Professional Documents
Culture Documents
OCCUPATIONAL
HEALTH AND SAFETY
Pendahuluan
Nama Dosen : Erwin Dyah N,dr,MKes
NIM
: 031837436
Fakultas
: Kesehatan Masyarakat
Unair
Departemen : Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Tujuan
(1)Menjelaskan sejarah K3
(2) Menjelaskan bahwa k3 bukan hanya
pencegahan kecelakaan namun meliputi
semua aspek kondisi kerja;
(3) Menjelaskan pentingnya komitmen
manajemen ;
(4) Menjelaskan pentingnya pelatihan untuk
keberhasilan program K3
(5) Mengenal berbagai jenis bahaya dalam
berbagai jenis pekerjaan ;
(6) Mendiskusikan rentang bahaya di tempat
kerja
I. Introduction
K3 ?
Suatu disiplin ilmu
Ruang Lingkup yg luas
Melibatkan berbagai bidang ilmu
4 faktor pendorong:
BERNADINO RAMAZZINI
(1633-1714)
Profesor di Modena dan Padua,
mempublikasikan studi sistematik yang
pertama tentang penyakit di dunia
perdagangan (trade disease)
BUKUNYA : De Morbis Artificum Diatriba.
dokter berkebangsaan Italia. Ia
menggabungkan hasil penemuan
pendahulunya , berdasarkan hasil
kunjungannya ke tempat kerja (bengkel) di
Modena.
Bapak Kedokteran Kerja (bapak Hiperkes )
Apakah pekerjaanmu saat ini?
Bernardino Ramazzini
['bernardino ramat'tsini])
Born
Died
Nationality
Field
institutions
Alma mater
Known for
Unversity of Padua
Chincona,
Occupational Medicine
REVOLUSI INDUSTRI DI
BRITANIA RAYA abad XVI
mekanisasi dan pergeseran dari
industri rumah tangga menjadi usaha
yang dilakukan di pabrik-pabrik.
menyebar ke industri lain di Eropa
dan Amerika Utara.
kebiasaan rutin kehidupan keluarga
dan masyarakat , sehingga disebut
sebagai Revolusi Industri.
PERKEMBANGAN K3 DI
INDONESIA
PERMULAAN ABAD XX
PERATURAN DAN UU KEBERSIHAN ,
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ISI
SEDERHANA)
TIDAK ADA REVOLUSI INDUSTRI (JAMAN
KOLONIAL) INDUSTRI YANG ADA
CENDERUNG DIMATIKAN_ INDONESIA HANYA
SEBAGAI PENGHASIL BAHAN BAKU EKSPOR
DAN KONSUMEN BARANG IMPOR
PEKERJA INDONESIA SAAT ITU HANYA SEBAGAI
KULI GAJI RENDAHMASALAH
KESEJAHTERAAN HAMPIR SEMUA
KEUNTUNGAN DIANGKUT KE LN
JAMAN JEPANG
PERANG DUNIA II SEDANG
MEMUNCAKBELUM ADA PEMIKIRAN
TENTANG HIPERKES
TAHUN 1965
LEMBAGA KESEHATAN BURUH LEMBAGA
KESELAMATAN % KESEHATAN BURUH
FUNGSI:
PUSAT PENDIDIKAN CALON DOKTER YG AKAN
BEKERJA DI PERUSAHAAN DAN PENGAWAS
PERBURUHAN
JASA & NASIHAT KPD PERUSAHAAN
PUSAT RISET UNTUK MENINGKATKAN MUTU
KEILMUAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
PUSAT PUBLIKASI MJALAH ,BUKU PEDOMAN DLL
MENGENAI K3
PEGHUBUNG DAN KERJASAMA INTERNASIONAL DALA
K3 BURUH
TAHUN 1966
KEDUDUKAN DAN FUNGSI HIPERKES
DALAM APARATUR PEMERINTAH MAKIN
JELAS stlh DIRESMIKAN :
DINAS HIGIENE PERUSAHAAN / SANITASI UMUM
DINAS KESEHATAN TENAGA KERJA (DI DEPKES)
