Professional Documents
Culture Documents
FARMAKOTERAPI
ROTASI KLINIK
ILMU PENYAKIT SARAF
TIM FARMAKOLOGI
FK UNISSULA
NO
LoC
Bells palsy
4A
Migraine
4A
Tension headache
4A
Neuropathy
3A
Infark serebral
3B
Meningitis
3B
3A
3A
Perdarahan subarakhnoid
3B
10
Hematom intraserebral
3B
11
Spondilitis TB
3A
Bells Palsy
Bells
dengan
palsy
tipe
merupakan
lower
kelemahan
motor
neuron
wajah
yang
Kortikosteroid
Prednison
Kerjanya : sebagai antiinflamasi kuat
Indikasi : Bells palsy, multiple scelerosis
Dosis : sediaan prednison tablet 5 mg. prednison
tablet diberikan 60 mg/hari dibagi dalam 4 dosis
selama 5 hari. Setelah lima hari, dosis prednison
ditapering off menjadi menjadi 40 mg/hari selama 5
hari berikutnya. Disamping itu pasien juga diberikan
neurotropik. Tidak boleh diberhentikan secara tiba
tiba pemberianya.
Methylprednisolon
Kerjanya
Metilprednisolon
adalah
Indikasi
Interaksi obat
Obat-obat yang menginduksi enzim-enzim hepatik,
seperti fenobarbital, fenitoin, dan rifampisin dapat
meningkatkan klirens kortikosteroid. Oleh sebab itu jika
terapi kortikosteroid diberikan bersama-sama obatobat tersebut, maka dosis kortikosteroid harus
ditingkatkan untuk mendapatkan hasil sebagaimana
yang diharapkan.
Obat-obat seperti troleandomisin and ketokonazol
dapat menghambat metabolisme kortikosteroid, dan
akibatnya akan menurunkan klirens atau ekskresi
kortikosteroid. Oleh sebab itu jika diberikan
bersamaan, maka dosis kortikosteroid harus
disesuaikan untuk menghindari toksisitas steroid.
Vitamin B complex
Terdiri dari vitamin B1,B6,B12
Vitamin B1 berperan sebagai koenzim pada
dekarboksilasi asam alfa-keto dan berperan dalam
metabolisme karbohidrat.
Vitamin B6 didalam tubuh berubah menjadi piridoksal
fosfat dan piridoksamin fosfat yang dapat membantu
dalam metabolisme protein dan asam amino.
Vitamin B12 berperan dalam sintesa asam nukleat
pada sistem syaraf dan kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan komplikasi neurologik .
Dosis : 1 tablet sehari
R/ Metyhlprednisolon 16 mg tab
3 dd 1 tab p.c
R/ Vitamin B1,B6,B12 tab No. X
1 dd I tab
No. XV
MIGRAINE
adalah serangan nyeri kepala berulang, dengan
karakteristik lokasi unilateral, berdenyut dan
frekuensi, dan berlangsung 2-72 jam.
Terapi migren dapat diberikan agen sistemik
Tension Headache
Adalah dalah nyeri kepala bilateral yang
menekan (pressing/squeezing), mengikat,
tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak
diperburuk oleh aktivitas fi sik, bersifat ringan
hingga sedang, tidak disertai (atau minimal)
mual dan/atau muntah, serta disertai
fotofobia atau fonofobia.
Terapi tension headache dapat diberikan agen
sistemik seperti OAINS, analgesik antipretik.
OAINS
Na Diklofenak
Kerjanya : menghambat enzim siklooksigenase
(cox 1 dan cox 2) pada sintesis prostaglandin
Indikasi : migrain, rheumatoid arthritis
Dosis : sediaan berupa tablet 25 mg dan 50
mg. anak dibawah 14 tahun menggunakan
sediaan 25 mg dosis maksimal 150 mg, untuk
penderita migren diberikan 50 mg sehari.
Ibuprofen
Kerjanya : menghambat enzim siklooksigenase (cox 1 dan
cox 2) pada sintesis prostaglandin
Indikasi : nyeri ringan sampai sedang, nyeri setelah operasi,
nyeri pada penyakit sendi (seperti pengapuran sendi atau
rematik), nyeri otot, migrain
Dosis : Dosis dewasa: 3 4 x 200 400 mg per hari. Dosis
anak: 20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi.
Efek ibuprofen timbul 30 60 menit setelah dikonsumsi dan
bertahan selama 4 8 jam. Dosis maksimal ibuprofen adalah
1200 mg/hari. Dosis maksimal pada anak dengan berat badan
< 30 kg adalah 500 mg/hari. Ibuprofen baik diminum segera
setelah makan.
Alkaloid Ergot
Ergotamin
Kerjanya :
vasokonstriksi pada arteri karotis
external yang terdilatasi dan menghambat neuron
serotonergik sentral yang memperantarakan
transmisi nyeri.
Indikasi : Migrain
Dosis : sediaan berupa tablet 1 mg diberikan 2 kali 1
tablet sehari, bila diperlukan dapat diberikan 1
tablet tiap 30 menit, maksimal 6 tablet per
serangan.
Neuropati
Adalah Neuropati adalah masalah saraf yang
menyebabkan nyeri, mati rasa, kesemutan,
pembengkakan, atau kelemahan otot pada bagian
tubuh yang berbeda. Neuropati dapat disebabkan
oleh
cedera
fisik,
infeksi,
penyakit
(seperti kanker, diabetes, gagal ginjal, atau
malnutrisi), atau obat-obatan, yang disebut
neuropati perifer.
