You are on page 1of 4

RSUD KOTA BANDUNG

Jl. Rumah Sakit No. 22


Bandung
Telp. (022) 7811794,
Fax. 7809581
Kode Pos : 40612
Nomor Dokumen :
Revisi ke :

PANDUAN PRAKTIK
KLINIK

DISAHKAN OLEH:
DIREKTUR RSUD KOTA BANDUNG

INFEKSI VIRUS DENGUE


PADA ANAK

dr. TAAT TAGORE DIAH RANGKUTI, MKKK


NIP. 196210101990111003

Nomor revisi:

Tanggal:

1. Definisi
Infeksi virus dengue merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh 4 serotipe virus dengue yang
ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypty.
2. Kriteria diagnosis
Secara umum ditandai oleh demam yang mendadak tinggi dan terus menerus. Secara klinis
diagnosisnya dibagi menjadi:
a. Diagnosis probable
Demam akut dengan dua atau lebih dari gejala nyeri kepala, nyeri retroorbital, myalgia,
arthralgia, ruam, manifestasi perdarahan, leukopenia (leukosit 5000/mm 3), trombositopenia
(trombosit 150.000/mm3), hematokrit meningkat (5 10%), dan setidaknya satu dari:
-

Serologi (+) pada sampel darah titer 1.280 dengan tes inhibisi hemaglutinasi

Titer IgG sebanding dengan enzyme-linked immunosorbent assay

Tes IgM antidengue (+)

b. Diagnosis confirmed
Kasus probable ditambah setidaknya satu dari:
- Isolasi virus dengue dari darah, LCS, atau sampel otopsi
- Titer IgG serum meningkat lebih dari 4 kali lipat (dengan tes inhibisi hemaglutinasi) atau IgM
anti dengue spesifik meningkat.
- Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum, atau LCS
- Terdeteksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR

c. Diagnosis Demam Berdarah Dengue (DBD)


Semua dari berikut ini:
- Demam akut dengan durasi 2 7 hari
- Manifestasi perdarahan tes tourniquet (+), petekia, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa,
saluran cerna, tempat penyuntikan, atau tempat lain.
- Trombosit 100.000/mm3
- Terdapat tanda kebocoran plasma akibat permeabilitas vaskular meningkat, yang ditandai
dengan:
i. Peningkatan hematokrit (hemokonsentrasi) 20% dari baseline
ii. Terdapat kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites, dan hipoproteinemia atau
hipoalbuminemia.
d. Dengue Shock Syndrome (DSS)
Kriteria diagnosis sama seperti DBD disertai dengan tanda syok seperti takikardi, akral dingin,
CRT memanjang (> 2 detik), denyut nadi lemah, letargis, gelisah, tekanan nadi 20 mmHg, dan
hipotensi sistol <80 mmHg untuk usia <5 tahun atau 80 90 mmHg untuk usia > 5 tahun
3. Diagnosis Kerja
Infeksi virus dengue
4. Diagnosis banding
Demam chikungunya, idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium darah rutin
Trombositopenia ( 100.000/mm3) dan hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari peningkatan
nilai hematokrit 20% dibandingkan dengan nilai hematokrit pada saat sebelum sakit atau
masa konvalesen.
b. Uji serologi IgM dan IgG anti dengue
-

Antibodi IgM anti dengue dapat dideteksi pada hari ke-5 sakit, mencapai puncak pada hari
sakit ke 10 14 dan akan menurun atau menghilang pada akhir minggu ke-4.

Antibodi IgG anti dengue pada infeksi primer dapat terdeteksi pada hari sakit ke-14 dan
menghilang setelah 6 bulan sampai 4 tahun. Sedangkan pada infeksi sekunder IgG anti
dengue akan terdeteksi pada hari sakit ke-2.

Rasio IgM/IgG digunakan untuk membedakan infeksi primer dan sekunder. Apabila rasio
IgM/IgG > 1,2 menunjukkan infeksi primer.

6. Terapi
a. Diagnosis probable
-

Bila tidak ada tanda-tanda bahaya rawat jalan. Edukasi pasien untuk istirahat yang
cukup dan banyak minum.

Berikan antipiretik paracetamol dosis 10 mh/KgBB/dosis dengan interval 6 jam.

b. DBD dan demam dengue rawat inap


-

Observasi tanda vital dan perdarahan.

Cek sysmex serial 12 24 jam untuk demam dengue, 6 12 jam untuk DBD, dan tiap 2
4 jam untuk DSS.

Catat urine output tiap 8 12 jam untuk pasien non-syok, dan tiap 1 jam untuk pasien
syok.

Pemberian cairan untuk pasien DBD grade I-II kristaloid atau koloid sejumlah
kebutuhan rumatan ditambah kekurangan (defisit) sebesar 5% (setara dengan dehidrasi
sedang).

Pemberian cairan untuk pasien DBD grade III kristaloid 10 ml/KgBB selama 30 menit.
Selanjutnya jumlah dikurangi secara bertahap sesuai keadaan klinis dan nilai hematokrit.

Pemberian cairan untuk pasien DBD grade IV kristaloid 10 ml/KgBB diberikan dalam
15 30 menit atau 20 ml/KgBB diberikan dalam 30 menit. Selanjutnya jumlah cairan
disesuaikan seperti pada DBD derajat III.

7. Edukasi
Edukasi orang tua pasien diperlukan terutama untuk pasien dengan diagnosis probable, antara lain:
a. Anjurkan anak tirah baring selama demam, bila perlu kompres dengan air hangat.
b. Perbanyak asupan cairan per oral seperti air putih, ASI, cairan elektrolit, jus buah, atau sup.
c. Monitor keadaan dan suhu anak di rumah.
d. Segera bawa anak ke rumah sakit apabila anak gelisah, lemas, muntah terus menerus, anak
tidak sadar, tangan atau kaki teraba dingin, serta apabila timbul perdarahan.
8. Prognosis
Quo ad vitam

: ad bonam

Quo ad functionam

: ad bonam

9. Kepustakaan
Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi ke-5, SMF Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, 2014.

Disetujui oleh:
Ketua Komite Medik
RSUD Kota Bandung

Ketua SMF Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Kota Bandung

Drg. Mulyadi, Sp.Ort


NIP. 196406161990111002

Dr. Hj. Dewi Purnama, SpA., M.Kes


NIP. 195909171985112003

You might also like