Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
REFERAT
APRIL 2015
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PRENATAL DIAGNOSTIC
OLEH :
Haykel Mansyur
C 11109818
PEMBIMBING :
dr. Ferdinand Rambu Todding
SUPERVISOR :
dr. Ellen Wewengkang, Sp.OG
SURAT PENGESAHAN
Nama
: Haykel Mansyur
NIM
: C 11109818
Judul
: PRENATAL DIAGNOSTIC
Benar telah menyelesaikan tugas referat dalam rangka kepaniteraan klinik pada
bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Makassar,
April 2015
Konsulen
Pembimbing
Mengetahui,
KPM Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
ii
: Haykel Mansyur
NIM
: C 11109818
Minggu ke
Nilai
Makassar,
April 2015
Konsulen
Pembimbing
Mengetahui,
KPM Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
iii
Nama
: Haykel Mansyur
NIM
: C 11109818
Hari / Tanggal :
Tempat
No.
Nama
Stambuk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
iv
Minggu
Tanda Tangan
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Makassar,
April 2015
Konsulen
Pembimbing
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................. i
SURAT PENGESAHAN .......................................................................... ii
SURAT KETERANGAN PEMBACAAN REFERAT .............................. iii
DAFTAR HADIR PEMBACAAN REFERAT ......................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
PRENATAL DIAGNOSTIC
1.
PENDAHULUAN ........................................................................ 1
2.
3.
TUJUAN ...................................................................................... 4
4.
ANAMNESIS .............................................................................. 5
1) Riwayat Obstetri Sebelumnya .................................................. 5
2) Riwayat Merokok .................................................................... 5
3) Riwayat Minum Alkohol ......................................................... 5
4) Riwayat Medis ........................................................................ 6
5) Riwayat Keluarga .................................................................... 6
6) Sikap Pasien ............................................................................ 6
5.
6.
vi
PRENATAL DIAGNOSTIC
1. Pendahuluan
Diagnosis prenatal merupakan sebuah proses untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya anomali atau kelainan genetik pada janin, untuk
memberikan informasi pada calon orang tua, serta memungkinkan untuk
mengubah penatalaksanaan kehamilan dan/atau perawatan postnatal. (1)
Insidens abnormalitas berat yang ditemukan pada saat lahir adalah
sekitar 2-3%. Anomali tersebut mencakup sebagian besar dari kematian pada
neonatus, dan lebih dari kasus pediatri yang masuk ke rumah sakit terjadi
akibat kelainan genetik. Diagnosis prenatal merupakan sebuah pengetahuan
untuk mengidentifikasi abnormalitas struktural atau fungsional tersebut pada
janin yang sedang berkembang. (2)
Menurut The Australian Handbook for General Practitioners, tes
(3)
Tujuan
adalah
untuk
dari
tes
skreening
atau
diagnostik
prenatal
Contoh
prosedur
diagnostik
prenatal
misalnya
ultrasound,
Tabel 1. Beberapa kelainan genetik yang dapat diketahui sebelum bayi lahir (7)
(1)
Teratogen
Penyakit
ibu
(misalnya
diabetes
insulin-dependent,
Gambar 2. Usia ibu dan resiko melahirkan bayi dengan sindrom Down (3)
3. Tujuan
Tujuan dari diagnosis / skreening prenatal adalah sebagai berikut : (10)
Skreening
adanya
penyakit
umum
yang
kemungkinan
dapat
Melatih kebiasaan sehat yang baik untuk ibu hamil dan keluarganya
4
4. Anamnesis
Beberapa hal yang harus ditanyakan pada saat melakukan anamnesis pada
pasien adalah :
1) Riwayat Obstetri Sebelumnya (10, 11)
Gravid (G)
Merupakan jumlah total kehamilan, termasuk kehamilan intrauterin
normal dan abnormal, aborsi, kehamilan ektopik, dan mola hidatiform.
Kehamilan ganda dihitung 1.
Paritas (P)
Merupakan kelahiran bayi dengan berat > 500 g, baik hidup atau mati.
Jika beratnya tidak diketahui, gunakan usia gestasi 24 minggu.
Kehamilan ganda tetap dihitung 1. Nullipara artinya belum melahirkan
bayi dengan berat > 500 g atau usia gestasi 24 minggu.
Abortus (A)
Merupakan terminasi kehamilan pada usia gestasi usia gestasi < 24
minggu atau berat janin < 500 g.
masalah
melahirkan
dengan
cara
caesar,
catat
tipenya
5) Riwayat Keluarga
Catat kelainan medis, genetik, dan psikiatri yang mungkin dapat
mempengaruhi pasien atau anaknya (misalnya DM, kanker, dan kelainan
mental). (10)
Menurut The Australian Handbook for General Practitioners,
riwayat keluarga wanita serta pasangannya yang harus diketahui berupa :
(3)
Kelainan lahir seperti spina bifida, cleft lip/palate, defek pada jantung
Disabilitas intelektual
Keguguran berulang
Consanguity
5. Pemeriksaan Fisis
Lakukan pemeriksaan umum menyeluruh dengan fokus pada sistem
serta organ reproduksi yang paling berpengaruh dalam kehamilan. Hasil
pemeriksaan kepala, telinga, mata, dan tenggorokan harus dicatat. Wajib
melakukan auskultasi jantung dan paru secara seksama. Penyakit berat
biasanya dapat diketahui pada saat pemeriksaan fisik obstetrik (misalnya
anemia, tuberkulosis, dan tumor mamma). (10)
Denyut jantung janin yang dinilai pada setiap kunjungan mulai dari
minggu ke 12 dengan menggunakan Doppler. Jika tidak didapatkan
adanya denyut jantung, dapat dilakukan USG untuk menilai usia dan
fiabilitas janin.
