Professional Documents
Culture Documents
PANDUAN PRAKTIK
KLINIK
DISAHKAN OLEH:
DIREKTUR RSUD KOTA BANDUNG
Nomor revisi:
Tanggal:
1. Definisi
Infeksi virus dengue merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh 4 serotipe virus dengue yang
ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypty.
2. Kriteria diagnosis
Secara umum ditandai oleh demam yang mendadak tinggi dan terus menerus. Secara klinis
diagnosisnya dibagi menjadi:
a. Diagnosis probable
Demam akut dengan dua atau lebih dari gejala nyeri kepala, nyeri retroorbital, myalgia,
arthralgia, ruam, manifestasi perdarahan, leukopenia (leukosit 5000/mm 3), trombositopenia
(trombosit 150.000/mm3), hematokrit meningkat (5 10%), dan setidaknya satu dari:
-
Serologi (+) pada sampel darah titer 1.280 dengan tes inhibisi hemaglutinasi
b. Diagnosis confirmed
Kasus probable ditambah setidaknya satu dari:
- Isolasi virus dengue dari darah, LCS, atau sampel otopsi
- Titer IgG serum meningkat lebih dari 4 kali lipat (dengan tes inhibisi hemaglutinasi) atau IgM
anti dengue spesifik meningkat.
- Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum, atau LCS
- Terdeteksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR
Antibodi IgM anti dengue dapat dideteksi pada hari ke-5 sakit, mencapai puncak pada hari
sakit ke 10 14 dan akan menurun atau menghilang pada akhir minggu ke-4.
Antibodi IgG anti dengue pada infeksi primer dapat terdeteksi pada hari sakit ke-14 dan
menghilang setelah 6 bulan sampai 4 tahun. Sedangkan pada infeksi sekunder IgG anti
dengue akan terdeteksi pada hari sakit ke-2.
Rasio IgM/IgG digunakan untuk membedakan infeksi primer dan sekunder. Apabila rasio
IgM/IgG > 1,2 menunjukkan infeksi primer.
6. Terapi
a. Diagnosis probable
-
Bila tidak ada tanda-tanda bahaya rawat jalan. Edukasi pasien untuk istirahat yang
cukup dan banyak minum.
Cek sysmex serial 12 24 jam untuk demam dengue, 6 12 jam untuk DBD, dan tiap 2
4 jam untuk DSS.
Catat urine output tiap 8 12 jam untuk pasien non-syok, dan tiap 1 jam untuk pasien
syok.
Pemberian cairan untuk pasien DBD grade I-II kristaloid atau koloid sejumlah
kebutuhan rumatan ditambah kekurangan (defisit) sebesar 5% (setara dengan dehidrasi
sedang).
Pemberian cairan untuk pasien DBD grade III kristaloid 10 ml/KgBB selama 30 menit.
Selanjutnya jumlah dikurangi secara bertahap sesuai keadaan klinis dan nilai hematokrit.
Pemberian cairan untuk pasien DBD grade IV kristaloid 10 ml/KgBB diberikan dalam
15 30 menit atau 20 ml/KgBB diberikan dalam 30 menit. Selanjutnya jumlah cairan
disesuaikan seperti pada DBD derajat III.
7. Edukasi
Edukasi orang tua pasien diperlukan terutama untuk pasien dengan diagnosis probable, antara lain:
a. Anjurkan anak tirah baring selama demam, bila perlu kompres dengan air hangat.
b. Perbanyak asupan cairan per oral seperti air putih, ASI, cairan elektrolit, jus buah, atau sup.
c. Monitor keadaan dan suhu anak di rumah.
d. Segera bawa anak ke rumah sakit apabila anak gelisah, lemas, muntah terus menerus, anak
tidak sadar, tangan atau kaki teraba dingin, serta apabila timbul perdarahan.
8. Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: ad bonam
9. Kepustakaan
Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi ke-5, SMF Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, 2014.
Disetujui oleh:
Ketua Komite Medik
RSUD Kota Bandung