You are on page 1of 23

Visum Et Repertum

Dr. Ramli Bachsin


DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKO LEGAL
RUMAH SAKIT DR. MUHAMMAD HOESIN PALEMBANG/ FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Pengertian
Adalah laporan (keterangan) tertulis yang
dibuat oleh dokter yang berdasarkan
sumpah jabatan, mengenai apa yang dilihat
dan ditemukannya pada pemeriksaan
barang bukti berdasarkan keilmuan atas
permintaan penyidik untuk kepentingan
peradilan

Perundang-undangan yang berkaitan


dengan visum
1.

Lembaran negara no 350 tahun 1973


visum et repertum adalah suatu keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter
atas sumpah jabatan atau janji tentang apa yang dilihat pada benda yang
diperiksanya yang mempunyai daya bukti dalam perkara pidana

2.

KUHAP Pasal 133


(1) dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang
korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa
yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya
(2) permintaan keterangan ahli sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas
untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat atau pemeriksaan benda
mayat.
(3) mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada
rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan
terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, di
lak dengan diberi cap jabatan yang diletakkan pada ibu jari kaki atau bagian
lain dari badan

Perundang-undangan yang berkaitan


dengan visum
3. KUHAP pasal 179
(1) setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran
kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan
ahli demi keadilan
4. KUHAP pasal 184
(1) alat bukti yang sah adalah
a. keterangan saksi
b. keterangan ahli
c. surat
d. petunjuk
e. keterangan terdakwa
5. KUHAP Pasal 187
surat sebagimana tersebut pada pasal 184 (1) huruf c dibuat/dikuatkan
dengan sumpah jabatan.
a.
b.
c. surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat
berdasarkan keahliannya mengenai suatu hal atau sesuatu keadaaan
yang diminta secara resmi pada nya

Prosedur medikolegal
1. Pihak yang berwenang meminta VeR

Penyidik

2. Pihak yang berwenang membuat VeR

Dokter forensik, dokter umum, dokter gigi,


dokter ahli lain

3. Benda bukti yang diperiksa

Tubuh manusia yang hidup atau mati, atau


bagian tubuh manusia

Prosedur Medikolegal
1. Pengguna VeR

Kepentingan peradilan

2. Penyerahan VeR

Kepada pihak yang meminta VeR tersebut

Macam-Macam Visum
Visum orang hidup
Visum perlukaan : langsung, sementara,
lanjutan
Visum kejahatan kesusilaan
Visum psikiatri
Visum keracunan

Visum jenazah

Visum luka
Visum langsung
Visum et repertum luka dibuat pada korban yang tidak
memerlukan perawatan lebih lanjut, jadi luka disini merupakan
luka yang tidak menyebabkan halangan dan tidak menyebabkan
halangan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari (luka ringan).

Visum Sementara
Visum et repertum ini diberikan untuk korban yang memerlukan
perawatan lebih lanjut terhadap lukanya. Pada visum sementara
tidak dicantumkan kualifikasi dari luka.

Visum Lanjutan
visum lanjutan diberikan setelah korban sembuh/meninggal,
kualifikasi luka pada visum ini dibuat setelah penderita selesai
dirawat, bila korban meninggal dibuat visum jenazah.

Anatomi Visum

Projustitia
Visum Et Repertum
Pendahuluan
Pemeriksa
Yang meminta pemeriksa
Tempat dan saat pemeriksaan
Identitas yang diperiksa
Hasil Pemeriksaan
Apa saja yang dilihat dan ditemukan pada pemeriksaan barang bukti
Kesimpulan
Opini dari dokter pemeriksa
Penutup
-demikianlah keterangan ini saya buat dengan sebenarnya dengan
mengingat sumpah dan menggunakan pengetahuan sebaik-baiknya.

