You are on page 1of 5

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENELITIAN

H1BAH DISERTASIDOKTOR

JUDUL: KAJIAN SENYAWA BIOAKTIF Brucea javanica (L.) Merr.:


IDENTIFTKASI STRUKTUR SENYAWA TOKSIK TERHADAP SEL KANKER
PAYUDARA T47D

Peneliti:

Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo

DILAKSANAKAN ATAS BIAYA:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional,


sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Disertasi Doktor
Nomor: 481/SP2H/PP/DP2MAT/2010, tanggal 11 Juni 2010

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNTVERSITAS GADJAH MADA
NOVEMBER
2010

RBVGKASAN

Kajian Senyawa BioaktifBrucea Javanica (L.) Merr.:

Identifikasi Struktur Senyawa Toksik Terhadap Sel Kanker Payudara T47D


Elvi Rusmiyanto P.W

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang frekuensi kejadiannya paling
tinggi di antara kanker jenis lain pada kaum perempuan dan merupakan penyebab kematian
utama bagi kaum perempuan. Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh dan
berkembang secara terus menerus dan tidak terkendali di dalam jaringan payudara. Faktor
resiko munculnya kanker payudara antara lain senyawa xenobiotik, gaya dan perilaku hidup,
obesitas, faktor hormonal dan genetik (McPerson dkk., 2000).

Salah satu usaha untuk menemukan obat kanker yang spesifik dan sensitif dapat
dilakukan melalui eksplorasi tanaman obat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat secara
turun temurun (etnofarmakolog) dan menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker. B.
javanica merupakan salah satu tanaman yang secara empiris dimanfaatkan oleh masyarakat

sebagai tanaman obat. Tanaman ini tumbuh dan ditemukan di Taman Nasional Gulung
Palung, Kalimantan Barat.

Kandungan senyawa kimia pada tanaman Brucea javanica adalah golongan


quasinoid, triterpenoid dan alkaloid. Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 78 senyawa
kimia, antara lain javanicolides, javanicosides, yadanziosides, yadanziolides, bruceolide,
bruceantinol, bruceine, brusatol, bruceacantinoside dan bruceoside, bruceajavanone A, B, C,
A-7-acetate dan bruceajavaninone A.

Buah dan biji B. javanica menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker leher

rahim. Nilai IC50 ekstrak kloroform (148 ug/ml) lebih kecil daripada ekstrak metanol (199
ug/ml) buah dan biji B. javanica (Wardoyo dkk., 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak kloroform, methanol dan air

buah dan biji serta fraksi dari ekstrak poten B. javanica terhadap sel kanker payudara dan
menentukan nilai ICso-nya.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah dan biji B. javanica yang
diambil dari Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat. Subyek uji dalam penelitian
ini adalah sel kanker payudara (cell line T47D). Sebelum digunakan, organ tanaman
dihaluskan dengan cara diblender. Pembuatan sampel dalam bentuk serbuk dilakukan untuk

IV

memperiuas permukaan sampel dengan larutan pengekstraksi sehingga proses ekstraksi dapat
berjalan optimal dan ekstrak yang diperoleh semakin banyak.

Ekstraksi dilakukan dengan 3 macam pelarut secara berjenjang, yaitu kloroform,


methanol dan air. Ekstrak hasil sohletasi dan maserai diuapkan dengan rotary evaporator.
Ekstrak yang memiliki potensi paling baik difraksinasi dengan metode kromatografi cair
hampa {Vaccum Liquid Chromatography) dengan fase diam serbuk silika gel GF254 dan fase
gerak berbagai eluen. Eluen yang digunakan dimulai dari yang paling non polar dan
selanjutnya dengan eluen yang lebih polar secara bertahap. Hasil fraksinasi kemudian
ditampung dalam cawan porselen dan dikeringanginkan.

Kultur sel kanker mengacu cara yang dilakukan oleh Wilson dkk., (2004). Dibuat

suspensi sel yang mengandung lxlO4 sel/100 |j.l medium kultur. Seratus mikroliter suspensi
yang berisi sel kanker T47D dimasukkan ke dalam masing-masing sumuran mikroplate 96
well. Perlakuan ekstrak kloroformmethanol dan ekstrak air buah dan biji B. javanica dengan
kadar 800, 400, 200, 100 dan 50 ug/ml dengan masing-masing 3 ulangan kontrol sel dan
kontrol media.

Berdasarkan hasil uji sitotoksisitas menunjukkan bahwa ekstrak kloroform buah dan

biji B. javanica merupakan ekstrak paling toksik terhadap sel kanker payudara T47D. Profil
kromatogram ekstrak kloroform buah dan biji B. javanica dapat dilihat pada gambar 1.

a.

b.

c.