LEMBAGA HIGIENE PERUSAHAAN DAN
KESEHATAN KERJA DI DENAKER
YAYASAN HIGIENE PERUSAHAAN DI
SURABAYA(SWASTA)
TH 1967 BADAN PEMBINA DAN KONSULTASI
HIGIENE PERUSAHAAN (SWASTA-BANDUNG)
TAHUN 1970
UNDANG-UNDANG KESELAMATA
KERJA DIUNDANGKAN TAHUN 1970
Anatomi-fisiologi
Biokima
Sosiologi
Psikologi
dll
KESEHATAN KERJA
(SUMAMUR,1989)
suatu spesialisasi ilmu kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan
agar derajad kesehatan tenaga kerja
optimal melalui pemeriksaan
kesehatan awal, berkala maupun
khusus
Ilmu ini bersifat medis dan sasarannya
adalah manusia (tenaga kerja)
fakta
Hasil penelitian Depkes 2003 pada sektor
industri kecil kelompok petani, nelayan
dan perajin di beberapa provinsi (Sumbar,
Riau, akarta, Jabar, Jatim, Sulsel, Maluku) :
2-100% pekerja menderita anemia
Prevalensi tertinggi di nelayan Sulsel
Gizi buruk tertinggi : kelompk perajin si
Sumut (33,33%) dan Sulsel (65%.
KVA : 43% perajin di SUMUT
Jm kerja pdu > 8 jam/hari
Permasalahan/kondisi
lingkungan VS tempat kerja
Kebisingan
Pencahayaan
Tekanan
SUV
Pestisida
Kimia
Ergonomi
Biologis
Petani,nelayan
RUANG LINGKUP
KESEHATAN KERJA
:-HEALTH PROMOTION,
PREVENTION,
PROTECTION
-CURRATIVE
-REHABILITATIF
KESELAMATAN KERJA
-PREVENTING
ACCIDENT
-IF ACCIDENT DO
OCCUR KEEPING
LOSSES TO A
MINIMUM
THROUGH MANAGEMENT
CONTROL (I-S-M-E-C)
ACRONIM I-S-M-E-C
I Identification of work. Specifying the program
elements and activities to achieve desired results
S Standards. Establishing performance standards
(criteria by which methods and results will be
evaluated)
M Measurement.Measuring performance ; recording
and reporting work in progress and completed
E Evaluation. Evaluating performance as measured
and compared with establihsed standards; appraising
work and results
C commendation and correction. Regulating and
improving methods and results by commending
desired performance and constructively correcting
substandard performance
TUJUAN
MENINGKATKAN DAN MEMELIHARA
DERAJAT KESEHATAN TENAGA KERJA
(FISIK,MENTAL,SOSIAL)SEOPTIMAL
MUNGKIN
MENCEGAH GANGGUAN KESEHATAN
KARENA LINGKUNGAN KERJA
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DARI
BAHAYA KESEHATAN KRN PEKERJAAN
PENEMPATAN NAKER SESUAI
KEMAMPUAN
Agar berhasil
Dlm pelaksanaan program K3 perlu :
- kerjasama & peranserta kedua pihak
(pengusaha dan pekerja)
- mempertimbangkan
berbagai isu terkait dg kedokteran kerja, HI,
toksikologi, pendidikan, teknik keselamatan
kerja , ergonomi, psikologi, dll.
Mengapa K3 penting?
Tempat kerja peran penting dalam kehidupan
naker krn: >>naker berada di tempat kerja minim
8 jamlingkungan kerja harus sehat dan aman,
Tenaga kerja mempunyai potensi terpapar
berbagai bahaya:
debu;
gas;
bising;
getaran;
Suhu ekstrim.