Prinsip Pembuatan Visum

Prinsip Pembuatan Visum Perlukaan


Pro Justitia
Pendahuluan
Pemeriksa
Yang meminta pemeriksa
Tempat dan saat pemeriksaan
Identitas yang diperiksa
Hasil Pemeriksaan
Anamnesis
Tanda vital
Identifikasi luka
Pengobatan/perawatan
Kesimpulan
Jenis luka /kekerasan
Kualifikasi dari luka
Penutup
-demikianlah keterangan ini saya buat dengan sebenarnya dengan
mengingat sumpah dan menggunakan pengetahuan sebaik-baiknya.

Pasal penganiayaan yang


berhubungan denga luka
KUHP Pasal 351
(1) penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling
lama 2 tahun 8 bulan
(2) jika perbuatan mengakibatkan luka berat maka yang
bersalah diancam dengan pidana 5 tahun
(3) jika perbuatan itu mengakibatkan kematian dipidana
paling lama 7 tahun
(4) dengan sengaja merusak kesehatan orang disamakan
dengan penganiayaan
(5) percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak
dipidana

Pasal penganiayaan yang


berhubungan denga luka
KUHP Pasal 352
(1) penganiayaan yang tidak menimbulkan
penyakit atau menghalangi jabatan/ pekerjaan
diancam dengan penganiayaan ringan dengan
pidana paling lama 3 bulan. Pidana ditambah 1/3
lagi bagi orang yang melakukan kejahatan bagi
orang yang bekerja padanya atau menjadi
bawahannya.
(2) percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak
dipidana

Di indonesia ada 3 gradasi penganiayaan


1. Penganiayaan ringan
2. Penganiayaan sedang
3. Penganiayaan berat
Derajat penganiayaan equivalen dengan luka
yang ditimbulkan
Dalam visum tidak boleh menyebutkan istilah
penganiayaan/ luka ringan,luka sedang,
luka berat.

Pasal 90 KUHP
Luka berat berarti
1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak dapat
diharapkan akan sembuh sempurna atau yang
menimbulkan bahaya maut
2. Untuk selamanya tidak mampu menjalankan tugas
jabatan atau pekerjaan yang merupakan mata
pencaharian
3. Kehilangan salah satu panca indra
4. Mendapat cacat berat
5. Menderita sakit lumpuh
6. Terganggunya daya pikir selama lebuh dari 4 minggu
7. Gugurnya atau terbunuhnya kandungan seorang
perempuan

Latihan Soal
1 jam sebelum masuk RS, bujang dianiaya oleh tetangganya dengan
menggunakan sepotong kayu. Bujang pingsan kurang lebih 5 menit kemudian sadar
kembali dan melaporkan kejadian ini ke kantor polisi terdekat. Polisi mengantar Bujang
ke UGD RSMH untuk dibuatkan visum et repertum, di UGD RSMH Bujang mengeluh
luka dan memar di kepala sebelah kanan disertai nyeri kepala hebat dan muntah.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan:
RR; 28 x/mneit, tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi 50x/menit, GCS E4 M6 V5, pupil
isokor, reflex cahaya: pupil kanan reaktif, pupil kiri reaktif.
Regio orbita : Dextra et sinistra tampak hematome, sub-conjunctival bleeding (-)
Regio temporal dextra : tampak luka ukuran 6x1 cm, tepi tidak rata, sudut tumpul
dengan dasar fraktur tulang regio nasal : tampak darah segar mengalir dari kedua lubang
hidung.
Tak lama setelah dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri.
Dari hasil pemeriksaan pada saat terjadi penurunan kesadaran didapatkan :
Pasien ngorok, RR 24x/menit, nadi 50x/menit, tekanan darah 140/90mmHg.
Pasien membuka mata dengan rangsang nyeri, melokalisir nyeri, dan mengerang
dalam bentuk kata-kata. Pupil anisokor dekstra, reflek cahaya pupil kanan negatif,
reflek cahaya pupil kiri reaktif/ normal.

Rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang


Formulir No.1
Projustitia Palembang, 14 oktober 2014
Visum et Repertum Sementara
No..// VER/2014
Pada tanggal 14 oktober 2014, jam sepuluh pagi Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
dokter Ramli Bachsin Sebagai dokter di Unit gawat darurat pada rumah sakit mohammad
hoesin, Menerangkan bahwa, atas permintaan sektor kepolisian ilir barat II dengan suratnya
tertanggal 14 oktober 2014 no. 52/08/10/2014 telah memeriksa seorang penderita, yang
menurut surat tersebut diatas bernama: Bujang, jenis kelamin laki-laki, umur 35 tahun bangsa
Indonesia, pekerjaan buruh, alamat kertapati, dengan kejadian dianiaya tetangga.
Hasil Pemeriksaan..
satu jam sebelum kerumah sakit, korban dipukul tetangganya dengan sepotong kayu
KU : tidak sadar, pasien ngorok, RR 24x/menit, Nadi 50 x/menit, tekanan darah 140/90mmHg
Pada pelipis sebelah kanan tampak luka terbuka tepi tidak rata, sudut tumpul, panjang enam
sentimeter lebar satu sentimeter tulang dibawah luka tampak retak . Kedua kelopak mata
tampak berwarna hitam kebiruan dan dari lubang hidung keluar darah segar. .
Kesimpulan
Luka pada pelipis kanan korban disebabkan oleh kekerasan benda tumpul , selanjutnya
penderita perlu perawatan lebih lanjut di rumah sakit mulai tanggal 14 oktober 2014
demikianlah keterangan ini saya buat dengan sebenarnya dengan mengingat sumpah dan
menggunakan pengetahuan sebaik-baiknya
Palembang, Agustus 2014

Dr. Ramli Bachsin


NIP

Rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang


Formulir No.1
Projustitia
Palembang, Agustus 2014
Visum et Repertum Lanjutan
No..// VER/2014
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dokter. Sebagai dokter pemerintah
pada rumah sakit.. Sejak tanggal telah merawat seorang penderita yang
menurut surat dari tertanggal no bernama: jenis kelamin umur
bangsa pekerjaan alamat di rumah sakit. Dan pada tanggal. Penderita
tersebut diatas telah dikeluarkan dari perawatan rumah sakit. Adapun Visum
et Repertum sementara penderita tersebut, telah dibuat oleh dokter pada
tanggal no.
Hasil Pemeriksaan

Kesimpulan
Luka-luka tersebut diatas disebabkan oleh kekerasan benda ., kerusakan
tersebut menyebabkan (luka berat/luka sedang/luka ringan)
demikianlah keterangan ini saya buat dengan sebenarnya dengan mengingat
sumpah dan menggunakan pengetahuan sebaik-baiknya.
Palembang, Agustus 2014

Dr. X______________________
NIP ..

Ali, 35 tahun diantar polisi ke UGD RSMH


untuk diobari dan dimintakan Visum et
Repertum, karena dianiaya oleh temannya
dengan menggunakan sepotong kayu
sehingga dahi sebelah kiri robek dan bibir
kanan bengkak

Projustitia

Palembang, oktober 2014


Visum et Repertum
No..// VER/2014

Yang bertanda tangan dibawah ini dr. X dokter pada rumah sakit mohammad Hoesin
Palembang. Atas permintaan kepolisian Resort seberang Ulu I Palembang, dalam surat
No.60/14/10/2014 Tanggal 14 oktober 2014 dengan keterangan sebagai berikut.. Telah terjadi
penganiayaan atas Ali, laki-laki, umur 35 tahun warga negara Indonesia, pekerjaan buruh,
agama islam, alamat kertapati.
Adapun hasil pemeriksaan sebagai berikut :.
Keadaan Umum : sadar, tampak sakit ringan TD 130/80mmHg, Nadi 88x/menit, Laju
Pernafasan 18 x/menit ..
Pada pemeriksaan ditemukan :
Pada dahi sebelah kiri 2 cm diatas alis mata kiri terdapat luka terbuka dengan ukuran
panjang 6 cm lebar 0,5cm dasar tulang, tepi luka tidak rata, sudut luka tumpul..
Pada bibir sebelah kanan tampak memar bengkak berwarna merah kebiruan.
Kesimpulan :.
Pada korban Ali, 35 tahun ditemukan cedera kepala ringan dengan luka robek pada dahi kiri
dan bibir sebelah kanan bengkak disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Cidera tersebut
tidak menyebabkan gangguan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian
demikianlah keterangan ini saya buat dengan sebenarnya dengan mengingat sumpah dan
menggunakan pengetahuan sebaik-baiknya.
Palembang, Agustus 2014

Dr. X______________________
NIP ..

