You are on page 1of 3

Bebas

Visa

45

Negara,

Kemenhub

Perketat

Keamanan Transportasi
Published: 26 Mar 2015 10:49 WIB

IMQ, Jakarta

Kementerian Perhubungan dan Tentara Nasional

Indonesia bekerja sama untuk memperketat keamanan di seluruh fasilitas


transportasi menyambut pembebasan visa bagi 45 negara. Sekretaris
Jenderal Kemenhub Santoso Eddy Wibowo mengatakan, pemerintah akan
meningkatkan keamanan sebagai antisipasi atas kebijakan pemberian bebas
visa ke 45 negara. Dengan adanya pengamanan aset transportasi dan
pengembangan fasilitas-fasilitas transportasi, diharapkan keamanan akan
lebih meningkat, kata Eddy Wibowo dikutip dari laman resmi Setkab, Kamis
(26/3).
Menurut dia, personel TNI dapat ditempatkan di seluruh unit pelaksana
teknis (UPT), termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di lingkungan
Kementerian Perhubungan di seluruh Indonesia sesuai kebutuhan.
Paket Kebijakan Ekonomi
Dalam

Paket

Kebijakan

Ekonomi

yang

diumumkan

oleh

Menko

Perekonomian Sofyan Jalil, di kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/3),


pemerintah memberikan bebas visa kunjungan singkat untuk wisatawan
kepada 30 negara baru.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan 30 negara baru yang
warganya memperoleh fasilitas bebas visa kunjungan singkat itu adalah RRT,
Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), Kanada, Selandia Baru (New
Zealand), Meksiko, Rusia, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Italia, Spanyol,
Swiss. Selain itu, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia,
Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, serta Afrika
Selatan.
http://www.imq21.com/

ANALISA KASUS
Kebijakan

pembebasan visa kepada turis - turis dari 45 negara

memang penuh dengan pro dan kontra dari masyarakat. Kecemasan warga
akibat kebijakan ini adalah kebanyakan terkait penghasilan negara ini yang
sangat dicemaskan berkurang secara sangat drastic.
Kebijakan ini dinilai sebagai paradox yang benar benar mengerikan.
Pemerintah
penghasilan

mengaku

membutuhkan

penghasilan

pajak

banyak

dana

maupun

yang berasal
non

pajak

dari
untuk

menyelenggarakan kehidupan negara ini. Namun kebijakan pembebasan


visa benar benar bertentangan dengan pernyataan sebelumnya.
Jika kita cermati, jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia tiap
tahunnya dari ke 45 negara ini terhitung sekitar Rp11,3 juta wisatawan.
Dimana pembebasan sebanyak $35 per kepala akan membuat negara ini
kehilangan sekitar Rp340triliun. Ini jelas bukan angka yang sedikit, dan ini
cukup mencemaskan.
Kemudian yang bias kita lakukan selanjutnya adalah menentang
kebijakan ini atau malah mendukungnya. Tak dapat dipungkiri bahwa
masyarakat banyak yan menyatakan keberatan akan hal ini. Tapi, mari kita
sama sama menganalisa dan mencoba melihat strategi apa yang pemerintah
coba jalankan dibalik kebijakan ini.
Pemerintah,

menurut

analisa

kami,

sebenarnya

mencoba

mengorbankan banyak uang potnsial untuk meraup lebih banyak pemasukan


lagi. Jika kita berpikir lebih jauh, dengan pembebasan visa terhadap turis
turis dari 45 negara tersebut, maka pemerintah mengharapkan volume
wisatawan asing yang berkunjung akan lebih meningkat dari tahun tahun
sebelumnya. Jika masyarakat, yang diharapkan pemerintah, melihat lebih

jeli, akan ada sangat banyak potensial usaha yang dapat dibuat sebagai
ladang perekonomian bagi mereka. Kemudian diharapkan bermunculan
usaha usaha kecil seperti jasa penyewaan tempat tinggal, restoran, unit
unit usaha souvenir dan pengrajin. Dengan berkembangnya usaha usaha ini
pemerintah mengambil pajak. Jadi secara tidak langsung, kebijakan ini
hanyalah mengubah jalur penerimaan penghasilan negara. Dan dengan
harapan bahwa semakin banyak turis yang dating berkunjung karena iming
iming visa bebas, akan semakin banyak pula usaha usaha yang berjalan,
semakin banyak pula pajak yang masuk ke kas negara, baik dalam bentuk
pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan lainnya.

You might also like