Sayangnya:
>> pengusaha belum melindungi
naker dengan upaya K3
Kenyataan : >> pengusaha yang
bahkan belum mengetahui bahwa
mereka mempunyai kewajiban moral
dan hukum untuk melindungi K3
tenaga kerja OA dan OD masih
banyak ditemui
Iceberg Analogy
Direct Costs
Accident Cost
Medical Payments
Compensation
Down-time
Overhead $ while work disrupted
Breaking in substitute
Poor efficiency due to
break-up of crew
Indirect or Hidden
Costs
Loss of production
Loss of good will
Biaya OA & OD
Keseluruhan (bagi pekerja,
keluarga,usaha) sangat tinggi
Skala Nasional : 3-4 % GNP blm
diketahui dengan pasti ( karena biaya
taklangsung sulit duperkirakan )
Program K3
Krn alasan di atas perlu komitmen dari
pengusaha-pekerja-serikat buruh thd K3 :
Mengendaliakn bahaya pada sumbernya (jika
mungkin) ;
Mencatat semua paparan dan menyimpannya
selama beberapa tahun (RR);
Pekerja & pengusaha harus mendapat informasi
tentang risiko K3 ditempat kerja;
Ada panitia K3 yang aktif yang melibatkan tenaga
kerja & manajemen ;
K3 dilaksanakan .
Keuntungan Program K3 :
Membantu menyelamatkan jiwa
naker dengan upaya reduksi bahaya
dan akibatnya
Efek positif pada moral dan
produktifitas pekerja
Menghemat biaya perusahaan
Luasnya permasalahan K3
di dunia
Minimal ada 259 juta OA/th 335,000
meninggal
OA fatal di negara sedang berkembang >
negara industri perlu program pencegahan
>> OD sdh dikenal lama saat ini masih
menjadi masalah
WRD di negara sdg berkembang >> yg
dilaporkan
kasus dan jenis OD semakin meningkat
>> sulit mengidentifikasi penyebab OD & OA
Kecelakaan Kerja di
Indonesia
Th 2009 54.398 kasus
Sebagian besar o.k. pelanggaran K3
Asumsi 1th =264 hari kerja akibat
KK:
rerata 17 naker cacat fungsi
0,2 tenaga kerja cacat total
8 orang meninggal dunia/hr
(Depnakertrans, 2010).
Rentang bahaya
Jumlah bahaya di tempat kerja tak terbatas
(nyata dan samar2)
Bahaya >> sdh ada di tempat kerja(built
into the workplace) pengusaha harus
memastikan bahaya tsb dieliminir bukan
membiarkan naker menyesuaikan diri
dengan kondisi yg ada
Upaya prevensi OA & OD sebaiknya
pada tahap awal disain
Pentingnya komitmen
manajemen
Keberhasilan program K3
memerlukan komitmen yang
kuat dari manajemen &
partisipasi naker
Manajemen yang efektif akan
mengendalikan semua bahaya yang
terkait dg pekerjaan , tidak hanya
yang dicakup dg standar pemerintah
Pentingnya Pelatihan
Pelatihan K3 komprehensif
keuntungan nyata dlm membantu
pekerja :
Mengenal tanda / gejala awal potensi
OD sblm menjadi menentap ,
Menilai lingkungan kerja
Mendorong manajemen u/ melakukan
upaya K3 agar kondisi tdk
membahayakan
Peran personel K3
Bekerja secara proaktif (bertindak
sblm bahaya menjadi masalah)
mencegah naker terpapar bahaya
kesehatan
Pastikan manajemen melakukan :
Eliminasi bahaya
Menjaga agar bahaya terkendali (jika
tidak bisa dieliminasi)
Ringkasan
Naker di semua pekerjaan menghadapi
berbagai bahaya di tempat kerja
K3 menangani masalah bahaya yang ada
di tempat kerja : pencegahan kecelakaan
s/d OD yng kd samar2 ( toxic fumes, dust,
noise, heat, stress, etc.)
Mencegah OD & OA harus menjadi goal
program K3 ( bukan sebaliknya :
memecahkan masalah setelah masalah
timbul)
Exercise
Berikan contoh mengenai
kemungkinan bahya kesehatan dan
keselamatan di tempat kerja yang
anda jumpai di sekitar anda