You are on page 1of 22

Nyeri Perut

Kelompok 2
0302011129
0302011139
0302011187
0302011195
0302011212
0302011237
0302011311
0302012060

HERDANDY DRIYA
IMAM KURNIAWAN
MENTARI ERRY PUTRI
MOHAMAD FADLI
NELLA ITRIAN
RACHMA DANITYA PUTRI
WISNU NARENDRATAMA
CLARA ELITHA

A m o e b i a s i s
Parasitology

Definisi & Etiologi


Amoebiasis adalah suatu penyakit parasit protozoa yang
berdampak

pada

mukosa

usus

dan

hati

yang

mengakibatkan disentri, colitis dan abses hati.


Agen kausatif, entamoeba histolytica, adalah patogen
yang berpotensi dimana menyebar melalui makanan dan
air yang terkontaminasi.
Secara global, amoebiasis merupakan urutan kedua
penyebab utama kematian pada penyakit parasit .

Morfologi
Bentuk lain dari E. histolytica:
trophozoite

1- trophozoite (10-50m)
2- precyst
3- cyst (10-15m)
(1, 2, 4 nuclei)

Entamoeba histolytica
7 patogen zymodeme
2 bentuk
- trophozoite (vegetative)
-rapuh
-sangat motil dan pleomorfik
- tidak dapat bertahan hidup di luar usus manusia
- tidak ada mitokondria
- cyst
-stadium infektif
-dinding refractile mengandung kitin

-bertahan selama berminggu- minggu jika lingkungannya


sesuai

-dosis infektif dapat dengan satu kista


Sumber infeksi ini kasus atau carrier
-1.5*107 cysts per hari
reservoir hanya manusia menahun
resisten terhadap chlorine (kaporit)
mudah dibunuh dengan pembekuan atau pemanasan (55C)
Zymodeme: Populasi parasit dengan isoenzymes yang identik. Motil: kemampuan bergerak. Pleomorfik:
Terjadinya dua atau lebih bentuk yang berbeda dalam 1 organisme selama siklus hidupnya atau sel dari jenis
tertentu.

Quadrinucleated cyst

Epidemiologi
Prevalensi infeksi amebic bervariasi dengan tingkat sanitasi dan umumnya
lebih tinggi di daerah tropis dan subtropis daripada di daerah beriklim
sedang.
*Prevalensi seluruh dunia sekitar 10% sampai 50%
*Cyst passers adalah sumber penting dari infeksi
Diperkirakan prevalensi sejati E. histolytica mendekati 1% di seluruh dunia.

Entamoeba histolytica adalah penyebab kedua kematian akibat penyakit


parasit pada manusia. (Yang pertama adalah malaria).
Amebiasis adalah penyebab sekitar 50.000-100.000 kematian setiap tahun.

Patogenesis

Tropozoit E.histolytica mula-mula hidup


sebagai komensal di lumen usus besar.
Faktor-faktor imunitas pasien, virulensi amuba,
kondisi lingkungan patogen menembus
mukosa usus terjadi ulkus, dimulai daerah
sekum, kolon asenden, rektum, sigmoid,
apendiks dan ileum terminalis.
Kadang-kadang amuba melalui sistem vena
porta abses hati amuba.
Organ-organ lain : paru, otak, limpa lewat jalur
pembuluh darah atau pembuluh getah bening.

Manifestasi Klinis

Berdasarkan berat ringannya gejala yang


ditimbulkan maka amoebiasis dapat dibagi
menjadi :
1. Carrier (asimtomatik)
2. Amoebiasis intestinal ringan
3. Amoebiasis intestinal sedang
4. Disentri amoeba berat
5. Disentri amoeba kronik

Amoebiasis intestinal ringan

Gejala perut kembung, nyeri perut ringan


khususnya di daerah sigmoid
Diare dengan tinja berbau busuk, kadangkadang bercampur darah dan lendir
Panas subfebril
Hepatomegali mungkin dijumpai

Amoebiasis intestinal sedang

Nyeri perut lebih berat dari disentri ringan


tetapi masih bisa melakukan aktivitas
sehari-hari
Panas
Diare, bercampur darah dan lendir
Hepatomegali

Disentri amoeba berat


Demam tinggi
Diare, disertai keluar darah yang banyak,
dan bisa terjadi gangguan anemia

Disentri amoeba kronik


Gejalanya seperti disentri ringan, dimana
serangan diare diselingi dengan periode
normal atau tanpa gejala (beberapa bulan
sampai tahun)

DIAGNOSIS

Gejala klinis
Ditemukan Histolytica dalam tinja
Ditemukan kista dalam tinja
Ditemukan

Histolytica

dalam

abses, aspirasi nanah abses


Proctoscopy
Sigmoiddoscopy
Radiologis
Reaksi serologis

biopsi

dinding

PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi
Meteorismus
Palpasi
Nyeri tekan perut bagian bawah
Auskultasi
Hiperperistaltik usus

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan tinja
Ditemukan bentuk histolytica & kista
Biopsi jaringan
Ditemukan bentuk histolytica
Aspirasi abses
Ditemukan kista
Sigmoidoscopy
Ulkus yang khas
Proctoscopy
Serologis
Indirect hemaglutination (IHA)

Penatalaksanaan
Amoebiasis

Amoebiasis Intestinal

Iodoquinol : 30-40 mg / kgBB/hari (max.


1950 mg), oral, dibagi 3 dosis,lama
pemberian 20 hari
Diloxanide furoate (furamide)
20mg/kgBB/hari (max 1500 mg/hari) ,
oral,dalam 3 dosis
Paromomycin : 25-35 mg/kgBB/hari,oral, 3
dosis, 7 hari

Amoebiasis Colon Akut

Metronidazole (doc) : 35-50mg/kgBB/hari,


oral, 3 dosis , 10 hari(max 2250 mg/hari )
kombinasi denganIodoquinol

Komplikasi
Komplikasi abses hati umumnya berupa perforasi abses ke berbagai
rongga tubuh dan ke kulit.
Perforasi ke kranial dapat terjadi ke pleura dan perikard.
Perforasi ke kranial dapat terjadi ke pleura adalah 10-20%.
Perforasi dapat berlanjut ke paru sampai ke bronkus sehingga didapat
sputum yang berwarna coklat khas
Perforasi ke rongga perikard menyebabkan efusi perikard dan temponade
jantung.
Perforasi ke kaudal terjadi ke rongga peritoneum.Perforasi akut
menyebabkan peritonitis umum.
Perforasi ke depan atau ke sisi terjadi ke arah kulit sehingga
menimbulkan fistel.
Meskipun jarang dapat juga terjadi emboli ke otak yang menyebabkan
abses amoeba otak

You might also like