
Kortikosteroid (Prednison,Methylprednisolon)
Vitamin B Complex (B1,B6,B12)

Kortikosteroid
Prednison
Kerjanya : sebagai antiinflamasi kuat
Indikasi : Bells palsy, multiple scelerosis
Dosis : sediaan prednison tablet 5 mg. prednison
tablet diberikan 60 mg/hari dibagi dalam 4 dosis
selama 5 hari. Setelah lima hari, dosis prednison
ditapering off menjadi menjadi 40 mg/hari selama 5
hari berikutnya. Disamping itu pasien juga diberikan
neurotropik. Tidak boleh diberhentikan secara tiba
tiba pemberianya.

Methylprednisolon
Kerjanya

Metilprednisolon

adalah

glukokortikoid turunan prednisolon yang bekerja


menekan inflamasi.

Indikasi

: Bells palsy, Artritis Rheumatoid

Dosis : diberikan 4 - 48 mg/hari sediaan 4mg,


8mg, 16mg

Interaksi obat
Obat-obat yang menginduksi enzim-enzim hepatik,
seperti fenobarbital, fenitoin, dan rifampisin dapat
meningkatkan klirens kortikosteroid. Oleh sebab itu jika
terapi kortikosteroid diberikan bersama-sama obatobat tersebut, maka dosis kortikosteroid harus
ditingkatkan untuk mendapatkan hasil sebagaimana
yang diharapkan.
Obat-obat seperti troleandomisin and ketokonazol
dapat menghambat metabolisme kortikosteroid, dan
akibatnya akan menurunkan klirens atau ekskresi
kortikosteroid. Oleh sebab itu jika diberikan
bersamaan, maka dosis kortikosteroid harus
disesuaikan untuk menghindari toksisitas steroid.

Vitamin B complex
Terdiri dari vitamin B1,B6,B12
Vitamin B1 berperan sebagai koenzim pada
dekarboksilasi asam alfa-keto dan berperan dalam
metabolisme karbohidrat.
Vitamin B6 didalam tubuh berubah menjadi piridoksal
fosfat dan piridoksamin fosfat yang dapat membantu
dalam metabolisme protein dan asam amino.
Vitamin B12 berperan dalam sintesa asam nukleat
pada sistem syaraf dan kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan komplikasi neurologik .
Dosis : 1 tablet sehari

R/ Metyhlprednisolon 16 mg tab
3 dd 1 tab p.c
R/ Vitamin B1,B6,B12 tab No. X
1 dd I tab

No. XV

MIGRAINE
adalah serangan nyeri kepala berulang, dengan
karakteristik lokasi unilateral, berdenyut dan
frekuensi, dan berlangsung 2-72 jam.
Terapi migren dapat diberikan agen sistemik

seperti OAINS , Anti migrain spesifik

Tension Headache
Adalah dalah nyeri kepala bilateral yang
menekan (pressing/squeezing), mengikat,
tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak
diperburuk oleh aktivitas fi sik, bersifat ringan
hingga sedang, tidak disertai (atau minimal)
mual dan/atau muntah, serta disertai
fotofobia atau fonofobia.
Terapi tension headache dapat diberikan agen
sistemik seperti OAINS, analgesik antipretik.

Peresepan agen sistemik


Pada penderita migraine diberikan terapi
sistemik yaitu :
OAINS (Na diclofenac)
Anti migrain spesifik (triptan, alkaloid ergot)

OAINS
Na Diklofenak
Kerjanya : menghambat enzim siklooksigenase
(cox 1 dan cox 2) pada sintesis prostaglandin
Indikasi : migrain, rheumatoid arthritis
Dosis : sediaan berupa tablet 25 mg dan 50
mg. anak dibawah 14 tahun menggunakan
sediaan 25 mg dosis maksimal 150 mg, untuk
penderita migren diberikan 50 mg sehari.

Ibuprofen
Kerjanya : menghambat enzim siklooksigenase (cox 1 dan
cox 2) pada sintesis prostaglandin
Indikasi : nyeri ringan sampai sedang, nyeri setelah operasi,
nyeri pada penyakit sendi (seperti pengapuran sendi atau
rematik), nyeri otot, migrain
Dosis : Dosis dewasa: 3 4 x 200 400 mg per hari. Dosis
anak: 20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi.
Efek ibuprofen timbul 30 60 menit setelah dikonsumsi dan
bertahan selama 4 8 jam. Dosis maksimal ibuprofen adalah
1200 mg/hari. Dosis maksimal pada anak dengan berat badan
< 30 kg adalah 500 mg/hari. Ibuprofen baik diminum segera
setelah makan.