Gambar 1. Profil kromatogram ekstrak kloroform buah dan biji B. javanica.


a. sinar tampak; b. sinar UV X= 254 nm; c. b. sinar UV X= 254 nm

Hasil uji sitotoksisitas dengan metode MTT menunjukkan adanya hubungan antara
konsentrasi ekstrak B. javanica terhadap viabilitas sel kanker payudara. Nilai IC50 ekstrak
kloroform, methanol dan air buah dan biji dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan hasil uji
sitotoksisitas ekstrak buah dan biji B. javanica dapat dilihat bahwa ekstrak klororform buah

dan biji tua menunjukkan aktivitas yang paling tinggi dengan nilai IC50 sebesar 97 ug/ml.
Ekstrak kloroform buah dan biji tua akan dilanjutkan untuk difraksinasi dengan
menggunakan vaccum liquidchromatographi.

Tabel 1. Nilai ICso (ug/ml) ekstrak buah dan biji B.javanica


Jenis ekstrak

Nilai IC50 (ug/ml)


Buah Muda

Buah Tua

Kloroform

109

97

Methanol

611

604

Air

318

384

Fraksinasi ekstrak kloroform buah dan biji tua menghasilkan 12 fraksi. Monitoring
senyawa dalam tiap fraksi dilakukan dengan KLT. Uji sitotoksistas fraksi buah dan biji tua B.
javanica menggunakan metode yang sama dengan uji sitotoksisitas ekstrak buah dan biji tua
B. javanica. Nilai IC50 fraksi dari ekstrak klororform buah dan biji tua B. javanica dapat
dilihat pada tabel 2.

Berdasarkaan hasil uji sitotoksistas fraksi kloroform buah dan biji tua B. javanica
dapat diketahui bahwa fraksi gabungan kedua merupakan fraksi yang paling toksik terhadap
sel kanker payudara T47D dengan nilai IC50 sebesar 85 ug/ml. IC50 obat Doxorubicin
sebesar61 ug/ml.
Tabel 2. Nilai IC50 ( ug/ml) fraksi kloroform buah dan biji tua B.javanica.
Fraksi

Fraksi 1
Fraksi 2

Fraksi gabungan

Nilai ICso (ug/ml)

Fraksi gabungan A

399

Fraksi 3
Fraksi 4
Fraksi 5

Fraksi gabungan B

85

Fraksi 6
Fraksi 7

Fraksi 8

Fraksi gabungan C

135

Fraksi 11

Fraksi D

786

Fraksi 12

Fraksi E

558

Fraksi 9

Fraksi 10

Hasil uji sitotoksik ekstrak dan fraksi kloroform buah dan biji tua B. javanica
menunjukkan adanya penurunan nilai IC50. Hal ini berarti pemumian yang dilakukan pada

ekstrak kloroform buah dan biji tua cenderung meningkatkan efek sitotoksisitas bahan uji
terhadap sel kanker payudara T47D. Peningkatan efek sitotoksistas ini diprediksi disebabkan
oleh meningkatnya efek sinergisme senyawa yang terkandung dalam fraksi kloroform buah

dan biji tua B. javanica. Aktivitas sitotoksik yang ditimbulkan oleh suatu komponen senyawa
kimia juga dapat berasal dari efek kombinasi antara senyawa yang tidak atau kurang aktif dan

VJ

senyawa yang aktif. Sifat aktif suatu senyawa akan saling meningkatkan dan mempengaruhi

kecepatan bioavailabilitas dari senyawa aktif sehingga menghasilkan aktivitas yang lebih
tinggi.

Dari studi yang dilakukan sebelumnya, telah diketahui bahwa tanaman B. javanica
mengandung senyawa golongan alkaloid, quasinoid dan terpenoid. Hal ini menunjukkan
bahwa senyawa aktif dalam ekstrak buah dan biji B. javanica diprediksi larut dalam pelarut
non polar dan polar. Kadar yang digunakan dalam penelitian ini dapat menunjukkan potensi
sitotoksik buah dan biji tua B. javanica.

Obat yang digunakan dalam kemoterapi berfungsi untuk mematikan sel kanker,
sedangkan senyawa kemopreventif berfungsi untuk menghambat perkembangan sel kanker.
Meskipun senyawa sitostatik tersebut memiliki nilai IC50 lebih rendah jika dibandingkan
senyawa khemopreventif, tetapi senyawa kemopreventif memiliki prospek yang bagus dalam
pengembangan terapi kombinasi dan suplemen untuk pencegahan kanker.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak buah
makasar yang bersifat paling toksik terhadap sel kanker payudara T47D adalah ekstrak

kloroform buah dan biji tua (IC50 = 97 ug/ml), sedangkan fraksi gabungan kedua
menunjukkan aktivitas paling toksik terhadap sel kanker payudara T47D (IC50 = 85 ug/ml).

Vll

You might also like