Contoh Visum Jenazah


DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKO LEGAL
RUMAH SAKIT DR. MUHAMMAD HOESIN PALEMBANG/ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
JL. JENDERAL SUDIRMAN KM. 3,5 PALEMBANG 30126
TELP 0711-354088 EXT. 340
__________________________________________________________________
PALEMBANG, SEPTEMBER 2014
PRO : JUSTITIA
Rahasia
No
Perihal

:
: Hasil pemeriksaan jenazah
VISUM ET REPERTUM

Pada hari ini, tanggal, jam, bertempat di Rumah Sakit Dokter Muhammad Hoesin Palembang, melalui
permintaan Visum et Rrpertum Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumatera Selatan dengan
nomor polisi :..
telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter., pada Departemen Kedokteran Forensik Rumah Sakit Dokter
Myuhammad Hoesin Palembang dibantu oleh: .
yang menurut permintaan visum et repertum teretera sebagai berikut :
Nama
:..
Jenis Kelamin
: .
Usia
:..
Bangsa
: .
Agama
:..
Pekerjaan
: .
Alamat
: .

Hasil Pemeriksaan :
Pemeriksaan Luar :
1.
Jenazah seorang laki-laki, berumur 40 tahun panjang badan 165 cm berat
badan kira-kira 50 kg, kulit kuning gizi sedang
2.
Pakaian : sebuah sarung abu-abu dengan kotak merah
3.
Jenazah berlabel tanpa segel
4.
Lebam jenazah pada punggung dan kaku jenazah di semua
persendian
5.
Kepala :
1.
Bentuk oval, rambut sedikit berombak berwarna hitam, panjang rata-rata
15 cm .......................................................................................................
2.
Pada bagian belakang kanan dari kepala terdapat benjolan ukuran 10x 5
cm ..........................................................................................................
3.
Mata kanan dan kiri : selaput bening mata keruh, selaput putih mata pucat,
selaput pelangi mata warna coklat, teleng mata bulat lima milimeter, bentuk
bulat .....................................................................
4.
Hidung, mulut, teling tidak ada kelainan, jenazah mempunyai kumis dan
tidak berjenggot.
6.
Leher: tidak ada kelainan
7.
Dada : tidak ada kelainan
8.
Perut : tidak ada kelainan
9.
Aggota gerak atas terdapat luka lecet meltipel pada lengan bawah tangan
kanan..
10.
Alat kelamin luar :
sunat..
dubur : tidak ada kelainan...........

Pemeriksaan dalam :
Rongga Kepala :
a. terdapat luka memar yang luas pada jaringan dibawah kulit kepala..
b. patah tulang multipel dari tulang belakang kepala
c. terdapat perdarahan dibawah selaput laba-laba otak yang luas
2.Rongga leher bagian dalam tidak ada kelainan
3.Rongga dada :
tulang dada, tulang iga, otot-otot jantung, paru kanan dan kiri tidak ada
kelainan.
4. rongga perut :
hati, lambung, usus besar, usus halus, kelenjar ludah perut, ginjal dan anak
ginjal, kandung kencing, semua nya tidak ada kelainan.
Kesimpulan :
Korban meninggal karena patah tulang dasar tengkorak dan perdarahan dibawah
selapu laba-laba otak sebagai akibat bersentuhan dengan benda
tumpul
Penutup
-demikianlah keterangan ini saya buat dengan sebenarnya dengan mengingat sumpah
dan menggunakan pengetahuan sebaik-baiknya.

You might also like