Terapi pada neuropati dapat diberikan Vitamin B
complex, gabapentin pada neuropati pain
Dworkin, RHH., OConnor, BB., Backonja, M., Farrar, JTT., Finnerup, NBB., Jensen, TSS., Kalso, EAA., Loeser, JDD.,
Miaskowski, C., Nurmikko, TJJ., Portenov, RKK., Rice, ASCS., Stacey, BRR., Trede, RDD., Turk, DCC., Wallace, MSS.,
2007. Pharmacologic management ofneuropathic pain: Evidence-based recommendations., PAIN; 132(3):23751.
Gabapentin
Mekanisme kerja : mengikat reseptor 2 subunits
dari voltage activated calsium channels, memblok
ca2+ masuk pada ujung saraf dan mengurangi pelepasan
neurotransmitter.
Indikasi : digunakan untuk membantu mengendalikan
kejang-kejang dalam pengobatan epilepsi, terapi nyeri
neuropati.
Infark Serebri
Adalah kematian neuron, glia dan vaskulator
yang disebabkan oleh tidak adanya oksigen atau
nutrien atau terganggunya metabolisme
Antitrombotik
Aspilet
Kerjanya : Mengurangi agregasi trombosit,
adhesi platelet dan pembentukan trombus
melalui penekanan sintesis tromboksan A2
dalam trombosit di pembuluh darah dengan
menghambat ezim siklooksigenase.
Indikasi : Infark, mialgia,neuralgia.
Dosis : diberikan 1 kali sehari sediaan Tablet 80
mg dan 100 mg
Nootropik
Piracetam
Kerjanya : meningkatkan efektifitas dari fungsi telensefalon otak
melalui
peningkatan
fungsi
neurotransmiter
kolinergik.
pada
otak,
serta
mempengaruhi
pengaturan
Dosis :
Injeksi IV atau IM
- Dosis lazim : 3 x 1 gram per hari.
- Kasus akut : dosis per hari 3 - 9 g, 3-4 kali per
hari
- Kasus gawat : infus dengan dosis sampai 12
gram per hari.
Sediaan ampul @ 5 ml dan @ 15 ml tiap ml
mengandung 200mg piracetam
Citicholine
Kerjanya : perbaikan dan sintesis membran
neuron sistem saraf pusat
Indikasi : Gangguan kesadaran yang diikuti
kerusakan atau cedera serebral, operasi otak
dan infark selebral
Dosis : pada penderita infark serebral diberikan
secara intravena sediaan berupa ampul berisi
125 mg/ml injeksi diberikan 1000 mg / hari
Meningitis
Adalah suatu infeksi / peradangan dari
meninges,lapisan yang tipis yang mengepung
otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung,
disebabkan oleh bakteri, virus
Terapi meningitis diberikan antibiotik sesuai
penyebabnya, antipiretik parenteral, analgesik
parenteral
Ceftriakson
Kerjanya : menghambat sintesis mucopeptide di
dinding sel bakteri.
Indikasi :infeksi saluran nafas,, infeksi saluran
kemih, sepsis, meningitis, infeksi tulang, sendi
dan jaringan lunak, infeksi intra abdominal,
infeksi genital (termasuk gonore).
Dosis : injeksi vial 1-2 mg perhari dengan dosis
maksimal 4 mg /hari. Sediaan vial 1 mg @ 10 ml.
Analgesik,antipiretik parenteral
Ibuprofen
Kerjanya : menghambat aktivitas cyclooxygenase
dan menghambat sintesis prostaglandin.
Indikasi : Inflamasi, nyeri, demam
Dosis : diberikan 400-800 mg intravena
Perdarahan subarachnoid
adalah salah satu kedaruratan neurologis yang
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di
ruang subaraknoid diantara lapisan dalam (pia
mater) dan lapisan tengah (arachnoid) pada
jaringan yang melindungan otak.
Penyebab paling sering adalah aneurisma
serebral.
Terapi dapat diberikan piracetam, citicholin.
Pemberian manitol
Manitol diberikan bila terjadi peningkatan TIK
(tekanan Intra cranial 20-25 mmHg)
Kerjanyan menghambat reabsorbsi natrium dan
klorida, bekerja pada sawar darah otak.
Dosis : manitol 20 % dengan dosis 0,5-1 gr/kg BB
diberikan setiap 4 6 jam sediaan berupa infus
20% dalam 250 ml atau 500 ml. Dosis dewasa
rata-rata : 50 100g.
KASUS I
Seorang laki laki 30 th datang ke psukesmas
dengan keluhan wajah perot sejak satu hari yang
lalu setelah sebelumnya bepergian jauh
menggunakan sepeda motor keluhan tidak
disertai kelemahan anggota gerak, penderita
masih dapat jalan seperti biasa.Hasil
pemeriksaan vital sign normal
1. Tulisakan diagnosisnya
2. Tuliskan farmakoterapinya
KASUS II
Seorang wanita 24 th datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri kepala sebelah kanan
berdenyut sejak tadi malam,memberat ketika
dikeramaian, dirasakan lebih nyaman ditempat
gelap, keluhan tidak disertai mual muntah.
1. Tuliskan diagnosisnya
2. Tuliskan farmakoterapinya