Anti migrain spesifik


Triptan
Kerjanya : obat ini bekerja dengan mengikat
reseptor serotonin di pembuluh darah kranial
dan menginhibisi pelepasan pro inflammatory
neuropeptida.
Indikasi : Migrain
Dosis : Sumatriptan sediaan tablet 50 mg
diberikan 50 100 mg saat serangan dosis
maksimal 300 mg

Alkaloid Ergot
Ergotamin
Kerjanya :
vasokonstriksi pada arteri karotis
external yang terdilatasi dan menghambat neuron
serotonergik sentral yang memperantarakan
transmisi nyeri.
Indikasi : Migrain
Dosis : sediaan berupa tablet 1 mg diberikan 2 kali 1
tablet sehari, bila diperlukan dapat diberikan 1
tablet tiap 30 menit, maksimal 6 tablet per
serangan.

R/ Ibuprofen 400 mg tab No. XII


3 dd I tab p.r.n p.c
R/ Ergotamin tab 1 mg No. X
2 dd I tab

Neuropati
Adalah Neuropati adalah masalah saraf yang
menyebabkan nyeri, mati rasa, kesemutan,
pembengkakan, atau kelemahan otot pada bagian
tubuh yang berbeda. Neuropati dapat disebabkan
oleh
cedera
fisik,
infeksi,
penyakit
(seperti kanker, diabetes, gagal ginjal, atau
malnutrisi), atau obat-obatan, yang disebut
neuropati perifer.
Terapi pada neuropati dapat diberikan Vitamin B
complex, gabapentin pada neuropati pain

Dworkin, RHH., OConnor, BB., Backonja, M., Farrar, JTT., Finnerup, NBB., Jensen, TSS., Kalso, EAA., Loeser, JDD.,
Miaskowski, C., Nurmikko, TJJ., Portenov, RKK., Rice, ASCS., Stacey, BRR., Trede, RDD., Turk, DCC., Wallace, MSS.,
2007. Pharmacologic management ofneuropathic pain: Evidence-based recommendations., PAIN; 132(3):23751.

Gabapentin
Mekanisme kerja : mengikat reseptor 2 subunits
dari voltage activated calsium channels, memblok
ca2+ masuk pada ujung saraf dan mengurangi pelepasan
neurotransmitter.
Indikasi : digunakan untuk membantu mengendalikan
kejang-kejang dalam pengobatan epilepsi, terapi nyeri
neuropati.

Dosis : 3 x 100 300 mg / hari

R/ Gabapentin 300 mg tab No. XII


3 dd I tab p.r.n
R/ Vitamin B Complex tab No. X
1 dd I tab

Infark Serebri
Adalah kematian neuron, glia dan vaskulator
yang disebabkan oleh tidak adanya oksigen atau
nutrien atau terganggunya metabolisme

Farmakoterapi pada infark serebri dapat


diberikan antitrombotik, citicholin, Nootropik
agent (senyawa yang meningkatkan kemampuan
kognitif manusia fungsi dan kapasitas otak)

Antitrombotik
Aspilet
Kerjanya : Mengurangi agregasi trombosit,
adhesi platelet dan pembentukan trombus
melalui penekanan sintesis tromboksan A2
dalam trombosit di pembuluh darah dengan
menghambat ezim siklooksigenase.
Indikasi : Infark, mialgia,neuralgia.
Dosis : diberikan 1 kali sehari sediaan Tablet 80
mg dan 100 mg

Nootropik
Piracetam
Kerjanya : meningkatkan efektifitas dari fungsi telensefalon otak
melalui

peningkatan

fungsi

neurotransmiter

kolinergik.

Telensefalon inilah yang mengatur fungsi kognitif pada manusia


(memori, kesadaran, belajar dan lain). Fungsi lain dari piracetam
adalah menstimulasi glikolisis oksidatif, meningkatkan konsumsi
oksigen

pada

otak,

serta

mempengaruhi

pengaturan

cerebrovaskular dan juga mempunyai efek antitrombotik.