6. Pemeriksaan Penunjang
Untuk pemeriksaan penunjang, ada beberapa cara yang dapat
digunakan, diantaranya adalah :
1) USG umum
USG bekerja dengan cara menghasilkan gelombang suara
intermittent berfrekuensi tinggi dengan mengalirkan aliran listrik ke
transducer yang dibuat dari material piezoelektrik. Transducer tersebut
mengirimkan sinyal gelombang suara yang melewati kulit dan jaringan
lunak hingga mencapai densitas jaringan yang berbeda. Kemudian,
sejumlah energi suara yang sama dengan perbedaan densitas permukaan
tersebut dipantulkan kembali ke transducer. Kemudian gelombang
tersebut akan menghasilkan voltase listrik yang akan terbaca di layar. (12)
USG secara umum dilakukan selama kehamilan, karena tidak
memiliki resiko terhadap ibu atau janinnya. USG dapat digunakan untuk :
(3, 7)
Gambar 3. Teknik pengukuran crown-rump length (CRL) pada janin dengan hasil CRL 60 mm
(12 + 3 minggu) (13)
Gambar 4. Kepala janin. (a) Pengukuran diameter biparietal (BPD) (kaliper). Perhatikan potongan
aksial kepala dan posis sentral ventrikel 3 dan struktur midline (T merupakan ventrikel 3 dan
thalamus). Lingkar kepala juga diukur dalam posisi ini. (b) Pleksus choroideus normal (C) dan
falx medial serta fissura interhemisferik. (13)
Gambar 5. Contoh USG yang menunjukkan plasenta yang terletak pada dinding belakang uterus
(posterior). Plasenta menutupi seluruh serviks. Terletak 1.5 cm dari serviks. (15)
10
Gambar 7. Tetralogi Fallot. Aorta (a) bersusun dengan septum interventrikular (s) (9)
peritoneum)
dan
mengapung
bebas
didalam
cairan
11
Defek ekstremitas
Defek ekstremitas, pada contoh ini (Gambar 10) defek
ekstremitas bawah terjadi karena caudal regression syndrome (CRS).
CRS merupakan kumpulan anomali kongenital dimana dapat terjadi
kegagalan pembentukan sakrum, vertebra lumbal, gangguan medula
spinalis distal, serta kegagalan pembentukan regio kaudal. (16)
12
Gambar 10. USG transvaginal yang menunjukkan adanya abnormalitas ekstremitas bawah (16)
Gambar 11. Displasia renal. Perhatikan ginjal yang membesar yang memiliki kista berisi cairan.
(9)
13
Gambar 12. Gambaran USG yang menunjukkan pengukuran nuchal translucency (nuchal fold) di
bagian belakang leher janin. Peningkatan ketebalan nuchal (> 2 mm pada trimester pertama; > 5
mm pada trimester kedua) dihubungkan dengan peningkatan resiko menderita sindrom Down (dan
aneuploidi lainnya). (1)
(1, 3)
(1, 3)
Amniosentesis
Amniosentesis pertama kali dilakukan pada tahun 1952 untuk
mendiagnosa adanya penyakit hemolitik prenatal. Pada pertengahan
tahun 1970an, prosedur tersebut menjadi standar untuk mendapatkan
karyotype janin. Prosedur ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan
15 minggu, hingga batas 19-20 minggu. Sampel cairan amnion
15
(1,
3, 12)
Tingkat
keguguran
(3)
lebih
rendah
daripada
CVS,
aliran
darah
janin.
Keseluruhan
prosedur
tersebut
biasanya
Abnormalitas kromosom
17
diagnosis
adanya
kelainan
kromosom.
Karyotype
18
Gambar 19. Karyotype penderita sindrom Down, yang dikarakteristikkan dengan adanya ekstra
kromosom 21 yang berasal dari sel telur atau sel sperma. Karyotype ini adalah 47, XY, +21. Jika
penderitanya wanita, maka akan menjadi 47, XX, +21. (1)
19
merupakan
sebuah
teknik
yang
digunakan
untuk
Gestasi lama
Single, dual, atau multiple colored probe untuk deteksi yang cepat,
sensitif, dan spesifik
20
Gambar 20. Contoh hasil tes FISH pada kromosom 13, 18, dan 21 dengan menggunakan 3-Color
FISH Probe (20)
Kadar
alpha-fetoprotein
(AFP),
human
chorionic
21
Kadar
HCG
yang
tinggi
berhubungan
dengan
(1, 22)
22
23
REFERENSI
1.
2.
Prenatal Diagnosis and Fetal Therapy. In: Cunningham FG, Hauth JC,
Leveno KJ, Gilstrap L, Bloom SL, Wenstorm KD. Williams Obstetrics 22nd
Edition. USA: McGraw-Hill Medical Publishing Division; 2005. p. 179.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
24
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Halder A, et al. Fluorescence in situ hybridization (FISH) using noncommercial probes in the diagnosis of clinically suspected microdeletion
syndromes. Indian J Med Res. July 2013;138:135-42.
22.
25