You are on page 1of 11

KEYAMANAN THERMAL

(THERMAL COMFORT)

Eka Widiyananto, ST.,MT /


ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

Referensi ;
Fisika Bangunan 1- Prasasto Satwiko
Pengantar Fisika Bangunan YB Mangunwijaya
HVAC-Handbook-Thermal-Comfort-by-INNOVA
Introduction To Architecture Sience-Szokolay
Bangunan Tropis Dr.ing Georg Lippsmeier
Eka Widiyananto, ST.,MT /
ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

Apakah Thermal Comfort atau


Kenyamanan Termal itu?
Tujuan dari mempelajari thermal comfort adalah untuk Mendapatkan
Kenyamanan maksimum bagi manusia
Menurut ISO 7730 Moderate Thermal Environment HVAC-HandbookThermal-Comfort-by-INNOVA (2002) dan Introduction To Architecture
Sience-Szokolay (2008) bahwa Thermal Comfort adalah the
condition of mind that expresses satisfaction with the thermal
environment.

Parameter Kenyamanan,
Tidak terdapat tolak ukur yang obyektif untuk kenyamanan
Kenyamanan dapat diketahui dengan berbagai macam penelitian
langsung yang melibatkan banyak orang dari berbagai kalangan dengan
bermacam metoda (PMV / Predicted Mean Vote oleh PO
Fanger,Mom,Wieserborn,Webb dll) untuk mendapatkan pedoman dasar
tentang kenyamanan.
Eka Widiyananto, ST.,MT /
ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

Pendekatan akan pemaknaan Kenyaman Thermal dilakukan dengan


tiga cara yaitu ;
Pendekatan thermophysiological
Pendekatan heat balance (keseimbangan panas)
Pendekatan psikologis.

Pendekatan thermophysiological, adalah kenyamanan lingkungan


yang tergantung pada signal syaraf reseptor thermal yang terdapat di kulit
dan otak apakah berfungsi atau tidak.

Pendekatan heat balance (keseimbangan panas),kenyamanan


didapat jika terjadi keseimbangan antara suhu tubuh manusia dengan
suhu lingkungan sekitarnya. Ketidaknyaman akan terjadi jika ada
perbedaan suhu yang signifikan antara suhu tubuh dan lingkungan.
Kehilangan panas yang terlalu cepat atau terlalu lambat akan
mengakibatkan manusia merasa kedinginan atau kepanasan.

Pendekatan psikologis, kenyamanan thermal didapat dari kondisi


pikiran yang mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap
lingkungan thermalnya
Eka Widiyananto, ST.,MT /
ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

Eka Widiyananto, ST.,MT /


ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

Faktor - faktor Kenyamanan,


Menurut Satwiko (2009) ada 6 (enam) faktor Kenyamanan Thermal yaitu ;
Faktor Lingkungan,
1. Suhu Udara, T (temperature), oC
oC = 5/9F 32
oF = 9/4C + 32
Suhu diukur dengan Termometer ---- hasil akurat
Suhu diukur denga perkiraan ----- sulit, butuh pengamatan yang lama
Ex. Di suatu tempat di Indonesia, suhu diatas 29 oC mulai merasa
tidak nyaman, 27 oC merasa nyaman, < 24 oC merasa
kedinginan ( mulai memakai jaket atau sweeter)
Di tempat lain ( di NZ), diatas 15 oC orang mulai merasa gerah
( pakai celana pendek) sedangkan bagi orang Indonesia
dengan suhu tersebut akan merasa kedinginan
2. Kecepatan Angin, V (Velocity), m/det
Diukur dengan anemometer
Sedangkan Arah Angin dapat dilihat dengan cara gerak asap dan wind
shock (kaos angin)
Eka Widiyananto, ST.,MT /
ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

3. Kelembaban Udara, RH (Relative Humidity), %


Kelembaban adalah perbandingan kadar air di udara
Udara mengalami Titik jenuh, berarti udara tidak dapat menyerap uap air lagi
dan tekanan uap max telah tercapai.
Misal, udara dengan temperature 38oC dapat menyerap uap air 10 x lipat
lebih banyak disbanding dengan udara dengan 0oC.
Artinya, Titik jenuh akan naik dengan meningkatnya temperature, semakin
tinggi temperature semakin tinggi pula kemampuan udara menyerap air.
Kelembaban udara di ukur dengan Hygrometer
Memperkirakan kelembaban udara dengan cara perkiraan sangatlah sulit dan
membutuhkan waktu yang lama untuk pengamatan,
RH 80 % ---- kulit kita lengket
RH > 90% ---- kulit terasa lengket sekali dan udara pengap, seperti suasana
di kamar mandi setelah kita mandi dengan air hangat
RH 50 60 % --- merasa nyaman dan kulit kering wajar
RH < 40 %
--- mulai merasa kekeringan tidak wajar, kulit cenderung
bersisik, bibir mulai kering,mata pedas, kertas photo yang
menggantung bebas mulai melengkung
Apabila RH terus dikurangi akan terjadi gejala elektrostatis berupa loncatan
listrik statis dari suatu objek ke objek lain
Eka Widiyananto, ST.,MT /
ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

4. Rata-rata Suhu permukaan Ruang , MRT ( Mean Surface Radiant


temperature), oC

Faktor Manusia,
5. Aktivitas Manusia, Met (Metabolism), w/m2
1 met = 58 w/m2
berbaring 0,8 ( 46 w/m2)
Olahraga lari 15 km/jam --- 9.5 (550w/m2)
6. Pakaian, Clo (Clothing), m2k/W
1 clo = 0.155 m2k/W
pakaian dalam / celana --- 0.02 clo
sweater ---- 0.37 clo
Pakaian mempengaruhi perpindahan Panas!
Eka Widiyananto, ST.,MT /
ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

Standar Kenyamanan Thermal,


Menurut Lippsmeier (1994) batasan daerah kenyamanan ditentukan oleh:
Radiasi Matahari
Temperatur
Kelembaban
Gerakan udara
Kenyamanan untuk daerah tropis berdasarkan gerakan udara,
Lippsmeier menyatakan bahwa patokan untuk kecepatan angin ialah
0,25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara
0,25-0,5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa
1,0-1,5 m/s aliran udara ringan sampai tidak menyenangkan
Diatas 1,5 m/s tidak menyenangkan
Kenyamanan untuk daerah tropis berdasarkan Suhu efektif menurut
SNI 03-6572-2001 tentang tata cara perancangan ventilasi pada
bangunan
Sejuk nyaman, antara suhu efektif 20,5 C 22,8 C
Nyaman optimal, antara suhu efektif 22,8 C -25,8 C
Hangat nyaman, antara suhu efektif 25,8 C 27,1 C
Eka Widiyananto, ST.,MT /
ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

Kenyamanan untuk daerah tropis berdasarkan Suhu Efektif,


Suhu efektif atau temperatur efektif (TE) adalah skala temperatur yang
mencakup variabel temperatur, kelembaban dan kecepatan angin atau
gerakan udara. Pengukuran TE dilakukan dengan menggunakan bantuan
diagram Psikometrik

Eka Widiyananto, ST.,MT /


ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

10

Zona Kenyamanan untuk daerah tropis Indonesia berdasarkan SNI


03-6572-2001 tentang tata cara perancangan ventilasi pada bangunan
secara umum adalah ,
250C 10C dengan kelembaban udara relatif 55% 10%

Eka Widiyananto, ST.,MT /


ekawidiyananto.blogspot.com

Kuliah 5 Kenyamanan Thermal

11

You might also like