Indikasi : sediaan kapsul untuk gejala-gejala


involusi yang berhubungan dengan usia lanjut,
kemunduran daya pikir, gangguan adaptasi,
reaksi
psikomotorik
yang
terganggu.
Alkoholisme
kronik
dan
adiksi
.
Pada kondisi yang berat, pengobatan infark
serebral dapat diberikan dalam bentuk injeksi IV
atau IM

Dosis :
Injeksi IV atau IM
- Dosis lazim : 3 x 1 gram per hari.
- Kasus akut : dosis per hari 3 - 9 g, 3-4 kali per
hari
- Kasus gawat : infus dengan dosis sampai 12
gram per hari.
Sediaan ampul @ 5 ml dan @ 15 ml tiap ml
mengandung 200mg piracetam

Citicholine
Kerjanya : perbaikan dan sintesis membran
neuron sistem saraf pusat
Indikasi : Gangguan kesadaran yang diikuti
kerusakan atau cedera serebral, operasi otak
dan infark selebral
Dosis : pada penderita infark serebral diberikan
secara intravena sediaan berupa ampul berisi
125 mg/ml injeksi diberikan 1000 mg / hari

R/ Inj. Piracetam amp 200 mg/ml No. III


i.m.m
R/ Inj. Citicholine amp 125 mg/ml No. I
i.m.m

Meningitis
Adalah suatu infeksi / peradangan dari
meninges,lapisan yang tipis yang mengepung
otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung,
disebabkan oleh bakteri, virus
Terapi meningitis diberikan antibiotik sesuai
penyebabnya, antipiretik parenteral, analgesik
parenteral

Ceftriakson
Kerjanya : menghambat sintesis mucopeptide di
dinding sel bakteri.
Indikasi :infeksi saluran nafas,, infeksi saluran
kemih, sepsis, meningitis, infeksi tulang, sendi
dan jaringan lunak, infeksi intra abdominal,
infeksi genital (termasuk gonore).
Dosis : injeksi vial 1-2 mg perhari dengan dosis
maksimal 4 mg /hari. Sediaan vial 1 mg @ 10 ml.

Analgesik,antipiretik parenteral
Ibuprofen
Kerjanya : menghambat aktivitas cyclooxygenase
dan menghambat sintesis prostaglandin.
Indikasi : Inflamasi, nyeri, demam
Dosis : diberikan 400-800 mg intravena

R/ Inj. Ceftriaxone 1 g vial


No. I
Aquabidestilata steril 10cc No. I
Spuit disposible 10 cc
No. I
Needle disposible 23G No. I
i.m.m
R/ Inj. Ibuprofen amp 400 mg/ 4 ml No. I
Spuit disposible 5 cc
No. I
i.m.m

Perdarahan subarachnoid
adalah salah satu kedaruratan neurologis yang
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di
ruang subaraknoid diantara lapisan dalam (pia
mater) dan lapisan tengah (arachnoid) pada
jaringan yang melindungan otak.
Penyebab paling sering adalah aneurisma
serebral.
Terapi dapat diberikan piracetam, citicholin.

Pemberian manitol
Manitol diberikan bila terjadi peningkatan TIK
(tekanan Intra cranial 20-25 mmHg)
Kerjanyan menghambat reabsorbsi natrium dan
klorida, bekerja pada sawar darah otak.
Dosis : manitol 20 % dengan dosis 0,5-1 gr/kg BB
diberikan setiap 4 6 jam sediaan berupa infus
20% dalam 250 ml atau 500 ml. Dosis dewasa
rata-rata : 50 100g.

KASUS I
Seorang laki laki 30 th datang ke psukesmas
dengan keluhan wajah perot sejak satu hari yang
lalu setelah sebelumnya bepergian jauh
menggunakan sepeda motor keluhan tidak
disertai kelemahan anggota gerak, penderita
masih dapat jalan seperti biasa.Hasil
pemeriksaan vital sign normal
1. Tulisakan diagnosisnya
2. Tuliskan farmakoterapinya

KASUS II
Seorang wanita 24 th datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri kepala sebelah kanan
berdenyut sejak tadi malam,memberat ketika
dikeramaian, dirasakan lebih nyaman ditempat
gelap, keluhan tidak disertai mual muntah.
1. Tuliskan diagnosisnya
2. Tuliskan farmakoterapinya

You might also like