Abu jafar dilahirkan di kota Humayyah (Hamimah) Yordania 101 H. Ibu beliau bernama Salamah dan ayahnya bernama Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Abu Jafar wafat ketika hendak menunaikan ibadah haji di Bir Maimun (Mekkah) tahun 157 H/775 M. Ia adalah saudara Ibrahim al-Imam dan Abu Abbas as-Saffah. Mereka dikenal sebagai tokoh pendiri Dinasti Abbasiyah. Abu Jafar selalu mendapat anugerah kemenangan dalam setiap peperangan melawan Banu Umayah dan kerusuhan-kerusuhan kaum pemberontak di dalamNegeri dan dalam menekan Imp[erium Bizantium. Oleh karena itu ia diberi gelar al-Mansur (orang yang mendapat pertolongan Allah). Masa pemerintahan Abu Jafar al-Mansur satu periode dengan Kaisar Crusfautin V Di Bizantium, Kaisar Hsuan Tsung (dinasti tang di tiongkok, dan raja Nagabhata I, Dinasti Bujara Prathihara (india). Al-Mansur memiliki kepribadian kuat, tegas, berani, cerdas dan memiliki pemikiran cemerlang. Dalam usia 41 tahun, ia telah menjadi khalifah menggantikan kedudukan Abul Abbas as-Shaffah yang telah wafat. Diusia yang begitu muda, ia tampil kedepan menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah melanda kekuasaannya. Keberhasilannya dalam mengatasi persoalan-persoalan dalam negeri Dinasti Bani Abbasiyah, membawa harum nama Bani Abbas dan memperkuat dasar pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Selain itu, al-Mansur dikenal juga sebagai seorang khalifah yang agung, tegas, bijaksana, alim, berpikiran maju, pemerintahannya rapi, disegani, baik budi, dan seorang pemberani.Khalifah Abu Jafar al-Mansur juga dikatakan sebagai bapak pembangunan Daulah Bani Abbasia, karena beliaulah sebenarnya untuk pertama kali yang membuat dan mengatur politik pemerintahan Daulah Bani Abbasiah. Jalur-jalur administrasi pemerintah mulai dari pusat sampai daerah-daerah ditata dengan baik dan rapi. Pada waktu itu terjadi kerja sama yang baik antara kepala qadi., kepala jawatan pajak, kepala polisi rahasia, dan kepala jawatan pos. Dengan demikian, maka pemerintahan pada masa khalifah Abu jafar alMansur menjadi tertib dan lancar, sehingga pemerintahannya menjadi kokoh, maju, dan berhasil membawa umat islam kemasa kejayaan. Abu Jafar al-Mansur sangat besar jasanya dalam mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam. Beliau adalah seorang yang cinta ilmu pengetahuan. Melalui kekuasaan dan hartanya, dia memberikan dorongan dan kesempatan yang luas bagi para cendikiawan untuk
membangun riset ilmu pengetahuan. Buku-buku yang dihasilkan oleh
bangsa diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Ilmu falak dan ilmu filsafat mulai digali dan dikembangkan di pemerintahannya.
Usaha dan Jasa Khalifah Abu Jafar al-Mansur
Sebagai khalifah Dinasti Abbasiah yang tergolong awal, Abu Jafar berpikir dan berjuang keras guna secepat mungkin menciptakan kemajuankemajuan diberbagai bidang kebudayaan. Diantara usaha-usaha untuk menciptakan kemajuan Dinasti Abbasiyyah adalah sebagai berikut. 1.
Pengembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan dengan cara:
a.
Menyalin buku-buku yang berbahasa asing.
b.
Menyusun dan menulis agama.
c. Mengundang cendikiawan dari berbagai daerah untuk mengajar umat
islam tentang ilmu pengetahuan. 2.
Pengaturan dan penertiban pemerintahan
3.
Pembinaan keamanan dan stabilitas dalam negeri
Adapun kelompok-kelompok dalam negeri yang dianggap berbahaya