You are on page 1of 3

http://www.klinikmatanusantara.com/index.php?

option=com_content&task=view&id=41&Itemid=9
Apakah RETINA itu?

Retina adalah lapisan sel-sel syaraf di dalam mata yang berfungsi seperti film pada kamera.
Cahaya memasuki mata melalui kornea dan lensa mata yang kemudian difokuskan pada
retina. Retina mengubah cahaya tersebut menjadi signal-signal penglihatan yang dikirim ke
otak melalui syaraf penglihatan.
Makula adalah bagian yang paling sensitif di bagian tengah retina dan memberikan
penglihatan yang paling tajam dan jelas.
Vitreous adalah media seperti agar-agar bening yang mengisi bagian dalam bola mata mulai
dari belakang lensa mata sampai ke retina. Informasi ini hanyalah pedoman umum.

Anatomi retina
Retina manusia terdiri atas sepuluh lapis. Urutan lapisan-lapisan tersebut (ke arah kornea)
adalah:
1. Retinal pigment epithelium (RPE)
2. Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar.(Rods/Cones)
3. Membran limitans eksterna - Lapisan yang membatasi bagian dalam
fotoreseptor dari inti selnya
4. Lapisan luar inti sel fotoreseptor
5. Lapisan luar plexiformis - Pada bagian makular, ini dikenal sebagi "Lapisan
serat Henle" (Fiber layer of Henle).
6. Lapisan dalam badan inti
7. Lapisan dalam plexiformis

8. Lapisan sel ganglion - Lapisan yang terdiri dari inti sel ganglion dan
merupakan asal dari serat syaraf optik.
9. Lapisan serat syaraf - Yang mengandung akson - okson sel ganglion yang
berjalan menuju ke nervus opticus.
10.Membran limitans interna - Tempat sel-sel Mller berpijak.

II. ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA


Anatomi Retina
Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima
rangsang cahaya. Retina berbatas dengan koroid dengan sel epitel pigmen retina dan terdiri
atas lapisan : (6,7)
1. Lapisan epitel pigmen
2. Lapisan fotoreseptor merupakan lesi terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai
bentuk ramping, dan sel kerucut.
3. Membran limitan eksterna yang merupakan membrane ilusi.
4. Lapisan nucleus luar, merupakan susunan lapis nucleus sel kerucut dan batang.
5. Lapisan pleksiform luar merupakan lapis aselular dan merupakan tempat sinapsis sel
fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.
6. Lapis nucleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel Muller.
7. Lapisan pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps sel bipolar,
sel amakrin dengan sel ganglion.
8. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua,
9. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju kearah saraf optic.
10. Membran limitan interna, merupakan membrane hialin antara retina dan badan kecil.
Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semitransparan, dan multilapis yang melapisi
bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan hampir
sama jauhnya dengan korpus siliare, dan akhirnya di tepi ora serrata. Pada orang dewasa, ora
serrata berada sekitar 6,5 mm di belakang garis Schwalbe pada system temporal dan 5,7 mm
di belakang garis ini pada sisi nasal. Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan
membran Bruch, khoroid, dan sclera. Retina menpunyai tebal 0,1 mm pada ora serrata dan
0.23 mm pada kutub posterior. Ditengah-tengah retina posterior terdapat makula. Di tengah
makula terdapat fovea yang secara klinis merupakan cekungan yang memberikan pantulan
khusus bila dilihat dengan oftalmoskop.(3,8)
Gambar 1. Anatomi mata
Dikutip dari kepustakaan 9
Retina menerima darah dari dua sumber : khoriokapiler yang berada tepat di luar membrana
Bruch, yang mendarahi sepertiga luar retina, termasuk lapisan pleksiformis luar dan lapisan
inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen retina, serta cabang-cabang dari arteri retina
sentralis yang memperdarahi dua per tiga sebelah dalam. (6,7)
Gambar 2. Vaskularisasi retina
Dikutip dari kepustakaan 9
Fisiologi Retina
Untuk melihat, mata harus berfungsi sebagai suatu alat optis, sebagai suatu reseptor
kompleks, dan sebagai suatu transducer yang efektif. Sel-sel batang dan kerucut di lapisan
fotoreseptor mampu mengubah rangsangan cahaya menjadi suatu impuls saraf yang

dihantarkan oleh lapisan serat saraf retina melalui saraf optikus dan akhirnya ke korteks
penglihatan. Makula bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan yang terbaik dan untuk
penglihatan warna, dan sebagian besar selnya adalah sel kerucut. Di fovea sentralis, terdapat
hubungan hampir 1:1 antara fotoreseptor kerucut, sel ganglionnya, dan serat saraf yang
keluar, dan hal ini menjamin penglihatan yang paling tajam. Di retina perifer, banyak
fotoreseptor dihubungkan ke sel ganglion yang sama, dan diperlukan sistem pemancar yang
lebih kompleks. Akibat dari susunan seperti itu adalah bahwa makula terutama digunakan
untuk penglihatan sentral dan warna ( penglihatan fototopik) sedangkan bagian retina lainnya,
yang sebagian besar terdiri dari fotoreseptor batang, digunakan terutama untuk penglihatan
perifer dan malam (skotopik). (6,7)
Gambar 3. Proses Melihat
Dikutip dari kepustakaan 17
Fotoreseptor kerucut dan batang terletak di lapisan terluar yang avaskuler pada retina
sensorik dan merupakan tempat berlangsungnya reaksi kimia yang mencetuskan proses
penglihatan. Setiap sel fotoreseptor kerucut mengandung redopsin, yang merupakan suatu
pigmen penglihatan fotosensitif yang terbentuk sewaktu molekul protein opsin bergabung
dengan 11-sis-retinal. Sewaktu foton cahaya diserap oleh rodopsin, 11-sis-retinal segera
mengalami isomerisasi menjadi bentuk ali-trans. Redopsin adalah suatu glikolipid membran
yang separuh terbenam di lempeng membram lapis ganda pada segmen paling luar
fotoreseptor. Penyerapan cahaya puncak oleh terjadi pada panjang gelombang sekitar 500 nm,
yang terletak di daerah biru-hijau pada spektrum cahaya. Penelitian-penelitian sensitivitas
spektrum fotopigmen kerucut memperlihatkan puncak penyerapan panjang gelombang di
430, 540, dan 575 nm masing-masing untuk sel kerucut peka-biru, -hijau, dan merah.
Fotopigmen sel kerucut terdiri dari 11-sis-retinal yang terikat ke berbagai protein opsin. (7)
Penglihatan skotopik seluruhnya diperantarai oleh fotoreseptor sel batang. Pada bentuk
penglihatan adaptasi gelap ini, terlihat bermacam-macam nuansa abu-abu, tetapi warna tidak
dapat dibedakan. Sewaktu retina telah beradaptasi penuh terhadap cahaya, sensitivitas
spektral retina bergeser dari puncak dominasi rodopsin 500 nm ke sekitar 560 nm, dan
muncul sensasi warna. Suatu benda akan berwarna apabila benda tersebut mengandung
fotopigmen yang menyerap panjang-panjang gelombang dan secara selektif memantulkan
atau menyalurkan panjang-panjang gelombang tertentu di dalam spektrum sinar tampak (400700 nm). Penglihatan siang hari terutama diperantarai oleh fotoreseptor kerucut, senjakala
oleh kombinasi sel kerucut dan batang, dan penglihatan malam oleh fotoreseptor batang.(7)

You might also like