Professional Documents
Culture Documents
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS : II D FARMASI
PEMBIMBING :
FISIOLOGI KULIT
MEKANISME SENSORIK/ PERABAAN
Tujuan
1. Mampu membedakan perasaan subjektif panas dan dingin.
2. Memeriksa daya (kemampuan) menentukkan tempat rangsangan taktil
(lokalisasi taktil).
Landasan Teori
Integumen membentuk lapisan terluar pada tubuh. Integumen terdiri dari
kulit dan beberapa derivatif kulit. Kulit adalah salah satu komponen
integumen. Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang lebih 4,5kg
dan menutupi area seluas 18 kaki persegi pada laki-laki dengan berat badan
75kg.
a. Epidermis adalah lapisan teratas, atau terluar yang tersusun dari jaringan
epitel.
b. Dermis adalah lapisan jaringan ikat bagian bawah. Lapisan mengikat
epidermis dengan struktur yang ada dibawahnya.
Peran kulit dalam termogulasi: panas tubuh dihasilkan dari aktivitas
metabolik dan pergerakan otot. Panas seperti itulah yang harus dikeluarkan,
atau suhu tubuh akan naik di atas batas normal; pada lingkungan bersuhu
dingin, panas harus dipertahankan, atau suhu tubuh akan turun di bawah
batas normal.
Kulit sensitif, diagnosisnya didasarkan atas gejala-gejala penambahan
warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan kulit, kulit sensitif biasanya
lebih tipis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka.
.
9. Bahan-bahan pakaian
TATA KERJ
a. Perasaan Subjektif Panas dan Dingin
1. Sediakan 3 waskom yang masing-masing berisi air dengan suhu kira-kira
20, 30, dan 40 derajat celcius.
2. Masukkan tangan kanan kedalam air bersuhu 20 derajat celcius dan
tangan kiri suhunya 40 derajat celcius selama kurang lebih 2 menit. Catat
kesan apa yang saudara alami.
3. Kemudian masukkan segera kedua tangan itu serentak kedalam air
bersuhu 30 derajat celcius. Catat kesan apa yang saudara alami.
b. Lokalisasi Taktil
1. Tutup mata OP dan takankan ujung pensil pada suatu titik dikulit ujung
jari.
2. Kemudian perintahkan OP melokalisasikan tempat yang baru dirangsang
tadi dengan ujung pensil pula.
3. Tetapkan antara titik rangsang dan titik yang ditunjuk
4. Ulangi percobaan ini sampai 5kali dan tentukan jarak rata-rata untuk kulit
ujung jari, telapak tangan, lengan atas, dan tengkuk.
HASIL PENGAMATAN
a. Perasaan subyektif panas dan dingin
Tangan kanan
Tangan kiri
No Suhu
Perasaan
No. Suhu
Perasaan
1.
20C
Dingin
1.
40C
Panas
2.
30C
Hangat
2.
30C
Dingin / sejuk
b. Lokalisasi taktil
No.
Lokasi
Pemeriksaan
II
III
IV
Rata-rata
1.
Ujung jari
2.
Telapak tangan
0,5
0,8
0,7
0,5
0,5
0,6
3.
Lengan bawah
1,5
1,5
0,5
0,5
1,2
4.
Lengan atas
0,5
0,5
1,2
5.
Tengkuk
0,2
Pembahasan
Rangsangan pada kulit yang berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan
rasa sakit dimediasi oleh ujung saraf dendrite dari saraf sensorik yang
berbeda. Sensasi sentuhan dimediasi oleh ujung dendritik telanjang yang
berada di sekitar folikel rambut dengan ujung-ujung dendritiknya yang
diperluas, disebut juga ujung reseptor Ruffini dan Merkel. Selain itu
sentuhan dan tekanan dapat dimediasi juga dengan ujung reseptor Meissner
dan Pacini.
Terdapat ujung saraf yang lebih bebas lagi yang dapat merespon rangsang
dingin dan panas. Untuk reseptor dingin letaknya di atas lapisan dermis tepat
di bawah lapisan epidermis, kerjanya sangat dipengaruhi dingin dan
dihambat dengan adanya pemanasan. Sedangkan ujung reseptor panas
terdapat agak lebih dalam dermis sangat peka terhadap panas akan tetapi
dihambat oleh pendinginan.Temperatur yang panas menghasilkan sensai rasa
sakit melalui aksi dari protein membrane tertentu dalam dendrite sensorik.
Protein ini disebut reseptor capsaicin, berfungsi baik sebagai ion saluran dan
reseptor untuk capsaicin-molekul dalam cabai yang menyebabkan sensasi
panas dan nyeri. Menanggapi rangsang suhu tinggi, atau capsaicin dalam
cabai, saluran ion ini terbuka. Hal ini memungkinkan Ca2 + dan Na + untuk
berdifusi ke dalam neuron, potensial aksi menghasilkan depolarisasi dan
menghasilkan yang ditularkan ke SSP dan dirasakan sebagai panas dan
nyeri. Sementara reseptor untuk nyeri capsaicin diaktifkan oleh intens panas,
nociceptors lainnya dapat diaktifkan dengan mekanik rangsangan yang
menyebabkan kerusakan sel.
a. Percobaan dengan suhu
Berdasarkan tabel hasil pengamatan OP merasakan sensasi yang
berbeda di kedua tangannya ketika kedua tangannya direndam di
dalam air yang memiliki suhu berbeda. Tangan kanan yang direndam
dengan air bersuhu 20C merasa dingin karena reseptor dingin sangat
peka terhadap suhu lingkungan yang dingin, sedangkan reseptor panas
dihambat dengan adanya pendinginan. Tangan kiri OP yang direndam
dengan air bersuhu 30 C merasa panas karena reseptor panas yang
bekerja dan reseptor dingin dihambat dengan pemanasan. Ketika
kedua tangan dicelupkan ke dalam air yang bersuhu sama tetap
menghasilkan sensasi yang berbeda. Hal ini dikarenakan tangan
memiliki suhu yang berbeda pada awalnya karena merupakan terusan
dari percobaan pertama. Tangan masih mengingat sensasi sebelumnya.
Ketika tangan direndam dalam air yang bersuhu sama (30C), tangan
yang sebelumnya berada di air yang lebih dingin akan merasakan
DAFTAR PUSTAKA